Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

“PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP


MOTIVASI SHOLAT BERJAMAAH SISWA KELAS VII DI
SMP IT SRIWIJAYA”

Oleh:
DIANASARI
NIM : 16.001-1476

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RAUDHATUL ULUM
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
Kepada :
Yth. Ust Ahmad Rifai,M.Pd
Kepala prodi Tarbiyah
di tempat

Dengan Hormat,
Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini bermaksud mengajukan proposal Skripsi
:

Nama : Dianasari

NIM : 16.001-1476

Kelas : Khandaq 1

Telephone : 081297155259

IPK : Lokal : ……..……., Ujian Utama = ………..…., Rangkuman = ……..…….

SKS : Lokal : ……..……., Ujian Utama = ………..…., Rangkuman = ……..…….

Saya menyatakan bersedia dan sanggup menyelesaikan skripsi saya sesuai dengan
peraturan yang telah
ditetapkan oleh pihak SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RADHATUL ULUM
apabila proposal skripsi ini disetujui. Sebagai
bahan pertimbangan, dengan ini saya lampirkan proposal skripsi saya yang
berjudul"PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP MOTIVASI
SHOLAT BERJAMAAH SISWA KELAS VII DI SMP IT SRIWIJAYA"

Demikianlah surat pengajuan proposal skripsi ini saya buat, atas perhatian dan kebijaksanaan
Bapak/Ibu, saya menghaturkan terima kasih.

Indralaya, 23 Maret 2019


Hormat saya

( Dianasari )
PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Dianasari

NIM : 16.001-1476

Kelas : Khandaq 1

Telephone : 0812 9715 5259

Judul Tema :

Tanggal Persetujuan :

Menyetujui,

Kepala Prodi Tarbiyah,

(Ahmad Rifai,M.Pd)
SURAT KETERANGAN

USULAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Sesuai dengan pembicaraan yang telah dilakukan antara saya dengan mahasiswa :

Nama : Dianasari

NIM : 16.001-1476

Kelas : Khandaq 1

Judul Tema :

maka dengan ini saya :

----------------------
Menyatakan bersedia diusulkan menjadi pembimbing skripsi mahasiswa tersebut di atas,
apabila mahasiswa tersebut memenuhi syarat untuk menempuh jalur skripsi. Demikian
kesediaan ini saya buat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Indralaya, 23 Maret
2019
Hormat saya,

( .................................................... )
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dan berkembang sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan
mereka, karena pendidikanlah orang menjadi maju. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
orang mampu mengolah alam yang dikaruniakan Alloh SWT kepada manusia. Adapun
pendidikan yang dibutuhkan bagi manusia bukan hanya pendidikan umum tetapi juga
pendidikan agama terutama agama islam. Karena Pendidikan Agama Islam merupakan pilar
yang paling penting dalam membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Alloh
SWT, sehat jasmani dan rohani, berbakti kepada orang tua dan pada giliranya dapat
mewujudkan cita-citanya yaitu menjadi manusia yang berkualitas dan kreatifitas berguna bagi
bangsa dan negara juga agama.
Apapun pengertian pendidikan agama islam itu sendiri adalah pendidikan dengan melalui
ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak didik,
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara
menyeluruh dan dipelajarinya disekolah serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai
pandangan atau jalan hidupnya (wai of live), dengan diberikan pula nilai-nilai agama yang
tertanam dalam hubungan manusia dengan diberikan nilai-nilai agama yang tertanam dalam
hubungan manusia dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan manusia lainya, dan
hubungan manusia dengan alam, demi keselamatan dan kesejahteraan hidupnya didunia dan
di akhirat, sehingga pendidikan agama islam adalah usaha menyiapkan peserta didik untuk
memiliki keyakinan dan mampu mengamalkan ajaran islam.
Ibadah shalat berjamaah memang merupakan bentuk ibadah yang syarat dan kental
dengan nilai-nilai kebersamaan. Kita tentu akan mendapatkan sebuah gambaran ketika setiap
siswa terikat dan sekaligus sadar menjalankan kebiasaan ibadah ini sebagai rutinitas yang selalu
mereka kerjakan, misalnya saja setelah mereka pulang sekolah alangkah baiknya jika semua
siswa langsung melaksanakan shalat berjamaah dengan gurunya sendiri yang sekaligus
menjadi Imamnya.
Dari sana pasti akan terlihat nilai dan rasa kebersamaan yang tumbuh dan muncul
diantara mereka untuk mengisi ruang rohaniahnya. Maka tidak salah jika guru harus lebih
proaktif dalam segi pembinaan dan pelaksanaannya, sehingga muncul kesadaran dari dalam
diri siswa tentang hakekat dan pentingnya pelaksanaan shalat berjamaah.
Shalat berjamaah yang dapat dipandang sebagai bentuk ibadah utama dalam Islam tentu
mempunyai keutamaan, salah satunya adalah seperti yang pernah disabdakan Rosulullah
SAW bersabda :
َ ‫ص ََل ِة أ َ َح ِد ُك ْم َوحْ دَهُ ِب َخ ْم‬
‫س ٍة َو ِع ْش ِرينَ ُج ْز ًءا‬ َ ‫ص ََلة ُ ْال َج َما َع ِة أ َ ْف‬
َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ
Artinya :”Sholat berjama’ah itu lebih utama dari sholat sendirian (ia mendapatkan balasan)
duapuluh tujuh derajat”. (Sabiq, 1997 : 102)
Sejalan dengan bentuk ibadah praktek yaitu shalat berjamaah, maka terdapat bahan
pelajaran yang tidak hanya bersifat praktek saja, tetapi juga bernuansa kajian ibadah yang
luas yaitu mata pelajaran agama islam.
Mata pelajaran agama islam merupakan salah satu pelajaran yang ada di lingkup Sekolah
Dasar. Bahan pelajaran ini tidak bisa terlepas dari setiap peserta didik karena selain
didalamnya terdapat konsep teori, juga terdapat aspek penerapan langsung yang berhubungan
dengan aktivitas dan kegiatan siswa dalam kesehariannya.
Ditengah keberadaannya dengan mata pelajaran umum, ternyata mata pelajaran
agama islam kurang mendapatkan tempat dihati para siswa. Banyak siswa cenderung
menganggap pelajaran agama islam adalah bentuk pelajaran biasa yang mengutamakan
konsep-konsep teori saja, sehingga meraka lebih memburu nilai dari gurunya daripada
menghayati dan mengamalkan kandungan nilai yang terdapat dalam pelajaran ini. Maka
sudah sewajarnya jika seorang guru agama lebih meningkatkan perannya dalam mengkaji dan
sekaligus memberikan pencerahan dengan wajah baru setiap melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan siswa.
Mata pelajaran agama Islam memang identik dengan hukum Islam, karena dalam
pelajaran ini mengikat dan berhubungan langsung dengan aktivitas individu sebagai seorang
mukhalaf. Mata pelajaran ini memang strategis karena didalam mata pelajaran agama islam
terdapat konsep-konsep dasar tentang hukum Islam yang esensial. Maka sudah selayaknya
jika di-era pembelajaran sekarang ini muatan-muatan yang menjadi pokok mata pelajaran ini
harus benar-benar ditanamkan sekaligus diimplementasikan dengan praktek keseharian.
Esensi dari pokok materi agam islam itu diantaranya adalah tentang ibadah, dalam hal ini
termasuk didalamnya adalah pelaksanaan shalat berjamaah.
Dari berbagai uraian dan latar belakang diataslah yang menggerakkan hati penulis untuk
membuat penelitian dan menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Sholat Berjamaah Siswa Kelas VII di SMP IT
SRIWIJAYA”

B. Identifikasi Masalah
Setelah melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan
permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh pendidikan agama islam terhadap motivasi
sholat berjamaah siswa kelas VII SMP IT SRIWIJAYA, adalah:
1) Faktor keluarga; bahwa orang tua kurang memberi bekal pengetahuan agama yang
cukup kepada anak-anaknya.
2) Faktor pendidikan yaitu kurangnya pengetahuan khususnya pengetahuan agama pada
diri remaja mengakibatkan keimanan kepada diri mereka sangat kurang.
3) Faktor masyarakat yaitu lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi sikap
remaja, setiap ada aktivitas agama para tokoh masyarakat kurang melibatkan remaja
untuk ikut aktif dalam kegiatan tersebut.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, banyak sekali hal-hal yang harus penulis teliti,
namun karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya penelitian ini dibatasi dengan:
1) Apakah anak didik memiliki semangat yang tinggi untuk mengerjakan sholat
berjamaah di SMP IT SRIWIJAYA
2) Bagaimanakah motivasi sholat berjamaah di SMP IT SRIWIJAYA.
3) Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas VII di
SMP IT SRIWIJAYA.

D. Perumusan Masalah
Sebagaimana diuraikan dalam pembatasan masalah diatas penulis dapat
mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang menjadi objek penelitian sebagai
berikut:
1) Bagaimanakah pelaksanaan PAI di SMP IT SRIWIJAYA?
2) Bagaimana motivasi sholat berjamaah siswa kelas VII SMP IT SRIWIJAYA?
3) Bagaimana pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas VII SMP
IT SRIWIJAYA?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yang penulis laksanakan ini adalah:
1) Untuk mengetahui pelaksanaan PAI di SMP IT SRIWIJAYA
2) Untuk mengetahui motivasi sholat berjamaah siswa kelas VII di SMP IT
SRIWIJAYA.
3) Untuk mengetahui pengaruh PAI terhadap motivasi sholat berjamaah siswa kelas VII
di SMP IT SRIWIJAYA.

Adapun penelitian ini diharapkan setelah memahaminya dan melakukan olah data dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a) Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
pendidikan Islam (S.Pd.I) pada fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam di
STITRU.
b) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang pengaruh
pembelajaran Aqidah akhlak terhadap perilaku peserta didik bagi mahasiswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya terutama bagi guru Pendidikan Agama
Islam.
c) Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan memberikan motivasi siswa ke depan.
2. Secara Praktis
Menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah
wawasan dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan
pengembangan teknik–teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah,
juga sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

F. Kerangka Berfikir
PAI merupakan salah satu bidang studi yang mendapatkan banyak perhatian dari para
ilmuan pendidikan agama islam. PAI dapat merangsang motivasi sholat berjamaah pada
siswa kelas I MTs. Al-Hasanah. Dengan demikian dasar pemikiran tersebut diduga bahwa
PAI ada keterkaitan dengan motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas VII di SMP IT
SRIWIJAYA. Adapun bagan berfikir adanya keterkaitan PAI dengan motivasi sholat
berjamaah pada siswa kelas VII dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan Kerangka Berfikir
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dengan Motivasi Sholat Berjamaah
Pada Siswa
Pengaruh
Variabel X Variabel Y
Pendidikan Agama Islam Motivasi Sholat Berjamaah Pada Siswa
a. Aspek aqidah akhlak a. Memperbaiki sikap
b. Aspek ibadah (Ritual) b. Keinginan mendapatkan pahala
c. Aspek amal c. Rasa ingin tahu
d. Aspek ikhsan d. Ingin mendapatkan pengalaman baru
e. Aspek ilmu e. Penuh semangat

G. Rancangan Prosedur Penelitian, Terdiri Dari:


1) Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP IT SRIWIJAYA yaitu suatu lembaga
pendidikan Formal yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan yang beralamat
di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II Desa Tanjung Temiang Kecamatan Tanjung
Raja Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari bulan Maret 2019. secara garis
besar terbagi menjadi 3 tahap. Diantaranya:
a. Tahap Persiapan: tahapan ini meliputi pengajuan judul dan pembuatan
proposal
b. Tahap Penelitian: Tahap ini adalah semua kegiatan yamg berlangsung di
lapangan yakni pengambilan data.
c. Tahap Penyelesaian: Tahap ini adalah kegiatan analisis data dari penyusunan
laporan. Tahap ini dilaksanakan setelah tahap penelitian.

2) Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif
merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui
perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang suvei untuk menentukan frekuensi dan
presentasi tanggapan mereka.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian
kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimental,
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan agama islam
terhadap motivasi sholat berjamaah pada siswa kelas VII di SMP IT SRIWIJAYA.
Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu uji statistik Korelasi Pearson
Product Moment. Menurut Ridwan & Akdon (2005) teknik analisis korelasi Pearson
Product Moment termasuk teknik statistic parametric yang menggunakan teknik
statistic parametric adalah kedua variabel penelitian menggunakan data interval atau
rasio, data berdistribusi normal, jumlah data (sampel) lebih besar dari 30. (Santoso,
2001)
3) Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
(1) Observasi
Teknik ini dilakukan dengan turun langsung ke lokasi penelitian, guna
meninjau dan mencatat serta mengontrol keadaan lokasi untuk memperoleh
data yang diperlukan. Observasi adalah : “Teknik pengumpulan data yang
diambil dari perilaku subyek penelitian dan berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti” (Winarno Surakhmad, 1990:162)
(2) Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal-
hal lain yang ia ketahui. (Arikunto, 1994: 124)Angket akan digunakan dalam
penelitian ini adalah angket berstruktur yang diajukan kepada siswa sebagai
responden.
(3) Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari beberapa literature dan sumber
data yang berkaitan dengan masalah penelitian pada skripsi ini yaitu tentang
Pengaruh pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Perilaku peserta didik.
4) Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”(S.Margono, 2003:135).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
IT SRIWIJAYA, menurut keterangan dari pihak sekolah yaitu berjumlah 58
siswa.
b) Sampel
Sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat yang
dikemukakan oleh Amirul Hadi bahwa sampel adalah sebagian populasi yang
diambil dari kesuluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi
(Amirul Hadi & Haryono, 1990:89).Untuk menentukan jumlah sampelnya
penulis berpedoman pada kaidah yang dikemukakan oleh Arikunto “Apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subyeknya lebih besar dapat di
ambil 10-15 % atau 20-25 % (1993:120). Berdasarkan hal itu, maka penulis
mengambil sampel sebanyak 58 orang siswa yang akan menjadi responden
dalam penelitian ini.
c) Tekhnik Sampling
Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan dengan menggunakan
teknik random sampling yaitu: pengambilan sampel random, peneliti
“mencampur” subyek-subyek didalam populasi, sehingga semua subyek
dianggap sama, (Suharsimi Arikunto, 2002:108). Dalam artian random
sampling mengambil semua individu yang ada dalam populasi, sehingga semua
dianggap sama atau diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel dalam penelitian dan dalam pelaksanaannya pengambilan
sampel tersebut penulis menentukan dahulu kelas berapa dan apa saja yang
akan dijadikan sampel.

5) Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam atau sosial yang diamati, yang secara khusus fenomena itu disebut
variabel. Instrument dalam penelitian ini disusun berdasarkan pada kajian teoritis
yang telah dipaparkan. Jumlah instrument yang dibuat sebanyak 2 buah, sesuai
dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu: instrument untuk mengukur
Pembelajaran Aqidah Akhlak (variabel x) dan insrtumen untuk mengukur Perilaku
peserta didik (variabel y).
Agar instrument yang disusun bersifat sistematis, mudah dikontrol, dan
dapat dikoreksi sebelum instrument disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi
instrument seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Pokok No.
No Indikator Sumber APD + -
Bahasan Item

1 Pendidikan 1. Metode S A 1-5 1,2,3 4,5


agama islam penerapan I N 6-10 6,7,8,9 10
(variabel x) pendidikan S G
agama islam W K 11- 11,12,1 14,15
2. Akhlak A E 15 3
mulia yang T
diterapkan
kepada peserta
didik
3. Selalu
komitmen
dalam bersikap
sopan santun
dalam
mempengaruhi
peserta didik
2 Motivasi 1. S A 1-3 1,2 3
siswa sholat Menghormati I N 4-7 4,5 6,7
berjamaah guru dan orang S G 8-9 8,9
(variabel y) tua W K 10- 11 10,12
2. A E 12 13,14 15
Menghargai T 13-
teman 15
3. Bertutur
kata yang baik
4. Disiplin
waktu
5. Taat
beribadah

Skor Jawaban a b c d e
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

6) Teknik Analisis data


1. Mencari range ( ukuran Penyebaran ) dengan rumus :
R=(H–L)+1
Keterangan :
R = range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
( Anas Sudijono,2008 : 144 )
2. Menentukan Jumlah Kelas, dengan rumus :
K = 1 + (3,3) log n
Keterangan :
K = Jumlah Sampel
3. Mencari dan mengukur tendensi sentral data kedua variabel yang melibatkan proses
sebagai berikut:
a. Menganalisis data dalam bentuk rata-rata (Mean) dengan Rumus :
Keterangan :
Me = Mean
∑f Yi = jumlah dari skor-skor nilai yang ada
N = banyaknya skor itu sendiri
b. Mencari Median (Md), dengan rumus
:
Md = Nilai Median
b = Batas bawah Kelas Median
p = Panjang Kelas Median
N = Jumlah data
Fkb= frekuensi komulatif bawah
F = Jumlah seluruh frekuensi( Femmi Diwi Dian, 2009 : 2 )
c. Mencari Nilai Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3Me-2Md
Keterangan :
Mo = Modus
Me = Mean
Md = Median
d. Mencari Nilai Standar Deviasi (Sd) dengan rumus :
Keterangan :
SD = Standar deviasi
2
f (Yi- Y) = jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing interval
dengan X
N = Number of case
2. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, dengan cara :
Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan
kemudian skor-skor angka kanan kelas interval ditambah 0.5
3. Mencari Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus:

Keterangan :
Z = Z-skor
Xbar = Rata-rata (mean)
SD = Stanar Deviasi
4. Mencari luas 0-Z dari Tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka
untuk batas kelas.
5. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z, yaitu angka
baris pertama dikurangi angka baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ke tiga,
dan seterusnya.
6. Menguji normalitas kedua variabel menggunakan Chi Kuadrat
a. Mencari Chi Kuadrat dengan rumus :
b. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
c. Menentukan Chi Kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 1 % dan interval kepercayaan 99
%
d. Menghitung koefisien korelasi, dengan ketentuan apabila kedua data variabel berdistribusi
normal dan berdistribusi linier maka digunakan korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan :
= Anka indeks korelasi “r” Product Moment
N = Jumlah Sampel
ΣXY = Jumlah hasil Perkalian antara perkalian skor X dan skor Y
ΣX = Jumlah seluruh skor X
ΣY = Jumlah seluruh skor Y
( Anas Sudijono,2008 : 206 )
e. Melakukan Penafsiran Korelasi
Dalam tahap ini hasil perhitungan korelasi selanjutnya ditafsirkan
berdasarkan criteria skala korelasi menurut M. Ali adalah:
0,00 – 0,20 = Tidak ada korelasi
0,21 – 0,40 = Korelasi rendah
0,41 – 0,60 = Korelasi sedang
0,61 – 0,80 = Korelasi tinggi
0,81 – 1,00 = Korelasi sangat tinggi
f. Menguji pengaruh
Untuk menguji adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus:
T=
Setelah diperoleh rumus tersebut, maka dapat dihitung kadar pengaruhnya dengan rumus
Koefisien Korelasi:
CD = r2 x 100

H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan atau pernyataan yang diajukan
berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersipat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. (Arikunto, 1993:120)
Berdasarkan pendapat diatas, dapat kita pahami bahwa karena sifat yang sementara, maka
terdapat dua kemungkinan terhadap hipotesis yang diajukan, yakni diterima atau sebaliknya.
Oleh sebab itu Arikunto menegaskan, bahwa Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja
yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang disebut hipotesis statistik.
Dengan demikian dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha :Terdapat pengaruh yang positif pendidikan agama islam terhadap motivasi sholat
berjamaah pada siswa.
Ho :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara pendidikan agama islam terhadap motivasi
sholat berjamaah pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai