Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PEMBERIAN OKSIGEN

Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme
tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen
diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas. Dengan bernafas setiap
sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen
yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel
melangsungkan proses metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida
(CO2) dan air (H2O). Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan
1 atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen adalah
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat sesuai kebutuhan (Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI,
2005). Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang
ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada ketinggian air laut konsentrasi oksigen dalam
ruangan adalah 21 %, (Brunner & Suddarth,2001).
Teknik Pemberian Oksigen dengan Face Mask dan Nasal Kanul
Salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang
adekuat adalah terapi oksigen (O2). Secara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah :
1.

Untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah,

2.

Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.


Terapi oksigenmerupakan suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan termasuk

keperawatan terhadap adanya gangguan pemenuhan oksigen pada klien. Pengetahuan perawat
yang memadai terhadap proses respirasi dan indikasi serta metode pemberian oksigen merupakan
bekal bagi perawat agar asuhan yang diberikan tepat guna dengan resiko seminimal mungkin.
Syarat-syarat Pemberian Oksigen Meliputi :
1.

Dapat mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi

2.

Tahanan jalan nafas yang rendah

3.

Tidak terjadi penumpukan CO2

4.

Efisien

5.

Nyaman untuk pasien.


Dalam pemberian terapi oksigenperlu diperhatikan Humidification. Hal ini penting

diperhatikan oleh karena udara yang normal dihirup telah mengalami humidfikasi sedangkan
oksigen yang diperoleh dari sumber oksigen (tabung O2) merupakan udara kering yang belum
terhumidifikasi, humidifikasi yang adekuat dapat mencegah komplikasi pada pernafasan.
Indikasi utama pemberian oksigen adalah :
1.

Klien dengan kadar oksigenarteri rendah dari hasil analisa gas darah

Pemberian Oksigen

2.

Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia
melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan
pernafasan

3.

Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi
gangguan oksigenmelalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.
Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigendindikasikan kepada

klien dengan gejala :


1.

Klien dengan keadaan tidak sadar

2.

Sianosis

3.

Hipovolemia

4.

Perdarahan

5.

Anemia berat,

6.

Keracunan gas karbondioksida

7.

Asidosis,

8.

Selama dan sesudah pembedahan.

4. Nassal kanul, / binasal kanula


Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6lt/menit
dan konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%.
Cara pemasangan :
- Terangkan prosedur pada klien
- Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler)
- Atur peralatan oksigen dan humidiflier
- Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen yang
rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.
- Masukan ujung kanula ke lubang hidung
- Fiksasi selang oksigen
- Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan.
Keuntungan
- Toleransi klien baik
- Pemasangannya mudah
- Klien bebas untuk makan dan minum
- Harga lebih murah
Kerugian
- Mudah terlepas
- Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
- Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut

Pemberian Oksigen

- Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus


5. Sungkup muka / masker / facemask
A. Face mask sederhana
Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi
40-60%.
Cara pemasangan :
- Terangkan prosedur pada klien
- Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)
- Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidiflier.
- Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien
- Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas
- Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.
Keuntungan:
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula system humidifikasi dapat di tingkatkan
Kerugian
- Umumnya tidak nyaman bagi klien
- Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
- Aktivitas makan dan berbicara terganggu
- Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi Jika alirannya
rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida
B. Sungkup muka dengan kantung rebresthing
Konsentrrasi oksigen yang di berikan lebih tinggi dari pada sungkup
muka sederhana yaitu 60-80% dengan aliran oksigen 8-12lt/menit.
Indikasi penggunaan adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah,
udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida
lebih tinggi dari pada sungkup sederhana.
Cara pemakaian :
- Terangkan prosedur pada klien
- Hubungkan selang oksigen dengan humidiflier dengan aliran rendah Isi oksigen kedalam
kantong dengan cara menutup lubang antara kantung dengan sungkup
- Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman.
- Bila perlu pakai kasa pada daerah yang tertekan.
- Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup
waktu inspirasi

Pemberian Oksigen

Keuntungan
- Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana
- Tidak mengeringkan selaput lendir
Kerugian
- Kantung oksigen bisa terlipat
- Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah
C. Sungkup muka non breathing
Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99% dengan aliran
yang sama pada kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara
inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi penggunaan
adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang
tinggi.
Masker nonrebreathing memakai katup untuk memastikan udara yang masuk pada saat
inspirasi adalah udara oksigen

Cara pemasangan
Sama dengan sungkup muka kantong rebreathing.
Keuntungan
- Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah antara kantong
dan sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi dan tidak
tercampur dengan udara ekspirasi.
- Tidak mengeringkan selaput lender
Kerugian
- Kantung oksigen bisa terlipat
- Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
- Tidak nyaman bagi klien
Bahaya Pemberian Oksigen
Pemberian oksigenbukan hanya memberikan efek terapi tetapi juga dapat menimbulkan efek
merugikan, antara lain :
1. Kebakaran Oksigenbukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya kebakaran, oleh
karena itu klein dengan terapi pemberian oksigenharus menghindari : Merokok, membuka alat
listrik dalam area sumber oksigen, menghindari penggunaan listrik tanpa Ground.

Pemberian Oksigen

2. Depresi Ventilasi Pemberian oksigenyang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang
tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi
3. Keracunan Oksigen Dapat terjadi bila terapi oksigenyang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti atelektasis
dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan terganggu.

Pemberian Oksigen

Anda mungkin juga menyukai