Anda di halaman 1dari 22

“ Penerapan kebiasan Membaca Basmalah dalam aktivitas sehari hari

Pada tingkat sekolah dasar Di SD Girimekar 1“

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Tekhnik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Isye Octavia Hayatunnufus, S.Pd.M.Pd.

Disusun Oleh :
Usep Suhendar
NIM : 2021110031

Fakultas Tarbiyah
Prodi : Pendidkan Agama Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL - JAWAMI BANDUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫َللا‬
ِ َّ ‫س ِم‬
ْ ِ‫ب‬

Assalamualaikum Wr Wb
Segala fuji bagi Alloh SWT yang selalu senantiasa memberikan kenikmatan kepada
kita semua, nikmat iman ,nikmat islam dan juga ihsan. Sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Dengan penuh rasa hormat, saya persembahkan proposal penelitian ini sebagai upaya
penulis dalam mengembangkan pemahaman dan kontribusi di bidang yang relevan. Proposal ini
disusun dengan tujuan untuk menyajikan suatu rencana penelitian yang komprehensif dan inovatif
yang akan membawa manfaat dan kontribusi yang signifikan bagi pengetahuan dan pemahaman di
bidang ini.
Penelitian yang kami usulkan ini bertujuan untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan
mendalami aspek-aspek kunci yang terkait dengan topik yang telah kami pilih. Melalui
penelitian ini, kami berharap dapat menghasilkan temuan yang berharga dan solusi yang
dapat diterapkan dalam konteks yang relevan. Tujuan utama kami adalah untuk memperluas
pemahaman kita tentang fenomena yang diteliti dan memberikan sumbangan yang berarti
bagi perkembangan ilmiah dan praktik di bidang ini.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada institusi yang memberikan
fasilitas dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan penelitian ini. Dukungan yang
diberikan oleh institusi ini sangat berarti bagi kelancaran dan kesuksesan penelitian yang
kami rencanakan.
Kami berharap proposal penelitian ini dapat diterima dan mendapatkan persetujuan
serta dukungan yang diperlukan. Kami yakin bahwa penelitian ini akan memberikan
kontribusi berarti dan menambah pemahaman di bidang yang relevan. Kami siap untuk
melakukan upaya maksimal kami dalam menjalankan penelitian ini dan mempersembahkan
hasil yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Demikian yang dapat kami sampaikan, terima kasih atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan, Billahi taufik walhidayah.

Wassalamualaikum Wr Wb
Hormat Saya

Usep Suhendar

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………3
A. Latar Belakang…………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….6
D. Pertanyaan Penelitian………………………………………...….……..8

BAB II
KAJIAN TEORITIS……………………………………………………………9

III
BAB 1
Pendahuluan

A. Latar belakang
Pada masa perkembangan anak-anak di jenjang pendidikan sekolah dasar,
pembentukan kebiasaan positif sangatlah penting. Salah satu kebiasaan yang dapat
ditanamkan adalah membaca basmalah sebelum memulai setiap aktivitas. Basmalah adalah
kalimat pembuka dalam agama Islam yang berarti "Dengan menyebut nama Allah, Yang
Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang." Membaca basmalah sebelum memulai aktivitas
diharapkan dapat mengingatkan siswa tentang pentingnya memulai dengan menyebut nama
Allah, serta membantu dalam membentuk sikap kesadaran dan rasa syukur terhadap
pencipta.
Hal ini telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:

‫الر ِحي ِْم فَ ُه َو أَ ْبت َُر‬


َّ ‫من‬ َّ ِ‫ِي بَا ٍل الَ يُ ْبدَأ ُ فِيْه ِبس ِْم هللا‬
ِ ْ‫الرح‬ ْ ‫" ُك ُّل أَ ْم ٍر ذ‬

“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan
tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam
Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)
Bismillah memiliki keutamaan yang luar biasa dalam kehidupan seorang muslim.
Lafal Basmalah berupa Bismillahirrahmaanirrahim juga menjadi awal dari setiap penciptaan.
Di dalam bacaan Basmallah terdapat keberkahan dalam setiap kebaikan yang dilakukan.
Malaikat Jibril pun
sangat memuliakan bacaan Basmallah. Bahkan Malaikat Jibril mengucapkan Basmallah
sebagai bentuk memuliakan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “ Jibril ketika datang kepadaku yang pertama kali
diucapkannya dan diberikan kepadaku adalah kata ” bismillahir rahmaanirrahim.”
(Daarulquthni serta Ibnu umar)
Betapa mulianya bacaan Basmalah dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sangat dianjurkan
untuk mengucapkan Basmalah sebelum mulai melakukan aktifitas yang membawa
kebaikan.
Sesuai dengan sabda Rasullullah SAW,
“ Barang siapa yang saat keluar dari rumahnya mengucapkan Bismillah
hirrahmaanirrahim, maka engkau telah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT telah
pula dicukupkan kebutuhanmu, dan jika telah telah diberi perlindungan dan
penjagaanya maka godaan setanpun akan menyingkir.” (HR. Abu dawud Turmudzi dan
Nasa’i)

4
Karena bukan hanya kita, semua makhluk yang ada di bumi ternyata juga senantiasa
mengucapkan Basmalah. Rasulullah SAW bersabada,
“ Barang siapa yang membaca Bismillahir rahmaanirrahim dengan penuh keikhlasan
dan keyakinan karena Allah SWT, maka gunung gunung yang ada didekatmu akan
bertasbih namun sayangnya tak seorangpun yang bisa mendengarnya.”
Namun, dalam konteks pendidikan sekolah dasar, penerapan kebiasaan membaca
basmalah masih kurang diperhatikan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman
siswa tentang makna dan pentingnya basmalah, serta minimnya dukungan dari guru dan
orang tua dalam mengembangkan kebiasaan ini. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat
bagaimana kebiasaan membaca basmalah dapat diterapkan secara efektif di lingkungan
sekolah dasar.
Dengan dasar dasar yang tadi disebutkan diatas, maka perlu satu upaya melalui
sebuah metode penelitian ilmiah.dan metode penelitian ini menggunakan pendekatan studi
kasus di SD Girimekar 1. Data akan dikumpulkan melalui observasi terhadap kegiatan
sehari-hari siswa, wawancara dengan siswa, guru, dan orang tua, serta penyebaran kuesioner
kepada mereka. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kebiasaan siswa
sebelum memulai aktivitas, apakah mereka membaca basmalah atau tidak. Wawancara dan
kuesioner akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai pemahaman siswa tentang
makna basmalah, dukungan guru, dan tanggapan orang tua terhadap penerapan kebiasaan
membaca basmalah di sekolah.
Hasil dan Analisis: Data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif melibatkan pengelompokkan temuan dari wawancara dan
observasi ke dalam tema-tema yang relevan. Sedangkan analisis kuantitatif akan
menggunakan metode statistik untuk mengolah data dari kuesioner.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya penerapan kebiasaan membaca basmalah dalam jenjang pendidikan
sekolah dasar. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan
oleh sekolah dan pihak terkait untuk mengembangkan kegiatan yang mendorong siswa
membaca basmalah secara rutin.

5
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka penulis akan mengedepankan


rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kebiasaan membaca basmalah pada siswa kelas 3 di SD Girimekar
1 dapat diterapkan ?
2. Bagaimana penerapan kebiasaan membaca basmalah pada siswa kelas 3 di SD
Girimekar 1 mempengaruhi aspek perkembangan spiritual, moral, dan kognitif
mereka?
3. Bagaimana peranan dari guru, orang tua, dan lingkungan sekolah mempengaruhi
penerapan kebiasaan membaca basmalah pada siswa kelas 3 di SD Girimekar 1?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian tentang penerapan kebiasaan membaca basmalah
sangatlah bervariasi, akan tetapi dalam penelitian ini penulis akan focus pada
beberapa tujuan antara lain :
1. Menganalisis tingkat pemahaman dan kesadaran siswa terhadap makna dan
pentingnya membaca "Basmalah" sebelum melakukan aktivitas atau tindakan.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan membaca
"Basmallah" pada siswa di SD Girimekar 1, seperti latar belakang budaya,
lingkungan keluarga, atau pengaruh teman sebaya.
3. Mengevaluasi efek dari penerapan kebiasaan membaca "Basmalah" terhadap
kedisiplinan siswa, konsentrasi belajar, dan peningkatan moral/spiritual.
Penting untuk diketahui bahwa tujuan penelitian harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan konteks sekolah yang bersangkutan. Tujuan tersebut dapat
membantu mengarahkan penelitian dan memberikan wawasan yang berharga untuk
meningkatkan penerapan kebiasaan membaca "Bismillah" di SD Girimekar 1

D. Manfaat Penelitian
A). Manfaat Teoritis
Salah satu manfaat teoritis dari kebiasaan membaca basmalah di Sekolah Dasar
Girimekar 1 adalah sebagai berikut:
1. Konsentrasi dan Fokus yang Meningkat: Membaca basmalah sebelum
memulai kegiatan belajar di sekolah dapat membantu meningkatkan
konsentrasi dan fokus siswa. Basmalah merupakan bentuk doa pendek yang
mengandung makna penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
membacanya dengan penuh kesadaran dapat membantu siswa memusatkan
pikiran mereka pada pembelajaran yang akan dihadapi.

6
2. Peningkatan Kesadaran Spiritual: Membaca basmalah di sekolah juga dapat
membantu siswa dalam memperkuat dan mengembangkan kesadaran spiritual
mereka. Basmalah adalah ungkapan yang menandakan penghormatan dan
pengakuan akan kehadiran Tuhan dalam setiap aktivitas kita. Dengan
membaca basmalah secara teratur, siswa diingatkan untuk selalu
menghadirkan Tuhan dalam kehidupan mereka dan menghormati-Nya.
3. Peningkatan Etika dan Moral: Membaca basmalah juga dapat berkontribusi
pada peningkatan etika dan moral siswa. Dalam Islam, basmalah merupakan
tanda penghormatan dan mengingatkan kita untuk bertindak dengan kesadaran
tentang apa yang benar dan apa yang salah. Dengan membaca basmalah
sebelum memulai kegiatan di sekolah, siswa diingatkan untuk bertindak
dengan integritas, jujur, dan bertanggung jawab.

B). Manfaat Praktis Bagi Siswa

Membiasakan diri membaca basmalah sebelum memulai setiap kegiatan


memiliki manfaat praktis yang meliputi kesadaran spiritual, konsentrasi,
kedisiplinan, penghayatan nilai-nilai positif, dan peningkatan kesadaran serta
hikmah dalam tindakan. Dengan demikian, kebiasaan ini dapat memberikan dampak
yang positif bagi siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan meningkatkan
kualitas spiritual dan akademik mereka.

C). Manfaat Praktis Bagi Guru


Penerapan kebiasaan membaca basmalah oleh guru di SD Girimekar 1 juga
memiliki manfaat praktis yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat praktis
bagi guru dalam menerapkan kebiasaan membaca basmalah di sekolah:

1. Contoh Teladan: Guru yang secara konsisten membaca basmalah sebelum


memulai setiap kegiatan menjadi contoh teladan bagi siswa. Ini memberikan
pesan kuat tentang pentingnya kesadaran spiritual dan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari. Guru yang memberikan contoh positif ini dapat
mempengaruhi siswa untuk mengadopsi dan menginternalisasi kebiasaan yang
sama.
2. Membangun Lingkungan Belajar yang Positif: Kebiasaan membaca basmalah
diawal kegiatan dapat membantu guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang positif dan kondusif. Aktivitas ini membantu memfokuskan perhatian
siswa pada tujuan pembelajaran dan menciptakan suasana yang tenang dan

7
penuh hikmah sebelum memulai pelajaran. Hal ini dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan meningkatkan konsentrasi siswa.
3. Memperkuat Hubungan Guru-Siswa: Melalui penerapan kebiasaan membaca
basmalah, guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa.
Aktivitas ini menciptakan kesempatan untuk refleksi dan introspeksi bersama
sebelum memasuki aktivitas pembelajaran. Selain itu, hal ini juga dapat
membantu menciptakan ikatan emosional antara guru dan siswa, memperkuat
rasa saling percaya, dan mengembangkan hubungan yang lebih akrab dan
bermakna.

D). Manfaat Praktis Bagi Sekolah


Menciptakan Lingkungan Belajar yang Harmonis: Membaca basmalah secara
bersama-sama di sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis.
Ketika semua siswa dan guru membaca basmalah bersama-sama, menciptakan
suasana tenang dan khidmat di kelas. Hal ini dapat membantu menciptakan iklim
belajar yang positif, di mana semua anggota komunitas sekolah saling menghormati
dan mendukung satu sama lain.
ketika siswa di SD Girimekar 1 membiasakan membaca basmalah di setiap
kegiatan, sekolah dapat merasakan manfaat yang signifikan. Manfaat-manfaat
tersebut meliputi peningkatan nilai-nilai keagamaan, pembentukan karakter yang
baik, peningkatan fokus dan konsentrasi, menciptakan lingkungan belajar yang
tenang, peningkatan etika dan disiplin, penghayatan nilai-nilai spiritual, dan
penguatan identitas keagamaan sekolah.

D). Manfaat Praktis Bagi Peneliti


a. Fokus dan Konsentrasi
b. Ketenangan dan Keseimbangan Emosional
c. Penyemangatan Makna dan Hikmah Aktivitas ini mengingatkan peneliti akan
pentingnya membawa nilai-nilai spiritual dan etika dalam setiap langkah
penelitian. Hal ini dapat membantu peneliti untuk menghasilkan penelitian yang
bermakna dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat.
d. Motivasi dan Inspirasi: Praktik membaca basmalah dapat memberikan motivasi
dan inspirasi bagi peneliti. Melalui refleksi dan hubungan spiritual yang
diperkuat, peneliti dapat menemukan motivasi yang lebih dalam dalam
melakukan penelitian dan menemukan inspirasi dalam pencarian ilmu
pengetahuan yang mereka lakukan. Hal ini dapat meningkatkan semangat dan
dedikasi mereka dalam mengejar penelitian yang berkualitas.

8
E. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana metode penerapan kebiasaan membaca basmalah pada siswa kelas


3 di SD Girimekar 1?
2. Bagaimana pengaruh penerapan kebiasaan membaca basmalah terhadap aspek
perkembangan spiritual,moral dan kognitif siswa kelas 3 dalam kegiatan belajar
di SD Girimekar 1?
3. Bagaimana peranan guru, oramg tua dan lingkungan sekolah
mempengaruhipenerapan kebiasaan membaca basmalah pada siswa kelas 3 di
SD Girimekar 1?

9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEOLOGIS
Mengawali sesuatu dengan bismallâh tentu terlihat sederhana untuk diucapkan, namun
tanpa kita sadari masih banyak orang-orang muslim yang kerap sekali melupakan kalimat
tersebut baik secara tidak sengaja maupun sengaja. Contoh sederhananya saat kita mengawali
untuk menyantap makanan, memakai pakaian, mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya,
pasti tidak sedikit dari kita pernah lupa untuk mengawalinya dengan basmallah. Hal ini tentu
amat disayangkan, karena keberkahan yang akan kita terima akan terputus. Pada hakikatnya
seorang muslim dianjurkan untuk membaca basmallah pada saat ingin mengerjakan sesuatu,
bahkan sekecil apapun perbuatannya.
“Bismillâhirrahmânirrraîim” mempunyai makna singkat yang berarti “Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”. Adapun penjelasan dari
kitab Safînatun Najâh yakni huruf Ba’ pada “Bismallâh” mempunyai posisi sebagai huruf jar
yang memiliki ikatan (ta’aluq) dengan kalimat sebelumnya yang pada basmallah ini ikatannya
(ta’aluq) dibuang, kemudian akan berbunyi abtadi-u yang artinya aku memulai, dan bismillah
yang berarti “saya (kami) memulai dengan menyebut nama Allah”. Dari kalimat tersebut dapat
disimpulkan semacam pernyataan hambanya untuk mengucap. Atau dapat di tafsirkan seperti
perintah dari-Nya. Untuk pengucapannya seharusnya berada di alam sadar, bahwa kita sadar
tanpa mendapatkan izin pertolongan atau tanpa mendapatkan kekuasaan dari Allah, apa yang
kita kerjakan tidak akan berjalan dengan lancar. Kita harus menyadari
keterbatasan/kekurangan dari diri kita, namun setelah kita memahami dan menghayati makna
basmallah ini, kita merasa memiliki power dan menumbuhkan rasa percaya diri karena pada
saat itu kita telah memohon pertolongan dari Allah yang maha Esa. Inilah mengapa betapa
pentingnya mengawali ucapan basmalah saat hendak melakukan sesuatu, dengan
membaca basmalah apa yang kita perbuat akan mendapatkan kelancaran/kemudahan.
Kalimat Bismillâhirrahmânirrraîim sendiri merupakan sesuatu hal yang sudah
menjadi bagian dari dzikir umat muslim kepada Allah. Hal ini dibuktikan dengan saat kita
memulai membaca Al-Qur’an, pasti kita sudah melafalkan ucapan basmalah ini.Dengan
mengucapkan basmalah pada setiap hendak melakukan sesuatu, niscaya ucapan basmallah
tersebut dapat membawa sesuatu keberkahan dan kebaikan. Dengan kita memahami
makna bismillah, tentu hal ini akan membuat kita semakin sadar tentang keutamaannya di
kehidupan sehari-hari. Adapun dalil yang menunjukkan tentang memulai sesuatu
dengan bismillâh

ْ ‫ُك ُّل أ َ ْم ٍر ذ‬
‫ِي بَا ٍل الَ يُ ْب َدأ ُ فِ ْي ِه ببسم هللا فهو أبتر‬

10
“Segala urusan penting yang tidak diawali bismillah, maka akan berkurang (atau bahkan
hilang) keberkahannya”. (HR. Ibnu Hibban)
Nabi Muhammad SAW selalu memulai menulis surat kepada Raja Heraklius dengan
menggunakan Bismillah. Tidak dalam konteks menulis surat saja, bahkan kanjeng nabi
Muhammad selalu mengawali khutbah dengan “Hamdu lillah” dan selalu memuji sifat Allah
Ta’ala.
Dalam kitab kuning Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah menganjurkan beberapa kegiatan
yang dimulai dengan membaca bismillah, diantaranya :
1. Saat memulai membaca Al-Qur’an sekaligus dzikir
2. Saat mulai menaiki kendaraan ataupun perahu
3. Saat memasuki rumah, baik di masjid dan keluar dari rumah/masjid
4. Saat menghidupkan lampu dan mematikan lampu
5. Sebelum memulai bersetubuh (bagi yang sudah halal)
6. Pada saat imam menaiki mimbar
7. Pada saat hendak tidur
8. Pada saat melakukan shalat sunnah
9. Pada saat menutup bejana (Wadah)
10. Pada saat memulai menulis/mengetik
11. Pada saat menutupkan mata mayit dan hendak memasukkannya kedalam kuburan
12. Pada saat meletakkan tangan ketika hendak membaca do’a ruqyah (pada tubuh yang
sakit)
Dalam kitab tersebut juga menjelaskan bahwa bacaan “basmalah” mempunyai kalimat
lengkapnya yakni “bismillâhirrahmanirrahîm”. Apabila kita lupa membaca basmallah atau
bahkan melupakannya secara sengaja, maka hukumnya tidak ada dosa untuk kita. Namun jika
kita mengucapkan basmallah saat memulai sesuatu kegiatan, maka kita berpahala.
Adapun beberapa keutamaan yang kita dapatkan pada saat mengucapkan bismillah,
diantaranya :
1. Kita semakin dekat dengan Allah

ٍ ‫س ََّّل ُم ب ُْن َو ْه‬


‫ب‬ َ ‫ َحدَّثَنَا‬،‫ي‬ُّ ‫ص ْنعَا ِن‬ َ ‫ َحدَّثَنَا زَ ْيدُ ب ُْن ْال ُم َب‬،‫سافِ ٍر‬
َّ ‫ار ِك ال‬ َ ‫ َحدَّثَنَا َج ْعفَ ُر ب ُْن ُم‬،‫َحدَّثَنَا أ َ ِبي‬
‫صلَّى‬ ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫سأ َ َل َر‬
َ َ‫عفَّان‬َ َ‫ع ْث َمانَ بْن‬
ُ ‫َّاس؛ أ َ َّن‬ ٍ ‫عب‬ َ ‫ع ِن اب ِْن‬ َ ،‫او ٍس‬ َ ‫ع ْن‬
ُ ‫ط‬ َ ،‫ َحدَّثَنَا أ َ ِبي‬،‫ي‬ ّ ‫ال َجنَد‬
ُ‫ َو َما َب ْي َنه‬،‫َّللا‬ ِ ‫ “ه َُو ا ْس ٌم ِم ْن أ َ ْس َم‬:َ‫ فَقَال‬.‫الر ِح ِيم‬
ِ َّ ‫اء‬ َّ ‫الرحْ َم ِن‬ ِ َّ ‫سلَّ َم عن ِبس ِْم‬
َّ ‫َّللا‬ َ ‫ع َل ْي ِه َو‬ َّ
َ ُ‫َّللا‬
ِ ‫اض ِه َما ِمنَ ْالقُ ْر‬
‫ب‬ ِ ‫س َوا ِد ْال َع ْي َني ِْن َو َب َي‬
َ َ‫ ِإ ََّّل َك َما َبيْن‬،‫َّللا ْاْل َ ْك َب ِر‬
ِ َّ ‫” َو َبيْنَ اس ِْم‬

“Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakan kepada kami Ja’far ibnu
Musafir, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Mubarak As-San’ani, telah menceritakan
kepada kami Salam ibnu Wahb Al-Jundi. telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Tawus,
dari Ibnu Abbas, bahwa Usman bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang basmalah. Beliau

11
menjawab: Basmalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asma
Allahu Akbar jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagian hitam dari bola mata dan
bagian putihnya karena saking dekatnya”

2. Ayat yang Istimewa

‫ َوفِي ِر َوايَ ٍة ع َْن‬،َ‫سلَ ْي َمانَ ْب ِن بُ َر ْي َدة‬ُ ‫ ع َْن‬،ٍ‫ث يَ ِزي َد ْب ِن َخا ِلد‬ ِ ‫ ِم ْن َحدِي‬،‫َوقَ ْد َر َوى ا ْب ُن َم ْردُويه‬
‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ َ ‫َللا‬ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ ع َْن أَبِي ِه؛ أَنَّ َر‬،َ‫ ع َِن ا ْب ِن بُ َر ْي َدة‬،َ‫يم أَبِي أ ُ َميَّة‬
ِ ‫ع ْب ِد ا ْلك َِر‬
َ :
“‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫هللا‬
ِ ‫س ِم‬ َ ‫َاو َد َو‬
ْ ‫ َو ِه َي ِب‬،‫غ ْي ِري‬ ُ ‫سلَ ْي َمانَ ْب ِن د‬
ُ ‫غ ْي ِر‬ َ ‫علَ َّي آ َيةٌ َل ْم ت َ ْن ِز ْل‬
َ ٍ ‫علَى نَ ِبي‬ َ ْ‫أ ُ ْن ِزلَت‬
‫يم‬
ِ ‫”الر ِح‬
َّ

“Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, dari Sulaiman ibnu Buraidah;
sedangkan menurut riwayat lain dari Abdul Karim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari
ayahnya, bahwa Rasulullah bersabda: Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum
pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu
bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang).”
3. Diberkati Allah
Ibnu Murdawaih pernah meriwayatkan sanadnya melalui Abdul Karim sampai dengan Jabir
Ibnu Abdullah, menceritakan pada saat diturunkannya kalimat “bismillahirrahmanirrahiim”
seluruh awan berlari ke arah timur, setelah itu angin hening tidak bertiup sana sini, lautan mulai
menggolak, bahkan semua binatang langsung mendengar dengan telinga mereka masing-
masing, dan seluruh setan mulai dirajam di langit. Pada waktu itu juga, Allah Swt bersumpah
dengan menyebut kemuliaan dan keagungan-Nya bahwa tidak sekali-kali asma yang ia miliki
(dalam basmalah) diucapkan terhadap sesuatu hal melainkan Dia sudah pasti memberkatinya.
4. Diselamatkan dan Dilindungi dari Malaikat Zabaniyah
Waki’ pernah mengatakan dari Al-A’masy sampai dengan Ibnu Mas’ud, bahwa barang siapa
yang menginginkan selamat oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang memiliki jumlah 19
(Zabaniyah merupakan ahli penyiksa neraka), hendaklah orang tersebut membaca
“bismillahirrahmanirrahiim”
5. Dibuatkan Surga

َ ‫يرا‬
“‫ط ِيبًا‬ َّ ‫ضعَةً َوث َ ََلثِينَ َملَكًا يَ ْبتَد ُِرونَ َها” ِلقَ ْو ِل‬
ً ِ‫ َر َّبنَا َولَكَ ا ْل َح ْم ُد َح ْمدًا َكث‬:‫الر ُج ِل‬ ْ ‫فَقَ ْد َرأَيْتُ ِب‬
‫اركًا فِي ِه‬
َ َ‫” ُمب‬

Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebutan (mencatat) perkataan
seorang lelaki yang mengucapkan, ‘rabbana walakal hamdu hamdan ka’siran tayyiban

12
mubarakan fihi’ (Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yang sebanyak-
banyaknya, baik lagi diberkati).
6. Setan Berubah Menjadi Kecil

Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa:

ِ ‫ ع َْن َرد‬،‫ِث‬
‫ِيف‬ ُ ‫س ِم ْعتُ أَبَا ت َ ِمي َمةَ يُ َحد‬ ِ ‫ ع َْن ع‬،ُ‫ش ْعبَة‬
َ :َ‫ قَال‬،‫َاص ٍم‬ ُ ‫ َح َّدثَنَا‬،‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ْب ُن َج ْعفَ ٍر‬
‫طا ُن‬ َّ ‫ ت َ ِعس ال‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،‫سلَّ َم‬
َ ‫ش ْي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ َ :َ‫سلَّ َم قَال‬
َ ِ ‫عث َ َر ِبالنَّ ِبي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ َ ِ ‫النَّ ِبي‬.
َ ‫ش ْي‬
‫طا ُن‬ َّ ‫س ال‬ َ ‫ ت َ ِع‬: َ‫ فَ ِإنَّكَ إِذَا قُ ْلت‬.‫طا ُن‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫س ال‬ َ :‫سلَّ َم‬
َ ‫“ال تَقُ ْل ت َ ِع‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ َ ‫فَقَا َل النَّبِ ُّي‬
ِ ‫ير ِمثْ َل الذُّبَا‬
‫ب‬ َ ‫غ َر َحتَّى يَ ِص‬ َ ‫صا‬
َ َ ‫ ت‬،‫َللا‬ ِ َّ ‫س ِم‬ ْ ‫ بِا‬: َ‫ َوإِذَا قُ ْلت‬،ُ‫ص َر ْعتُه‬
َ ‫ بِقُ َّوتِي‬:َ‫ َوقَال‬،‫ظ َم‬َ ‫“تَعَا‬.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, dari Asim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang
menceritakan hadis dari orang yang pernah membonceng Nabi Saw. Si pembonceng
menceritakan: Unta kendaraan Nabi Saw. terperosok, maka aku mengatakan, “Celakalah
setan.” Maka Nabi Saw. bersabda, “Janganlah kamu katakan, ‘Celakalah setan,’ karena
sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin membesar, lalu mengatakan,
‘Dengan kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya.’ Tetapi jika kamu katakan, ‘Dengan
nama Allah,’ niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadi sebesar lalat.”

7. Terhindar dari Godaan Setan


Dari Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim pernah meriwayatkan dari hadis Bisyr ibnu Imarah sampai
dengan Ibnu Abbas, mengatakan bahwa sesuatu hal yang berawal dibawa turun oleh Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. “Hai Muhammad, katakanlah, ‘Aku berlindung kepada
Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk’.”
Kemudian Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).” Jibril berkata kepadanya, “Hai
Muhammad, sebutlah asma Allah, bacalah dengan menyebut asma Allah —Tuhanmu— dan
berdiri serta duduklah dengan menyebut asma Allah,” menurut lafaz Ibnu Jarir
Dari beberapa penulis yang menjelaskan tentang definisi sampai dengan keutamaan
dalam mengucapkan basmallah, dapat disimpulkan bahwa kalimat basmallah sangatlah
dianjurkan untuk diucapkan pada saat memulai sesuatu. Sesuatu pekerjaan yang tidak diawali
dengan membaca basmallah akan bernilai tidak baik bahkan dapat menghilangkan barakah.
Untuk itu teman-teman diharapkan agar berusaha tidak melupakan kalimat basmallah saat
hendak melakukan sesuatu. Keutamaan dari membaca basmallah ini dimulai dari semakin
dekatnya diri kita kepada Allah, diberkati Allah, diselamatkan dari Malaikat Zabaniyah,
dibuatkan surga, setan akan berubah bentuk menjadi kecil, dan agar
kita terhindar dari godaan setan.

13
Menurut Sukmadinata (2004: 1), pendidikan merupakan upaya mencerdaskan bangsa,
menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan pengetahuan,
melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan, tuntunan, teladan, dan lain-
lain. Manusia dituntut untuk berproses secara lahir batin guna meneladani manusia ideal (insān
kāmil) sehingga patut disebut manusia yang berakhlak mulia. Maka dari itu, pendidikan
karakter dan kepribadian siswa sesuai dengan nilai keagamaan menjadi sebuah kebutuhan dan
keharusan.
Pendidikan karakter menurut Hamid dan Saebani (2013) adalah pendidikan budi
pekerti yang menyentuh ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan karakter
menjamah unsur mendalam dari pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Pendidikan karakter
menyatukan tiga unsur tersebut. Secara akademik, pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang
tujuannya mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara yang baik dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
membangun karakter bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui metode
pembiasaan membaca basmallah untuk mengawali setiap aktivitas/kegiatan.
Basmalah adalah doa dan juga dzikir yang diucapkan setiap akan melakukan kegiatan
dapat membawa kebaikan dan keberkahan. Arti basmallah secara umum adalah untuk
meniatkan segala sesuatu yang dilakukan atas nama Allah. basmallah juga bisa berarti
memohon restu atau kelancaran pada Allah. Mengucapkan basmallah adalah sesuatu yang
sangat ringan untuk diamalkan tetapi memiliki manfaat yang sangat besar dalam dua dimensi
kehidupan manusia, yakni kehidupan dunia dan akhirat. Pelafalan Basmallah yaitu “
Bismillâhirrahmânirrrahîim”.
Lafadz Bismillâhirrahmânirrrahîim memiliki arti “Dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. Dua sifat Allah SWT yang mengiringi
lafadz basmallah yaitu Pengasih dan Penyayang sungguh memiliki makna yang sangat dalam.
Dengan kasih sayang Allah manusia akan selalu dalam lindungan-Nya dan segala kesulitan
hidup akan diberikan kemudahan jalan keluarnya. Dengan kita memahami makna basmallah,
tentu hal ini akan membuat kita semakin sadar tentang keutamaannya di kehidupan sehari-
hari.
Basmallah mempunyai banyak manfaat dan keutamaan. Salah satunya adalah untuk
menghindari dari godaan setan. Setan selalu berusaha menggoda manusia untuk berlaku
menyimpang dari jalan kebenaran. Sehingga membaca basmallah dapat membuat pembatas
antara manusia dan setan. Dengan begitu setan tidak akan bisa mengganggu setiap aktivitas
baik yang akan dilakukan. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang saat
keluar dari rumahnya mengucapkan Bismillah hirrahmaanirrahim, maka engkau telah
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT telah pula dicukupkan kebutuhanmu, dan jika telah

14
telah diberi perlindungan dan penjagaannya maka godaan setanpun akan menyingkir.” (HR.
Abu dawud Turmudzi dan Nasa’i).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap perkara penting yang tidak
dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-
Khatib). Selain itu, basmallah bisa untuk mencegah musibah/malapetaka. Sebagaimana yang
telah disampaikan Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Wahai Ali maukah
aku (Muhammad) ajarkan kepadamu kalimat menghadapi petaka?’ Ali kemudian mengiyakan.
Rasulullah kembali melanjutkan sabdanya, “Jika menghadapi petaka maka ucapkanlah:
Bismillahirrahmanirrahim wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim. Niscaya
dengan kalimat itu, Allah akan menghilangkan petaka apapun yang Dia kehendaki.” (Imam
Nawawi).
Pembiasaan mengucapkan basmallah, penting untuk diterapkan agar pencapaian
karakter pada siswa lebih tertanam sehingga menghasilkan anak didik yang berwatak pengasih,
penyayang, sabar, beriman, takwa, bertanggung jawab, amanah, jujur, adil, dan mandiri.
Karena dengan pengucapan basmallah, siswa sadar bahwa setiap apa yang dikerjakannya
disertai oleh Allah Subhanahu wataala. Dengan begitu, diharapkan siswa selalu dalam
kebaikan dan keberkahan. (*)
Di dalam kitab-kitab para ulama juga membahas atau setidaknya akan menulis kalimat
basmalah terlebih dahulu, sebelum mereka menulis dan menjelaskan serta membahas suatu fan
ilmu. Baik ilmu fiqh, hadis, akidah, ataupun ilmu-ilmu yang lain. Manurut Syekh Abu
Bakar Ad-Dimyathi di dalam kitab I’anatuth Thalibin; setidaknya terdapat dua alasan para
ulama melakukan pembahasan basmalah ini, pertama, mengikuti kitab suci Al-Qur’an. Karena
setiap permulaan surat al-Quran pasti diawali dengan basmalah tadi. Dan yang kedua,
mengikuti sekaligus mengamalkan hadis Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.
Maksud dari hadits Nabi tentang sedikit keberkahan di atas tergantung situasi dan kondisinya.
Jika dalam sebuah karya, maka sedikit keberkahan yang dimaksud adalah sedikit orang yang
memanfaatkan karyanya itu. Jika dalam pekerjaan, maka sedikit mendapat pahala dari
pekerjaan yang dilakukan. Jika dalam makanan, maka sedikit ibadah yang dapat dilakukan
badan. Ketika membaca, maka tidak ada hasil bacaan yang mampu dipahami atau pembaca
tidak bisa memanfaatkan hasil bacaan tersebut, dan seterusnya. Dengan kata lain, membaca
bismillah di setiap perbuatan sangat dianjurkan demi menarik keberkahan yang berlimpah.

Bacaan basmalah jika ditinjau dari ilmu fiqh akan melahirkan lima hukum, yaitu wajib,
Sunnah, mubah, makruh, dan haram. Begitu menurut Syaikh Abu Bakar Ustman Ad-Dimyati.
Pertama, hukum wajib. Hukum wajib membaca kalimat basmalah terjadi ketika shalat (bagi
pengikut mazhab Syafi’i). Sebab dalam mazhab Syafi’i basmalah merupakan salah satu ayat
dari surat al-Fatihah, dan surat al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat. Dengan

15
demikian, jika meninggalkan salah satu dari ayat Al-fatihah, maka tidak sah shalatnya karena
dianggap tidak sempurna rukun yang dikerjakan.

Kedua, hukum sunah. Menurut pendapat Imam Syamsu Ramli hukum sunah membaca
basmalah dalam hal ini terbagi menjadi dua, yaitu sunnah ainiyah dan sunnah kifayah. Sunnah
ainiyah terjadi seperti membaca basmalah ketika hendak berwudu dan/atau mandi besar. Dan
sunnah kifayah terjadi seperti ketika hendak makan berjamaah atau hendak melakukan ibadah
suami-istri. Maka disunahkan salah seorang diantara mereka untuk membaca bismillah
sebelum memulai perbuatan itu.

Ketiga, Hukum haram membaca basmalah terjadi ketika bacaan itu dilakukan saat
hendak melakukan perbuatan haram secara dzatiyah-nya, seperti ketika hendak berzina, si
pezina itu membaca basmalah terlebih dahulu, maka hukum membacanya adalah haram.

Keempat, hukum makruh (dibenci karena mendekati hukum haram) terjadi pada
perkara yang dimakruhkan secara dzat-nya, seperti melihat kemaluan pasangannya (suami atau
istri). Maka ketika suami atau istri membaca basmalah sebelum melihat kemaluan
pasangannya, hal itu terhukumi makruh.

Kelima, hukum mubah (boleh) membaca basmalah terjadi ketika seseorang hendak
melakukan perbuatan yang mubah, seperti membaca basmalah ketika hendak memindahkan
kursi dari satu tempat ke tempat yang lain. Maka pada saat itu, membaca basmalah hukumnya
mubah.

Dengan demikian, terdapat lima hukum dalam membaca basmalah ditinjau dari
perspektif ilmu Fiqh atau hukum Islam, yakni wajib, sunah, haram, makruh dan
mubah.Semenetara itu, jika basmalah ditinjau dari prespektif ilmu tauhid, di dalam Syarah
Tijan ad-Darari dan Syarah Qathrul Ghaits karya Syekh Nawawi al-Bantani yang notabene
merupakan kitab yang membahas seputar Akidah Islam atau ilmu Tauhid, beliau menerangkan
bahwa kalimah bismillah itu terdiri dari lafad jalalah (lafad Allah), lafad ar-Rahman, dan lafad
ar-Rahim.

Syekh Nawawi menjelaskan bahwa lafad jalalah menunjukkan pada dzat yang pada-
Nya terkumpul seluruh sifat-sifat ketuhanan, seperti yang Maha Esa, yang Maha Melihat, yang
Maha Mendengar, yang Maha Mengawasi, dan sebagainya. Selain itu, Syekh Nawawi
menegaskan bahwa lafad tersebut bukan hasil kolaborasi dari lafad lain, melainkan merupakan
lafad paten yang menunjukkan eksistensi nama dari seluruh asmaul husna (nama-nama Allah
yang baik) dan sifat-sifat-Nya yang mulia.

16
Dan di dalam lafad ar-Rahman menurut Syekh Nawawi menunjukkan pada banyaknya
nikmat dan limpahan kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya di dunia. Baik kepada umat
muslim ataupun dan non-muslim. Seperti belas kasih Allah dengan menutup Aib dan dosa
hamba-Nya ketika di dunia.
Sementara itu, lafad ar-Rahim menunjukkan pada banyaknya limpahan kasih sayang
Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada hamba-Nya berupa ampunan atas segala kesalahan dan
dosa di akhirat. Namun, hal ini hanya dikhususkan pada setiap muslim.
Oleh karena itu, maka antara lafad ar-Rahman dan ar-Rahim itu memiliki arti yang
sama, yakni kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Akan tetapi, cakupan makna kasih
sayang yang terdapat pada lafad ar-Rahman lebih luas daripada cakupan makna yang terdapat
pada lafad ar-Rahim. Dalam hal ini dapat dilihat pada jumlah huruf yang terdapat pada lafad
ar-Rahman yang lebih banyak daripada jumlah huruf yang terdapat pada lafad ar-Rahim. Dan
hal ini sesuai penjelasan Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitab Syarah Fathul Muin:

‫علَى ِزيَا َد ِة ا ْل َم ْعنَى‬ ِ َ‫ِِلَنَّ ِزيَا َدةَ ا ْل ِبن‬


َ ‫اء ت َ ُد ُّل‬

“Karena sesungguhnya bertambah bentuk (huruf, lafad atau kalimat) menunjukkan


bertambanya makna tersebut”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat basmalah
seharusnya selalu ada dalam setiap gerak gerik yang kita lakukan. Demi menambah
keberkahan.

2. LANDASAN TEORITIS
Penelitian tentang penerapan kebiasaan membaca "Basmalah" di setiap awal pekerjaan bisa
didasarkan pada landasan teoritis yang kuat untuk memberikan konteks dan kerangka kerja
yang jelas. Berikut ini adalah beberapa landasan teoritis yang dapat digunakan untuk penelitian
semacam ini:

1. Agama dan Keimanan: Landasan utama untuk penelitian ini adalah agama dan keimanan.
"Basmalah" adalah frasa dalam Islam yang digunakan sebelum memulai aktivitas atau tindakan
apa pun sebagai tanda kesadaran akan Allah. Anda dapat merujuk kepada ayat Al-Quran dan
hadis yang menggarisbawahi pentingnya "Basmalah" dalam Islam sebagai landasan agama.
Penerapan membaca "Bismillah" (atau "Basmalah") dalam aktivitas sehari-hari dapat
dianalisis dari sudut pandang agama dan keimanan, khususnya dalam konteks Islam. Berikut
adalah landasan teoritis tentang penerapan membaca "Bismillah" dari perspektif agama dan
keimanan:

A. Al-Quran: Al-Quran adalah sumber utama dalam Islam. Bismillah adalah bagian dari
setiap surah (kecuali surah At-Tawbah) dan digunakan sebagai pengantar sebelum

17
setiap surah. Ini menunjukkan pentingnya membaca "Bismillah" dalam membuka
pembacaan Al-Quran. Landasan teoritis dapat mengacu pada ayat-ayat Al-Quran yang
menggarisbawahi pentingnya menyebut nama Allah sebelum melakukan tindakan apa
pun, seperti ayat-ayat tentang bertaqwa dan mendekatkan diri kepada Allah.
B. Hadis: Hadis (perkataan dan tindakan Nabi Muhammad) adalah sumber lain yang
dapat digunakan sebagai landasan teoritis. Terdapat banyak hadis yang menjelaskan
praktik Nabi Muhammad dalam membaca "Bismillah" sebelum melakukan berbagai
aktivitas, termasuk makan, minum, bekerja, dan lain-lain. Contohnya adalah hadis
tentang makan dan minum, di mana Nabi Muhammad mendorong umatnya untuk
membaca "Bismillah" sebelum dan "Alhamdulillah" setelah makan.
C. Takwa dan Kesadaran Allah: Membaca "Bismillah" mencerminkan kesadaran dan
takwa terhadap Allah dalam tindakan sehari-hari. Landasan teoritis dapat mengacu
pada konsep takwa dalam Islam, yaitu kesadaran, rasa hormat, dan rasa takut kepada
Allah. Membaca "Bismillah" sebelum berbagai aktivitas adalah ekspresi dari takwa ini.
D. Niat dan Tujuan: Membaca "Bismillah" juga mengandung unsur niat dan tujuan
yang baik. Landasan teoritis dapat mencakup konsep niat (niyyah) dalam Islam, di
mana seseorang diharapkan untuk melakukan tindakan dengan niat yang tulus untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Membaca "Bismillah" sebelum beraktivitas adalah
cara untuk menyatakan niat yang baik.
E. Purifikasi Spiritual: Membaca "Bismillah" juga terkait dengan konsep taharah atau
purifikasi spiritual dalam Islam. Ini mencerminkan upaya untuk membersihkan hati dan
niat sebelum melakukan tindakan. Landasan teoritis dapat mengacu pada pentingnya
hati yang bersih dalam Islam dan bagaimana membaca "Bismillah" membantu
mencapai taharah spiritual.
F. Konteks Kehidupan Sehari-hari: Landasan teoritis juga dapat mencakup
pengaplikasian "Bismillah" dalam konteks kehidupan sehari-hari. Bagaimana
membaca "Bismillah" sebelum memulai pekerjaan, belajar, atau tindakan lain dapat
membantu individu merasa lebih terhubung dengan nilai-nilai agama dan
meningkatkan keimanan mereka.
G. Dampak Psikologis: Dari sudut pandang psikologis, membaca "Bismillah" sebelum
melakukan tindakan tertentu juga dapat memengaruhi perasaan ketenangan dan
konsentrasi individu. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus,
yang sejalan dengan konsep ketenangan yang diajarkan dalam Islam.
H. Kebiasaan Positif: Membaca "Bismillah" sebelum melakukan tindakan tertentu
dapat membantu membentuk kebiasaan positif yang berpusat pada keimanan. Ini dapat
menguatkan hubungan individu dengan agama dan meningkatkan kualitas spiritual
mereka.

18
2. Spiritualitas dan Kesejahteraan Mental: Penelitian ini bisa berkaitan dengan
spiritualitas dan dampaknya terhadap kesejahteraan mental individu. Studi tentang
hubungan antara praktik keagamaan, seperti membaca "Basmalah," dengan perasaan
ketenangan, kebahagiaan, dan kesejahteraan mental bisa menjadi landasan penting.
Penerapan membaca "Bismillah" dari sudut pandang spiritualitas dan kesejahteraan
mental dapat dipahami dengan merujuk pada landasan teoritis berikut:

a). Spiritualitas: Spiritualitas adalah konsep yang berkaitan dengan pencarian makna
dalam kehidupan, hubungan dengan yang lebih besar (misalnya, Tuhan), dan
pengembangan diri secara spiritual. Dalam konteks ini, membaca "Bismillah"
sebelum melakukan tindakan dapat dipahami sebagai praktik spiritual yang
menghubungkan individu dengan dimensi spiritual dalam diri mereka.
Landasan teoritis dapat mencakup konsep-konsep seperti:
• Pencarian Makna: Praktik membaca "Bismillah" dapat dipahami sebagai
upaya untuk mencari makna dalam setiap tindakan yang dilakukan. Ini dapat
meningkatkan perasaan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar dari diri
sendiri.
• Transcendensi: Konsep spiritualitas seringkali terkait dengan pengalaman
transcendental, di mana seseorang merasa terhubung dengan kekuatan atau
keadaan yang lebih tinggi. Membaca "Bismillah" bisa menjadi upaya untuk
mencapai pengalaman semacam itu.
• Kesadaran Diri: Spiritualitas juga melibatkan kesadaran diri yang lebih
dalam. Praktik membaca "Bismillah" dapat membantu individu merenung
tentang niat dan tujuan mereka dalam tindakan tersebut.
b). Kesejahteraan Mental: Kesejahteraan mental merupakan keadaan di mana individu
merasa bahagia, tenang, dan seimbang secara psikologis. Praktik membaca
"Bismillah" sebelum tindakan tertentu dapat memiliki dampak positif pada
kesejahteraan mental individu. Landasan teoritis yang relevan termasuk:
• Relaksasi: Membaca "Bismillah" dengan penuh kesadaran dapat membantu
merilekskan pikiran dan tubuh. Ini memiliki potensi untuk mengurangi tingkat
stres dan kecemasan.
• Mindfulness: Konsep "Bismillah" menciptakan momen kesadaran atau
mindfulness. Ini adalah praktik di mana individu fokus pada saat ini tanpa
memikirkan masa lalu atau masa depan. Praktik ini dapat meningkatkan
kesejahteraan mental dan mengurangi gejala depresi.
• Pemberian Makna: Membaca "Bismillah" sebelum melakukan tugas atau
aktivitas tertentu dapat memberikan makna pada tindakan tersebut. Ini dapat
meningkatkan perasaan pencapaian dan kepuasan, yang berkontribusi pada
kesejahteraan mental.

19
c). Resilience (Ketangguhan): Ketangguhan mental adalah kemampuan untuk menghadapi
tantangan dan stres dalam kehidupan. Praktik spiritual seperti membaca "Bismillah" dapat
meningkatkan ketangguhan mental. Landasan teoritis bisa mencakup konsep-konsep
berikut:
• Ketangguhan Spiritual: Praktik-praktik spiritual dapat membantu individu merasa
lebih kuat dalam menghadapi cobaan hidup. Ini melibatkan keyakinan bahwa ada
kekuatan yang lebih besar yang mendukung mereka.
• Positivitas: Spiritualitas juga dapat menghasilkan pemikiran positif. Membaca
"Bismillah" dapat membantu meresapi tindakan dengan positivitas, yang dapat
meningkatkan ketangguhan mental.
d). Kualitas Hidup: Landasan teoritis juga dapat mencakup hubungan antara praktik
spiritual dan kualitas hidup. Membaca "Bismillah" dapat dilihat sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, baik dari segi kebahagiaan maupun
kesejahteraan.

3. Motivasi dan Produktivitas: Teori tentang motivasi dan produktivitas juga relevan dalam
konteks ini. Membaca "Basmalah" sebelum memulai pekerjaan dapat berdampak pada
motivasi dan fokus. Anda dapat merujuk kepada teori-teori motivasi seperti teori otonomi, teori
ekspektansi, atau teori motivasi diri.
4. Kebiasaan dan Perubahan Perilaku: Penelitian ini dapat dipahami dalam konteks
psikologi perilaku. Bagaimana seseorang mengembangkan kebiasaan membaca "Basmalah" di
awal pekerjaan, bagaimana kebiasaan tersebut memengaruhi perilaku mereka, dan apakah ini
dapat menjadi contoh perubahan perilaku yang positif.
5. Etika Kerja: Kaitan dengan etika kerja juga dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Bagaimana praktik membaca "Basmalah" sebelum pekerjaan dapat memengaruhi etika kerja,
integritas, dan tanggung jawab individu terhadap tugas mereka.
6. Stres dan Manajemen Stres: Membaca "Basmalah" sebelum memulai pekerjaan juga bisa
dihubungkan dengan manajemen stres. Bagaimana praktik ini dapat membantu individu
menghadapi situasi yang menantang dengan lebih tenang dan efektif.
7. Budaya dan Tradisi: Landasan teoritis juga dapat mencakup aspek budaya dan tradisi.
Bagaimana "Basmalah" diintegrasikan dalam budaya dan tradisi tertentu, serta bagaimana
pengaruh ini dapat memengaruhi individu dan komunitas.
8. Kualitas Pekerjaan dan Keberhasilan: Penelitian ini dapat mempertimbangkan bagaimana
membaca "Basmalah" berdampak pada kualitas pekerjaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas
tertentu. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori-teori tentang peningkatan kinerja dan pencapaian
tujuan.

20
9. Kemampuan Pemecahan Masalah: Membaca "Basmalah" juga bisa dilihat dari sudut
pandang kemampuan pemecahan masalah. Apakah praktik ini membantu individu dalam
merumuskan solusi atau pendekatan yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya?
10. Keseimbangan Kehidupan Kerja-Pribadi: Bagaimana membaca "Basmalah" di awal
pekerjaan memengaruhi keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi? Apakah
ini membantu individu menjaga keseimbangan yang lebih baik antara aspek-aspek penting
dalam hidup mereka?

Pada dasarnya, penelitian ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, termasuk sudut
pandang agama, psikologi, budaya, dan produktivitas. Dengan landasan teoritis yang kuat,
penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang praktik membaca
"Basmalah" dan dampaknya dalam berbagai konteks.

21
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an., Shahih Muslim., Shahih Bukhari., Abu Dawud., Tirmidzi., Ibnu


Majah.
Al-Jazari, Imam Al-Jazari's Guide to Reading the Qur'an.
Ghazali, Abu Hamid. Al-Maqsad al-Asna Fi Sharh Asma' Allah al-Husna.
Qurtubi, Al-Qurtubi's Tasheel al-Ma'ani Li-Tafsir al-Qur'an., Ibnu Hajar, Fath al-Bari
Fi Sharh Sahih al-Bukhari.
Maududi, Abul A'la. Tafseer Tafheem-ul-Quran., Hasan, Nomanul. The
Objectives of Islamic Education.
Al-Mubarakpuri, Safiur Rahman. The Sealed Nectar: Biography of the Noble
Prophet.
Al-Jaziri, Muhammad ibn Ja'far. Islamic Jurisprudence According to the Four Sunni
Schools.
Siddiqi, Muhammad Zubayr. Hadith Literature: Its Origin, Development, Special
Features, and Criticism.

22

Anda mungkin juga menyukai