Anda di halaman 1dari 3

Resusitasi cairan

Jika pasien membutuhkan resusitasi cairan intravena :

Gunakan cairan kristaloid yang mengandung sodium dalam kisaran


130-154 mmol / L, pemberian secara bolus sebanyak 500 mL dalam
waktu kurang dari 15 menit (lihat Algoritma 2)
[Based on moderate quality evidence from randomised clinical trials and evidence of cost
effectiveness].

Jangan gunakan starch (HES product) untuk resusitasi cairan.


[Based on moderate quality evidence from randomised clinical trials and evidence of cost
effectiveness]

Pertimbangkan untuk memberikan albumin


resusitasi pada pasien dengan severe sepsis

4-5%

untuk

cairan

[Based on high quality evidence from randomised clinical trials in hospitalised patients]. J

Routine Maintainance

Jika pasien membutuhkan cairan IV untuk kebutuhan rumatan saja,


batasi jumlah pemberian cairan dengan perhitungan :
- Air 25-30 mL / kg / hari dan
- 1 mmol / kg / hari kalium, natrium, klorida dan
- 50-100 g / hari glukosa untuk mengurangi adanya kelaparan
ketosis. Pemberian ini tidak merujuk pada kebutuhan gizi pasien
(Lihat Algoritma 3)

[Based on low quality evidence from randomised clinical trials and the experience and opinion of the
GDG]

Untuk pasien yang mengalami obesitas, sesuaikan dosis jumlah cairan


IV dengan berat badan ideal (ideal body weight) mereka. Gunakan
dosis volume yang lebih rendah (20 -25 ml per kg berat badannya).
Jika BMI > 40 konsultasikan dengan spesialis.
Pertimbangkan pula menggunakan kisaran dosis volume cairan yang
rendah (20-25 mL / kg / hari cairan) untuk pasien yang :
- Pasien tua atau lemah
- Pasien yang memiliki gangguan ginjal atau gagal jantung
- Pasien malnutrisi dan beresiko mengalami refeeding syndrome

[Based on low quality evidence from randomised clinical trials and the experience and opinion of the
GDG]

Untuk kepentingan rumatan saja gunakan 25-30 mL / kg / hari natrium


klorida 0,18% dalam 4% glukosa dengan 27 mmol / L kalium pada
hari 1. Penggunaaan jumlah cairan > 2,5 L / hari meningkatkan risiko
hiponatremia.
Penggunaan cairan IV untuk rumatan selama siang hari memperbaiki
kualitas tidur dan istirahat pasien.

[Based on low quality evidence from randomised clinical trials and the experience and opinion of the
GDG]

Replacement dan Redistribusi

Sesuaikan dosis pemberian cairan IV (menambah atau mengurangi


dari kebutuhan pemeliharaan) dengan memperhitungkan ada tidaknya
kondisi defisit elektrolit, ada tidaknya kehilangan darah yang masih
berlangsung atau adanya gangguan distribusi pada pasien semisal
sepsis atau gross edema (lihat Algoritma 4)

PELATIHAN dan PENDIDIKAN


Rumah sakit harus membangun sistem untuk memastikan bahwa
semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam pemberian terapi cairan
IV dilatih pada prinsip-prinsip tercakup dalam pedoman ini, dan
kemudian secara secara berkala dinilai kompetensinya dalam :
- Memahami fisiologi cairan dan elektrolit pada pasien dengan kondisi
normal dan selama sakit
- Kemampuan dalam menilai kebutuhan cairan dan elektrolit pasien
(the five Rs: resuscitation, routine maintenance, replacement,
redistribution, and reassessment)
- Mengenali risiko dan manfaat terapi cairan IV
- Dosis dan prosedur pemberian cairan IV
- Pemantauan respon pasien
- Mengevaluasi dan mendokumentasikan perubahan hemodinamik
- Mengambil tindakan yang tepat sesuai kebutuhan.

Tenaga kesehatan juga harus menerima pelatihan dan pendidikan


tentang bagaimana mengenali, menilai, mencegah dan menangani
kondisi kondisi yang muncul dari kesalahan pemberian terapi cairan
semisal :
- Edema paru
- Edema perifer
- Dehidrasi dan Shock.

TANTANGAN dan HAMBATAN


Menerapkan pedoman ini mengharuskan semua dokter untuk memahami
bahwa terapi cairan intravena merupakan aspek yang sangat penting dalam
perawatan pasien, dan pada saat bersamaan melakukan upaya yang
konsisten untuk mematuhi rekomendasi yang dianjurkan.
Tantangan
selanjutnya adalah bagaimana menghadapi kondisi yang tidak diharapkan di
rumah sakit sebagai konsekuensi dari kesalahan pemberian terapi cairan
intravena. Disisi inilah, aspek monitoring yang cermat pada pasien serta
pencatatan yang lengkap akan memastikan perawatan berjalan secara aman
dan efektif, Pun demikian halnya, pentingnya kesamaan persepsi antar
dokter yang melakukan terapi caira., Terutama berkaitan dengan
penggunaan starch product dalam resusitasi cairan yang perlu disesuaikan
berdasar pada bukti-bukti ilmiah yang ada .

Anda mungkin juga menyukai