Anda di halaman 1dari 6

Beberapa besaran listrik yang harus diketahui dalam mempelajari elektronika adalahtegangan

listrik, arus listrik, hambatan listrik dan daya listrik. Besaran-besaran listriktersebut merupakan
besaran pokok yang menjadi dasar terbentuknya besaran listrik yang lain. Besaran listrik yang
dihasilkan dari besaran pokok disebut sebagai besaran turunan. Berikut adalah gambaran singkat
dari besaran listrik yang perlu dipahami dalam mempelajari elektronika.

Jenis Besaran Listrik


1. Tegangan Listrik
Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah sebagai
contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif pada terminal positif dan muatan
listrik negatif pada terminal negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi
listrik tersebut akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin besar
perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik antara muatan listrik
positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan
listrik. Tegangan listrik memiliki satuan volt (V).
Tegangan listrik terjadi apabila :
Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron
Tegangan listrik dalam elektronika terdapat 2 jenis yaitu tegangan listrik AC (Alternating CurrenT)
kemudian disebut dengan tegangan AC dan tegangan listrik DC( Direct Current) yang disebut dengan
tegangan DC.
Contoh Sumber Tegangan Listrik :
Accumulator
Solar Cell
Batu Batere
Generator Listrik
2. Arus Listrik
Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrikterjadi apabila dua
kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu
bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub
dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang
lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang tidak tetap
sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).
Ada 2 macam jenis arus listrik:

Arus searah

Arus bolak-balik

Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron yang bergerak secara terus menerus dengan
arah yang tetap walau besarnya berubah. Sedangkan pada arus bolak-balik, suatu masa elektron
yang bergerak secara teratur bergantian arah aliran maju atau mundur, dalam arah maju
digambarkan pada sisi + (diatas garis 0) dan arah mundur digambarkan pada sisi (dibawah garis 0).
Selama elektron bergerak maju tegangan akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam
keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak mundur tegangan
akan turun dan akan berada dalam posisi negatif.
3. Hambatan Listrik
Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan
sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersbut. Arus listrik
tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi
atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.
Telah ditentukan bahwa antara kedua titik diatas 1 Volt dan tahanan penghantar 1 Ohm, maka kuat
arus yang mengalir 1 Ampere. Jadi tegangan 1 Volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan
arus 1 Ampere melalui tahanan 1 Ohm. Pernyataan ini lebih jelas dibahas dalam hukum Ohm.
4. Daya Listrik
Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan dengan
suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron
yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).
Dengan demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan
sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu
didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.

Daya listrik arus bolak balik sebenarnya ada 3 (tiga):

a. Daya Aktif = P, satuannya Watt, Daya yang dibayar Konsumen


Rumusnya = Teg. (Volt) x Arus (Amper) x Cos (Cos = 0,65~0,95)
Adalah daya yang sebanarnya dibutuhkan oleh beban, besarnya daya ini sangat
dipengaruhi oleh efisiensi instalasi dan beban. Semakin banyak beban induksi
yang tidak efisien maka semakin tinggi Daya Aktif ini. Con toh beban induksi
adalah semua yang menggunakan kumparan (Pompa, Kulkas Freezer AC, Mesin
Photo Copy, Mesin Bubut, Lampu TL, Peralatan Musik/Audio dll).
Peralatan ini ketika Start memerlukan daya listrik sesaat yang jauh lebih besar
dari yang tertera di peralatan, dan ketika sudah beroperasi memerlukan daya
listrik sekitar 10%-30% lebih besar dari data peralatan (name plate)-tergantung
efisiensi.
Mesin mesin seperti ini yang BISA dihemat dengan alat ini
b. Daya Nyata, = Q satuannya VA (Volt . Amper), Daya yang diberikan PLN
Rumusnya = Tegangan (Volt) x Arus (Amper) Adalah daya yang diberikan PLN ke
konsumen. Beban beban yang sifat dayanya nyata adalah semua peralatan yang
menimbulkan energi panas (Resistif), antara lain: Setrika, Lampu Pijar, Rice
Cooker, Solder, Pemanggang roti, Dispeser-Hot & Cold-, Magic Jar, dll. Peralatan
ini ketika Start maupun beroperasi memerlukan daya listrik sesaat yang SAMA

dengan yang tertera di peralatan.


Mesin mesin seperti ini yang TIDAK BISA dihemat dengan jenis apapun, karena
sudut Tegangan dan Arus () = Nol derajat sehingga Cos = 1.
c.

Daya Semu / Daya Re-Aktif =S, satuannya VA R(Volt . Amper Reactive).


Untuk perumahan daya ini digratiskan oleh PLN
Rumusnya = Teg. (Volt) x Arus (Amper) x Sin (Sin = 0,65~0,95) Adalah
penyimpangan daya yang timbul akibat beban Induksi. Daya semu ini untuk
konsumen perumahan oleh PLN digratiskan, tetapi untuk industri dikenakan
denda jika melebihi nilai tertentu.

Mengapa penghemat capasitor yang dijual di mall-mall itu tidak bisa menurunkan
rekening listrik:
Karena Capasitor hanya memperkecil Daya Semu (kVAR), daya semu ini telah digratiskan
oleh PLN (untuk konsumen perumahan).
Sedangkan yang dibayar konsumen perumahan adalah Daya Aktif (Watt), sehingga kalau
dimasukkan rumus Daya Aktif : walau amperenya kelihatan turun tetapi Cos pasti
naik, sehingga P (watt) akan tetap saja.
B. Hubungan Daya PLN dan Tarif / Rekening konsumen
1) Untuk konsumen perumahan, yang diberikan oleh PLN ke konsumen adalah Daya
Nyata (V.A), tetapi yang dibayar konsumen adalah Daya Aktif (Watt) yang diukur dengan
satu buah alat ukur yaitu kWH meter (kilo Watt Hours Meter).
2) Untuk konsumen industri, yang diberikan oleh PLN ke konsumen adalah Daya Nyata
(V.A), tetapi yang dibayar konsumen ada dua tarif yaitu menggunakan kWH Meter untuk
mengukur daya Aktif (Watt) dan menggunakan kVARh Meter untuk mengukur Daya
Semu/Reaktif (V.A.R).

5. Gaya Gerak Listrik ( GGL )


Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah
menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan
melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan
muatan. dinyatakan dalam Volt.
6. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga
memiliki muatan listrik. SimbolQ sering digunakan untuk menggambarkan
muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang
merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki
oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron
(muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa
positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang
kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung
dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang

mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak


bermuatan).
7. Kapasitansi
Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau
dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk
paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor
dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah
+Q dan Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping,
maka rumus kapasitans adalah:
C adalah kapasitansi yang diukur dalam farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coloumb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
8. Induktansi
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan
timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi
sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian
ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai
induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah
weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H).
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian
elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama
induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya
berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan
memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.
9.

Kuat Medan Listrik


Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana
benda-benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan
atau mengalami gaya listriArah Medan Listrik.
Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per
satuan muatan di suatu titik.

10.
Fluks Magnet
Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus
bidang. secara matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian
skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang tegak lurus
pada induksi magnetik tersebut.
BESARNYA:
f = B A cos q
f = fluks magnetik (weber)
B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus garis gayamagnetik

q = sudut antara arah garis normal bidang A dan arah B


11. Faktor Daya
Faktor daya dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya nyata (Watt) dan
daya semu (VA) yang digunakan dalam rangkaian arus bolak balik. Nilai faktor daya yang
besar membawa pengaruh baik pada jaringan primer maupun sekunder. Makin besar
daya reaktif suatu beban, maka makin kecil pula faktor dayanya. Faktor daya yang
terbelakang (lagging) terjadi pada kondisi dimana arus terbelakang terhadap tegangan
dan keadaan ini dijumpai pada jaringan yang banyak terdapat beban induktif. Sebaliknya
faktor daya yang terdahulu (leading) terjadi pada kondisi arus mendahului tegangan dan
keadaan ini dijumpai pada beban kapasitif.
Faktor daya diekspresikan dengan nilai berkisar antara 0 dan 1.0. Faktor daya 1.0
menunjukkan tanpa daya reaktif faktor daya lebih kecil dari 0.9 dianggap jelek karena
memiliki banyak beban reaktif. Faktor daya rendah yang umumnya lebih kecil dari 0.9,
berimplikasi terhadap konsumsi daya reaktif yang tinggi pada gilirannya menyebabkan
daya semu yang cukup besar sehingga menyebabkan lonjakan tagihan rekening listrik
yang dilakukan oleh PLN.

No.

BESARAN LISTRIK

SATUAN

ALAT UKUR

1.

Arus

Ampere

Ampere meter

2.

Tegangan

Volt

Volt meter

3.

Tahanan

Ohm

Ohm meter

4.

Daya Semu

VA

5.

Daya Aktif

Watt

Watt meter

6.

Daya Reaktif

VAR

VAR meter

CONTOH

7.

Energi Aktif

Wh

kWh meter

8.

Energi Reaktif

VARh

kVARh meter

9.

Frekuensi

Hz

Frekuensi meter

10.

Faktor daya

Cos phi meter

Anda mungkin juga menyukai