Building Information Systems
Building Information Systems
13
CHAPTER
Sistem
Informasi
13.1
SISTEM
SEBAGAI
PERUBAHAN
YANG
DIRENCANAKAN
DALAM PERUSAHAAN
Membangun system informasi baru adalah salah satu jenis perubahan yang direncanakan
dalam organisasi. Pengenalan system informasi yang baru tidak hanya sekedar melibatkan
perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga termasuk perubahan di dalam pekerjaan,
keahlian, manajemen, dan organisasi. Ketika kita merancang system informasi baru, kita
dapat dikatan kita juga sedang merancang ulang organisasi tersebut. Pembuat system
harus mengerti bagaimana sebuah system akan mempengaruhi proses bisnis tertentu dan
organisasinya secara keseluruhan.
PENGEMBANGAN
SISTEM
DAN
PERUBAHAN
ORGANISASIONAL
(Systems
pandangan
baru
tentang
bagaimana
proses-proses
yang
harus
diorganisasikan.
Merasionalisasikan prosedur dan merancang ulang proses bisnis sifatnya terbatas
untuk beberapa bagian bisnis tertentu saja. Sistem informasi yang baru pada akhirnya dapat
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014 | 2
Figure 13-2 AS-IS BUSINESS PROCESS FOR PURCHASING A BOOK FROM A PHYSICAL BOOKSTORE
Gambar 13-2 menggambarkan "AS-IS" proses pembelian buku dari toko buku yang
berbentuk fisik. Dapat pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika pelanggan mengunjungi
toko buku dan mencari di rak buku. Jika ia menemukan buku tersebut, orang itu akan
membawanya ke kasir dan membayar itu menggunakan kartu kredit, uang tunai, atau cek.
apabila pelanggan tidak dapat menemukan tempat buku yang dicarinya maka ia harus
meminta petugas toko buku untuk mencari di rak buku tersebut atau memeriksa catatan
persediaan ditoko buku untuk melihat apakah masih ada stoknya. Jika petugas menemukan
buku itu, pelanggan membelinya dan kemudian pergi sebaliknya apabila buku tersebut tidak
tersedia secara lokal, petugas akan bertanya untuk melakukan pemesanan bagi pelanggan,
dari gudang toko buku atau dari distributor buku atau penerbit. Setelah buku yang dipesan
tiba di toko buku, seorang karyawan toko buku akan menghubungi pelanggan dan memberi
informasi tersebut. Pelanggan kemudian harus pergi ke toko buku lagi untuk mengambil
buku tersebut dan membayarnya. Apabila toko buku tersebut tidak dapat memesan buku itu
untuk pelanggan, maka pelanggan harus mencobanya toko buku yang lain.
Figure 13-3 REDESIGNED PROCESS FOR PURCHASING A BOOK ONLINE
Gambar 13-3 mengilustrasikan bagaimana proses pembelian buku dapat dirancang ulang
dengan mengambil keuntungan dari internet. Pelanggan mengakses toko buku online
melalui internet dari komputernya, kemudian mencari katalog online toko buku untuk buku
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014 | 4
yang dia inginkan. Jika buku tersebut tersedia, pelanggan akan memberikan penyediaan
kartu kredit dan alamat pengiriman informasi, dan buku dikirim ke rumah pelanggan. Jika
toko buku online tidak membawa buku tersebut maka pelanggan akan mencari buku lagi
dan memilih toko buku online yang lain. Proses ini memiliki langkah-langkah jauh lebih
sedikit dari pada membeli buku dari toko buku fisik, sehingga membutuhkan usaha jauh
lebih sedikit dari pelanggan, dan hanya memerlukan sedikit staf penjualan untuk layanan
custumer. Proses yang baru ini jauh lebih efisien dan hemat waktu.
Proses rancangan yang baru perlu dibuktikan untuk menunjukkan berapa banyak waktu dan
biaya yang dapat dikurangi atau peningkatan nilai dan pelayanan pada pelanggan.
Manajemen pertama mengukur waktu dan biaya proses yang ada sebagai dasarnya.
4. Melaksanakan proses baru:
Salah satu proses baru telah sepenuhnya dimodelkan dan dianalisis, harus diterjemahkan
ke dalam set baru prosedur dan aturan kerja. Sistem informasi baru atau tambahan untuk
sistem yang ada mungkin harus dilaksanakan untuk mendukung proses desain ulang.
Proses baru dan sistem pendukung yang Rollet keluar ke organisasi bisnis. Pada awalnya
bisnis menggunakan proses ini, kemudian masalah yang ditemukan dan ditangani.
Karyawan yang bekerja dengan proses mungkinkan untuk adanya rekomendasi perbaikan.
5. pengukuran berkelanjutan:
Proses yang telah diterapkan dan dioptimalkan, perlu diukur. Mengapa? Karena proses
dapat memburuk seiring berjalannya waktu itulah mengapa perlunya adanya pengukuran
agar seorang karyawan tidak kembali pada cara-cara lama, yang memungkinkan mereka
akan kehilangan efektivitas mereka apabila bisnis mengalami perubahan.
Alat Bantu Bagi Manajemen Proses Bisnis (Tools for Business Process Management)
Lebih dari 100 perangkat lunak menyediakan alat-alat untuk berbagai aspek BPM, termasuk
IBM, Oracle, dan TIBCO. Alat-alat ini dapat membantu bisnis untuk mengidentifikasi dan
proses dokumen yang membutuhkan perbaikan, membuat model proses perbaikan,
mengambil dan menegakkan aturan proses bisnis, dan mengintegrasikan sistem yang ada
untuk mendukung proses baru atau desain ulang, perangkat lunak BPM juga menyediakan
analisis untuk memverifikasi bahwa proses kinerja telah ditingkatkan dan mengukur dampak
perubahan proses pada indikator utama kinerja bisnis.
Beberapa alat BPM dokumen dan proses bisnis memantau untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi inefisiensi, menggunakan perangkat lunak untuk menghubungkan dengan
masing-masing
sistem
perusahaan
menggunakan
untuk
proses
tertentu
untuk
mengidentifikasi tempat masalah. Kategori lain dari alat mengotomatisasi beberapa bagian
dari proses bisnis dan menegakkan aturan bisnis sehingga karyawan melakukan proses
yang lebih konsisten dan efisien.
Sebagai contoh, American National Insurance Company (ANCO), yang menawarkan
asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan properti, dan, jasa investasi,
Pegasystems menggunakan perangkat lunak BPM alur kerja untuk merampingkan proses
pelayanan pelanggan di empat kelompok bisnis. Perangkat lunak yang dibangun aturan
untuk membimbing perwakilan layanan pelanggan melalui satu tampilan informasi
pelanggan yang diselenggarakan dalam beberapa sistem. Dengan menghilangkan
kebutuhan untuk menyulap beberapa aplikasi secara bersamaan untuk menangani
pelanggan dan permintaan agen, untuk meningkatkan proses peningkatan kapasitas beban
kerja perwakilan layanan pelanggan dengan 192 persen.
Kategori ketiga alat membantu bisnis mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung
proses perbaikan. mereka secara otomatis mengelola proses seluruh bisnis, mengambil
data dari berbagai sumber dan database, dan menghasilkan transaksi dalam beberapa
sistem yang terkait.
Sesi
interaktif
dalam
organisasi
menjelaskan
bagaimana
beberapa
perusahaan
Sistem informasi baru adalah hasil dari proses pemecahan masalah organisasi. Sebuah
sistem informasi baru dibangun sebagai solusi untuk beberapa jenis masalah yang
dihadapkan dan dirasakan pada organisasi. Dimana permasalahannya ketika manajer dan
karyawan menyadari bahwa performa kerja sebuah organisasi tidak seperti yang
diharapkan, dimana ini berarti organisasi harus mengambil keuntungan dari peluang baru
untuk performa kerja yang lebih baik
Kegiatan dalam memproduksi sebuah solusi dalam sistem informasi untuk masalah
organisasi
disebut
pengembangan
sistem.
Pengembangan
sistem
adalah
jenis
penyelesaian masalah yang dengan kegiatan yang berbeda. Kegiatan ini terdiri dari analisis
sistem, desain sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.
Analisis Sistem adalah analisis masalah yang dilakukan perusahaan ketika perusahaan
mencoba untuk memecahkan masalah dengan sistem informasi. Yang terdiri dari
menemukan
masalah,
mengidentifikasi
penyebabnya,
menentukan
solusi,
dan
Biasanya, proses analisis sistem mengidentifikasi beberapa alternatif solusi bagi organisasi
untuk dapat mengejar dan menilai kelayakan masing-masing. Sebuah sistem laporan
proposal tertulis menggambarkan biaya dan manfaat, dan keuntungan dan kerugian,
masing-masing alternatif. Tergantung manajemen dalam menentukan campuran biaya,
manfaat, fitur teknis, dan dampak organisasi merupakan alternatif yang paling diinginkan.
Menentukan Kebutuhan Informasi (Establishing Information Requirements)
Mungkin tugas yang paling menantang dari analis sistem adalah untuk menentukan
persyaratan spesifik informasi yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang telah dipilih.
Pada tingkat yang paling dasar, kebutuhan informasi dari suatu sistem baru melibatkan
pengidentifikasian yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaimana.
Persyaratan analisis dengan hati-hati mendefinisikan tujuan dari sistem baru atau diubah
dan kemudian mengembangkan penjelasan secara rinci tentang fungsi sistem yang baru
harus dilakukan. Analisis kebutuhan Fautly dapat menetukan penyebab utama kegagalan
sistem dan sistem yang tinggi biaya pengembangannya. Sehingga apabilah sebuah sistem
yang telah dirancang mengalami kesalahan karena kinerjanya yang buruk tidak akan
digunakan atau akan dilakukan modifikasi yang besar.
Beberapa masalah mungkin tidak memerlukan solusi sistem informasi melainkan
membutuhkan penyesuaian dalam manajemen, pelatihan tambahan, ataupun perbaikan
prosedur organisasi yang ada. Jika masalah informasi berhubungan, dengan analisis sistem
maka mungkin perlu dilakukan diagnosa dalam menyelesaikan masalah tersebut.
DESAIN SISTEM (Systems Design)
Analisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan desain sistem (system design) memperlihatkan
bagaimana sistem akan memenuhi sasaran ini. Desain dari suatu sistem adalah
keseluruhan rencana atau model bagi sistem tersebut. Perancang sistem memerincikan
spesifikasi sistem yang akan menjalankan fungsi yang diidentifikasikan dalam analisis
sistem. Spesifikasi-spesifikasi tersebut akan menangani semua komponen manajerial,
organisasional, dan teknologikal dari suatu sistem.
Peranan Dari Para Pengguna Akhir (The Role of End Users)
Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun sistem secara
keseluruhan. Para pengguna harus memiliki kendali yang memadai atas proses desain
untuk memastikan bahwa sistem akan mencerminkan prioritas bisnis mereka dan kebutuhan
informasi, bukan bias dari staf teknikal. Dalam mengerjakan desain akan meningkatkan
pemahaman dari para pengguna dan penerimaan sistem.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014 | 8
yang
tersisa
dalam
proses
pengembangan
sistem
akan
menerjemahkan spesifikasi solusi yang ditetapkan dalam analisis sistem dan merancangnya
ke dalam sistem informasi yang dapat beroperasional dengan sepenuhnya. Hal ini
mencangkup langkah-langkah yang terdiri atas pemrograman, pengujian, konversi, produksi
dan pemeliharaan.
Pemrograman (Programming)
Dalam tahap pemrograman spesifikasi sistem dipersiapkan, selama tahap perancangan
diterjemahkan ke dalam perangkat lunak kode program.
Pengujian (Testing)
Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem
memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian sistem informasi dapat dibagi ke dalam 3
tipe aktivitas, yaitu: pengujian unit, pengujian sistem dan pengujian penerimaan. Pengujian
unit (unit testing) atau pengujian program, terdiri atas menguji tiap-tiap program secara
terpisah dalam sistem. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa programprogram telah bebas dari kesalahan. Pengujian sistem (system testing) akan menguji fungsi
dari sistem informasi secara keseluruhan. Ini mencoba untuk menentukan apakah modulmodul yang berlainan akan berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan dan apakah
kesenjangan yang terjadi diantara cara sistem benar-benar bekerja dan cara yang dipahami.
Pengujian penerimaan (Acceptance testing) menyediakan sertifikasi final yang mana sistem
siap untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi. Ketika semua pihak dipuaskan
bahwa sistem yang baru memenuhi standar-standar mereka, maka sistem akan diterima
secara formal untuk instalasi. Tim pengembangan sistem bekerja sama dengan para
pengguna untuk merancang suatu rencana pengujian yang sistematis. Rencana pengujian
(test plan) meliputi semua persiapan untuk serangkaian pengujian yang telah dibahas.
Konversi (Conversion)
Konversi merupakan suatu proses perubahan dari sistem yang lama menuju sistem yang
baru. Empat strategi utama konversi yang dapat dilakukan adalah:
1. Strategi Paralel, baik sistem yang lama maupun penggantiannya yang potensial
dijalankan bersama-sama pada suatu waktu hingga setiap orang meyakini salah satu
fungsi yang baru dengan benar.
diagram DFD). Diagram alur data menawarkan suatu model grafik logis atas alur
informasi, membagi bagi sistem kedalam modul-modul yang menunjukkan level rincian
yang dapat dikendalikan. Alat bantu lainnya bagi analisis terstruktur adalah kamus data
(dictionary data), yang mana berisi informasi mengenai bagian data individual dan
pengelompokkan data didalam suatu sistem. Kamus data merupakan konten alur data dan
penyimpanan data sehingga para pembangun sistem memahami dengan tepat bagian dari
data yang mereka isi. Spesifikasi proses (Process Specifications) menggambarkan
transformasi yang terjadi didalam level diagram alur data yang terendah. Dalam metodologi
terstruktur, desain perangkat lunak akan dibuat model dengan menggunakan diagram
struktur dengan hirarki. Diagram Struktur adalah diagram dari atas ke bawah,
memperlihatkan tiap-tiap level desain, hubungannya dengan level-level lainnya, dan
tempatnya dalam keseluruhan struktur desain.
Pengembangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Development)
Metode terstruktur yang bermanfaat bagi proses permodelan, tetapi tidak dapat menangani
permodelan data dengan baik. Memperlakukan data dan proses sebagai entitas yang
terpisah secara logis, sedangkan dalam dunia nyata pemisahan tersebut terlihat tidak lazim.
Konvensi permodelan yang berbeda digunakan untuk analisis (diagram alur data) dan untuk
desain (diagram struktur). Pengembangan berorientasi objek menangani permasalahan
tersebut. Pengembangan berorientasi pada objek menggunakan objek sebagai unit dasar
dari analisis sistem dan desain. Suatu objek yang menggabungkan data dan proses tertentu
yang beroperasional dengan data tersebut. Data dikemas dalam suatu objek yang dapat
diakses dan dimodifikasi hanya dengan mengoperasionalkan, atau metode, yang terkait
dengan objek tersebut. Ketimbang melewatkan data pada prosedur, program akan
mengirimkan suatu pesan bagi objek untuk mengerjakan operasional yang telah tertanam
didalamnya. Sistem dimodelkan sebagai suatu kumpulan dari objek-objek dan hubungan
diantara mereka. Karena pemrosesan yang logis yang terletak didalam objek daripada
dalam perangkat lunak program yang terpisah, maka objek harus bekerja sama satu sama
lain untuk membuat sistem dapat bekerja. Pemodelan berorientasi objek berdasarkan pada
konsep kelas dan turunan. Pengembangan berorientasi objek lebih berulang dan bertahap
daripada pengembangan terstruktur tradisional, karena objek-objek dapat dipakai ulang,
pengembangan berorientasi objek berpotensi menghemat waktu dan biaya pembuatan
perangkat lunak karena perusahaan dapat memakai ulang objek perangkat lunak yang telah
dibuat sebagai bahan untuk aplikasi lainnya.
Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer (ComputerAided Software
Engineering - CASE)
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014 | 11
13.
Sistem memiliki perbedaan pada ukuran dan kompleksitas teknologi dan pada
masalah organisasi yang akan diselesaikan.
SIKLUS HIDUP SISTEM TRADISIONAL (Traditional Systems Life Cycle)
Metode paling lama untuk membangun sistem informasi. Metodologi daur hidup
adalah pendekatan bertahap untuk membangun suatu sistem, membagi pengembangan
sistem kedalam tahapan formal. Pada pendekatan ini para ahli (analis sistem dan
programmer) berperan lebih dominan daripada pengguna. Para ahli bertanggung jawab
banyak, dari analisa sistem, desain dan penerapan kerja.
Sistem daur hidup masih digunakan untuk membangun sistem besar yang kompleks
yang mensyaratkan ketepatan dan mensyaratkan analisa formal, spesifikasi yang sudah
diketahui dan kontrol yang ketat selama proses membangun sistem. Pendekatan ini
membutuhkan banyak biaya, waktu dan tidak fleksibel. Daur hidup sistem didominasi oleh
pendekatan waterfall yang maksudnya adalah tugas dari sutau tahapan harus selesai
sebelum tahapan lain dimulai. Pendekatan ini juga tidak cocok untuk sistem desktop yang
kecil.
PEMBUATAN PROTOTIPE (Prototyping)
Prototyping terdiri dari membangun sebuah sistem experimental secara cepat dan
biaya bagi pengguna untuk mengevaluasi yang murah. Berinteraksi dengan prototype,
pengguna dapat memiliki ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi. Menggunakan
proses iterative pengembangan sistem, yaitu proses dari desain permulaan, mencobanya,
memperbaiki, dan mencobanya lagi.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014 | 12
Sangat berguna saat ada ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi desain.
Digunakan untuk menghasilkan sistem yang sesuai kebutuhan pengguna.
software
yang
diketegorikan
sebagai
Fourth-generation
languages.
dalam jumlah banyak atau aplikasi dengan penuh dengan logika prosedur dan kebutuhan
akan pembaharuan. Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan pengembangan
aplikasi pengguna dengan cara mengontrol pengembangan aplikasi pengguna dengan
biaya pembenaran dari proyek sistem informasi pengguna dan menetapkan perangkat
keras, lunak dan standar kualitas untuk pengembangan aplikasi pengguna.
PAKET PERANGKAT LUNAK APLIKASI DAN ALIH DAYA (Application Software
Packages and Outsourcing)
Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan aplikasi, membeli
paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mendapatkan aplikasi berdasar
permintaan yang dikembangkan oleh perusahaan luar secara alih daya.
persyaratannya,
cara
penerapannya,
mengantisipasi
keuntungan,
biaya
komponen software sehingga menjadi suatu aplikasi yang meyeluruh. Contoh, toko online
menggabungkan chart, mesin pencarian dan autentikasi pengguna.
Layanan Web dan Komputasi Berorientasi Layanan (Web Services and ServiceOriented Computing)
Memungkinkan sebuah perusahaan untuk berbagi data dan pelayanan pada perusahaan
lain tanpa memerlukan penyesuaian program yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan
karena menggunakan suatu standar yang universal.