Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP MOTIVASI

SHOLAT BERJAMAAH SISWA KELAS 1


(Studi di MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-2014)
I.

Latar Belakang Masalah


Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dan berkembang sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan
mereka, karena pendidikanlah orang menjadi maju. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
orang mampu mengolah alam yang dikaruniakan Alloh SWT kepada manusia. Adpun
pendidikan yang dibutuhkan bagi manusia bukan hanya pendidikan umum tetapi juga
pendidikan agama terutama agama islam. Karena Pendidikan Agama Islam merupakan pilar
yang paling penting dalam membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh
SWT, sehat jasmani dan rohani, berbakti kepada orang tua dan pada giliranya dapat
mewujudkan cita-citanya yaitu menjadi manusia yang berkualitas dan kreatifitas berguna bagi
bangsa dan negara juga agama.
Apapun pengertian pendidikan agama islam itu sendiri adalah pendidikan dengan
melalui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak
didik, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya
secara menyeluruh dan dipelajarinya disekolah serta menjadikan ajaran agama islam itu
sebagai pandangan atau jalan hidupnya (wai of live), dengan diberikan pula nilai-nilai agama
yang tertanam dalam hubungan manusia dengan diberikan nilai-nilai agama yang tertanam
dalam hubungan manusia dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan manusia lainya, dan
hubungan manusia dengan alam, demi keselamatan dan kesejahteraan hidupnya didunia dan
di akhirat, sehingga pendidikan agama islam adalah usaha menyiapkan peserta didik untuk
memiliki keyakinan dan mampu mengamalkan ajaran islam.
Ibadah shalat berjamaah memang merupakan bentuk ibadah yang syarat dan kental dengan nilai-nilai kebersamaan.
Kita tentu akan mendapatkan sebuah gambaran ketika setiap siswa terikat dan sekaligus sadar menjalankan kebiasaan ibadah
ini sebagai rutinitas yang selalu mereka kerjakan, misalnya saja setelah mereka pulang sekolah alangkah baiknya jika semua
siswa langsung melaksanakan shalat berjamaah dengan gurunya sendiri yang sekaligus menjadi Imamnya.
Dari sana pasti akan terlihat nilai dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan muncul diantara mereka untuk mengisi
ruang rohaniahnya. Maka tidak salah jika guru harus lebih proaktif dalam segi pembinaan dan pelaksanaannya, sehingga
muncul kesadaran dari dalam diri siswa tentang hakekat dan pentingnya pelaksanaan shalat berjamaah.
Shalat berjamaah yang dapat dipandang sebagai bentuk ibadah utama dalam Islam tentu mempunyai keutamaan,
salah satunya adalah seperti yang pernah disabdakan Rosulullah SAW bersabda :

















Artinya :Sholat berjamaah itu lebih utama dari sholat sendirian (ia mendapatkan balasan)
duapuluh tujuh derajat. (Sabiq, 1997 : 102)

Sejalan dengan bentuk ibadah praktek yaitu shalat berjamaah, maka terdapat bahan pelajaran yang tidak hanya
bersifat praktek saja, tetapi juga bernuansa kajian ibadah yang luas yaitu mata pelajaran agama islam.
Mata pelajaran agama islam merupakan salah satu pelajaran yang ada di lingkup Sekolah Dasar. Bahan pelajaran ini
tidak bisa terlepas dari setiap peserta didik karena selain didalamnya terdapat konsep teori, juga terdapat aspek penerapan
langsung yang berhubungan dengan aktivitas dan kegiatan siswa dalam kesehariannya.

Ditengah keberadaannya dengan mata pelajaran umum, ternyata mata pelajaran agama islam kurang mendapatkan
tempat dihati para siswa. Banyak siswa cenderung menganggap pelajaran agama islam adalah bentuk pelajaran biasa yang
mengutamakan konsep-konsep teori saja, sehingga meraka lebih memburu nilai dari gurunya daripada menghayati dan
mengamalkan kandungan nilai yang terdapat dalam pelajaran ini. Maka sudah sewajarnya jika seorang guru agama lebih
meningkatkan perannya dalam mengkaji dan sekaligus memberikan pencerahan dengan wajah baru setiap melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan siswa.
Mata pelajaran agama Islam memang identik dengan hukum Islam, karena dalam pelajaran ini mengikat dan
berhubungan langsung dengan aktivitas individu sebagai seorang mukhalaf. Mata pelajaran ini memang strategis karena
didalam mata pelajaran agama islam terdapat konsep-konsep dasar tentang hukum Islam yang esensial. Maka sudah
selayaknya jika di-era pembelajaran sekarang ini muatan-muatan yang menjadi pokok mata pelajaran ini harus benar-benar
ditanamkan sekaligus diimplementasikan dengan praktek keseharian. Esensi dari pokok materi agam islam itu diantaranya
adalah tentang ibadah, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah pelaksanaan shalat berjamaah.
Dari berbagai uraian dan latar belakang diataslah yang menggerakkan hati penulis untuk membuat penelitian dan
menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Sholat Berjamaah
Siswa Kelas 1 di MTs. Al-hasanah Sajira tahun Ajaran 2013-2014

II.

1.
2.
3.

III.

1.
2.
3.

IV.

1.
2.

Identifikasi Masalah
Setelah melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan
permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh pendidikan agama islam terhadap motivasi
sholat berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-2014,
adalah:
Faktor keluarga; bahwa orang tua kurang memberi bekal pengetahuan agama yang cukup
kepada anak-anaknya.
Faktor pendidikan yaitu kurangnya pengetahuan khususnya pengetahuan agama pada diri
remaja mengakibatkan keimanan kepada diri mereka sangat kurang.
Faktor masyarakat yaitu lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi sikap remaja,
setiap ada aktivitas agama para tokoh masyarakat kurang melibatkan remaja untuk ikut aktif
dalam kegiatan tersebut.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, banyak sekali hal-hal yang harus penulis teliti,
namun karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya penelitian ini dibatasi dengan:
Apakah anak didik memiliki semangat yang tinggi untuk mengerjakan sholat berjamaah di
MTs. Al-Hasanah Sajira Lebak Tahun Ajaran 2013-214.
Bagaimanakah motivasi sholat berjamaah di MTs. Al-Hasanah.
Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I di MTs. AlHasanah.
Perumusan Masalah
Sebagaimana diuraikan dalam pembatasan masalah diatas penulis dapat
mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang menjadi objek penelitian sebagai
berikut:
Bagaimanakah pelaksanaan PAI di MTs. Al-Hasanah?
Bagaimana motivasi sholat berjamaah siswa kelas I MTs. Al-Hasanah?

3.

Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas I MTs. AlHasanah?

V.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang penulis laksanakan ini adalah:
Untuk mengetahui pelaksanaan PAI di MTs. Al-Hasanah.
Untuk mengetahui motivasi sholat berjamaah siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah.
Untuk mengetahui pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas I di MTs.
Al-Hasanah.

1.
2.
3.

Adapun penelitian ini diharapkan setelah memahaminya dan melakukan olah data dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a)

Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I) pada fakultas Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam di STAI La Tansa Mashiro.

b)

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang pengaruh pembelajaran Aqidah akhlak terhadap perilaku peserta
didik bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya terutama bagi guru Pendidikan Agama Islam.

c)

Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan memberikan motivasi siswa ke
depan.

2.

Secara Praktis
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga
dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknikteknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai
kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

VI.

a.
b.
c.
d.
e.

Kerangka Berfikir
PAI merupakan salah satu bidang studi yang mendapatkan banyak perhatian dari para
ilmuan pendidikan agama islam. PAI dapat merangsang motivasi sholat berjamaah pada
siswa kelas I MTs. Al-Hasanah. Dengan demikian dasar pemikiran tersebut diduga bahwa
PAI ada keterkaitan dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah
Sajira. Adapun bagan berfikir adanya keterkaitan PAI dengan motivasi sholat berjamaah pada
siswa kelas I dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan Kerangka Berfikir
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dengan Motivasi Sholat Berjamaah
Pada Siswa
Pengaruh
Variabel X
Pendidikan Agama Islam
Aspek aqidah akhlak
Aspek ibadah (Ritual)
Aspek amal
Aspek ikhsan
Aspek ilmu

Variabel Y
Motivasi Sholat Berjamaah Pada Siswa
Memperbaiki sikap
Keinginan mendapatkan pahala
Rasa ingin tahu
Ingin mendapatkan pengalaman baru
Penuh semangat

VII. Rancangan Prosedur Penelitian, Terdiri Dari:

7.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs. AlHasanah yaitu suatu lembaga pendidikan Formal yang berada dibawah naungan Departemen
Agama yang beralamat di Jalan Alun-alun Utara Sajira No 10 Kampung Sajira babakan, DesaSajira, Kecamatan Sajira, Lebak - Banten
Kode Pos 42371.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Januari 2013. secara garis besar terbagi menjadi 3 tahap. Diantaranya:
1. Tahap Persiapan: tahapan ini meliputi pengajuan judul dan pembuatan proposal.
2. Tahap Penelitian: Tahap ini adalah semua kegiatan yamg berlangsung di lapangan yakni pengambilan data.
3. Tahap Penyelesaian: Tahap ini adalah kegiatan analisis data dari penyusunan laporan. Tahap ini dilaksanakan setelah tahap penelitian.

7.2. Metode Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif merupakan definisi,
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari
sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang
suvei untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan modelmodel matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis
dari hubungan-hubungan kuantitatif.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental, yang
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan agama islam terhadap
motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas I di MTs. Al-Hasanah.
Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu uji statistik Korelasi Pearson Product
Moment. Menurut Ridwan & Akdon (2005) teknik analisis korelasi Pearson Product Moment
termasuk teknik statistic parametric yang menggunakan teknik statistic parametric adalah
kedua variabel penelitian menggunakan data interval atau rasio, data berdistribusi normal,
jumlah data (sampel) lebih besar dari 30. (Santoso, 2001)
7.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan turun langsung ke lokasi penelitian, guna meninjau dan
mencatat serta mengontrol keadaan lokasi untuk memperoleh data yang
diperlukan. Observasi adalah : Teknik pengumpulan data yang diambil dari perilaku subyek
penelitian dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti (Winarno Surakhmad, 1990:162)
2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh


informasi responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui.
(Arikunto, 1994: 124)
Angket akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur yang diajukan
kepada siswa sebagai responden.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari beberapa literature dan sumber data yang
berkaitan dengan masalah penelitian pada skripsi ini yaitu tentang Pengaruh pembelajaran
Aqidah Akhlak terhadap Perilaku peserta didik.
7.4. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian(S.Margono, 2003:135).Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. AlHasanah Sajira, menurut
keterangan dari pihak sekolah yaitu berjumlah 174 siswa.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Amirul
Hadi bahwa sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari kesuluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili populasi (Amirul Hadi & Haryono, 1990:89).
Untuk menentukan jumlah sampelnya penulis berpedoman pada kaidah yang
dikemukakan oleh Arikunto Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subyeknya lebih besar
dapat di ambil 10-15 % atau 20-25 % (1993:120). Berdasarkan hal itu, maka penulis
mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi 174 sehingga yang akan menjadi
sampelnya adalah 26,1 dibulatka oleh penulis menjadi 26 orang siswa yang akan menjadi
responden dalam penelitian ini.
3. Tekhnik Sampling
Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan dengan menggunakan teknik random
sampling yaitu: pengambilan sampel random, peneliti mencampur subyek-subyek didalam
populasi, sehingga semua subyek dianggap sama, (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam
artian random sampling mengambil semua individu yang ada dalam populasi, sehingga
semua dianggap sama atau diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel dalam penelitian dan dalam pelaksanaannya pengambilan sampel tersebut penulis
menentukan dahulu kelas berapa dan apa saja yang akan dijadikan sampel.

7.5.

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau
sosial yang diamati, yang secara khusus fenomena itu disebut variabel.Instrument dalam
penelitian ini disusun berdasarkan pada kajian teoritis yang telah dipaparkan. Jumlah

instrument yang dibuat sebanyak 2 buah, sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian,
yaitu: instrument untuk mengukur Pembelajaran Aqidah Akhlak (variabel x) dan insrtumen
untuk mengukur Perilaku peserta didik (variabel y).
Agar instrument yang disusun bersifat sistematis, mudah dikontrol, dan dapat
dikoreksi sebelum instrument disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument seperti yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No
1

Pokok
Bahasan

Indikator

Pendidikan Metode
agama islam penerapanpendidik
an agama islam
(variabel x)
Akhlak mulia yang
diterapkan kepada
peserta didik
Selalu komitmen
dalam bersikap
sopan santun dalam
mempengaruhi
peserta didik
Motivasi siswa Menghormati guru
sholat
dan orang tua
berjamaah Menghargai teman
(variabel y) Bertutur kata yang
baik
Disiplin waktu

APD

1-5

1,2,3

4,5

6-10

6,7,8,9

10

11-15 11,12,13 14,15

1-3

1,2

4-7

4,5

6,7

8-9

8,9

10-12 11

10,12

13-15 13,14

15

a
5
1

Taat beribadah

Skor Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif

No.
Item

Sumber

b
4
2

7.6. Teknik Analisis data


1. Mencari range ( ukuran Penyebaran ) dengan rumus :
R=(HL)+1
Keterangan :

c
3
3

d
2
4

e
1
5

(Yi- Y)2

R = range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
( Anas Sudijono,2008 : 144 )
2. Menentukan Jumlah Kelas, dengan rumus :
K = 1 + (3,3) log n
Keterangan :
K = Jumlah Sampel
3.
a.

Mencari dan mengukur tendensi sentral data kedua variabel yang melibatkan proses sebagai berikut:
Menganalisis data dalam bentuk rata-rata (Mean) dengan Rumus :

Keterangan :

b.

Me

= Mean

f Yi

= jumlah dari skor-skor nilai yang ada

= banyaknya skor itu sendiri

Mencari Median (Md), dengan rumus


:
Md = Nilai Median
b

= Batas bawah Kelas Median

= Panjang Kelas Median

N = Jumlah data
Fkb= frekuensi komulatif bawah
F
c.

= Jumlah seluruh frekuensi( Femmi Diwi Dian, 2009 : 2 )


Mencari Nilai Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3Me-2Md
Keterangan :
Mo = Modus
Me = Mean
Md = Median

d.

Mencari Nilai Standar Deviasi (Sd) dengan rumus :


Keterangan :
SD

= Standar deviasi

= jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing


N
2.

interval dengan X

= Number of case

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara :


Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian skor-skor angka kanan kelas interval
ditambah 0.5

3.

Mencari Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:

Keterangan :
Z

= Z-skor

Xbar

= Rata-rata (mean)

SD

= Stanar Deviasi
4.

Mencari luas 0-Z dari Tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

5.

Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi angka baris kedua, angka baris
kedua dikurangi angka baris ke tiga, dan seterusnya.

6.

Menguji normalitas kedua variabel menggunakan Chi Kuadrat

a.
Mencari Chi Kuadrat dengan rumus :
b. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
c. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 1 % dan interval kepercayaan 99 %
d. Menghitung koefisien korelasi, dengan ketentuan apabila kedua data variabel berdistribusi
normal dan berdistribusi linier maka digunakan korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan :
= Anka indeks korelasi r Product Moment
N
= Jumlah Sampel
XY = Jumlah hasil Perkalian antara perkalian skor X dan skor Y
X = Jumlah seluruh skor X
Y = Jumlah seluruh skor Y
( Anas Sudijono,2008 : 206 )
e.

Melakukan Penafsiran Korelasi


Dalam tahap ini hasil perhitungan korelasi selanjutnya ditafsirkan berdasarkan criteria skala korelasi menurut M. Ali adalah:
0,00 0,20 = Tidak ada korelasi
0,21 0,40 = Korelasi rendah
0,41 0,60 = Korelasi sedang
0,61 0,80 = Korelasi tinggi
0,81 1,00 = Korelasi sangat tinggi

f.

Menguji pengaruh
Untuk menguji adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus:
T=

Setelah diperoleh rumus tersebut, maka dapat dihitung kadar pengaruhnya dengan rumus
Koefisien Korelasi:
CD = r2 x 100

VIII. Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan
berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersipat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. (Arikunto, 1993:120)
Berdasarkan pendapat diatas, dapat kita pahami bahwa karena sifat yang sementara,
maka terdapat dua kemungkinan terhadap hipotesis yang diajukan, yakni diterima atau
sebaliknya. Oleh sebab itu Arikunto menegaskan, bahwa Ada dua macam hipotesis, yaitu

hipotesis kerja yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang disebut hipotesis
statistik.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha :Terdapat pengaruh yang positif pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat berjamaah
pada siswa.
Ho :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat
berjamaah pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai