Anda di halaman 1dari 26

TELAAH MATERI AKHLAK TERPUJI DIRI SENDIRI (BERILMU,

BEKERJA KERAS, KREATIF DAN PRODUKTIF)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Telaah Materi Akidah Akhlak MTs-MA
Dosen Pengampu : Fadl Rahman., M.Ag

Di susun Oleh:
Marhamah
1601112072
Siti Nur Arifah
1601112128
Siti Nur Hidayatul Khoeriyah
16011132
Reni Asmitia
1601112138

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 1440 H / 2018 M
AKLHLAK TERPUJI DIRI SENDIRI
A. Telaah Substantif
1. Aspek Mempertimbangkan
Materi yang penulis telaah adalah materi Akhlak terpuji diri sendiri.
Materi ini diajarkan pada kelas IX Madrasah Tsanawiyah semester ganjil.
Materi akhlak yang diajarkan meliputi Akhlak Berilmu, Kerja Keras, Kreatif,
dan Produktif.
Adapun Kompetensi Dasar yang akan dicapai peserta didik adalah
sebagai berikut:
1.3. Menghayati nilai berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif dalam
fenomena kehidupan.
2.3. Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif dalam
kehidupan sehari-hari.
3.3. Memahami pengertian, contoh, dandampakberilmu, kerjakeras, kreatif,
dan produktif dalam fenomena kehidupan.
4.3. Menyajikan kisah-kisah dari fenomena kehidupan tentang dampak positif
dari berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif.
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, maka dapat dirumuskan tujuan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Siswa mampu menghayati nilai berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
dalam fenomena kehidupan dengan benar.
b. Siswa mampu membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan
produktif dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
c. Siswa mampu memahamipengertian, contoh, dan dampak berilmu,
kerjakeras, kreatif, dan produktif dalam fenomena kehidupan dengan
benar.
d. Siswa mampu menyajikan kisah-kisah dari fenomena kehidupan tentang
dampak positif dari berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif dengan
benar.

1
2. Aspek Menganalisis
a. Kedalaman Materi
Menurut hemat kami, untuk kedalaman materi Akhlak Terpuji Diri
Sendiri yang diajarkan pada kelas IX MTs semester ganjil cukup dalam
dan kompleks. Yaitu, meliputi materi akhlak Berilmu, kerja keras, kreatif
dan produktif. Sedangkan kedalaman materi ini dapat dilihat dari
kelengkapan isi pada tiap sub-sub materi yang disajikan. Seperti adanya
dalil, pengertian dan yang terpenting bagaimana cara menerapkan sikap
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hubungan
Materi Akhlak terpuji diri sendiri; Berilmu, Kerja keras, Kreatif
dan produktif, berkorelasi dengan materi keakidahan yakni materi beriman
kepada Qadha dan qadar.
Dalam materi Iman kepada Qada dan Qadar dijelaskan bahwa
Qadar Allah swt selalu sesuai dengan qadha-Nya. Artinya, perbuatan
Allah swt selalu sama dengan apa yang direncanakan dan ditetapkannya.
Semua makhluk Allah swt telah ditetapkan perencanaan dan ketetapan
mengenai apa yang akan mereka alami. Mengenai qadha dan qadar Allah
swt ini tidak ada yang dapat mengetahuinya, kecuali Allah swt. Dan
seperti yang kita ketahui bahwasanya qadar terbagi menjadi dua macam.
Yaitu, qadar mubram (yang tidak dapat diubah) dan qada rmu’alaq (yang
dapat diubah).
Berhubungan dengan qadar mu’alaq, kita diberikan kesempatan
oleh Allah untuk mengupayakan kebaikan bagi kita agar kita bisa
mendapatkan nikmat di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap
makhluk harus selalu berusaha sebaik mungkin dan memohon kepada
Allah swt agar diberikan nikmat kebaikan dalam kehidupan di dunia dan
akhirat seperti yang kita harapkan. Hal ini berhubungan dengan materi
terpuji diri sendiri berilmu, kerja keras, kreatif dan produktif, sebab untuk

2
mencapai kebahagiaan akhirat, juga harus memiliki ilmu. Karena
kebahagiaan akhirat hanya dapat dicapai dengan mengamalkan ajaran
agama secara benar. Untuk dapat mengamalkan ajaran agama secara benar
diperlukan ilmu tentang agama. Oleh sebab itu setiap muslim harus
menyadari pentingnya berilmu. Selain itu, untuk mendapatkan kenikmatan
di dunia kita perlu memiliki sifat kerja keras, kreatif dan produktif. Seperti
yang tercantum di dalam al-Quran Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum, jika tidak kaum itu sendiri yang mengubahnya.
c. Rantai Kognitif
Berkaitan sistematika penyampaian materi (rantai kognitif) disini
penulis pada mulanya mengajar peserta didik untuk mengenal materi
tentang akhlak terpuji diri sendiri, yang di dalamnya membahas tentang
Berilmu, Kerja keras, Kreatif dan produktif. Lalu, sesi berikutnya
pendidik akan membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok, lalu
memberikan tugas berupa make a macht, yang mana peserta didik akan
mencari jawaban dari setiap point tersebut, sehingga peserta didik
memahami isi dari materi yang telah disampaikan. Sesi selanjutnya
pendidik akan menguatkan atau mengoreksi dari jawaban terebut.
3. Aspek Memverifikasi
Dalam buku paket Akidah Akhlak kelas IX yaitu:
a. Berilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa arab yang berarti pengetahuan,
kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata ilmu ialah jahl yang berarti
kebodohan, ketidak tahuan. Seseorang dikatakan berilmu apabila memiliki
kemampuan atau kepandaian tentang sesuatu, misalnya membaca kitab
kuning (kitab tanpa harakat/tanda baca). Apabila kemampuan
membacanya sangat baik, maka orang tersebut dikatakan pandai membaca
kitab kuning. Sebaliknya, apabila seseorang tidak mengetahui sesuatu,
dikatakan orang yang tidak tahu. Apabila ketidak tahuanya sangat banyak

3
(dalam berbagai hal) maka disebut orang bodoh. Dengan berilmu manusia
mengetahui mana yang baik dan buruk, mengetahui mana yang halal dan
yang haram serta dapat membedakan kebaikan dan keburukan. 1
b. Kerja Keras
Sikap kerja keras berarti bersungguh-sungguh, bersemangat tinggi
dalam mengerjakan sesuatu.Tekun dan ulet, tidak mudah menyerah
apabila menghadapi kendala atau kesulitan.Setiap usaha memerlukan
kesungguhan walaupun kadarnya berbeda. Sikap seperti ini akan
menuntun pada sebuah keberhasilan dan kesuksesan serta mencapai apa
yang telah diinginkan.2
c. Kreatif dan Produktif
Kata kreatif berasal dari bahasa Inggris create yang berarti
menciptakan. Creation berarti ciptaan, sedangkan kreatif (creative) berarti
memiliki daya cipta. Sedangkan produktif berarti banyak mendatangkan
hasil dan banyak menghasilkan sesuatu, kedua sifat tersebut termasuk
akhlak karimah yang perlu dimiliki oleh seorang yang ingin maju.
Jadi, kreatif yaitu seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru.3
Ke empat akhlak terpuji diri sendiri ini memiliki kolerasi dengan
materi akidah tentang Iman kepada qadha dan qadar Allah swt. Yang mana di
dalamnya mencakup perilaku diri sendiri dalam suatu penentuan atau takdir.

1
Ahmad Syauqil, Adib., S.Pd.I., M.Pd.I., Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian
Agama, 2016), hlm. 25.
2
Ibid., hlm. 30.
3
Ibid., hlm. 32.

4
B. Telaah Formatif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : IX / I
Alokasi Waktu : 3 x 40 Jam Pelajaran (1 pertemuan)

I. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektifdengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budayaterkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolahdan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator


No. Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.3. Menghayati nilai berilmu, 1.3.1. Meyakini pentingnya nilai
kerja keras, kreatif, dan produktif berilmu, kerja keras, kreatif, dan
dalam fenomena kehidupan produktif dalam penomena

5
kehidupan
2. 2.3. Membiasakan perilaku 2.3.1. Menunjukkan perilaku
berilmu, kerja keras, kreatif, dan berilmu, kerja keras, kreatif, dan
produktif dalam kehidupan sehari- produktif dalam kehidupan sehari-
hari. hari.
3. 3.3. Memahami pengertian, 3.3.1. Menjelaskan pengertian
contoh, dan dampak berilmu, berilmu, kerja keras, kreatif dan
kerja keras, kreatif, dan produktif produktif.
dalam fenomena kehidupan. 3.3.2. Menyebutkan contoh berilmu,
kerja keras, kreatif, dan produktif.
3.3.3. Menjelaskan dampak positif
berilmu, kerja keras, kreatif dan
produktif.
4. 4.3. Menyajikan kisah-kisah dari 4.3.1 Menyajikan kisah-kisah dari
fenomena kehidupan tentang fenomena kehidupan tentang
dampak positif dari berilmu, kerja dampak positif dari berilmu, kerja
keras, kreatif, dan produktif. keras, kreatif, dan produktif.

III.Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertianberilmu, kerja keras, kreatif dan produktif.
2. Menyebutkan contoh berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif.
3. Menjelaskan dampak positif berilmu, kerja keras, kreatif dan produktif.
4. Menyajikan kisah-kisah dari fenomena kehidupan tentang dampak positif
dari berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif.

6
IV. Materi Pembelajaran
1. Berilmu
a. Pengertian Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa arab yang berarti pengetahuan,
kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata ilmu ialah jahl yang berarti
kebodohan, ketidak tahuan.Seseorang dikatakan berilmu apabila
memiliki kemampuan atau kepandaian tentang sesuatu, misalnya
membaca kitab kuning (kitab tanpa harakat/tanda baca).Apabila
kemampuan membacanya sangat baik, maka orang tersebut dikatakan
pandai membaca kitab kuning.Sebaliknya, apabila seseorang tidak
mengetahui sesuatu, dikatakan orang yang tidak tahu.Apabila ketidak
tahuanya sangat banyak (dalam berbagai hal) maka disebut orang
bodoh.Dengan berilmu manusia mengetahui mana yang baik dan
buruk, mengetahui mana yang halal dan yang haram serta dapat
membedakan kebaikan dan keburukan.
b. Pentingnya Ilmu
Artinya: Sesungguhnya Allah swt tidak merubah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri (QS. Ar-Ra’d ayat 11)
Nampaknya ayat di atas menjadi peringatan buat kita, bahwa
kehidupan ini harus ada perubahan lebih baik. Perubahan tersebut
mustahil akan terjadi jika manusia tidak memiliki ilmu dan
pengetahuan. Semua manusia mengakui bahwa ilmu sangat penting
dalam kehidupan saat ini.Zaman semakin maju dan terbuka,
persaingan hidup yang semakin ketat dan terbuka serta semakin sulit
untuk dihindari. Tanpa bekal ilmu yang memadai, kiranya semakin
sulit menghadapi masa depan. Itulah sebabnya, kian lama manusia
kian memiliki kesadaran untuk terus menuntut ilmu.Biaya yang
dikeluarkannya pun amat besar untuk mencapai tingkatan pendidikan

7
yang lebiih tinggi. Demikian pentingnya ilmu sehingga terdapat hadis
yang artinya: “Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia, wajib
baginya mempunyai ilmu. Barang siapa menginginkan kebahagiaan
akhirat, wajib baginya mempunyai ilmu.Barang siapa menginginkan
kebahagiaan keduanya, wajib baginya mempunyai ilmu”. (HR.
Turmudzi)
Untuk mencapai kebahagiaan akhirat, juga harus memiliki
ilmu.Mengapa demikian?Karena kebahagiaan akhirat hanya dapat
dicapai dengan mengamalkan ajaran agama secara benar.Untuk dapat
mengamalkan ajaran agama secara benar diperlukan ilmu tentang
agama. Oleh sebab itu setiap muslim harus menyadari pentingnya
berilmu. Ajaran agama yang benar dan memiliki tingkat keilmuan
yang baik serta dapat dipertanggungjawabkan bisa kita dapatkan
melalui pendidikan keagamaan berupa pendidikan pesantren,
madrasah atau pendidikan nonformal lainnya seperti madrasah
diniyah. Namun nampaknya dunia pesantren, madrasah dan madrasah
diniyah dengan santri sebagai simbol utamanya mulai kurang diminati
oleh remaja saat ini bahkan juga sebagian orang tua yang condong
mendahulukan ilmu duniawi (ilmu umum) dan menomor duakan ilmu
ukhrawi (ilmu agama), sehingga ilmu keagamaannya sangatlah kurang
untuk dibuat bekal meraih kebahagiaan di akhirat.
Dalam hal ilmu, manusia dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan, yaitu:
1) Mereka pandai dan dapat memanfaatkan ilmunya secara baik
untuk kepentingan agama dankemanusiaan. Manusia kelompok ini
adalah manusia yang dapat bermanfaat untuk sesama, sehingga
dengan kondisi seperti itu, maka akan membawa keberkahan hidup
baik di dunia maupun di akhirat kelak.

8
2) Mereka pandai namun tidak mau atau tidak mampu memanfaatkan
ilmunya secara baik. Golongan ini membahayakan orang lain
karena mungkin ilmu yang dimiliki digunakan untuk mencari
keuntungan sendiri jika tidak diiringi keimanan yang baik.
3) Mereka yang tidak pandai tetapi menyadari kekurangan dirinya.
Golongan ini masih baik karena dapat diarahkan menuju yang
baik. Apabila bersalah, dia segera mengakui kesalahannya dan
mau berusaha memperbaiki kesalahannya.
4) Mereka yang tidak pandai namun tidak menyadari kekurangannya.
Orang yang demikian ini sulit diarahkan karena merasa mampu
dan benar. Nasehat dan pengarahan dari orang lain tidak
diperlukan karena merasa mampu. Golongan ini sering mengikuti
hawa nafsunya dan tidak memperhatikan orang lain. Sehingga
berakibat tidak disukai dalam pergaulannya.
c. Perintah Mencari Ilmu
Islam telah menetapkan bahwa setiap muslim dan muslimat
wajib menuntut ilmu. Perintah tersebut telah ditegaskan oleh Allah swt
dalam wahyu-Nya yang pertama yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.”
Kata iqra atau bacalah, memiliki makna bahwa ada dua cara
membaca, yakni membaca ayat-ayat Qauliyah dan membaca ayat-ayat
Kauniyah.
1) Ayat Qauliyah yang berarti perkataan, sabda, firman. Ayat
qauliyah berarti tanda-tanda kebesaran Allah swt. yang berupa
firman-Nya, yaitu al-Qur’an. Dengan demikian, setiap muslim

9
laki-laki dan perempuan wajib mempelajari ayat-ayat al-Qur’an
yang menjadi pedoman hidup. Perintah untuk mempelajari ayat-
ayat qauliyah, antara lain firman Allah swt dalam QS. Thaha: 1-5
sebagai berikut:
Artinya: “Thaahaa. Kami tidak menurunkan al-Qur’an ini
kepadamu agar kamu menjadi susah. Tetapi sebagai peringatan
bagi orang yang takut (kepada Allah).Yaitu diturunkan dari Allah
yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.(yaitu) Tuhan yang
Maha Pemurah.yang bersemayam di atas ‘Arsy.”
Mempelajari ayat qauliyah ini dapat berupa belajar
membaca, menulis dan menterjemahkan ayat-ayat al-Qur’an.
Proses belajar seperti ini haruslah dilaksanakan di depan ahlinya,
tidak diperkenankan seorang muslim belajar al-Qur’an dengan cara
otodidak atau belajar sendiri tanpa guru yang mendampingi, sebab
dengan kita belajar di depan ahlinya maka kita akan mengetahui
kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dan segera diadakan
perbaikan secepatnya.
2) Ayat Kauniyah berarti sebangsa keadaan sesuatu (keadaan alam).
Ayat ini berarti tanda-tanda kebesaran Allah swt yang berupa
keadaan alam. Dengan demikian setiap muslim wajib mempelajari
keadaan alam. Ilmu tentang keadaan alam yang dipelajari seperti
geografi, fisika, biologi dan ilmu matematika. Dengan mengetahui
ilmu-ilmu tersebut dapat menambah mantapnya keimanan
seseorang.
Memiliki ilmu agama tanpa diimbangi ilmu pengetahuan
yang lain digambarkan seperti orang yang pincang jalannya, dan
memiliki ilmu pengetahuan namun tidak diimbangi dengan ilmu
agama yang baik, digambarkan sebagai orang buta yang tidak tahu
arah tujuan hidup. Dua keilmuan tersebut mutlak dimiliki oleh

10
setiap manusia ketika hidup di dunia, sebab kehidupan di dunia
merupakan kehidupan yang nyata, yang tidak hanya
membutuhkan ilmu keagamaan, namun juga untuk hidup haruslah
memiliki ilmu keduniawian. Lebih dari itu, tentunya sebagai
penunjuk arah atau pedoman hidup tetaplah kita mengedepankan
akhlak dan ilmu agama.Banyak contoh di negara kita ini yang
mereka sangatlah pandai dalam hal ilmu pengetahuan, namun
minimnya akhlak dan keimanan (ilmu keagamaan) nya membuat
mereka berani melanggar aturan-aturan agama, seperti korupsi,
mencuri, memanipulasi dan lain sebagainya.
d. Perilaku Orang yang Mencintai Ilmu Pengetahuan
Dalam kehidupan sehari-hari tentulah akan nampak di depan
kita mereka yang memiliki ilmu akan berbeda dengan mereka yang
tidak berilmu. Secara garis besar sikap orang berilmu dan mencintai
ilmu antara lain:
1) Memiliki semangat untuk terus menggali ilmu.
2) Rajin dan senang mendatangi tempat-tempat ilmu untuk
memperoleh tambahan ilmu
3) Ringan dalam mengeluarkan biaya demi tercapainya suatu ilmu
4) Memiliki banyak teman orang-orang yang berilmu.
5) Berakhlak mulya dalam kesehariannya, sebab orang yang berilmu
haruslah juga memiliki akhlak yang baik dan tidak
menyombongkan diri di depan orang lain. Beberapa akhlak yang
harus dimiliki orang berilmu dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a) Bersabar, tenang dan tetap berwibawa
b) Tidak sombong kecuali dengan orang zalim dengan tujuan
memperingatkan mereka
c) Mengutamakan sikap rendah hati
d) Menerima dalil yang benar walaupun dari lawan

11
e) Selalu bertaqwa kepada Allah swt.
Menuntut ilmu bagi tiap muslim tanpa batas waktu, seseorang
yang mencari ilmu akan berakhir saat kematian menjemput. Menuntut
ilmu juga tidak melihat strata sosial manusia, di manapun, dengan
siapapun dan dalam kondisi apapun, ilmu dapat diperoleh. Sepanjang ilmu
tersebut membawa kemanfaatan dan bukan ilmu yang dilarang untuk
memilikinya seperti ilmu sihir, perdukunan dan untuk mencelakakan yang
lain maka bolehlah bagi kita untuk mempelajarinya. Memiliki ilmu akan
mengangkat derajat, harkat dan martabat seseorang di dunia, dan
menjadikan manusia bahagia di akhirat. Meraih cita-cita yang kita
inginkan juga dengan ilmu, untuk menjalani kehidupan sehari-hari juga
butuh ilmu.Oleh karena itu kita sebagai pelajar maka harus memiliki
semangat tinggi untuk terus menuntut ilmu.
2. Kerja Keras
a. Pengertian
Sikap kerja keras berarti bersungguh-sungguh, bersemangat
tinggi dalam mengerjakan sesuatu.Tekun dan ulet, tidak mudah
menyerah apabila menghadapi kendala atau kesulitan.Setiap usaha
memerlukan kesungguhan walaupun kadarnya berbeda. Sikap seperti
ini akan menuntun pada sebuah keberhasilan dan kesuksesan serta
mencapai apa yang telah diinginkan.
b. Perintah untuk Kerja Keras
Islam mendidik umatnya untuk memiliki sikap kerja keras,
pandai-pandai memanfaatkan waktu dan tidak bermalas-malasan. Dalil
yang mendorong manusia agar memiliki sikap kerja keras, antara lain
sebagai berikut:
Artinya: “Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan
keadaanmu, Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu
akan mengetahui” (Az-Zumar: 39)

12
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu
di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah:10)
Rasulullah SAW bersada yang artinya: “Mukmin yang kuat
baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, namun
pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah engkau
mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan
kepada Allah dan janganlah engkau merasa tak berdaya ….” (HR.
Muslim dari Abu Hurairah).
Dalil al-Qur’an dan hadis di atas merupakan pedoman dan
dasar umat manusia untuk bekerja keras dalam kehidupannya dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia yang tentunya
diperuntukkan untuk ibadah kepada Allah swt.
c. Membiasakan Diri Berperilaku Kerja Keras.
Sikap kerja keras seharusnya menjadi sikap setiap muslim.
Untuk dapat memiliki sikap kerja keras, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Selalu menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari jerih payahnya
sendiri lebih terpuji dan mulia daripada menerima pemberian dari
orang lain
b) Islam memuji sikap kerja keras dan mencela meminta-minta
c) Memiliki semboyan tidak suka mempersulit orang lain dengan
mengharapkan bantuannya
d) Menyadari sepenuhnya bahwa memberi lebih mulia daripada
meminta.
Maka untuk menjadi orang yang mampu bekerja keras kita
harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
a) Kuatkan niat bahwa kerja keras itu adalah ibadah.
b) Kerjakan sesuatu itu dengan sungguh-sungguh.

13
c) Jangan menyerah jika menemui kesulitan.
d) Hindari sesuatu yang melanggar agama.
e) Bertawakal kepada Allah swt setelah bekerja keras.
Ujian bagi seseorang yang telah berhasil mencapai apa yang ia
inginkan melalui hasil kerja keras dan jerih payahnya adalah sifat
sombong. Hal ini harus diwaspadai jangan sampai setelah memperoleh
apa yang telah diinginkan kemudia kita sombong dan lupa akan bersyukur
kepada Allah swt. Karena pada dasarnya apa yang telah kita peroleh
merupakan karunia dan nikmat yang diberikan oleh Allah swt kepada kita
setelah bekerja keras dan sungguh-sungguh serta niat untuk ibadah kepada
Allah swt.
d. Hikmah Bagi Orang Yang Suka Bekerja Keras Antara Lain :
1) Disukai Allah swt.
“Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang
duduk dengan pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 95)
2) Tidak mudah putus asa.
3) Selalu menemukan jalan ketika dalam kondisi terpaksa.
4) Merasa sayang jika waktunya terbuang percuma.
5) Berpeluang besar dapat meraih kesuksesan.
6) Lebih memiliki harga diri dan percaya diri.
3. Kreatif dan Produktif
a. Pengertian
Kata kreatif berasal dari bahasa Inggris create yang berarti
menciptakan. Creation berarti ciptaan, sedangkan kreatif (creative)
berarti memiliki daya cipta.Sedangkan produktif berarti banyak
mendatangkan hasil dan banyak menghasilkan sesuatu, kedua sifat
tersebut termasuk akhlak karimah yang perlu dimiliki oleh seorang
yang ingin maju.

14
Jadi, kreatif yaitu seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Orang yang kreatif
selalu melihat dan berpikir bahwa Allah swt, menciptakan alam
semesta ini senantiasa tidak akan sia-sia dan untuk dimanfaatkan
sepenuhnya untuk keperluan hidup manusia. Dengan konsep kreatif
seperti ini maka akan memicu orang tersebut untuk terus produktif
atau selalu berfikir untuk berusaha mendatangkan banyak hasil dari
apa yang telah ia lakukan.
Namun perlu dijadikan pegangan kuat bahwa modal yang telah
Allah swt berikan kepada kita dalam bentuk akal sehingga muncul
kreatifitas dan menjadikan hidup lebih produktif harus di barengi
dengan pengetahuan keimanan dan ketaqwaan yang baik, sehingga
dapat menggunakan akal untuk berfikir kreatif selalu berpegang teguh
pada ajaran-ajaran Islam dan berakhlak yang luhur, sehingga dapat
menjadikan hidup ini lebih berkah dan manfaat bagi sesama. Jika tidak
demikian, maka banyak contoh yang telah terjadi, bagaimana seorang
pejabat justru menggunakan kreatifitas dan produktifitasnya pada jalan
yang salah, seperti korupsi, penipuan dan hal-hal lain yang dilarang
dalam ajaran Islam.
2. Perlunya Memiliki Sifat Kreatif dan Produktif
Zaman semakin maju, persaingan hidup makin ketat, bahkan
saat ini batas antar bangsa dan negara terasa hilang, sehingga manusia
di dunia ini bebas untuk masuk ke negara manapun dengan maksud
dan tujuan yang mereka inginkan.
Keadaan seperti ini mengharuskan seorang muslim untuk
bersaing dalam segala bidang, bukan hanya berusaha membentengi
diri dengan keimanan namun juga berusaha menyeimbangkan diri
dengan perkembangan yang ada agar tidak tertinggal dan tidak
terbelakang. Kebutuhan hidup juga menjadi satu pertaruhan untuk

15
tetap bisa bertahan dan berkembang, bahkan harus tercukupi.Oleh
karena itu kreatifitas sangat diperlukan dalam menciptakan lapangan
pekerjaan.Selain itu juga dibutuhkan produktifitas agar menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat. Dengan manusia memiliki kreatifitas dan
produktifitas yang bagus maka akan muncul inovasiinovasi baru untuk
terus meningkatkan kemampuan diri dalam keahliannya. Allah swt
berfirman “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Menurut ayat di atas, manusia tidak boleh menunggu nasib
baik, tetapi harus berusaha secara sungguh-sungguh. Allah swt
menyediakan semua kebutuhan hidup manusia, tetapi ia harus mau
berusaha untuk mendapatkannya. Rasulullah saw bersabda yang
artinya: “mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
dari pada mukmin yang lemah ….(HR. Muslim) Rasulullah mengajak
kepada setiap mukmin agar berusaha menjadi mukmin yang kuat. Kuat
yang dimaksud harus memenuhi persyaratan, yaitu:
a. Kuat fisik, artinya gizi terpenuhi, olah raga teratur, dan istirahat
yang cukup
b. Kuat harta, artinya kebutuhan hidup dapat dipenuhi
c. Kuat mental, artinya memiliki keberanian dalam menghadapi
berbagai persoalan
d. Kuat iman, artinya menjalankan ibadah sesuai dengan petunjuk
agama
e. Kuat ilmu, artinya dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi
agar dapat mencapai cita-cita.
Bagaimana Cara Menjadi Orang Kreatif dan Produktif
a. Memiliki disiplin tinggi
b. Berkarya dalam bidangnya
c. Selalu memiliki rasa ingin tahu (curiositas).

16
d. Terbuka pada hal-hal yang baru.
e. Berani memikul resiko.
f. Memiliki semangat yang tinggi untuk sukses.
g. Kreativitas didasari dengan niat yang tulus karena Allah swt
semata.
2. Ciri Orang Yang Berperilaku Kreatif dan Produktif
a. Memiliki jiwa yang dinamis dan professional
b. Ingin segalanya yang paling lengkap dan sempurna.
c. Memiliki banyak ide dan kemauan
d. Suka memilih hal-hal yang bersifat menantang
e. Selalu mencoba dengan sesuatu yang baru.
3. Nilai-Nilai Positif Sikap Kreatif dan Produktif
Seseorang yang mampu untuk berkreatif dan produktif, maka
akan banyak muncul dalam dirinya nilai-nilai positif bagi kehidupan
sehari-harinya. Diantara nilai-nilai yang muncul dari orang yang
kreatif dan produktif yaitu:
a. Dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga karyanya
diminati banyak orang
b. Memperoleh hasil yang cukup banyak dari karyanya
c. Tercukupinya kebutuhan hidup sehingga dapat hidup layak
d. Kepuasan batin karena mammpu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dan diminati
e. Bertambah banyaknya hubungan persaudaraan sehingga hidup
terasa lebih nyaman.
Nilai–nilai di atas haruslah bisa secepatnya bagi umat manusia
khususnya umat Islam untuk meraih, menggapai dan
memilikinya.Sebab saat ini persaingan global yang biasa disebut
Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) telah di mulai di negara kita, ini
artinya bahwa tidak ada lagi batas pemisah antar satu negara dengan

17
negara lain, sehingga manusia bisa bebas untuk mengembangkan
kemampuan dibidangnya.Namun sungguhpun demikian, wajiblah bagi
kita menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulya, budaya Islami dan
menampakkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh umat
manusia.Hal inilah yang menjadi tujuan awal Nabi Muhammad Saw
diutus ke dunia ini, yakni untuk menyempurnakan akhlak jahiliyah,
dengan akhlak yang luhur.Maka nampaklah bahwa manusia tersebut
memiliki kualitas yang baik, sehingga bisa menjaga harga diri dan
martabat baik diri sendiri, umat Islam dan bangsa.
4. Bagaimana Cara Menjadi Orang Kreatif dan Produktif
a. Memiliki disiplin tinggi
b. Berkarya dalam bidangnya
c. Selalu memiliki rasa ingin tahu (curiositas).
d. Terbuka pada hal-hal yang baru.
e. Berani memikul resiko.
f. Memiliki semangat yang tinggi untuk sukses.
g. Kreativitas didasari dengan niat yang tulus karena Allah swt
semata.
h. Ciri orang yang berperilaku kreatif dan produktif
i. Memiliki jiwa yang dinamis dan professional
j. Ingin segalanya yang paling lengkap dan sempurna.
k. Memiliki banyak ide dan kemauan
l. Suka memilih hal-hal yang bersifat menantang
m. Selalu mencoba dengan sesuatu yang baru.
n. Nilai-nilai positif sikap kreatif dan produktif
Seseorang yang mampu untuk berkreatif dan produktif, maka
akan banyak muncul dalam dirinya nilai-nilai positif bagi kehidupan
sehari-harinya. Diantara nilai-nilai yang muncul dari orang yang
kreatif dan produktif yaitu:

18
a. Dapat mengikuti perkembangan zaman sehingga karyanya
diminati banyak orang
b. Memperoleh hasil yang cukup banyak dari karyanya
c. Tercukupinya kebutuhan hidup sehingga dapat hidup layak
d. Kepuasan batin karena mammpu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dan diminati
e. Bertambah banyaknya hubungan persaudaraan sehingga hidup
terasa lebih nyaman.
Nilai–nilai di atas haruslah bisa secepatnya bagi umat manusia
khususnya umat Islam untuk meraih, menggapai dan memilikinya.Sebab
saat ini persaingan global yang biasa disebut Masyarakat Ekonomi Asia
(MEA) telah di mulai di negara kita, ini artinya bahwa tidak ada lagi batas
pemisah antar satu negara dengan negara lain, sehingga manusia bisa
bebas untuk mengembangkan kemampuan dibidangnya.Namun
sungguhpun demikian, wajiblah bagi kita menjunjung tinggi nilai-nilai
akhlak mulya, budaya Islami dan menampakkan bahwa Islam adalah
rahmat bagi seluruh umat manusia.Hal inilah yang menjadi tujuan awal
Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia ini, yakni untuk menyempurnakan
akhlak jahiliyah, dengan akhlak yang luhur.Maka nampaklah bahwa
manusia tersebut memiliki kualitas yang baik, sehingga bisa menjaga
harga diri dan martabat baik diri sendiri, umat Islam dan bangsa.
V. Metode Pembelajaran
1. Cermah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VI. Media dan Sumber Belajar
1. Buku Paket Akidah Akhlak Kelas IX.
2. LCD Proyektor (Slide PowerPoint)
3. Kartu Belajar.

19
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap
Aktivitas Peserta Didik/Guru
Kegiatan
Pendahuluan 1. Guru datang tepat waktu (nilai yang ditanamkan:
(15 menit) disiplin)
2. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada
siswa ketika memasuki ruang kelas (nilai yang
ditanamkan: religius, santun, peduli)
3. Berdoa sebelum membuka pelajaran (nilai yang
ditanamkan: religius)
4. Mengecek kehadiran siswa (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
5. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau
karena halangan lainnya (nilai yang ditanamkan:
religius, peduli)
6. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
(nilai yang ditanamkan: disiplin)
7. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (nilai
yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)
8. Guru mengamati kebersihan dan ketertiban kelas
serta melakukan pengecekan tentang kegiatan piket
(Disiplin, Peduli lingkungan dan tanggung jawab)
9. Guru menagih pekerjaan rumah siswa (tanggung
jawab)
10. Guru menyampaikan judul materi yang akan
dibahas dengan cara menampilkan halaman muka
media ICT di layar melalui infokus.
11. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, untuk

20
Tahap
Aktivitas Peserta Didik/Guru
Kegiatan
mengetahui kemampuan awal siswa, guru
memberikan pertanyaan tentang definisi akhlak
terpuji secara global. Dan siswa menjawab secara
bergantian dengan mengacungkan tangan.
12. Melalui tayangan power point lewat infokus, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang harus dicapai siswa dengan
mengklik tombol “Tujuan Pembelajaran” pada
layar.
Inti Eksplorasi
(90 menit) 1. Melalui media power point, guru menyampaikan
materi pembelajaran tentang pengertian dan
pentingnya berilmu, bekerja keras, kreatif dan
produktf, dengan diawali mengklik tombol “materi”
untuk menampilkan materi pembelajaran lewat
media infokus.
2. Setelah selesai pemberian materi, guru melakukan
tanya jawab mengenai materi pembelajaran. Dan
mengomentari jawaban siswa.
3. Guru menjelaskan kegiatan model pembelajaran
make a match.
4. Guru menyiapkan kartu make a match yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
5. Guru membagi komunitas kelas menjadi 3
kelompok yakni kelompok A, B, dan kelompok C.
Kelompok A merupakan kelompok pembawa kartu

21
Tahap
Aktivitas Peserta Didik/Guru
Kegiatan
pertanyaan yang berisi nama akhlak terpuji (13
siswa). Kelompok B adalah kelompok pembawa
kartu jawaban yang berisi pengertian dan
pentingnya akhlak terpuji (13 siswa), kelompok C
adalah kelompok penilai (9 siswa). Kelompok
penilai dibagi 8 yang terdiri dari 2 orang penilai
berilmu, 2 orang penilai bekerja keras, 2 orang
penilai kreatif, 2 orang penilai produktif, dan 1
orang perekap nilai.
6. Guru mengatur posisi kelompok-kelompok tersebut
berbentuk huruf U. Kelompok A dan B berjajar
saling berhadapan.
7. Guru membagikan kartu-kartu pertanyaan untuk
kelompok A dan kartu jawaban untuk kelompok B.
Sedangkan kelompok C sebagai kelompok penilai.
8. Masing-masing anggota kelompok A memegang
kartu pertanyaan dan masing-masing anggota
kelompok B memegang kartu jawaban
Elaborasi
1. Guru memberi tanda (peluit) sebagai tanda agar
kelompok A maupun B saling bergerak mencari
pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Berikan
kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Hasil
diskusi ditandai oleh pasangan-pasangan antara
anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dan
anggota kelompok pembawa kartu jawaban.

22
Tahap
Aktivitas Peserta Didik/Guru
Kegiatan
2. Bila pasangan sudah ketemu, wajib menunjukkan
pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai.
Kemudian kelompok penilai melakukan penilaian
apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok.
Kalau sudah cocok kemudian pasangan tersebut
diberi blanko untuk diisi dan diberikan kepada tim
perekap nilai. Kemudian penilai merekap dalam
format rekap yang sudah disediakan.
3. Setelah penilaian dilakukan, kelompok A dan B
bersatu kemudian memposisikan dirinya menjadi
kelompok penilai. Sementara kelompok penilai
pada sesi pertama tersebut di atas dipecah menjadi
dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan
sebagian lainnya memegang kartu jawaban. Siswa
yang tidak menemukan pasangan dan pasangan
urutan terakhir dapat diikutkan kembali dalam
permainan untuk melengkapi peserta yang ikut
permainan kedua.
Konfirmasi
13. Setelah penilai selesai merekap kemudian kelompok
penilai membaca dan menjelaskan hasil penilaian
mereka terhadap pasangan kartu pertanyaan-
jawaban. (Tim penilai mengumumkan dan
membacakan hasil rekapannya).
14. Guru mengadakan klarifikasi karena tidak semua
peserta didik baik yang berperan sebagai pemegang

23
Tahap
Aktivitas Peserta Didik/Guru
Kegiatan
kartu pertanyaan, pemegang kartu jawaban, maupun
penilai mengetahui dan memahami secara pasti
apakah betul kartu pertanyaan-jawaban yang
mereka pasangkan sudah cocok. Demikian halnya
kelompok penilai apakah penilaian mereka benar
atas pasangan pertanyaan-jawaban.
15. Untuk mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama
dengan peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran.
C. Penutup 1. Evaluasi: post-tes soal pilihan ganda dan untuk
(15 menit) mengawali tes dimulai dengan mengklik tombol
“evaluasi” pada layar.
2. Guru menyampaikan informasi judul materi untuk
pertemuan yang akan datang.
3. Do'a (religius)
4. Salam (religius)

C. Kesimpulan
Setelah dilakukan telaah terhadap materi akhlak terpuji ini, maka dapat
disimpulkan, bahwa materi ini layak digunakan untuk pembelajaran di MTs.
Karena dilihat dari perkembangan anak didik yang sedang berada dalam istilah
masa jembatan goyang atau labil, maka pemahaman dan penerapan sikap akhlak
terpuji ini sangat ditekankan.

24
DAFTAR PUSTAKA
Syauqil Ahmad. 2016. Buku Siswa Akidah Akhlak, Jakarta, Kementrian Agama.

25

Anda mungkin juga menyukai