Oleh:
NURUL HIDAYATI
06110076
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
NURUL HIDAYATI
06110076
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Nurul Hidayati
06110076
Telah Disetujui
Pada Tanggal 13 Juli 2010
Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),
ii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI MTs NEGERI LAWANG
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Nurul Hidayati (06110076)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada tanggal: 29 Juli 2010
Panitia ujian
Tanda Tangan
Ketua Sidang,
:__________________________
:__________________________
Pembimbing,
Dr. H. Agus MaimunM.Pd
NIP. 19650817 199803 1 003
:__________________________
Penguji Utama,
Dr. Sugeng Listyo Prabowo. M. Pd :__________________________
NIP.19690526 200003 1 003
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
iii
iv
HALAMAN MOTTO
!
"#
% &'(
Departemen Agama RI , Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta : Karya Agung Surabaya, edisi
Revisi Tahun 2006, hal 904
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang
:
:
:
:
Nurul Hidayati
06110076
Pendidikan Agama Islam
Hubungan Antara pengelolaan Perpustakaan
Dengan Motivasi Belajar Siswa di MTs Negeri
Lawang
Pembimbing,
vi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Nurul Hidayati
vii
BIODATA MAHASISWA
Nama
: Nurul Hidayati
NIM
: 06110076
Fak./Jur./Prog. Studi
Tahun Masuk
: 2006
Alamat Rumah
Alamat Malang
No Telp. Rumah/HP
Pendidikan
Malang, 2010
Mahasiswa
(Nurul Hidayati)
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT Dzat yang maha berilmu di
atas mereka yang merasa diri berilmu, serta pencipta Maha Sempurna di atas
segala yang dianggap sempurna oleh cipta-duga, rekayasa-logika, dusta terpola.
Ungkapkan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah Saw Insan
termulia yang telah menghabiskan waktu hanya untuk menuntun umat
pengikutnya ke arah keselamatan hidup.
Adapun benar skripsi sulit untuk dapat terwujud manakala penulis tidak
dapat dukungan dari berbagai pihak, baik berupa saran maupun kritik, lebihlebih bantuan yang bersifat moral. Karena itulah sepatutnya diucapkan
terimakasih yang tak terhingga, terutama penulis tujukan kepada yang terhormat
:
1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak
7. Terimakasih kepada keluarga pak Toha, budhe Utari, linda, ela dan mbak
ida yang telah memfasilitasi penulis sampai selesai skripsi ini, dan kepada
Retno vian yang juga telah membantu penulis sehingga terselesaikanya
skripsi ini.
8. Bapak H. Achmad Said M.Ag selaku kepala sekolah MTs Negeri Lawang
Malang yang telah banyak memberikan kontribusi pengetahuan agama serta
pencerahan spiritual bagi penulis.
9. Ibu Sasi dan ibu Khoirul Badriyah serta seluruh guru MTs Negeri Lawang
Malang yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam rangka
menyusun skripsi ini.
10. Teman-teman mahad averous kamar 8 angkatan 2006-2007 risna, lilies,
ava, nurul, teman-teman mahad khodijah kamar 39 mbak zaky, nofi dan 34
angkatan 2007-2008 nisa, nia, luluk, chui, teman-teman kost Jl. Sumber
sari Gg 3 145 A fitri, mbak diah, iqlila, arfi, nurul kecil, mbak lia, firda vivi
mbak dika, sahabatku elok maslicha mochtar, lulu ul mufarrocha, dan fitri
yuniarti.
11. Untuk teman-teman IKSAN KAMPUS, TKD, IPNU-IPPNU dan temanteman kampus tercinta di UIN MALIKI Malang angkatan 2006 yang
namanya tidak mungkin penulis sebutkan satupersatu.
Pada akhirnya, kepada Allah jualah dimohon damba dan asa, semoga
kebaikan dan pertolongan yang penulis dapatkan, khususnya dalam penyelesaian
skripsi ini mendapatkan balasan yang sempurna dari Allah SWT.
Amin Yaa Robbal Alamin
Malang, 13 Juli 2010
Penulis
Nurul Hidayati
DAFTAR TABEL
1.1.
3.1.
3.2.
3.3
3.4.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Instrumen Penelitian
Lampiran II
SPSS
Lampiran III
Angket
Lampiran IV
Dokumentasi Penelitian
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS .................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
ABSTRAK ........................................................................................................ xvii
BAB
PENDAHULUAN ...........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................5
D. Kegunaan Penelitian .....................................6
E. Hipotesis Penelitian ...................................................................7
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian .............................7
xiv
II
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN..................................................63
A. Lokasi Penelitian ................................................................72
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................72
C. Data dan Sumber Data ...........................................................73
xv
IV
BAB
BAB
VI
PENUTUP.....................................................................................112
A. Kesimpulan ...........................................................................112
B. Saran.......................................................................................113
xvi
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvii
ABSTRAK
Hidayati, Nurul. Hubungan Antara Pengelolaan Perpustakaan dengan
Motivasi Belajar Siswa di MTs Negeri Lawang Malang. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang. Dr. H. Agus Maimun M. Pd.
Kata kunci: Pengelolaan Perpustakaan, motivasi belajar siswa
Keberadaan perpustakaan sangat penting karena perpustakaan adalah
merupakan jantung dari pendidikan yang menghidupkan sekolah dimana
pendidikan itu dilangsungkan, keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah
merupakan keharusan demi terciptanya proses pembelajaran yang baik dan dapat
di pertanggung jawabkan secara akademik. Oleh karenanya secara operasional,
pengelolahan perpustakaan harus benar-benar diposisikan secara tepat.
Dalam belajar, motivasi memegang peranan yang penting. Motivasi
merupakan pendorong siswa dalam belajar. Oleh karena itu peneliti mengambil
rumusan masalah 1. Bagaimana pengelolaan perpustakaan di MTs Negeri lawang,
2. Bagaimana motivasi belajar siswa dengan adanya perpustakaan di MTs Negeri
lawang 3. Apakah ada hubungan antara pengelolaan perpustakaan dengan motivasi
belajar siswa di MTs Negeri Lawang.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Untuk pengelolaan
perpustakaan sekolah yang ada di MTs Negeri Lawang, untuk mengetahui
beberapa hal tentang motivasi belajar siswa dengan adanya perpustakaan di MTs
Ne MTs Negeri lawang,.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jenisnya berupa korelasi
yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel.
Metode pengumpulan data berupa angket, dokumentasi dan observasi. Dari
populasi sebanyak 265 siswa, sehingga yang dijadikan sampel berjumlah 70 siswa
atau 25%. Analisa data yang digunakan adalah chi-square dengan menggunakan
komputer program SPSS for Windows.
Hasil dari korelasi motivasi belajar dan pengelolaan perpustakaan, dipilih
tingkat signifikansi 0,05 Nilai chi-square dengan tingkat signifikansi 0,05
adalah 0,05;(3-1) (5-1)=15,51(nilai chi-square tabel) Penarikan kesimpulan:
tolak Ho,
terima Ho. Dari out
put terlihat bahwa nilai chi-square hiting adalah 13.196 yang mana nilainya
kurang dari chi-square tabel sebesar 15,51. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara motivasi belajar dengan pengelolaan perpustakaan di MTs
Negeri Lawang,
xviii
Abstract
Hidayati, Nurul. Relations between management of library and students
motivation of studying in State MTs of Lawang-Malang. Thesis, Islamic
education Department, Tarbiyah Faculty, State Islamic University (UIN) Maulana
Malik Ibrahim of Malang. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd.
Key words: management of library, students motivation of studying
Existence of library is very important because it is heart of education. It
make school be life where its education is done. Existence of library in the circle
of the school is necessity for make good learning process and can be responsible.
So that, management of library have to doing properly by operationally.
Motivasion has the important rule in learning process. Motivasion is
students organizer in learning. Therefore, the researcher took some problem
statement, such as : 1. How does library management at MTs N Lawang, 2. How
does students motivation in learning, 3. Is there any correlation between library
and students motivation at MTs N lawang.
The aim of this research for knowing management of library in State MTs
of Lawang-Malang, for knowing about students motivation of studying in its
relations with existence library in State MTs of Lawang-Malang and for knowing
the relations between management of library and students motivation of studying.
This research is quantitative research and has kind of correlation which aim
to find relations between two variables. Method of data collecting are
questionnaire, documentation and observation. From 265 students as population,
was taken 70 students as sample or 25%. Data analysis which was used was ChiSquare, it used SPSS for windows.
The result of correlation between studying motivation and management
there was 0,05 point of chi-square value with the level of significant is 0,05 is
. 0,05: (3-1)(5-1)= 15,51 (chi square table) and the researcher concludes =
statistic >
table reject Ho,
statistic <
table accept Ho. From the out
put shows that the value of chi-square statistic is 13,196 wich its value is lesser
than chi-square table (5,51). That means there is correlation between student
motivation with library management at MTs N Lawang.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa amat bergantung pada
kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan.
Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia telah dilakukan antara lain melalui
peningkatan pendidikan yang diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pasal 1 menyebutkan,
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah
adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah dewasa ini bukan hanya merupakan
unit kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan
bagi murid, tapi juga merupakan bagian yang integral pembelajaran. Artinya,
penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah
dengan
mengadakan
bahan
bacaan
bermutu
yang
sesuai
kurikulum,
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pasal 1.
Sulistyo BasukiPengantar Ilmu Perpustakaan. PT Gramedia pustaka utama. Jakarta 1993 hal 15
ImasMaesaroh, Panduan Teknis Pengelolaan Perpustakaan, Surabaya, 2001, hal 7
4
A. Zainuri , Minat Baca Mahasisiwa IAIN Sunan Ampel di Perpustakaan Dalam Agama dan
Kemasyarakatan, Surabaya, 2001, hal 7
perpustakaan
sekolah
sebenarnya
bukan
hanya
belajar,
motivasi
memegang
peranan
yang
dengan
motivasi
belajar
yang
tinggi
yaitu
siswa
yang
untuk
mengambil
tersebut.Peran
orangtua
dan
keuntungan
peran
guru
dari
adalah
aktivitas
dua
faktor
akademik
penting
dengan baik dan dapat digunakan sebagai sarana penunjang pengetahuan bagi
warga sekolah khususnya bagi siswa. Pengelolaan perpustakaan telah sesuai
dengan prosedur umum sebagaimana mestinya, selain buku pelajaran juga ada
buku-buku penunjang lain seperti buku-buku umum, koran dsb.
Dengan banyaknya kegunaan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa, penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan motivasi
belajar siswa khususnya dalam proses pengelolaan perpustakaan. Berdasarkan hal
tersebut penulis mengambil judul Hubungan Antara Pengelolaan Perpustakaan
dengan Motivasi belajar siswa
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas secara umum dapat ditarik beberapa
masalah yang berhubungan dengan pengelolaan perpustakaan terhadap motivasi
belajar siswa, dalam latar belakang dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan perpustakaan di MTs N Lawang?
2. Bagaimana Motivasi belajar siswa dengan adanya perpustakaan di MTs N
Lawang?
3. Adakah hubungan antara pengelolaan perpustakaan sekolah yang ada di
MTs N Lawang dengan motivasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan titik akhir dari suatu tindakan atau kegiatan
seorang yang ingin dicapai, dan dalam penelitian mempunyai tujuan yang hendak
dicapai yaitu :
1.
2.
3.
Untuk
menjelaskan
Apakah
ada
hubungan
antara
pengelolaan
Adanya tulisan ini agar dapat bermanfaat dan member konstribusi bagi
dunia akademik.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Ha= Adahubunganya antara pengelolaan perpustakaan dengan motivasi
belajar siswa
H0= Tidak ada hubunganya antara pengelolaan perpustakaan dengan
motivasi belajar siswa
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini digunakan sebagai pembatasan masalah yang
diteliti sehingga penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan. Ruang
lingkup penelitian ini hanya terbatas pada
Tabel.1, JabaranVaribel, Indikator Instrumen dan Sumber Data
Variabel
Indikator
A. Perpustakaan Sekolah
1. Edukatif: Kegiatan belajar
perpustakaan
di perpustakaan
2.
Informatif:
Pemanfaatan
bahan pustaka
Instrumen
Sumber
data
Observasi,
Perpust
Angket
Sekola
Pengelolaan
3.
Motivasi
Administratif:
Peminjaman
bahan pustaka
(Sumber: Supriyadi)
B.Motivasi Belajar
-Keaktifan berkunjung ke
Perpustakaan
belajar
Angket
Siswa
menjamin
kelangsungan
dan
memberikan
arah
: Pendahuluan
Berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis, Ruang Lingkup dan
10
BAB II
: Kajian Pustaka
Dalam bab ini membahas dua permasalahan pokok yaitu
pengelolaan perpustakaan dan motivasi belajar siswa.
BAB III
: Metode Penelitian
Berisi tentang Lokasi Penelitian, Pendekatan dan Jenis
Penelitian, Data dan Sumber Data, Populasi dan Sampel,
Instrument Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
BAB IV
: Hasil Penelitian
Dalam bab ini dibahas latar belakang objek yang meliputi
sejarah
berdirinya
Madrasah,
penyajian
data
mengenai
BAB VI
: Penutup
Berisi tentang Kesimpulan dan Saran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perpustakaan Sekolah
1. Sejarah Perpustakaan
Istilah perpustakaan sudah dari dulu ada dan sampai sekarang juga masih
ada, bahkan perpustakaan sekarang sudah banyak kontribusi bagi masyarakat,
perpustakaan pertama didirikan pada tanggal 772 S.M oleh Raja Sargon dari
Assyria.7
Aristoteles di dalam mempersiapkan dan menyusun karya-karya ilmunya,
tidak sekedar mengkhayal dan melamun guna mendapat ilham untuk
mengemukakan ide-idenya serta teori-teorinya, tetapi Beliau menyusunnya
dengan menggunakan buku-buku teks sebagai reference.
Beliaulah yang betul-betul di samping sebagai sebagai filsuf juga guru besar
dalam ilmu perpustakaan dengan jasanya dalam pengelompokan beberapa cabang
ilmu pengetahuan serta jasanya mendidik dan memberikan bimbingan kepada
kaisar Iskandar Agung dari Macedonia. Mengapa kita menyebutkan guru besar
dalam ilmu peprustakaan, karena beliau telah popular dan dikenal pada zamannya,
mengklasifikasikan Ilmu dan penyusun perpustakaan yang tertatur baik dan
mempunyai koleksi yang komplit, sehingga seorang muridnya yang setia
Dra. Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan Jilid I, Bandung : Alumni, 1987, hal 74
11
12
13
10
DR. Jaih Mubarak, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, januari: Pustaka Bani Quraisy, 2004,
hal119-120
11
Ibid., hal 163
14
12
Drs. Ibarahim Bafadol,M. Pd, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,
Cetakan Keempat, 2005, hal 1
13
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajeman dan Tata Kerja Perpustakaan,
Jakarta.: Grasindo, 2007, hal 12
15
14
15
Stella Team Staf Pengajar SMP, Membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 1991,
hal17
16
16
19
17
20
18
21
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, , Jakarta: Karya Agung Surabaya, Edisi
Revisi tahun 2006, hal 904
19
22
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur, Jakarta : PT.
Pustaka Rizki Putra, Cetakan kedua, Edisi kedua, maret 2003, hal 4643-4646.
20
sebagai pusa belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan
murid-murid adalah belajar.23
Secara umum, perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai
berikut:
1) Fungsi Informasi
23
21
yaitu
dengan
mempertinggi
kreatifitas
dan
kegiatan
intelektual,
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan yang demokratis,
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3) Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
cetak, terekam maupun koleksi lainya yang dapat dimanfaatkan oleh
pengguna untuk :
22
6) Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan
melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yng diterbitkan di
wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara
nasional
adalah
Perpustakaan
Nasional
sebagai
fungsi
deposit
23
Indonesia yang diterbitkan di luar negeri dan oleh lembaga atau importer
diedarkan di wilayah Republik Indonesia.24
Secara khusus Smith dkk mengungkapkan dalam buku Ensiklopedi yang
berjudul the educators Encyclopedia menyatakan school library is center for
learning yang artinya perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar, jika
ditinjau secara umum, perpustakan sekolah sebagai pusat belajar, sebab kegiatan
yang paling tampak pada setiap kunjungan murid-murid adalah belajar, akan
tetapi apabila ditinjau dari sudut tujuan, murid-murid mengunjungi perpustakaan
maka yang tujuanya belajar, berlatih memperoleh informasi atau hanya sekedar
mengisi waktu luang yang sifatnya rekreatif. Bertitik tolak dari apa yang
diungkapkan smitt diatas.25
Berdasarkan uraian diatas, jeaslah bahwa salah satu tugas pokok dari
perpustakaan adalah The Preservation Of Knowledge artinya mengumpulkan,
memelihara, dan mengembangkan semua ilmu pengetahuan serta gagasan
manusia dari zaman ke zaman.
24
Darmono. Perpustakaan Sekolah; Pendekatan aspek Manajemen dan Tata Kerja. PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2007
25
Drs. Ibrahim Bafadal MPd. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bumi aksara Yogyakarta 1993.
Hal 6-8
24
secara optimal. Untuk itu harus berusaha membiasakan anak didik untuk
memanfaatkan sumber belajar (perpustakaan) sumber belajar yang dimaksud
adalah segala sumber yang dapat digunakan oleh para siswa baik secara mandiri
maupun berkelompok dalam proses belajar mengajar. Dan sebagaian besar
sumber belajar dapat diperoleh diperpustakaan, karena perpustakan merupakan
inti dari setiap program pendidikan.
Untuk berfungsi sebagaimana mestinya, pererpustakaan sekolah harus
mempunyai koleksi yang lengkap dan relevan dengan kurikulum sekolah yang
bersangkutan, dengan demikian perpustakaan mempunyai nilai guna yang
merupakan sumber karya bagi para siswa maupun guru dalam proses belajar
mengajar.
Lebih lanjut Supriyadi dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan
menyebutkan beberapa fungsi perpustakaan yang ada di perguruan tinggi sebagai
berikut :
a)
b)
25
26
27
26
27
pembangunan
jangka
panjang
Negara
kita
yang
lebih
28
28
Perpustakaan
sekolah
dapat
menyelesaikantugas-tugas sekolah.
memperlancar
murid-murid
dalam
29
30
31
30
31
mutu yang optimal. Tidak dapat disangkal lagi bahwa timblnya ilmu pengetahuan
dan tekhnologi serta berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan adalah jasa
perpustakaan sebagai sumber.
Dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan proses belajar mengajar
dan transformasi ilmu pengetahuan yang terjadi lebih aktif dan dinamis, karena
siswa berkesempatan untuk aktif dan berusaha mengembangkan daya fakir, kreasi,
bakat, dan membiasakan memperkaya pengetahuan dan memperluas informasi
secara mandiri dengan memanfatkan alternatif sumber belajar yang tersedia.
Belbagai bahan-bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh guru dapat disediakan
secara efisien dan ekonomis serta kualitasnya yang dijamin.
Ditinjau dari sisi pandang yang lebih luas, maka peran perpustakaan
merupakan agen perubahan, pembangunan, dan agen budaya dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan selalu terjadi dari waktu ke waktu
sesuai perubahan zaman seiring dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu,
eksplorer, da berbudaya. Dalam hal ini termasuk perubahan nilai-nilai, pengayaan
dan pencerahan kehidupan manusia agar tetap seimbang antara hal-hal yan
gbersifat fisik jasmaniah dan kejiwaan rohaniah dan tidak terjebak pada hal-hal
yang bersifat materi belaka dan terhindar dan kehancuran karena tindakan orangorang yang kurang bertanggung jawab.
Berdasarkan beberapa peran perpustakaan sekolah seperti yang telah
disebutkan diatas, dapat dinyatakan betapa penting dan berartinya perpustakaan
sekolah.
32
6. Pengelolaan Perpustakaan
Perpustakaan itu biasa efektif dan efesien dalam pemanfaatannya salah satu
aspek yang perlu diperhatikan diantranya dengan melakukan pengelolaan pada
perpustakaan itu dengan baik, yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Pengolahan koleksi bahan pustaka
Guru mengadakan koleksi bahan pustaka sesuai dengan dana yang
ada. Dalam mengoreksi/ membeli buku tersebut hendaknya diperhatikan
kaitannya dengan mata pelajaran yang diajarkan disekolah serta disesuaikan
dengan tingkatan intelegensi anak didik tersebut.
b. Pengelohan bahan pustaka
Pengelohan bahan pustaka adalah kegiatan yang berkenan dengan
koleksi bahan pustaka tiba di perpustakaan sampai tersusun di rak dan siap
dipergunakan oleh murid dan guru.
Secara teknik perpustakaan kegiatan ini meliputi :
33
c. Inventarisasi
Inventarisasi adalah pencatatan koleksi bahan pustaka sebagai bukti
bahwa bahan pustaka tersebut sudah menjadi hak milik perpustakaan.33
1. Klasifikasi
Klasifikasi menurut Richardson, Klasifikasi itu adalah kegiatan
mengelompokkan koleksi dan menempatkan barang-barang .
Berdasarkan penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang
dimaksud
klasifikasi
buku
adalah
suatu
proses
memilih
dan
33
34
Dahulu katalog dipergunakan untuk istilah daftar orang yang wajib militer
tetapi sekarang sudah berubah artinya menjadi "suatu daftar yang disusun dengan
cara yang sitematis dan masuk akal". katalogisasi:membuat uraian singkat tentang
keterangan suatu koleksi yang bisa mewakili dari koleksi yang bersangkutan
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa katalog perpustakaan
adalah daftar buku dari suatu perpustakaan. Daftar ini disusun sedemikian rupa
sehingga orang dapat dengan cepat dan mudah menemuka buku yang dicari dan
katalogisasi bertujuan untuk mempermudah pencarian buku pustaka yang
diinginkan sebelum mencari keruangan tempat buku itu disimpan.
Dari katalog itu kita mengetahui dimana letak buku beserta kodenya serta
ruangan dimana tempat buku itu disimpan sehingga penemuan buku dapat
berjalan dengan cepat tanpa harus memilah-milah dan memakan waktu yang lama.
3. Pemeliharaan Koleksi Perpustakaan
Pemeliharaan ialah kegiatan atau tindakan melindungi koleksi, perabot, dan
perlengkapan perpustakaan dari bahaya kemusnahan.36
Koleksi perpustakaan sekolah adalah kumpulan sumber informasi dalam
berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan
sekolah yang bersangkutan, mencakup dan menunjang semua bidang studi,
memberikan
36
pengetahuan
umum
yang
sesuai
dengan
tingkat
35
37
38
36
39
37
38
tugas
kegiatan
kerja
di
perpustakaan
sekolah
sehingga
39
mendukung
fungsi
dan
tujuan
perpustakaan
41
agar
dapat
40
dimiliki
oleh
masyarakat
pemakai
perpustakaan
tersenut.
IFLA
41
penerbitan,
pelayanan
dan
penglolaan
perpustakaanperpustakaan kecil yang lain. Oleh sebab itu fungsi utamanya lebih
kepada dokumentatif.
b. Perpustakaan Umum
Yang
dimaksud
perpustakaan
umum
adalah
perpustakaan
yang
dimaksud
perpustakaan
khusus
adalah
perpustakaan
yang
42
43
44
Yang dimaksud dengan faktor eksternal disini adalah segala sesuatu yang
ada di luar perpustakaan yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan dalam
melaksanakan fungsi perpustakaan. Faktor ekstrnal meliputi :
1. Pemakai perpustakaan
2. Lokasi perpustakaan
B. MOTIVASI BELAJAR
1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa dan Tipe-Tipe Motivasi.
Sebelum dibahas mengenai motivasi belajar, terlebih dahulu akan
dipaparkan pandangan tentang arti dari belajar. Pemaparan tentang belajar
dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan persepsi terhadap belajar,
selanjutnya dikaitkan dengan motivasi.
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan belajar
tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti
perpustakaan, museum, taman, dan lain sebagainya.
Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong
dirancang dalam desain instruksional. Kegiatan belajar yang termasuk rancangan
guru, bila siswa belajar di tempat-tempat tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas
belajar sekolah. Disamping itu, ada juga yang bukan rancangan dari guru yaitu
siswa belajar karena berdasarkan keinginannya sendiri.42
42
45
Thorndike, salah seorang pendiri dari aliran teori belajar tingkah laku
mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (termasuk
pikiran, perasaan atau gerakan) dan respons (yang juga bisa pikiran, perasaan atau
gerakan).43
Winkel juga berpendapat bahwa belajar pada manusia bisa dirumuskan
sebagai
suatu
aktivitas
mental-psikis
yang
berinteraksi
aktif
dengan
43
46
dan potensial terjadi sebagai hasil dari penguatan (reinforced practice) yang
dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan belajar yang
keduanya mempunyai makna sendiri-sendiri namun apabila dijadikan satu akan
mempunyai satu arti kata, oleh karenanya sebelum membahas mengenai motivasi
belajar penulis akan membahas pengertian kedua kata tersebut.
Sebelum membahas kata motivasi perlu difahami terlebih dahulu mengenai
makna dari kata motif, kata motif muncul terlebih dahulu sebelum kata
motivasi,motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melakukan aktifitas-aktivitas tertentu guna mencapai satu tujuan46
Pendapat ini sejalan degan pendapar Sardirman A.M beliau mengartikan
motif sebagai berikut, Kata motif diartikan sebagi daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagi daya penggerak
dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan).47
Untuk lebih lengkapnya pengertian motif yang dipakai dalam pembahasan
skripsi ini penulis mengambil satu pendapat dari Jamaludin wafal, beliau
mengemukakan bahwa, motif adalah sesuatu yang abstrak yaitu suatu dorongan/
kekuatan dari dalam diri manusia sebagai perantara pada tingkah lakunya untuk
46
47
47
menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar mencapai apa yang menjadi tujuan
sesuai dengan yang dikehendaki.48
Jadi motif disini adalah penggerak seseorang dalam melakukan sebuah
aktivitas dalam hidupnya, aktivitas tersebut ada yang mengarah pada hal yang
positif dan ada pula yang mengarah pada hal yang negatif, dorongan yang positif
seperti dorongan untuk belajar, membantu orang lain, menyelamatkan diri dan
sebagainya sedangkan dorongan yang negatif seperti dorongan untuk malas
belajar, manipu, mencuri dan sebagianya. Sir Verston menganggap motif
merupakan tahap awal dari proses motivasi, karena itu Wis Winkel menanamkan
ini baru merupakan suatu kondisi/ kesiapsiagaan saja, sebab motif-motif ini tidak
selamanya aktif. Motif ini hanya aktif pada saat-saat tertentu saja.49
Berawal dari kata motif tersebut muncul kata motifasi yang dalam
pengambilan pengertian tersebut penulis juga mengambil beberapa pemikiran
beberapa ahi, hal ini dikarenakan pengertian motifasi yang diungkapkan
disesuaikan dengan ilmu yang sedang dipelajari, ini sesuai dengan pendapat dari
Martin Handoko yang mengatakan Dikalangan para ahli muncul berbagai
pendapat tentang motivasi masing-masing ahli memberikan pengertian dengan
titik berat yang berbeda sesuai dengan hasil penelitian yang mereka pelajari.50
48
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rajawali Pers, 2001, hlm 71
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta, 1993 hlm 128
50
Martin Handoko, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku, Jakarta, Kanisius, 2002 hlm 9
49
48
Jadi secara etimologi motivasi berarti dorongan/ daya penggerak yang ada
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan untuk mencapai suatu
tujuan.
Sedangkan secara terminology motivasi mempunyai beberapa pengertian
yang disampaikan oleh para ahli berdasarkan sudut pandang masing-masing.
1.
Menurut Saartain,
Motivasi adalah suatu pernyataan yang komplek didalam suatu organisasi
yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang52
3.
51
Sudjono Trimo, Pengantar Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 86, hlm 173
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 1988, hlm 70
53
Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Karya, 1993, hlm 69
52
49
4.
Dari definisi tersebut yang disapaikan oleh Sardiman tersebut ada tiga
elemen penting yang ada dalam motivasi yaitu :
1.
2.
Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan dari individu, dalam hal ini
motivasi banyak berhubungan dengan persoalan kejiwaan dan emosi dalam
menentukan tingkah laku seseorang.
3.
fungsi dan dari segi proses, dari segi fungsi motivasi adalah sebagai daya
penggerak untuk melakukan aktivitas demi mencapai tujuan yang akan dicapai.
Jika seseorang punya keimanan untuk belajar dan ingin sukses maka itu akan
termotivasi untuk mencapainya. Sedangkan dari segi proses berarti motivasi dapat
dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan motivasi timbul didalam diri
seseorang seuah proses untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, disini
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa
54
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, rajawali Pers, 2001
50
yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki.
Sedangkan pengertian belajar dapat didefinisikan menurut beberapa ahli
antara lain
1. Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Learning
mengemukakan
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, 1988, hlm 81-82
51
laku
dimana
perubahanitu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga
ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
2. Belajar merupakan suatu perubahan yang melalui latihan dan pengalaman,
dalam arti perubahan-perubahan yang disebaban oleh pertumbuhan dan
kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan yang
terjadi pada seorang bayi.
3. Untuk dapat disebut sebagai beajar maka perubahan itu harus merupakan
akhir dari suatu periode yang cukup panjang.
4. Mengenai lama belajar tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti, disini
berart harus dikesampingkan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian/ kepekaan seseorang yang hanya
bersifat sementara.
Hal tersebut juga dapat kita lihat dalam bagan mengenai motivasi,
yaitu:
52
Motif
Tingkah Laku
Tujuan
Kelegaan
Dorongan
Pemuasan
56
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya, Karya aditama, 1993, hlm 102
Amier Dien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1973 hlm
162
57
53
Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Ed. 1, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2006), hal. 89
59
Prayitno. Motivasi dalam Mengajar, (Jakarta: Depdikbud, 1989), hal. 10
54
Dalam motivasi instrinsik juga terdapat ciri-ciri yang saling berkaitan. Hal
yang mempengaruhi motivasi instrinsik menurut Sardiman yaitu:61
1. Tekun dalam menghadapi tugas.
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa dan tida cepat puas
dengan hasil yang diperolehnya.
3. Menunjukkan minat terhadap suatu tugas.
4. Dapat mempertahankan pendapatnya.
5. Lebih senang bekerja mandiri.
6. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
7. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Klausemeir mengemukakan bahwa tingkah laku individu yang memiliki
motivasi instrinsik dapat digambarkan sebagai berikut:62
1. Berusaha menyelesaikan tugas secara benar dan tepat waktu.
2. Merasa bertanggung jawab akan keberhasilannya dalam belajar serta
melaksanakan kegiatan belajar di dalam maupun di luar sekolah.
3. Memiliki sifat mengarahkan atau mengontrol diri sendiri dalam
memanfaatkan sarana sekolah maupun benda-benda milik pribadinya.
4. Berusaha mencapai dan meningkatkan hubungan sosial dengan temannya.
5. Melaksanakan kegiatan belajar bukan hanya sekedar syarat minimal,
melainkan ia selalu ingin menjadi yang terbaik.
60
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abditama, 1994), hal. 104
Sardiman, op.cit, hal. 83
62
Prayitno, op.cit. hal 94
61
55
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman yaitu motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar.63
Menurut Prayitno diartikan sebagai tujuan individu untuk melakukan
kegiatan yang terletak di luar aktivitas sendiri.64
Tadjab menyatakan bahwasanya motivasi ekstrinsik adalah suatu kegiatan
belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar itu sendiri.65
Dari pengertian motivasi ekstrinsik di atas, terdapat beberapa hal yang
saling mempengaruhi, yaitu:
1. Sikap pengajar
Dapat menunjukkan kehangatan, antusias, perhatian, dan berkeinginan agar
siswa merasa terdorong dalam berprestasi.
2. Metode mengajar
Memilih metode belajar yang baik dan tepat, karena pemilihan metode yang
tidak tepat dapat merendahkan motivasi belajar siswa. Selain itu pengajar juga
memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berperan aktif dalam kegiatan
belajar.
63
64
56
3. Materi pelajaran
Adanya bahan ajar yang berupa materi pelajaran. Dalam hal ini, materi
pelajaran tersebut disampaikan guru untuk siswa-siswanya selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung di lingkungan sekolah.
4. Penilaian
Predikat yang diberikan guru kepada siswanya untuk mengetahui sejauh
mana penguasaan materi siswa, keefektifan metode yang disampaikan dan
keberhasilan siswa dari kegiatan belajar mengajar.66 Penilaiannya berupa prestasi
hasil belajar atau penilaian tentang sikap, tingkah laku, dan kepribadian siswa
secara meyeluruh.67
Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa Allah swt juga tidak menyukai
hambanya yang berputus asa dalam melakukan sesuatu sebelum mereka berusaha,
hal ini terdapat dalam firman-Nya yang berbunyi:
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa macam-macam
motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik adalah suatu keadaan yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, tanpa ada rangsangan dari luar
(seperti: tekun, minat terhadap tugas, mandiri dan tidak putus asa dalam belajar).
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah suatu keadaan yang datangnya dari luar
66
67
57
individu dan dipengaruhi oleh rangsangan dari luar (seperti: sikap pengajar,
metode mengajar, materi pelajaran, dan penilaian).
3. Pentingnya Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah:68
a. Dapat membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil.
b. Dapat mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacammacam, ada yang acuh tak acuh, ada yang bermain, di samping ada yang
bersemangat belajar.
c. Dapat meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara
bermacam-macam
peran,
seperti:
sebagai
penasihat,
instruktur,
68
58
kegiatannya belajar agar menjadi baik dan lebih cepat. Menurut Soetomo, secara
umum dapat diuraikan sebagai berikut:69
a. Memperpadukan motif-motif kuat yang sudah ada
Motif yang sudah ada apabila motif itu kuat, akan dapat mendorong
individu untuk berbuat baik. Demikian pula apabila kita mengetahui lebih
dari satu motif yang ada pada siswa, maka motifmotif kuat itu dapat
diperpadukan menjadi motif yang lebih kuat lagi. Misalnya: motif untuk ingin
menonjolkan diri, akan menyebabkan siswa itu berusaha untuk berhasil dalam
belajar dan melebihi orang lain.
Seseorang akan berbuat lebih baik dan efektif apabila dia mengetahui
dengan pasti apa tujuan perbuatannya itu. Oleh karena itu, dalam
membimbing anak dalam belajar perlu memperjelas lagi tujuan dari belajar.
69
59
60
pemberian
motivasi
belajar
bagi
siswa
bertujuan
untuk
70
61
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.71
Selain
itu,
hal-hal
yang
mempengaruhi
dalam
motivasi
belajar,
diantaranya:72
a. Kemasakan
Untuk mengerti motivasi individu harus diperhatikan kemasakannya
baik fisik, psikis maupun sosial. Karena jika tidak diperhatikan akan
menimbulkan frustasi yang akhirnya mengurangi kapasitas belajar siswa.
b. Usaha yang bertujuan goal dan ideal
Tiap usaha untuk membuat goal dan yang lebih kuat adalah suatu
langkah menuju ke motivasi yang efektif.
c. Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Apabila
goal
sudah
terang
dan
siswa
diberitakan
tentang
71
72
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 130
Ibid, hal. 130-135
62
pendapat
Dimyati
dan
Mudjiono,
motivasi
belajar
73
63
siswa
untuk
mempelajari
sesuatu
akan
semakin
64
65
74
Fahmy Alaydroes, Latar Belakang, Visi dan Format Sekolah Islam Terpadu.
www.jsit.or.id.Akses: 30 April 2010
75
Imam Alghazali, Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mukmin, (Bandung: CV.
Diponegoro:1975), hal. 22
66
& %
#$!
! "
'
76
67
79
68
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa suatu proses pendidikan tersebut
harus dilakukan sejak anak dilahirkan (min al-mahdi) sampai ia meninggal (ila alLahdi). Demikian pentingnya pendidikan itu, sehingga harus dilakukan secara
terus-menerus oleh manusia sampai akhir hayatnya. Melalui pendidikan itu juga
nantinya dapat memajukan kehidupan.
Selain hadits tersebut juga disebutkan dalam hadits Turmudzi yang
Artinya:Dari Abu Darda r.a saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
Barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah swt akan
memudahkan jalannya menuju surga (HR Turmudzi).83
Dari sini dapat diketahui bahwasanya dalam ajaran Islam sangat
menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu lebih tinggi, sehingga nantinya akan
menjadi motivasi seseorang untuk dapat rajin dan giat dalam belajar setiap saat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dalam
perspektif Islam yaitu kekuatan penggerak atau potensi fitrah yang terpendam
(kondisi dalam diri individu), yang dapat mendorong manusia untuk melakukan
sesuatu yaitu dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga dapat
mengarahkannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, Allah
swt menciptakan manusia dan membekalinya dengan motivasi yang dapat
menggerakkannya untuk melakukan proses pemenuhan dalam kegiatan belajar.
Sehingga Allah swt akan meninggikan pangkat kaum yang mempunyai ilmu
83
69
tersebut
dapat
dikembangkannya
sendiri
sesuai
dengan
perkembangan teknologi.
Dengan perpustakaan pula siswa dapat memahami pengetahuan lain yang
tidak diajarkan dibangku sekolah sehingga gambaran masa depanya telah terlukis
dalam benaknya sesuai dengan kegemaran serta potensi yang ada pada dirinya.
Pengelolaan perpustakaan meliputi berbagai macam kegiatan yang dimulai
dengan penginvestasian buku hingga penatan buku dirak, apabila pengelolaan ini
dilakukan dengan baik sesuai dengan peraturan yangf baku dilaksanakan maka
akan menimbulkan suasana yang nyaman untuk belajar dan berkreasi.
Kenyamanan pada perpustakaan tersebut menyebabkan siswa tidak
mengalami kejenuhan untuk berada didalamnya bahkan semakin termotivasi
untuk semakin giat belajar dan menggali lebih banyak lagi ilmu pengetahuan
sehingga mereka tidak akan ketinggalan dengan perkembangan teknologi serta
70
mampu untuk turut serta didalamnya dalam rangka mencapai tujuan kehudupan
yang sebenarnya yaitu mencapai sebuah kebahagiaan.
Keterkaitan lain dari danya pengelolaan perpustakan dengan motivasi
belajar siswa dapat dilihat dari adanya pengembangan materi pelajaran yang ada
dibuku panduah yang selalu berkembang dan tidak menutup kemungkinan bagi
siswa untuk membutuhkan kamus dan buku pelengkap lain yang belum
dimilikinya sehingga mereka membutuhkan sarana untuk mendapatkan literature
tersebut yang dalam hal ini adalah perpustakaan.
Seperti telah diketahui bahwa waktu penyampaian materi peljaran yang ada
di buku panduan sangatlah sempit apabila dibandingkan dengan tujuan akhir yang
ingin dicapai dari materi yang diajarkan, misalnya materi pelajaranaqidah akhlak
pada sub pokok bahasan aklakhul mahmudah, tujuan umum dari materi tersebut
agar siswa dapat berakhlak dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, tujuan ini
sangatlah luas dan menyangkut berbagai aspek seperti akhlak dalam bergaul,
menghormati guru, berbicara dan masih banyak lagi aspek pergaulan lain yang
harus dilaksanakan peserta didik dalam kehidupanya. Tidaklah mungkin bagi
seorang guru untuk menyampaikan materi akhlak mahmudah tersebut dengan
contoh yang sejelas mungkn sehingga lembaga pendidikan membutuhkan sarana
dan prasarana lain yang memadai yang dapat membantu siswa memahami materi
pelajaran yang diajarkan, sarana tersebut tidak lain adalah perpustakaan yang
apabila pemanfaatnaya adapat di optimalkan nmaka akan sangat membantu siswa
memahami materi akhlakul mahmudah yang diajarkan dan tujuan umumnya dari
71
materi tersebut adalah agar dapat tercapainya yaitu siswa dalam berakhlak yang
baik di lingkungan hidupnya.
Motivasi belajar merupakan suatu hal yang paling penting diberikan kepada
siswa karena tanpa hal tersebut siswa akan merasa cepat jenuh dengan materi
pelajaran yang diperolehnya dibangku sekolah yang pada akhirnya akan
menghambat keberhasilan pembelajaran. Pentingnya motivasi tersebut menuntut
pendidik untuk memahami kepribadian masing-masing peserta didik agar dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya yang dapat dijadikan pegangan untuk
memberikan bentuk motivasi yang tepat, misalnya bagi seorang siswa yang
mempunyai tingkat kemalasan tinggi pada mata pelajaran matematika maka
bentuk motivasi yang sebaiknya diberikan adalah dengan memberikan acungan
jempol ketika jawaban benar.
Dan pentingnya perpustakaan sebagai sarana pendidikan dan motivasi
sabagi sarana untuk mencapai keberhasilan pembelajaran maka sudah sewajarnya
apabila perpustakaan dikelola dengan baik disetiap aspeknya, baik pengadaan
bahan pustaka maupun mengelolanya. Apabila salah satu dari pengelolaan kurang
mendapatkan perhatian maka akn mengganggu rutinitas perpustakaan dan bahkan
juga akan mengganggu kegiatan perpustakaan yang lain.
Dari uraian tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dengan
pengelolaan perpustakaan yang baik sebagai salah satu media pembelajaran akan
meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada hakekatnya sebagian dari
72
motivasi tersebut telah ada pada dirinya sendiri yang dikembangkannya dengan
perkembangan lingkungan belajar yang ada di sekelilingnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
MTs Negeri Lawang terletak di Jalan Mandiri no 9, Desa Bendorejo,
Kecamatan lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Email/Website
mtsnlawang@yahoo.com.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan teknik korelasi. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan
data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2005
:12). Creswel (Alsa, 2003 : 13) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan
(skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianlisis dengan menggunkan
ststistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya
spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu
mempengaruhi variabel lain.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional adalah penelitian yang
dimaksud untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara dua variabel
atau beberapa variabel (Arikunto, 2005 : 247). Dengan teknik korelasi, maka
dapat mengetahui hubungan variabel yang satu dengan yang lain. Jenis
penelitian korelasional karena bertujuan untuk melihat hubungan antara
73
74
Motivasi belajar
siswa
(Y)
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif yang artinya
jenis penelitian yang hasil akhirnya berbentuk bilangan-bilangan dan bersifat
homogen serta tehnik yang digunakan adalah tehnik purposive random sampling
yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan /
pertimbangan peneliti secara random / tanpa pandang bulu atau dengan cara
undian pada anggota sampling, dari hasil undian maka ditetapkan untuk dijadikan
sampel.
75
Sumber data utama (primer) yaitu sumber data yang di ambil peneliti
melalui angke dan observasi.
2.
Dari keterangan di atas, maka sumber data utama yang menjadi sumber
informasi dalam penelitian ini adalah ketua Perpustakaan, yang nantinya akan
memberikan pengarahan kepada peneliti dalam pengambilan sumber data, dan
memberikan informasi serta rekomendasi kepada informan lainnya seperti
petugas sirkulasi, petugas pelayanan, dan lain-lainnya. Sehingga semua datadata yang diperlukan peneliti terkumpul sesuai dengan kebutuhan penelitian.
84
J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 157
76
studi.85
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII dan IX di MTs
Negeri Lawang Malang Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Sampel
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Cara mengambil sampel
dalam penelitian ini adalah dengan sampling acak strata (Stratified Random
Sampling). Melalui penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 60
siswa yaitu 20 siswa perwakilan dari kelas VI, 20 perwakilan dari kelas VIII,
dan 20 siswa perwakilan dari kelas IX.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah daftar yang berisi serangkaian
pernyataan tertulis yang berisi sejumlah item mengenai sesuatu yang akan
diteliti dan harus dijawab oleh responden atau yang sering disebut angket.
Penyusunan angket pengolahan perpustakaan mengacu kepada
aspek
85
Ibid..
77
TABEL 3.2
KISI-KISI ANGKET
Variabel
Indikator Variabel
Pengolahan
perpustakaan
sekolah
b. Perkembangan Perpustakaan
Motivasi belajar
siswa
Nomor Angket
Positif Negatif
(+)
(-)
1,2,
3,4,
5,6.
10,11,
19, 20
c.
Pengaruh
perpustakaan
terhadap motivasi siswa
d. motivasi belajar
adanya perpustakaan
7,8,
12,13,
15,18
siswa 9,16,
17,
14
TABEL 3.3
SKOR JAWABAN ANGKET
PENGOLAHAN PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI BELAJAR
Positif (+)
Negatif (-)
Jawaban
Skor
Jawaban
Skor
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Sangan tdk
setuju
78
TABEL 3.4
KLASIFIKASI SKOR ANGKET PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Keterangan Jumlah Skor
Klasifikasi
Jawaban
55-61
Rendah
62-68
Sedang
69-77
Tinggi
79
b. Angket
Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah
pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.
Angket yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu peneliti menyediakan
jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.87
Angket pada penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa dengan pengolahan perpustakaan
sekolah yang tersedia. Penyebaran angket dilakukan pada hari senin 12
April 2010 setelah upacara bendera. Angket dibagikan sendiri oleh peneliti
kepada 70 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Responden
terdiri dari 20 siswa yang nasing-masing perwakilan dari kelas VII, VIII dan
IX. Jenis angket yang dipakai adalah angket tertutup. Peneliti sudah
menyediakan jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Pilihan jawaban yang disediakan adalah sangat
setuju, setuju, ragu-ragu, dan sangan tidak setuju. Skor untuk jawaban
sangat setuju 4, setuju 3, ragu-ragu 2 dan sangat tidak setuju 1.
87
80
c. Dokumentasi.
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen baik tertulis, gambar maupun elektronik.88 Dalam
penelitian ini mengambil dokumentasi Data jumlah buku yang ada di
perpustakaan MTs Negeri Lawang, Program kerja perpustakaan di MTs
Negeri Lawang, grafik data peminjaman buku harian di perpustakaan MTs
Negeri Lawang, grafik data pengunjung perpustakaan MTs Negeri Lawang,
sruktur organisasi, tata tertip perpustakaan dan denah lokasi perpustakaan di
MTs Negeri Lawang, yang dapat diperoleh dari Guru Petugas Perpustakaan
di MTs
Negeri
88
89
Donald Ary, dkk, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terj., Arief Furchan, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), hlm. 248
81
Keterangan :
r = koefisien determinan
n = jumlah sample
t = nilai sebaran
Dalam hal analisis item, Masrun menyatakan bahwa item yang
mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang
tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi
90
Moh. Nazir, Metodologi penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 346-355.
82
pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau
r = 0,3. Jadi kalau korelasi anatara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka
butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.91
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan arti bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, dan dapat diandalkan.
Untuk menguji reliabilitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan rumus
Alpha Cronbach. Rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Menurut
Mohd Majid Konting (2000), nilai reliabilitas Alpha Cronbach dengan nilai 0,6
sering digunakan sebagai nilai reliabilitas dalam penelitian.92
Rumus Alpha Cronbach: 93
r11 = ( k ) (1 (k - 1)
Keterangan:
r11= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b = jumlah varians butir
2
= varians total
t
91
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2008 hal 188
Iskandar. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. (Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), hal 95
93
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta.PT Rineka Cipta,
2006), hal 196
92
83
3) Pengujian hipotetsis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara
terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga
harus diuji secara empiris.
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
kepputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam
suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan
adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam
hipotesis tersebut.94
Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan:95
Uji chi- Square
Uji Perbedaan antara dua variable atau lebih, dan dalam penelitian ini di
gunakan rumus:
94
95
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data
1. Latar Belakang Objek
a. Sejarah Berdirinya MTs Negeri Lawang
MTs Negeri Lawang terletak di
Kecamatan
lawang,
Kabupaten
Malang,
Jawa
Timur,
Email/Website
mtsnlawang@yahoo.com.
MTsN Malang III Fillial di Lawang semula adalah Madrasah Tsanawiyah
AlMaarif Lawang yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1983 atas prakarsa Bapak
H.M.Farchan Ketua Lembaga Pendidikan AlMaarif Lawang. Prakarsa tersebut
dilimpahkan kepada Bapak Drs. Masyhudi Ahmad dengan modal sebesar Rp
10.000,- modal tersebut digunakan untuk segala sesuatu yang berkenaan dengan
persiapan tahun ajaran baru 1983/1984. Alhamdulillah Madrasah Tsanawiyah
AlMaarif Lawang dapat berdiri dengan murid tahun pertama berjumlah 24 orang,
menempati gedung Sekolah Dasar Islam Jalan Untung Suropati 530 Lawang.
Kepala Sekolahnya adalah Drs. Masyhudi Ahmad, Wakil Kepala Sekolah Bapak
H.M.Farchan dibantu oleh staf pengajar : Ibu Kus mardiyah, Bapak Mohammad
Suud, Bapak N. Chanafi M., Ibu Masyitah, Bapak Iman Aruman, Bapak Rahmat
Suyono, Bapak H. Achmad Hadi (Kepala Kelurahan Kec. Lawang), Bapak
Mundzir Maruf, BA (Kepala KUA Kec. Lawang), Bapak Achmad Ramelan dan
84
85
staf Tata Usaha yaitu Ibu Fitriyatul Masruro. Mereka semua dengan ikhlas
mengabdikan dirinya bersama-sama demi tegak dan bangunnya Madrasah.
Pada tahun ajaran 1984/1985 murid kelas 1 berjumlah 30 orang, pada
tahun ini pemerintah memberi kepercayaan kepada Madrasah bagaimana kalau
sekiranya dinegerikan. Setelah melalui pertemuan Dewan Guru, Pengurus
Yayasan dan tokoh-tokoh masyarakat mereka sepakat menerima penawaran
tersebut. Setelah diadakan pemeriksaan oleh Team Penjajakan persiapan Fillial
Kanwil. Depag. Prop. Jawa Timur, maka dinyatakan memenuhi syarat dan
ditetapkan sebagai Madrasah Tsanawiyah Persiapan Fillial Negeri Lawang.
Pada tahun ajaran 1985/1986 murid kelas 1 berjumlah 49 orang, keadaan
Madrasah makin lama makin berkembang dengan dibantu oleh Pengurus BP.3
antara lain : Bapak Moh. Naim, Bapak Achmad Subandi, Bapak serma Saimin,
Bapak Kasiyan dan Ibu Arbaniyah.
Pada tahun ajaran 1986/1987 Madrasah dinyatakan resmi menjadi
Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang III Fillial di Lawang dengan murid kelas 1
berjumlah 106 orang, sehingga murid keseluruhan akhir tahun ajaran 1986/1987
tercatat berjumlah 166 orang.
Kemudian pada tahun 1993/1994 Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang
III Fillial di Lawang dinyatakan resmi menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri
Lawang dengan SK Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 244 Tanggal 25
Oktober 1993 tentang Pembukaan dan Penegrian Madrasah hingga sampai
sekarang tahun 2003/2004 dengan jumlah muris kelas 1 = 206, kelas 2 = 197,
kelas 3 = 190, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 593.
86
96
97
87
KOMITE SEKOLAH
Drs. H. QISMUL HADI
TATA USAHA
LAILI AVIATI
WAKA MADRASAH
Urusan Sarpras
Drs. Trijahyono
Budiharjo
Urusan Kurikulum
Dra. Diyah
Suryaningsih
Kord. MGMP
SosKewarganageraan
TiyasUntoyo, S.Pd
Jauhardi, S. Pd
Drs. Wardi
RokhanaIdayani, S. Pd
Wali Kelas
NurulProklamasinta
Guru Mata
Pelajaran
Guru (BP)
Tenaga
Kependidik
SISWA
98
88
BENDAHARA GAJI
Drs. SUTITO
ADM. SURAT
KHOIRUL BANYAH
BENDAHARA KMT
ERNA FIDIYAH, BA
OPERATOR KOMPUTER
IMAM BASORI
INVENTARIS
MAX DJAJAPRAWIRA
PERPUSTAKAAN
Drs. SASI EKANI W.
KEBERSIHAN
IRVAN AGUNG MARETNO
99
PRESENSI
KOMARIA ULFAH
SECURITY
MUASIM
89
PNS
DIKNAS
PT
PTT
JUMLAH
11
14
17
23
25
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
GTT
40
NIP
ACHMAD SAID
LAKI-LAKI
195405131979031002
WARSI
PEREMPUAN
196807011993032003
ROKHANA IDAYANI
PEREMPUAN
196202231987032003
SAADIH SIDIK
LAKI-LAKI
196905061998031002
DEWI MASITAH
PEREMPUAN
150384486
SRI MASDIENI
PEREMPUAN
150392667
DIYAH SURYANINGSIH
PEREMPUAN
196904231995032001
TIYAS UNTOYO
LAKI-LAKI
196112231989031001
ULUMIN NADHIROH
PEREMPUAN
196304271992032001
SIH WIAJENG
PEREMPUAN
132136012
NURUL PROKLAMASINTA
PEREMPUAN
197108171995122001
PEREMPUAN
197112181997032007
ASMU'I
LAKI-LAKI
196907031994031005
SUTITO
LAKI-LAKI
196705111995031001
ERNA FIDIAH
PEREMPUAN
195912041987032002
EMY DWISTYOWATI
PEREMPUAN
196703121994122004
IMAM HUJALI
LAKI-LAKI
196408252003121001
INDAH AFIFA
PEREMPUAN
197208062003122001
UMI KULSUM
PEREMPUAN
RUSMIATI
PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
196609041994031002
SAIPUL HADI
LAKI-LAKI
132160062
HIMYATUL AMANAH
PEREMPUAN
WARDI
LAKI-LAKI
MAHMIYAH
PEREMPUAN
100
101
197806092005012006
150398471
197504302007102001
90
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
AHMAD SUNYOTO
LAKI-LAKI
SUPRAYITNO
LAKI-LAKI
AHMAD BAHAUDIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
ENY SETIYOWATI
PEREMPUAN
LAILI AVIATI
PEREMPUAN
196204211991032003
MAX DJAJAPRAWIRA
LAKI-LAKI
196604241989031003
KOMARIA ULFAH
PEREMPUAN
IMAM BASORI
LAKI-LAKI
MU'ASIM
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
150402720
-
KHAIRUL BARIYAH
PEREMPUAN
PEREMPUAN
M. CHOIRUL ANWAR
LAKI-LAKI
Kelas IX
202
Jumlah
Kelas VIII
204
Kelas VII
246
652
102
103
91
KEPALA SEKOLAH
H. ACHMAD SAID, M. AG
PENANGGUNG
JAWAB TEHNIS
KHOIRUL BADRIYAH
UMUM
SASI E
SIRKULASI
KHOIRUL
PENANGGUNG
JAWAB
Dra. SASI EKANI W
PELAYANAN
ENI S
GURU BIDANG
STUDI
SISWA KELAS
VII, VIII, IX
104
105
92
93
R
A
K
1
Rak 2
Rak 3
R
a
k
5
R
a
k
4
Meja baca 1
Lemari
M
e
J
a
2
Rak 6
Meja baca 2
Meja 1
Rak Koran
M
e
J
a
4
Meja 3
komputer
Rak 7
Audio
Keterangan :
U
Rak 1
koleksi buku pelajaran kelas VII
Rak 2
koleksi buku pelajaran kelas VIII
Rak 3
koleksi buku pelajaran kelas IX
Rak 4
koleksi buku pegangan guru
Rak 5
koleksi buku fiksi dan non fiksi / umum
Rak 6
koleksi buku baru
S
Rak 7
koleksi buku penunjang dan pegangan guru
Meja 1 meja absen
Meja 2 meja pengembalian buku
Meja 3 meja peminjaman bukMeja 4
meja untuk meletakkan tas dan buku siswa
106
94
Aqidah
B. arab
SKI
Fiqih
Qurdist
MTK
B.ing
B.ind
Biologi
Fisika
Kimia
IPA
Ekonomi
Sejarah
Geografi
IPS
PKN
Sosiologi
Penjakes
Kertakes
TIK
JUMLAH
Pegangan guru
Jml.
Judul
2
1
2
2
1
11
5
15
9
8
3
6
4
4
3
4
1
2
1
5
2
91
Jml.
Buku
8
11
21
21
1
78
34
65
72
64
6
41
15
17
13
19
9
4
14
29
10
552
Buku Siswa
Jml.
Judul
3
5
3
4
5
5
6
2
2
5
1
4
2
3
5
55
Jml.
Buku
530
672
450
678
723
1108
1291
788
953
1146
130
514
454
474
529
10440
Buku
Penunjang
Jml.
Jml.
Judul
Buku
2
7
3
98
2
3
3
5
3
5
2
2
1
1
2
2
2
2
20
125
Jumlah Judul Buku Fiksi dan Non fiksi = 199 Judul Buku
Jumlah Total Buku Fiksi dan Non fiks i= 13.118
4.10 Jadwal kunjungan kelas ke Perpustakaan108
Kelas
VII A
VII B
VII C
VII D
VII E
Minggu 1
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
-
Minggu 2
Senin
107
108
Minggu 3
-
Minggu 4
-
95
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
IX A
IX B
IX C
IX D
Selasa
Rabu
Kamis
-
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
-
Senin
Selasa
Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
juni
109
2007-2008
96
1490
1375
850
850
1020
170
1275
1190
425
170
255
2008-2009
104
1615
1275
170
765
1020
340
935
850
850
595
190
2009-2010
154.
2125
1955
310
1955
2890
765
3145
2210
2635
1000
205
96
110
111
97
2007-2008
298
275
170
170
204
34
255
238
85
34
51
2008-2009
323
255
34
153
204
68
187
170
170
119
38
2009-2010
425
391
62
391
578
153
628
442
527
200
41
112
113
98
Melihat hasil dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap harinya
jumlah siswa yang meminjam buku semakin meningkat, dari hasil tersebut dapat
disimpulkan pula pula kedatangan siswa ke perpustakaan untuk menambah
pengetahuan mereka sudah cukup baik terbukti pada bulan bulan Februari tahun
2010 mencapai 629 buku yang keluar atau di pinjam oleh siswa.
2. PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara hubungan pengelolaan
perpustakaan dengan motivasi belajar siswa di MTs Negeri Lawang.
H1: Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara hubungan pengelolaan
perpustakaan dengan motivasi belajar siswa di MTs Negeri Lawang.
Dari hipotesis di atas, peneliti memiliki dugaan sementara bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap hubungan pengelolaan
perpustakaan dengan motivasi belajar siswa di MTs Negeri Lawang.
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pengelolaan
perpustakaan, peneliti menggunakan angket.Namun terlebih dahulu item
pertanyaan pada angket diuji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan
untuk mengumpulkan data.
Setiap variable dikatakan valid jika:
= 0,1985, jadi r dikatakan valid jika r
99
Keterangan :
r = koefisien determinan
n = jumlah sample
t = nilai sebaran
Tabel 4.15
Uji Validitas
Item
Pertanyaan
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
Harga Koefisien R
Keterangan
333
099
558
422
428
299
292
025
436
606
500
585
560
475
-265
-091
660
713
492
633
V
T
V
V
V
V
V
T
V
V
V
V
T
V
T
T
V
V
V
V
100
Dari 20item soal, setelah di uji validitas dengan program SPSS 15.0 for
Windows ada 5 item soal yang tidak valid.Sehingga dalam penelitian ini hanya 15
item soal yang dipakai.(Angket bisa dilihat di lampiran).
2. Reliabilitas Angket
Setelah instrument diuji validitas, maka selanjutnya item soal yang
valid diuji reliabilitas.Teknik yang dipakai adalah teknik belah dua (splithalf-method) dengan SPSS 15.0 for windows.
Cases
N
70
Valid
Excluded(a)
Total
%
100.0
.0
70
100.0
N of
Item
s
20
101
Setelah jumlah skor dibagi oleh jumlah responden (5981: 70), maka
hasil yang diperoleh adalah 85,4428571. Hal tersebut dapat kita lihat pada
tabel berikut ini :
TABEL 4.16
KLASIFIKASI JUMLAH SKOR JAWABAN SISWA
Klasifikasi
Jumlah Siswa
50-65
66-85
86-100
2
30
38
Keterangan
Jumlah Skor
Rendah
Sedang
Tinggi
Prosentase
(%)
2,8
42,9
54,3
Skor jawaban harapan maksimal adalah 100, dan skor jawaban minimalnya
adalah 25.Namun dalam jawaban angket, diperoleh skor jawaban maksimal adalah
100, dan skor jawaban minimal adalah 54.
Dari tabel klasifikasi jumlah skor siswa, diperoleh hasil bahwa sebanyak 2
siswa (2,8%) menganggap bahwa tingkat motivasi belajar siswa dengan adanya
perpustakaan adalah rendah. Dari 30 siswa (42,9%) memberikan jawaban bahwa
tingkat motivasi belajar siswa dengan adanya perpustakaan adalah sedang. dan
sebanyak 38 siswa (54,3%) menganggap bahwa tingkat motivasi belajar siswa
dengan adanya perpustakaan adalah tinggi. Jadi, tingkat motivasi belajar siswa
dengan adanya perpust akaan menurut pendapat siswa dianggap tinggi, yakni
antara sebanyak 38 siswa (54,3%).
Motivasi belajar siswa diambil dari angket yang telah disebarkan oleh
peneliti yang kemudian diolah dan disimpulkan dalam pernyataan.
102
3.
f 0 fe
fe
TABEL 4.17
Analisis data tentang
pengelolaan Perpustakaan sekolah
Skor
jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
5
SS
15
1
21
20
15
26
19
25
19
33
4
S
38
46
30
42
35
26
44
43
39
32
3
RR
17
23
12
8
17
18
7
2
10
3
2
TS
1
STS
0
0
6
0
3
0
0
0
1
1
Jumlah
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
TABEL 4.18
Analisis data tentang
motivasi belajar siswa
Skor
jawaban
1
2
3
4
5
SS
17
26
23
28
4
S
27
31
28
29
3
RR
21
11
18
10
2
TS
4
0
1
2
1 Jumlah
STS
1
70
1
70
0
70
1
70
103
2
25
29
25
12
24
5
6
7
8
9
10
41
37
28
32
44
34
26
8
12
11
10
9
1
0
1
1
3
1
0
0
0
1
0
2
70
70
70
70
70
70
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
perpust1 *
motivasi1
Missing
Percent
70
100,0%
Total
Percent
,0%
70
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
McNemar-Bowker Test
Value
13.196(a)
17.327
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
8
8
.105
.027
9.922
.002
.(b)
N of Valid Cases
70
a 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is .21.
b Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.
Anlisis Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengelolaan perpustakaan
dengan motivasi belajar siswa
H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara pengelolaan perpustakaan
dengan motivasi belajar siswa.
Dipilih tingkat signifikansi 0,05 Nilai chi-square dengan tingkat signifikansi
0,05 adalah
Percent
100,0%
104
Penarikan kesimpulan:
tolak Ho
terima Ho
Dari out put terlihat bahwa nilai chi-square hiting adalah 13.196 yang mana
nilainya
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Berdasarkan
perpustakaan MTs Negeri Lawang Malang sudah baik, hal itu dapat ditunjukan
dari 54,3% responden menjawab baik.
Seperti pendapat ahli bahwasanya Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama adalah bagian integral dari lembaga pendidikan tempat menyimpan
koleksi bahan pustaka yang dikelolah dan diatur secara sistematik untuk
digunakan oleh murid dan guru sebagai sumber bahan informasi, dalam rangka
menunjang program belajar dan mengajar di sekolah.114
Koleksi perpustakaan mencakup kumpulan sumber informasi dalam
berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan
sekolah yang bersangkutan, mencakup dan menunjang semua bidang studi,
memberikan
pengetahuan
umum
yang
sesuai
dengan
tingkat
114
105
106
bisa menggantinya dengan buku lain yang kadar isi dan harganya hampir sama.
Dengan membayar denda siswa dibiasakan disiplin.
Koleksi perpustakaan sekolah seharusnya selalu tumbuh selaras dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tidak saja koleksi itu harus
selalu ditambah, tetapi juga harus dijaga agar koleksi itu selalu yang mutakhir.116
Agar proses pelayanan sirkulasi dapat berjalan lancar, perlu dibuatkan
peraturan perpustakaan sebagai dasar tata terbit dalam menjalankan segala
kegiatan itu. Peraturan perpustakaan itu secara resmi dituangkan sebagai peraturan
sekolah yang ditanda-tangani oleh kepala sekolah yang perlu ditaati, baik oleh
murid maupun oleh guru. Peraturan perpustakaan itu hendaknya singkat, padat,
tetapi jelas dan setiap perpustakaan hendaknya menggunakan
peraturan
tersebut.117
Jadi dapat di simpulkan bahwa perpustakaan yang ada di MTs Negeri
Lawang Malang sudah baik..
B. Motivasi Belajar Siswa MTs Negeri Lawang
Dari hasil penelitian tentang motivasi diperoleh data bahwa pada siswa MTs
Negeri Lawang rata-rata memiliki tingkat motivasi belajar pada kategori cukup
baik yaitu berjumlah 63,33 % dari 70 responden.
Sebelum orangtua mencap anaknya tidak mempunyai motivasi belajar,
hendaknya mereka mengerti dulu tentang motivasi, seperti yang diungkapkan oleh
116
117
107
118
119
120
Hemlan Elhany, Manusia dan Pendidikan (Studi atas Pemikiran Hasan Langgulung), (STAIN
Jurai Siwo Metro, 2004), Majalah Tarbawiyah Vol.1 No.1 Ed. Januari 2004, hal. 49
108
123
109
0,05;(3-1) (5-
124
125
110
semakin tinggi motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya apabila pengelolaan
semakin rendah, maka semakin rendah pula motivasi belajar siswa. .
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari skripsi dan analisis data yang penulis paparkan pada bab-bab
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai inti dari pembahasan pada skripsi
ini sebagai berikut :
1. Pengelolaan Perpustakaan MTs Negeri Lawang
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pengelolaan perpustakaan
MTs Negeri Lawang Malang sudah baik, hal itu dapat diketahui dari hasil
penelitian yang mana 54,3% dari responden menjawab baik.
2. Motivasi Belajar siswa MTs Negeri Lawang
Dari hasil penelitian tentang motivasi diperoleh data bahwa pada siswa
MTs Negeri Lawang rata-rata memiliki tingkat motivasi belajar pada kategori
sedang yaitu berjumlah 63,33 % dengan 70 responden.
Dengan adanya perpustakaan membuat siswa termotiasi untuk lebih giat
belajar 52% terbukti bahwa setiap jam kosong banyak dari siswa yang
memanfaatkan untuk pergi keperpustakaan.
3. Hubungan Antara Pengelolaan Perpustakaan dengan motivasi Belajar
Siswa
Hasil dari korelasi motivasi belajar dan pengelolaan perpustakaan, jika
dihubungkan dengan penelitian yang
111
112
0,05;(3-1) (5-1)=15,51(nilai
chi-square tabel)
Penarikan kesimpulan:
tolak Ho
terima Ho
Dari out put terlihat bahwa nilai chi-square hiting adalah 13.196 yang mana
nilainya kurang dari chi-square tabel sebesar 15,51.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang ada serta melihat situasi yang ada di MTs Negeri
Lawang-Malang maka ada beberapa saran yang perlu penulis sampaikan :
1. Pihak sekolah dan guru hendaknya lebih memperhatikan perkembangan siswa
tingkat belajar, oleh sebab itu perkembangan perpustakaan juga penting untuk
di perhatikan agar siswa tidak tertinggal pada kemajuan IPTAK dan IMTEK
dengan adanya perpustakaan yang baik maka siswa akan termotivasi untuk
belajar maupun berkunjung ke perpustakaan.
2. Para siswa hendaknya lebih giat belajar untuk menambah pengetahuan diri
dan selalu mempertahankan motivasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan
3. Dalam upaya pengembangan kemajuan penelitian di masa mendatang
diharapkan agar tidak hanya meneliti hubungan pengelolaan perpustakaan
dengan motivasi belajar siswa, akan tetapi meneliti yang lebih internal dalam
pengelolaan perpustakaan sekolah dengan motivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Al- Barry M. Dahlan , Partanto Plus A . 1994. Kamus Ilmiah Populer.
Yogyakarta : Arkola Surabaya.
Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Alaydroes,
Fahmi. Latar belakang: Visi dan Format Sekolah Islam Terpadu.
Ariknto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
_______________. 2002 . Prosedur Suatu Pendekatan. Jakarta Rineka
Cipta.
As-Syarif, Al Malik Fahd. (1418H). Al-Quran dan Terjemahan. Madinah
Percetakan Al-Quran Raja Fahd
Asy Syanqithi, Syaik. 2007. Tafsir Adhwaul BayanTafsir Al-Quran dengan
Alquran jilid III,. Jakarta: Pustaka Azam.
Azwar, Saifuddin. (1999). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
---------------------. (2000). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
---------------------. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Az-zabalawi, Muhammad Sayyid. (2007). Pendidikan Remaja Antara Islam dan
Bernadib. (1989). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta: Andi Offset
Bafadol, Ibarahim . 1992. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta:
BumiAksara.
________________. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Basuki, Sulistyo. 1994. Periodesasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajeman dan Tata
Kerja Perpustakaan. Jakarta.: Grasindo.
Depag RI. 1992. Al-Quran dan Terjemah. Jakarta: PT. Toraja.
_______________ 2006. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Karya
Agung
Surabaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Jakarta: Balai Pustaka.
Dhofier, Zamakhsyari dkk. (1986). Mengasuh Anak Menurut Ajaran Islam. Jakarta:
UNICEF Indonesia
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Gerungan. (2001). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset 141
------------. (1983). Psikologi Sosial. Jakarta
Gunarsa, Y. S.D. dan Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi untuk Membimbing. Cet. 6.
Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S.D. (1976). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: BPK. Gunung Mulia
Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Handoko, Martin. (1992). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta:
Kanisisus
113
114
115