Anda di halaman 1dari 32

MODUL AJAR

“berdeferensiasi”
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SMK MUHAMMADIYAH LASEM TAHUN AJARAN 2021/2022
Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

No. Komponen Deskripsi / Keterangan

1. Informasi Umum Perangkat Ajar

Nama Penyusun PUNARTI, S.PdI

Nama Institusi SMK MUHAMMADIYAH LASEM

Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian Teknik Otomotif

Tahun Penyusunan
2022/2023
Perangkat Ajar

Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kelas X (sepuluh)

Alokasi Waktu 9 Jam Pelajaran (JP) = 3 x 45 menit

2. Tujuan Pembelajaran

Fase Capaian
Fase E
Pembelajaran (CP)

Elemen/Domain CP Al Qur’an dan Hadist.

Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama

● Peserta didik mampu membiasakan diri membaca dengan tartil Q.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait.

Pertemuan kedua

● Peserta didik mampu menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. anNur /24: 2, serta hadis terkait.

Pertemuan ketiga

● Peserta didik mampu menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.


an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina.
Pertemuan keempat

● Peserta didik mampu menyajikan paparan mengenai bahaya larangan


pergaulan bebas dan perbuatan zina

Pertemuan kelima

● Peserta didik mampu meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina


merupakan larangan agama.

● Peserta didik mampu membiasakan sikap menghindari pergaulan


bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri

1. Peserta didik membiasakan diri membaca dengan tartil Q.S.


al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait.

2. Peserta didik menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. al-Isra’/17:


32, dan Q.S. anNur /24: 2, serta hadis terkait.

3. Peserta didik menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2,


Konsep Utama dan serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
Essential Question(s)
4. Peserta didik menyajikan paparan mengenai bahaya larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina

5. Peserta didik mampu meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina


merupakan larangan agama dan membiasakan sikap menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri

Pengetahuan dan/atau
Peserta Didik memahami definisi Al Qur’an dan Hadist sebagai sumber Hukum
Keterampilan atau
ajaran agama Islam.
Kompetensi Prasyarat

3. Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
yang berkaitan
Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mandiri:

Regulasi diri: Mengidentifikasi perbedaan emosi yang dirasakannya


dan situasi-situasi yang menyebabkannya; serta mengekspresikan
secara wajar

3. Bergotong royong

Kolaborasi: menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang


diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama dan memahami
informasi sederhana dari orang lain dan menyampaikan informasi
sederhana kepada orang lain menggunakan kata-katanya sendiri.

Persepsi Sosial: Mengenali berbagai reaksi orang lain di lingkungan


sekitar dan penyebabnya.

4. Mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun


kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.

5. Kreatif

Menghasilkan gagasan orisinal: Menggabungkan beberapa gagasan


menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.

4. Sarana dan Prasarana

1. LCD projector

2. Speaker active

3. Laptop

4. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)


Fasilitas
5. Handphone,

6. Kamera

7. Kertas karton

8. Spidol warna

Lingkungan Belajar Kelas, dan luar kelas (lapangan atau halaman sekolah)

Apabila aktivitas pembelajaran dilakukan jarak jauh (dalam jaringan) maka


diberikan alternatif sebagai berikut: menggunakan metode demonstrasi
dengan aplikasi meeting online seperti microsot teams, zoom meeting,
google meet, webex, dan sejenisnya. Atau menggunakan akun media sosial
Catatan Tambahan
seperti facebook, instagram, telegram, whatsapp dan sejenisnya. Dalam hal
ini guru memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an, kemudian peserta
didik menirukan bacaan tersebut berulang kali sampai fasih dan lancar
hingga mampu menghafalnya.

5. Target Peserta Didik

Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :

Peserta didik regular/tipikal Ya


Peserta didik dengan kesulitan belajar -

Peserta didik berpencapaian tinggi -

Peserta didik dengan model belajar visual- Ya


auditori-kinestetik

Meskipun secara umum modul ajar ini dikembangkan untuk peserta didik regular (tanpa ketunaan, tidak
mengalami kesulitan belajar atau berpencapaian tinggi). Namun untuk memfasilitasi peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar dapat diberikan remedial teaching pada waktu khusus dan untuk yang
berpencapaian tinggi dapat diberikan pengayaan teaching dan bentuk penugasan yang di sesuaikan level
atau kemampuan pencapaian belajarnya

Kategori Peserta Didik Siswa reguler/tipikal

6. Jumlah Peserta Didik Maksimum 40 siswa per-kelas

7. Ketersediaan Materi

Pengayaan (untuk siswa


Tidak
berpencapaian tinggi)

Alternatif Penjelasan,
Metode, atau Aktivitas
Tidak
(untuk siswa yang sulit
memahami konsep)

8. Model Pembelajaran Tatap Muka

Catatan :

Kegiatan pembelajaran ini dilakukan didalam dan diluar ruang

9. Asesmen

Target Penilaian Individu dan Kelompok

Jenis Asesmen 1. Performa


10. Kegiatan Pembelajaran Utama

Mengorganisasi peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 3 -5


Pengaturan Siswa orang sesuai dengan kecederungan Gaya Belajar Siswa (auditiri, Visual dan
Kinestetik)1

Metode membuat karya presentasi yang bervariasi bergantung pada kreatifitas


peserta didik (misalkan berupa power poin / slide / fish bone / sway /
1. Diskusi google site, mind map, prezi, audio dll (disesuaikan dengan kondisi dan
2. Penugasan kecenderungan gaya belajarnya, misal berupa
gambar/slide/poster/komik/mind map dll untuk model visual,
3. Demonstrasi audio/rekaman suara/video dll untuk auditori dan berupa gerakan
seperti drama/gambar bergerak dll untuk kinestetik. 2
4. Simulasi

11. Materi Ajar, Alat, dan Bahan

a. Materi ajar

b. Worksheet atau lembar kerja siswa


Materi atau Sumber
c. Lembar penilaian
Pembelajaran Utama
d. LCD Proyektor/ Slide presentasi

● Penggaris, spidol, papan tulis


Alat dan Bahan
● Laptop & infocus

Quota internet

Perkiraan biaya Biaya print potongan ayat

± Rp 30.000,00

Perhatikan Gambar berikut ini!

12. Pertanyaan Pemantik 1. Apa pendapatmu tentang gambar tersebut?

2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari gambar tersebut?

1
Berdeferensiasi proses berdasarkan Profil Belajar Siswa (GAYA BELAJAR)
2
Berdeferensiasi Produk berdasarkan profil belajar Siswa (GAYA BELAJAR)
12. Persiapan Pembelajaran

Langkah-langkah Pertemuan 1 :

Reading aloud and the power of two

● Guru meminta peserta didik untuk mengamati infograis. Infograis


tersebut berisi materi tentang Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur
/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan
zina.

● Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat


pemahaman peserta didik terhadap infograis tersebut.

● Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabur) dan


menuliskan pesan-pesan moral pada setiap gambar.

● Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait


dengan materi pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan
kali khatam Al-Qur`an.

● Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai dan pelajaran dari kisah


inspiratif tersebut di buku masing-masing.

Pertemuan 2 :

Murojah and Tsami’

● Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. alQ.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, kemudian membaca ayat berserta
terjemahnya.

● Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. alQ.S.
al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, kemudian membaca ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.

● Peserta didik menghafal arti perkata, kemudian menghafal ayat berserta


terjemahnya secara berpasangan.

● Masing-masing peserta didik mendemontrasikan hafalan di hadapan


guru, dan guru menyimak secara bergantian.

Pertemuan 3 :

card sort, make a match dan information search

● Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi potongan ayat, dan hukum
tajwid Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

● Setiap peserta didik mendapatkan satu kartu dan diberikan kesempatan


untuk memikirkan jawaban dari kartu yang dipegang.

● Apabila semua peserta didik sudah siap, guru meminta siswa untuk
berkeliling mencari pasangan yang memegang kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu potongan ayat dan kartu hukum tajwid).

● Peserta didik yang menemukan pasangan kartu yang cocok sebelum


batas waktu berakhir diberikan poin.

Pertemuan 4:

Project based learning

● Guru mengajukan pertanyaan tentang larangan pergaulan bebas dan


zina sesuai dengan kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. anNur/24:
2.

● Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat


paparan digital.

● Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan proyek.

● Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek

Pertemuan 5:

Searching Information

● Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku larangan


pergaulan bebas dan perbuatan zina.

● Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait perilaku


dan upaya menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dalam
kehidupan sehari-hari.

● Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.


● Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi
dari referensi buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan
masalah.

13. Urutan Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Pertemuan 1 – Reading aloud and the power of two

Apersepsi (15 menit)

warmer

• Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional

• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi (yel-yel/ice


breaking)

• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik


yang akan diajarkan

• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah


pembelajaran

Berikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan keadaan mereka


(mengungkapkan perasaan senang, sedih dengan menunjukkan kartu
perasaan)

Kegiatan Inti

● Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan


heterogenitas.

● Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al-Qur`an
disebar pada tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.

● Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru


tutor sebaya dan dilakukan dengan mengeraskan volume atau suara
bacaannya.

● Guru meminta beberapa peserta didik secara acak dari yang sudah
mahir, lancar maupun yang masih terbata-bata untuk membaca
dengan volume yang cukup keras.

● Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator dan narasumber yang


akan mengontrol bacaan peserta didik setelah belajar kepada
temannya sebagai guru tutor sebaya.

● Setelah aktivitas membaca cukup, guru mengkondisikan peserta didik


agar duduk berpasangan (dua orang).

● Guru meminta peserta didik berlatih mengidentiikasi hukum tajwid


yang ada pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

● Ajukan satu atau dua pertanyaan terkait hukum bacaan Q.S.


alIsra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

● Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut secara


individu.

● Guru meminta beberapa peserta didik menjawab pertanyaan dan


bertukar pertanyaan dan saling memberikan jawaban dengan
pasangan duduknya.

● Guru minta pasangan-pasangan peserta didik untuk membuat


pertanyaan baru tentang hukum tajwid dari Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur/24: 2, sekaligus memperbaiki jawaban individu
sebelumnya.

● Setelah semua melakukan aktivitas ini, guru membandingkan


jawabannya secara klasikal dan memberikan penguatan terhadap
pemahaman hukum tajwid dari Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.
anNur/24: 2 kepada seluruh peserta didik.

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

- Guru memperhatikan apakah siswa aktif berpartisipasi(menjawab


pertanyaandengan menyebutkan atau gerakan non verbal (geleng-
geleng, dan angguk-angguk, atau menjawab)

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti


sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati


keaktifan siswa ataupun melihat kendala yang mungkin timbul

● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala,


guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa,
atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang. Guru dan siswa
melakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan
diberikan contoh.

Penutup (15 menit)

● Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


● Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat

● Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan


berikutnya.

Pertemuan 2 Pertemuan ke 2 - Murojah and Tsami’

Apersepsi (15 menit)

warmer

● Guru menyapa siswa, menanyakan kabar mereka.menguatkan konsep

● Berikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan keadaan mereka


(mengungkapkan perasaan senang, sedih)

Kegiatan Inti (45 menit)

● Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. alQ.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24:

● kemudian membaca ayat berserta terjemahnya. b. Peserta didik


berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. alQ.S. al-Isra’/17:
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, kemudian membaca ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.

● Peserta didik menghafal arti perkata, kemudian menghafal ayat


berserta terjemahnya secara berpasangan.

● Masing-masing peserta didik mendemontrasikan hafalan di hadapan


guru, dan guru menyimak secara bergantian.

● Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk


menyalin Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 beserta
terjemahnya.

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

- Guru memperhatikan apakah siswa aktif berpartisipasi(menjawab


pertanyaan)

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti


sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling untuk mengamati


keaktifan siswa ataupun melihat kendala yang mungkin timbul

● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala,


guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa,
atau bergabung menjadi kelompok dengan 3 orang. Guru dan siswa
melakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Siswa dimotivasi dan
diberikan contoh.

Penutup (15 menit)

● Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar

● Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat

● Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan


berikutnya

Pertemuan 3 PERTEMUAN KE TIGA - card sort, make a match dan information search

Apersepsi (15 menit)

● Guru menyapa siswa, menanyakan kabar mereka.menguatkan konsep

● Berikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan keadaan mereka


(mengungkapkan perasaan senang, sedih)

Kegiatan Inti (45 menit)

● Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.

● Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.

● Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi potongan ayat, dan


hukum tajwid Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

● Setiap peserta didik mendapatkan satu kartu dan diberikan


kesempatan untuk memikirkan jawaban dari kartu yang dipegang.

● Apabila semua peserta didik sudah siap, guru meminta siswa untuk
berkeliling mencari pasangan yang memegang kartu yang cocok
dengan kartunya (kartu potongan ayat dan kartu hukum tajwid).

● Peserta didik yang menemukan pasangan kartu yang cocok sebelum


batas waktu berakhir diberikan poin

● Guru menyiapkan kartu-kartu dari kertas post it yang berisi potongan


ayat dan arti mufradat Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24:
2.
● Seluruh kartu diacak dan dikocok.

● Setiap peserta didik diminta untuk mengambil satu kartu secara acak.

● Perintahkan kepada peserta didik untuk bergerak dari tempat


duduknya dan mencari pasangan yang memegang kartu yang cocok
dengan kartunya.

● Peserta didik yang menemukan pasangan kartu yang cocok sebelum


batas waktu berakhir diberikan poin.

● Selanjutnya peserta didik diminta untuk berdiri berbaris berurutan


sesuai dengan potongan ayat dan terjemahannya, kemudian secara
bergantian diminta untuk membacanya di depan kelas.

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti


sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa
(siswa melafalkan teks, siswa melakukan ask and answer seperti yang
dicontohkan)

● Ketika satu kelompok tampil, guru memperhatikan keaktifan peran


murid dalam kelompok (keaktifannya)

● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala,


guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa.

Penutup (15 menit)

● Siswa mengisi lembar refleksi

● Guru bertanya kepada siswa tentang tingkat kesulitan pembelajaran

● Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan recalling

● Kegiatan ditutup dengan doa

Pertemuan ke- 4 PERTEMUAN KE TIGA - card sort, make a match dan information search

Apersepsi (15 menit)

● Guru menyapa siswa, menanyakan kabar mereka.menguatkan konsep

● Berikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan keadaan mereka


(mengungkapkan perasaan senang, sedih)
Kegiatan Inti (45 menit)

● Guru mengajukan pertanyaan tentang larangan pergaulan bebas dan


zina sesuai dengan kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. anNur/24:
2.

● Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat


paparan digital.

● Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan proyek.

● Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.

● Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan


minimal.

● Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan


bersama-sama melakukan releksi.

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti


sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa
(siswa melafalkan teks, siswa melakukan ask and answer seperti yang
dicontohkan)

● Ketika satu kelompok tampil, guru memperhatikan keaktifan peran


murid dalam kelompok (keaktifannya)

● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala,


guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa.

Penutup (15 menit)

● Siswa mengisi lembar refleksi

● Guru bertanya kepada siswa tentang tingkat kesulitan pembelajaran

● Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan recalling

● Kegiatan ditutup dengan doa

Pertemuan ke-5 PERTEMUAN KE TIGA - card sort, make a match dan information search

Apersepsi (15 menit)

● Guru menyapa siswa, menanyakan kabar mereka.menguatkan konsep

● Berikan ruang kepada siswa untuk mengekspresikan keadaan mereka


(mengungkapkan perasaan senang, sedih)
Kegiatan Inti (45 menit)

● Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku larangan


pergaulan bebas dan perbuatan zina.

● Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait perilaku


dan upaya menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dalam
kehidupan sehari-hari.

● Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.

● Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi


dari referensi buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan
masalah.

● Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan


mendiskusikan di dalam kelompoknya.

● Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

● Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

● Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi


poin-poin penting materi.

Formatif asesmen yang bisa dilakukan selama kegiatan berlangsung:

● Ketika siswa sedang berkegiatan, guru berkeliling, dan berhenti


sejenak di salah satu kelompok untuk mengamati kompetensi siswa
(siswa melafalkan teks, siswa melakukan ask and answer seperti yang
dicontohkan)

● Ketika satu kelompok tampil, guru memperhatikan keaktifan peran


murid dalam kelompok (keaktifannya)

● Ketika menemukan siswa yang kurang aktif, atau mengalami kendala,


guru bisa melakukan perbaikan dengan cara menjadi pasangan siswa.

Penutup (15 menit)

● Siswa mengisi lembar refleksi

● Guru bertanya kepada siswa tentang tingkat kesulitan pembelajaran

● Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan recalling

● Kegiatan ditutup dengan doa


14. Refleksi Guru

Manajemen kelas:

a. Apakah semua siswa aktif berkegiatan?

b. Apakah pembagian waktunya cukup?

c. Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan, dapat


teratasi dengan baik (kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya)

d. Apakah metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat?

e. Adakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan


pembelajaran ini?

f. Apakah menemukan kendala lainnya?


Pertanyaan Kunci
g. Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?

Ketercapaian kompetensi:

a. Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?

b. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar


dengan baik?

c. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses


kegiatan belajar?

15. Kriteria Pengukuran Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmen (Asesmen Formatif)

1. Siswa mampu memberikan respon non verbal, dan dalam


mempelajari materi tentang Menjauhi Pergaulan Bebas dan
Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia
dengan baik dan benar, melakukan tanya dan jawab

Penilaian Kompetensi 2. Siswa mampu memberikan respon verbal dan/atau nonverbal dalam
atau Kemampuan serta bertanya dan menjawab pertanyaan tentang Menjauhi Pergaulan
Pengetahuan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat
Manusia

3. Siswa mampu memberikan informasi ataupun menggali informasi


tentang Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk
Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

Cara Melakukan Performa/demonstrasi


Asesmen
Observasi

Kriteria Penilaian Kualitatif

1. Mencapai tujuan pembelajaran jika hasil siswa minimal 70.


Produk Siswa
2. Belum mencapai tujuan pembelajaran jika hasil siswa di bawah 70

16. Refleksi Siswa

a. Apakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?

b. Adakah hal menarik lainnya?

c. Cara belajar yang bagaimana yang paling membantumu dalam


mempratekkan pembelajaran?

Pertanyaan Kunci d. Kesulitan apa saja yang kamu temui dalam belajar tentang Menjauhi
Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan
Martabat Manusia?

e. Apakah kamu menemukan kesulitan dalam memahami


instruksi/perintah?

f. Bagaimana kamu dapat terus mempraktikkan keterampilan ini?

Buku, Modul pembelajaran


17. Daftar Pustaka

18. Lembar Kerja Siswa 1 (satu) lembar identifikasi

1. Al-Qur`an dan Terjemah, Kementerian Agama RI

2. Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail bin
Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri adDimasyqi, Tafsir al-Maraghi karya
19. Bahan Bacaan Siswa Ahmad Mustofa al-Maraghi

3. Lubabun Nuqul ii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi

4. Kitab Hadis Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi 5. Buku Tajwid


“Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri

20. Bahan Bacaan Guru 1. Al-Qur`an dan Terjemah, Kementerian Agama RI

2. Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail
bin Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri adDimasyqi, Tafsir al-Maraghi
karya Ahmad Mustofa al-Maraghi

3. Lubabun Nuqul ii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi

4. Kitab Hadis Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi 5. Buku Tajwid


“Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri

Untuk lebih memahami dan mengeksplorasi materi keilmuan tentang

syu’abul iman, disarankan kepada peserta didik untuk aktif melakukan library

Materi Pengayaan search atau kajian pustaka, tentang


21. (untuk siswa ● Analisis sejarah masuknya agama Islam di Indonesia dan perkembangan
berpencapaian tinggi) kesultanan di Indonesia.

● Analisis tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia.

● Analisis keteladanan para tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia.

Materi Tambahan
Memahami materi tentang Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di
22. (untuk siswa yang sulit
Indonesia
memahami konsep)
LAMPIRAN 1
A. Materi

1. Pengertian Perbuatan Zina


Zina secara bahasa berasal dari kata zana – yazni, yaitu hubungan badan antara laki-laki dan
perempuan yang sudah balig, tanpa adanya ikatan pernikaham yang sah sesuai dengan
tuntunan agama Islam. Zina secara hariah berarti fahisah yaitu perbuatan keji, dan zina
secara istilah adalah hubungan selayaknya suami istri yang dilakukan oleh seorang
perempuan dan laki-laki yang tidak terikat dalam hubungan pernikahan, baik itu dilakukan
oleh salah satu atau keduanya yang sudah menikah, atau pun belum menikah sama sekali.
Menurut pasal 284 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) zina adalah hubungan
badan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan yang bukan istri atau suaminya.
2. Hukum Perbuatan Zina
Para ulama telah bersepakat, bahwa hukum perbuatan zina adalah haram. Dalam Q.S. al-
Isra’/17:32, terkandung larangan untuk tidak mendekati perbuatan zina. Kata “jangan
mendekati” seperti ayat tersebut, merupakan larangan mendekati sesuatu yang dapat
merangsang jiwa dan nafsu untuk melakukannya.
3. Hukuman bagi Pelaku
Perbuatan Zina Hukuman bagi pelaku perbuatan zina, terbagi menjadi dua macam,
tergantung pada status atau keadaan pelakunya. Apakah pelaku perbuatan zina itu sudah
berkeluarga (zina muhsan) atau belum berkeluarga (ghairu muhsan) maka akan
membedakan jenis hukuman yang diberlakukan kepadanya, yaitu:
a) Hukuman untuk perbuatan zina muhsan Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa
zina muhsan adalah perbuatan zina yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang
sama-sama sudah menikah.
Hukuman untuk pelaku zina muhsan adalah:
1) Hukuman dera atau dicambuk sebanyak 100 kali
2) Hukuman rajam yaitu hukuman mati dengan cara dilempari batu atau sejenisnya.
b) Hukuman untuk perbuatan zina ghairu muhsan
Zina ghairu muhsan adalah perbuatan zina yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki
yang belum menikah. Adapun hukuman untuk pelaku zina ghairu muhsan adalah:
1) Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah gadis dan perjaka maka hukumannya
adalah dera atau cambuk 100 kali dan diasingkan dari wilayah tempat tinggalnya.
2) Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah janda dan duda, maka hukumannya
adalah dera 100 kali dan hukum rajam hingga meninggal dunia
c) Hukuman Perbuatan Zina dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
Dalam pasal 284 KUHP, pelaku perbuatan zina dapat diancam dengan hukuman 9
(sembilan) bulan penjara. KUHP menganggap bahwa hubungan badan antara laki-laki
dan perempuan di luar perkawinan adalah zina. Namun tidak semua perbuatan zina
dapat dihukum. Perbuatan zina yang dapat dihukum adalah perbuatan zina yang
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang sudah menikah. Tuntutan terhadap pelaku
sendiri hanya dapat dilakukan oleh salah satu pasangan dari pelaku perbuatan zina
tersebut, atau yang merasa tercemar akibat perbuatan tersebut.
Sedangkan dalam ketentuan Islam, hukuman bagi para pelaku zina baru dapat
diterapkan apabila memenuhi unsur-unsur perbuatan zina dengan beberapa kriteria
berikut ini:
1. Perzinaan dilakukan di luar hubungan perkawinan yang sah dan disengaja
2. Pelakunya adalah mukalaf. Bila seorang anak kecil atau orang yang tidak berakal
(gila) melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, maka tidak dapat dituntut
dalam pelanggaran perbuatan zina secara syar’i.
3. Dilakukan secara sadar tanpa paksaan, artinya kedua belah pihak saling
menghendaki, bukan karena paksaan, karena jika salah satu pihak merasa
terpaksa, maka dia bukanlah pelaku melainkan korban. Dalam hal ini pelaku tetap
dikenakan hukuman had, sedangkan korban tidak dikenakan hukuman.
4. Terdapat bukti-bukti telah terjadi perzinaan. Setidaknya ada tiga alat untuk
pembuktian perbuatan zina, yaitu:
a. Saksi; para ulama bersepakat bahwa zina tidak dapat dibuktikan kecuali
adanya 4 (empat) orang saksi. Menurut ijtima’ ulama, saksi dalam tindak
pidana zina haruslah berjumlah 4 (empat) orang laki-laki, beragama Islam,
balig, berakal sehat, hifzun (mampu mengingat), dapat berbicara, bisa
melihat dan adil. Apabila ada satu saksi perempuan, maka perempuan
tersebut harus dua orang sehingga dapat dikatakan saksi. Dengan kata lain,
satu orang saksi laki-laki dapat digantikan dengan dua orang saksi
perempuan.
b. Pengakuan; menurut Imam Malik dan Imam Syai’i satu kali pengakuan saja
sudah cukup untuk menjatuhkan hukuman. Sedangkan Imam Abu Hanifah
beserta pengikutnya berpendapat bahwa hukuman zina baru bisa
diterapkan setelah adanya 4 (empat) kali pengakuan yang dikemukakan satu
persatu di tempat yang berbeda-beda.
c. Adanya qarinah; (indikasi) kehamilan. Seorang perempuan wajib dijatuhi
hukuman had jika perempuan yang hamil tersebut tidak memiliki suami.
4. Menelaah Isi dan Kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32
Di satu sisi, seks dalam pandangan Islam merupakan sesuatu yang suci. Namun di sisi lain,
karena adanya perbuatan zina, maka menjadikan seks itu sesuatu yang kotor dan
menjijikkan serta akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang membahayakan
kehidupan manusia jika terjadi penyimpangan dalam penyalurannya. Sebagaimana
disebutkan dalam Q.S. al-Isra’/17: 32, bahwa mendekati perbuatan zina saja sudah
terlarang, apalagi jika sampai melakukannya, maka tentu saja pelakunya telah melakukan
perbuatan yang keji dan menempuh jalan yang sangat buruk. Mengapa? Karena hal ini dapat
menimbulkan berbagai akibat antara lain tercerabutnya akar kekeluargaan atau nasab,
menyebarnya penyakit menular, merajalelanya nafsu dan kemaksiatan serta terjadinya
degragasi moral di tengah masyarakat.
Berikut ini merupakan contoh perilaku mendekati perbuatan zina yang terjadi di sekitar
kehidupan kita, yaitu:
1. Menjalani pergaulan bebas, yaitu pergaulan yang tidak berlandaskan pada norma,
aturan dan batasan agama. Berpacaran, berduaan di tempat-tempat sepi, melakukan
kontak isik antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, berpelukan, berciuman
dan hal-hal lain yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan zina.
2. Mendatangi tempat-tempat yang dapat mengundang nafsu syahwat;
3. Berhayal dan berimajinasi tentang aurat lawan jenis;
4. Melihat konten, tayangan video, ilm, TV atau media yang dapat merangsang nafsu
syahwat, melakukan panggilan video yang mengandung imajinasi seksual (VCS);
5. Membaca artikel, buku, bacaan atau sumber-sumber yang lain yang dapat
membangkitkan nafsu birahi;
6. Mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat, terbuat dari bahan yang tipis dan
transparan serta memperlihatkan lekuk tubuh seorang perempuan yang dapat
menggoda lawan jenis.
Begitu kejinya perbuatan zina, Sayyid Qutub pun menjelaskan bahwa di dalamnya
terdapat beberapa keburukan yaitu:
a. Penempatan asal muasal kehidupan (sel sperma dan sel telur), bukan pada tempat
yang sah;
b. Berpotensi untuk terjadinya tindak kejahatan berikutnya yaitu menggugurkan atau
membunuh janin apabila terjadi kehamilan;
c. Berpotensi terjadinya penelantaran jika bayi hasil perzinaan tersebut dibiarkan
lahir dan hidup;
d. Tidak jelasnya nasab seseorang, sehingga menjadi hilang kepercayaan menyangkut
kehormatan dari anak yang dilahirkan;
e. Keluarga dari pelaku perbuatan perzinaan menjadi rapuh, sedangkan keluarga
merupakan wadah yang terbaik untuk mendidik dan menyiapkan generasi muda
yang memikul tanggungjawab pada kehidupan selanjutnya.
Menurut Imam Sayuti dalam Kitab Al-Jami’ Al-Kabir, perbuatan zina dapat
mengakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif di dunia dan 3
dampak negatif akan ditimpakan di akhirat, yaitu:
1. Dampak yang ditanggung di dunia
a. Menghilangkan kewibawaan Pelaku zina akan kehilangan kehormatan,
martabat dan harga dirinya di tengah masyarakat. Bahkan bisa juga
dianggap menjijikkan dan menjadi sampah bagi masyarakat.
b. Menyebabkan kefakiran Tidak jarang, perilaku zina dapat membawa
pelakunya menjadi miskin, karena ia akan selalu mengejar kepuasan
nafsunya, dan tidak keberatan untuk mengeluarkan sejumlah biaya
untuk memenuhi hasratnya.
c. Memperpendek umur Perilaku zina, juga akan menyebabkan umur
seseorang berkurang, karena perbuatan tersebut bisa menyebabkan
dirinya terserang berbagai penyakit menular seksual yang berbahaya
seperti halnya HIV/AIDS, kanker, penyakit kelamin dan sebagainya yang
bisa mengantarkannya kepada resiko kematian.
2. Dampak yang akan ditanggung di akhirat
a.Mendapatkan murka Allah Swt. Perbuatan zina merupakan suatu dosa
besar, sehingga para pelakunya akan mendapatkan murka dari Allah Swt.
kelak di akhirat.
b.Mendapat hisab yang buruk Pada saat yaumul hisab, para pelaku zina
akan menyesali perbuatannya manakala kepada mereka akan
diperlihatkan betapa besarnya dosa zina yang pernah mereka lakukan.
c. Mendapat siksa yang pedih Pelaku zina akan mendapatkan siksa yang
berat dan pedih kelak di akhirat.
Adapun akibat dari perbuatan zina antara lain adalah:
▪ Dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya;
▪ Dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat di sekitarnya;
▪ Garis keturunan/nasab menjadi tidak jelas;
▪ Anak hasil perbuatan zina tidak dapat dinasabkan kepada garis
keturunan ayah biologisnya;
▪ Anak hasil perbuatan zina, tidak dapat menuntut warisan dari
ayahnya; 6) Apabila anak hasil perbuatan zina berjenis kelamin
perempuan, maka akan mendatangkan persoalan perwalian pada
saat pernikahannya.

LAMPIRAN 2
ASESMEN
1. Penilaian sikap
a) Tulislah perilaku-perilaku yang pernah kalian lakukan sebagai bentuk meneladani peran ulama
penyebar Islam di Indonesia.
b) Catatlah semua yang sudah kalian lakukan di buku catatanmu!
c) Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom berikut dan berikan alasannya!
Jawaban
NO Pernyataan Alasan
SS S R TS STS

1. Dengan memahami larangan pergaulan


bebas dan zina, maka saya sadar untuk
selalu berusaha menjauhinya

2. Saya akan istikamah untuk menutup dan


menjaga aurat agar terhindar dari
perbuatan zina

3. Saya akan selektif dalam memilih konten,


tayangan, artikel dan aplikasi di media
sosial, agar tidak terjebak pada hal-hal yang
mendatangkan maksia

4. Saya berkomitmen untuk menjaga


kehormatan dan harga diri saya dengan
tidak melakukan perbuatan zina, sampai
kelak saya menikah dengan pasangan halal
saya

5. Saya akan beribadah, salat 5 waktu dengan


tertib dan memohon kepada Allah Swt.
agar senantiasa terlindung dari godaan
melakukan perbuatan zina

2. SS (sangat setuju); S (setuju); R (ragu-ragu); TS (tidak setuju); STS (sangat tidak setuju)

Penilaian Pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang paling tepat!
Secara berurutan, pasangan lafal dan arti yang tepat dari tabel tersebut adalah ….
A. 1 – a, 2 – b, 3 – c, 4 – d
B. 1 – b, 2 – c, 3 – d, 4 – a
C. 1 – c, 2 – d, 3 – a, 4 – b
D. 1 – d, 2 – b, 3 – c, 4 – a E. 1 – e, 2 – a, 3 – b, 4 – c
4) Perhatikan penggalan Q.S. an-Nur/24: 2 berikut ini!

Berdasarkan ketentuan ayat tersebut, ancaman hukuman untuk pezina laki-laki dan pezina perempuan
jika terbukti bersalah adalah….
A. diasingkan dari negaranya
B. dicambuk hingga mati
C. dirajam hingga mati
D. dicambuk 100 kali
E. dirajam 100 kali
5) Kumbang adalah seorang perjaka yang akan menikahi seorang gadis desa yang sudah hamil sebelum
menikah. Zani adalah seorang suami yang sering mengkhianati istrinya dengan seorang PSK. Zaniyati
adalah seorang janda yang merupakan selingkuhan seorang pria beristri. Mawar adalah seorang istri
yang berselingkuh dengan suami orang lain. Bunga adalah seorang janda yang akan segera
melangsungkan pernikahan dengan seorang duda.
Dari paparan tersebut, yang merupakan perbuatan zina muhsan dilakukan oleh….
A. Zani
B. Bunga
C. Mawar
D. Zaniyati
E. Kumbang
6) Perhatikan pernyataan berikut ini!
(a) memilih tayangan atau konten di media sosial dengan selektif
(b) menahan diri untuk tidak mendatangi tempat-tempat maksiat
(c) melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat merangsang syahwat
(d) mengenakan pakaian yang ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh
(e) melihat tayangan yang mengandung pornograi dan porno aksi
Dari pernyataan tersebut, yang berupakan upaya untuk menghindari pergaulan bebas dan zina
ditunjukkan oleh….
A. (a) dan (b)
B. (a) dan (e)
C. (b) dan (c)
D. (c) dan (d)
E. (d) dan (e)
7) Perhatikan kutipan Q.S. an-Nur/24: 2 berikut ini!

Maksud dari kutipan ayat tersebut terhadap pelaksanaan hukuman bagi para pelaku zina jika mereka
terbukti bersalah adalah….
A. pelaksanakan hukuman tersebut harus dilakukan oleh aparat yang berwenang dengan penuh
ketegasan.
B. pelaksanaan hukuman hendaklah disaksikan oleh sebagian orang yang beriman atau penduduk
wilayah tersebut
C. pelaksanaan hukuman hendaklah dilakukan setelah terdapat kesaksian dari 4 orang dengan
kesaksian yang sama
D. pelaksanaan hukuman hendaklah dilakukan setelah keluar pengakuan dari pelaku
E. pelaksanaan hukuman untuk pezina yang sudah bersuami, hendaklah dilakukan setelah sumpah
(li’an) sang suami
8) Menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah usaha terus menerus yang harus dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini yang bukan merupakan ikhtiar untuk menghindari pergaulan
bebas dan perbuatan zina adalah ….
A. menutup dan menjaga aurat
B. selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt.
C. menjaga pergaulan yang sehat dan beretika
D. selektif dalam memilih situs-situs di internet
E. mengikuti ajakan teman karena khawatir dibully dan dikucilkan
9) Dampak buruk dari perbuatan zina, selain dapat menghilangkan kewibawaan dari pelakunya, juga
berpotensi memicu timbulnya tindak kriminal lanjutan. Berikut ini yang bukan merupakan kejahatan
lanjutan dari perbuatan zina adalah ….
A. tindakan aborsi dan praktek aborsi ilegal
B. tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak
C. tindakan membunuh dan membuang bayi yang dilahirkan
D. tindakan penelantaran terhadap anak hasil hubungan gelap
E. menutup aib dengan menyembunyikan kehamilan hasil zina
10) Perbuatan zina yang dilakukan di masa remaja dan masa muda tentu akan berdampak bagi kehidupan
di masa depan. Berikut ini yang bukan merupakan dampak buruk perbuatan zina adalah ….
A. dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya
B. dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat di sekitarnya
C. garis keturunan/nasab menjadi tidak jelas
D. anak hasil perbuatan zina tidak dapat dinasabkan kepada garis keturunan ayah biologisnya
E. anak hasil perbuatan zina, akan tetap mendapat warisan dari ayahnya
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang kalian ketahui tentang pergaulan bebas dan perbuatan zina? Jelaskan dan berikan
masing-masing satu contohnya!
2. Sebuah larangan biasanya dilatarbelakangi adanya kekhawatiran. Begitu pun dengan larangan
pergaulan bebas dan zina dalam ajaran Islam. Jelaskan mengapa pergaulan bebas dan zina
merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.?
3. Mustahil menghindari pergaulan bebas dan zina, jika tidak diikuti dengan langkah-langkah nyata.
Jelaskan apa saja yang dapat dilakukan, agar dapat menghindari pergaulan bebas dan zina!
4. Akibat dari pergaulan bebas dan zina, akan ditanggung oleh pelakunya baik saat masih berada di
dunia, maupun azab di akhirat. Jelaskan dampak dunia dan dampak akhirat seperti apakah yang
akan dialami oleh pelaku zina?
5. Bagaimana pendapat kalian jika melihat tayangan berita tentang penemuan mayat bayi di tempat
sampah, berita tentang tindak pidana aborsi dan sebagainya. Bisakah hal tersebut dihindari? Apa
yang seharusnya kita lakukan, terutama oleh kalangan pemuda dan pelajar? Jelaskan pendapatmu!

Kunci Jawaban

NO Kunci jawaban Skor

1. Pergaulan bebas adalah pergaulan yang tidak berlandaskan pada norma, 1-4
aturan dan batasan agama. Zina adalah hubungan selayaknya suami istri
yang dilakukan oleh seorang perempuan dan laki-laki yang tidak terikat
dalam hubungan pernikahan, baik itu dilakukan oleh salah satu atau
keduanya yang sudah menikah, atau pun belum menikah sama sekali.
Contoh: Berpacaran, berduaan di tempat-tempat sepi, melakukan kontak
isik antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram

2. Larangan mendekati zina mengandung peringatan agar tidak terjerumus 1-4


dalam sesuatu yang berpotensi mengantarkan kepada langkah untuk
melakukannya. Sebagaimana sebuah perumpamaan, barang siapa yang
berada di sekeliling suatu jurang, ia dikhawatirkan akan terjerembab ke
dalamnya. Demikian juga dengan mendekati perbuatan zina, dikhawatirkan
akan membawa seseorang benar-benar melakukannya.

3. Sikap yang harus dilakukan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari 1-4
adalah sebagai berikut:

a. Menjaga pergaulan yang sehat dan beretika

b. Menutup dan menjaga aurat

c. Selektif dalam memilih teman bergaul

d. Menghindari dan meninggalkan tempat-tempat maksiat e.


Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif.

b. Mendekatkan diri dan memperbanyak dzikir kepada Allah Swt.

c. g. Berpuasa sebagai perisai nafsu

4. Dampak yang ditanggung di dunia 1-4

a) Menghilangkan kewibawaan

b) Menyebabkan kefakiran

c) Memperpendek umur

Dampak yang akan ditanggung di akhirat

a) Mendapatkan murka Allah Swt.

b) Mendapat hisab yang buruk

c) Mendapat siksa yang pedih

5. Prihatin dan menyayangkan hal-hal seperti itu terjadi di kalangan pelajar 1-4
atau mahasiswa. Berbuat zina saja sudah merupakan dosa besar dan
perbuatan yang buruk, apalagi masih ditambah dengan pembunuhan dan
pembuangan bayi yang tidak berdosa. Tentu saja hal tersebut dapat
dihindari jika generasi muda memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Swt, kesadaran tentang pentingnya menjaga diri dan mempersiapkan masa
depan agar senantiasa berada di jalan yang diridlai Allah Swt. Yang harus
dilakukan oleh generasi muda adalah:

1. Gemar membaca dan mengkaji al-Qur`an dan hadis

2. Selektif dalam memilih tayangan, konten, artikel atau broadcast


message di media elektronik maupun media sosial
3. Menghindari dan menjauhi tempat-tempat yang di dalamnya
terdapat praktik perbuatan maksiat

Kriteria skor:
1. Jika mampu menjawab namun sangat tidak sesuai dengan jawaban yang benar
2. Jika mampu menjawab namun masih ada lebih dari dua kesalahan dari jawaban yang benar
3. Jika mampu menjawab namun masih ada satu kesalahan dari jawaban yang benar
4. Jika mampu menjawab sesuai dengan jawaban yang benar
Nilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakan akumulasi perolehan nilai pilihan ganda dan
uraian dibagi 30 dikali 100, yakni:
Skor pilihan ganda + Skor uraian X 100 =
30

3. Penilaian Ketrampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. al-Q.S. alIsra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid.
Contoh rubrik penilaian
Nama :
Kelas :
NO NAMA SURAT SKOR

4 3 2 1

1 Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32

2 Q.S. an-Nur/24: 2

Keterangan: Nilai maksimal adalah 4 X 3 = 12


Penghitungan nilai
Skor 4 : Lancar dan sesuai kaidah tajwid
Skor yang diperoleh X 100 = ___
Skor 3 : Kurang lancar tapi sesuai kaidah tajwid
Skor maksimal
Skor 2 : Lancar tapi tidak seuai kaidah tajwid

Skor 1:Tidak lancar dan tidak sesuai kaidah tajwid

Catatan Guru:

...........................................................................................................................................................

LEMBAR REFLEKSI SISWA


NAMA SISWA :
● Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hati kamu
menanggapi pernyataan-pernyataan berikut.

Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak
N Pernyataan Pernah
o. Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Saya tidak ingin membuat onar di
. sekolah dan di masyarakat.
2 Saya ingin memaafkan teman yang menyakiti
. hati saya
3 Bila melihat orang yang mem- butuhkan
. pertolongan, saya berkeinginan untuk memberikan
pertolongan.

Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak
N Pernyataan Pernah
o. Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
4 Saya berkeinginan untuk memberi nasihat,
. mengajak, dan mempelopori teman-teman untuk
beribadah dan berbuat kebajikan.

5 Saya berusaha tidak mengeluh


. saat mendapat musibah/cobaan.
6 Saya sangat takut ketika mengingat
. kematian.
7 Saya bersungguh-sungguh saat diberi tugas.
.
8 Memberikan solusi kepada teman yang mendapat
. masalah.
9 Saya berusaha meningkatkan amal baik agar
. catatan amal baik saya terus bertambah.

1 Mudah memaafkan kesalahan


0 teman/orang lain.
.
LAMPIRAN 3

Cermatilah gambar berikut ini! Lalu tuliskanlah pesan moral dari masingmasing gambar! Berikan
kesimpulan mengenai keterkaitan antara gambargambar tersebut dengan perintah untuk menjauhi
pergaulan bebas dan perbuatan zina!

Bacalah dengan cermat dan teliti kisah inspiratif berikut ini! Lalu tuliskan pendapat kamu tentang inti dan
pesan moral yang tersirat di dalamnya!
Yang Hendak Berzina
Alkisah, pada suatu ketika Rasulullah Saw. didatangi seorang pemuda yang hendak berzina.
Lantas pemuda itu berkata kepada Rasulullah Saw., “Wahai Nabi, izinkan aku berzina”. Mendengar hal
tersebut, orang-orang yang sedang berkumpul di sekitar Rasul, mencela pemuda itu sambil berkata
“cukup, cukup”! Kemudian Rasul berkata, “suruhlah dia mendekat”. Lalu pemuda itu pun mendekat,
kemudian duduk dekat sekali di hadapan Rasul. Setelah itu Rasul berkata “apakah kamu suka jika
perzinaan itu terjadi kepada ibumu?” Pemuda itu menjawab, “tidak, demi Allah Swt. yaa Nabi”. Kemudian
Rasul menjawab, “demikian juga orang lain, mereka tidak akan suka jika perzinaan itu terjadi pada ibu
mereka”.
Kemudian Rasul melanjutkan, “apakah kamu suka, jika perzinaan itu terjadi pada anak
perempuanmu?” Pemuda itu menjawab, “tidak, demi Allah Swt”. Kemudian Rasul mengatakan, “demikian
juga orang lain, mereka tidak sudi jika perzinaan terjadi pada putri-putri mereka”. Rasul bertanya kembali,
“apakah kamu suka, jika perzinaan terjadi pada saudara perempuanmu?” Pemuda itu kembali menjawab,
“tidak demi Allah Swt”. Rasul pun melanjutkan, “demikian juga orang lain, mereka tidak suka jika perzinaan
itu terjadi kepada saudara-saudara perempuan mereka”.
Rasul melanjutkan pertanyaannya kembali, “apakah kamu suka, jika perzinaan Rasul melanjutkan
pertanyaannya kembali, “apakah kamu suka, jika perzinaan itu terjadi kepada bibi dari pihak ayahmu?”.
Pemuda itu menjawab, “demi Allah Swt., tidak ya Nabi”. Kemudian Rasul berkata “demikian juga orang
lain, mereka tidak suka jika perzinaan itu terjadi kepada bibi mereka”.. Akhirnya Rasulullah Saw.
meletakkan tangannya di tubuh pemuda tersebut, kemudian berdoa “Yaa Allah, ampunilah dosanya,
sucikanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya”. Dan setelah peristiwa tersebut, pemuda itu tidak lagi
terpikir untuk melakukan perbuatan zina dan tumbuh menjadi pemuda yang jujur, bertanggungjawab dan
takut bermaksiat kepada Allah Swt.
(H.R. Ahmad, No. 22211)

1. Duduklah berpasangan dengan teman satu meja kamu!


2. Saling bergantian menyimak, bacalah Q.S. al-Isra’/17: 32 dan Q.S. anNur/24: 2 secara tartil!
3. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok, dan tentukan koordinator masing-masing kelompok!
4. Buatlah dua jenis kartu dari kertas post it, kemudian tuliskan potonganpotongan lafal Q.S.
al-Isra’/17: 32 pada satu jenis kartu, dan tuliskan hukum bacaannya pada jenis kartu yang lain!
5. Tukarkan kartu-kartu itu kepada kelompok yang lain, lalu masingmasing kelompok bertugas untuk
menjodohkan kartu lafal dengan kartu hukum tajwid dengan benar pada kertas plano!
6. Kelompok yang tercepat menjodohkan dengan tepat adalah pemenangnya.

1. Dalam kelompok yang masih sama dengan sebelumnya, lakukanlah library search atau studi
pustaka dengan membaca dan menelaah kitab tafsir AlMisbah, tafsir Al-Maraghi, Tafsir Ibnu Katsir
atau Tafsir Jalalain!
2. Bandingkan dan lakukan analisis terhadap kitab-kitab tersebut, mengenai tafsir terhadap Q.S. al-
Isra’/17: 32!
3. Catatlah hasil analisis kalian di buku kerja dan presentasikan di kelas!

Bacalah kisah berikut ini!


Ketika Rasulullah Saw. melaksanakan perjalanan Isra’ Mi’raj, dengan didampingi oleh Malaikat Jibril, beliau
diperlihatkan pada sekelompok orang yang di hadapannya disediakan daging segar, tetapi mereka lebih
memilih untuk memakan daging yang busuk. Lalu Malaikat Jibril menjelaskan bahwa itulah siksaan dan
kehinaan bagi orang yang melakukan zina dan perselingkuhan. Mereka memilih berselingkuh seolah
memakan daging yang busuk, sedangkan mereka telah memiliki suami atau istri yang halal dan sah.

Tuliskanlah pendapat kalian tentang makna dari tamsil Isra’ Mi’raj Rasulullah Saw. tersebut, jika dikaitkan
dengan perilaku sebagian masyarakat saat ini?
1. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok!
2. Pada setiap kelompok harus terdapat minimal 1-2 orang yang sudah bagus bacaan Al-Qur’annya.
3. Bacalah Q.S. an-Nur/24: 2 secara tartil bersama-sama!
4. Teman yang kualitas bacaannya lebih baik, membimbing dan membantu mentahsin bacaan anggota
kelompok lainnya secara bergantian!
5. Dalam kelompok yang masih sama dengan aktivitas sebelumnya, setelah mempelajari hukum bacaan
dan arti mufradat Q.S. an-Nur/24: 2 tersebut, buatlah tabel pada kertas plano yang berisi:
a. Potongan ayat dan hukum bacaannya yang disusun acak untuk kelompok ganjil
b. Potongan ayat dan artinya yang disusun acak untuk kelompok genap
6. Kemudian, tukarkan tabel tersebut kepada kelompok lain, lalu masing-masing kelompok bertugas
untuk menjodohkan dengan cara menarik garis lurus secara antara lafal dengan arti mufradat, antara
lafal dengan hukum bacaan tersebut dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai