Anda di halaman 1dari 7

KUIS 1

HUKUM TERMODINAMIKA 1

DISUSUN OLEH:
SRI DARMAYANTI
KELAS : 3 KB
DOSEN : IR. H MUHAMMAD YERIZAM M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Soal ganda
1. Hukum pertama termodinamika menyatakan:
a.
Kalor tidak dapat masuk ke dan keluar dari suatu system
b.
Energi adalah kekal
c.
Energi dalam adalah kekal
d.
Suhu adalah tetap
e.
Sistem tidak mendapat usaha dari luar
Pembahasan:
Hukum termodinamika ke-1 menyatakan: meskipun energi kalor telah berubah menjadi
perubahan energi dalam dan usaha luar gas, jumlah seluruh energi itu selalu tetap.
Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energi molekul pada sistem. Apabila
usaha dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh kalor dari lingkungan, maka
energi dalam pada sistem akan naik. Sebaliknya, energi dalam akan berkurang apabila
sistem melakukan usaha pada lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan.
Dengan demikian, perubahan energi dalam (U) pada sistem yang tertutup merupakan
selisih kalor yang diterima (Q) dengan usaha yang dilakukan oleh system (W).
U = Q W
Kunci: B
1.

Mengapa Energi Dalam suatu gas ideal ditentukan oleh suhu. Hal ini disebabkan

a.
b.
c.

karena adanya
Energi kinetik
Energi Mekanik
Energi Potensial

d. Energi Panas
e. Energi listrik

Pembahasan:
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan
gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh
partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi
dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang
terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu,

perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis,
perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
a.
Untuk gas monoatomik:
Energi Dalam (U)=(3/2)NkT
b.
Untuk gas Diatomik:
Pada suhu sedang: U= (5/2)NkT
Pada suhu tinggi: U= (7/2)NkT
Dimana N=jumlah partikel, k=konstanta Boltzman dan T=suhu.
Dari pesamaan di atas tampak bahwa Energi Dalam suatu gas berbanding lurus dengan
suhunya.
Kunci: A

2.

a.
b.
c.
d.
e.

Tiga mol gas monoatomik bersuhu 47oC dan bertekanan 2 x 105Pascal mengalami
proses isokhorik hingga tekanannya bertambah menjadi 3 x 10 5 Pascal. Bagaimana
hasil Perubahan energi dalam gas tersebut jika Konstanta gas umum (R) = 8,315
J/mol.K
6034,5 joule
7065,7 joule
5986,8 Joule.
4578,0 joule
6707,8 joule

Pembahasan
Diketahui :
Suhu awal (T1) = 47oC + 273 = 320 K
Tekanan awal (P1) = 2 x 105 Pa
Tekanan akhir (P2) = 3 x 105 Pa
Konstanta gas umum (R) = 8,315 J/mol.K
Jumlah mol (n) = 3
Ditanya : Perubahan energi dalam gas
Jawab :
Pada proses isokhorik, volume tetap sehingga tidak ada usaha yang dilakukan gas
(W = 0).
Hukum I Termodinamika :

Berdasarkan penurunan rumus ini disimpulkan bahwa pada proses isokhorik, kalor yang
ditambahkan pada sistem (Q) menyebabkan energi dalam (U) sistem bertambah.
Demikian sebaliknya, kalor yang dilepaskan sistem menyebabkan energi dalam
sistem berkurang. Berapa besar perubahan energi dalam gas ? Perubahan energi
dalam gas dihitung menggunakan rumus energi dalam di bawah
.
Energi dalam gas :
Agar dapat menghitung perubahan energi dalam
maka harus diketahui suhu akhir (T2). Hitung T2menggunakan rumus hukum GayLussac.
Hukum Gay-Lussac (isokhorik/volume tetap) :

Hitung perubahan energi dalam gas :

Perubahan energi dalam gas adalah 5986,8 Joule.

3.

Bagaimana proses perpindahan panas benda dapat terjadi dari benda yang satu

a.
b.
c.
d.

menjadi benda yang lainnya,peristiwa ini disebabkan karena adanya perubahan


Tekanan
Suhu
Volume
Energi

e.

Sistem

Pembahasan :
Dalam proses termodinamika kita kenal Kalor (Q), Kerja (W), Sistem dan Lingkungan.
Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat
adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa
kalor merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang
berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih
tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan.
Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir
dari lingkungan menuju sistem.
Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka
Kerja (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis
(mekanis tuh berkaitan dengan gerak) Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap
lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan.
Sebaliknya jika lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah
dari lingkungan menuju sistem.
Kunci : B
4.
a.
b.
c.
d.
e.

Apa yang akan terjadi ketika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem dan
sistem melakukan kerja terhadap lingkungan..
volume sistem berkurang dan tekanan sistem berkurang
volume sistem bertambah dan tekanan sistem bertambah
volume sistem bertambah dan tekanan sistem berkurang
volume sistem sama dengan tekanan sistem
volume sistem bertambah dan tekanan sistem tetap

pembahasan :
Kerja yang dilakukan sistem selama perubahan volume
Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu kita tinjau kerja yang dilakukan sistem
terhadap lingkungan. Untuk menghitung besarnya kerja (W) yang dilakukan sistem, kita
tinjau gas ideal yang berada dalam sebuah wadah yang ditutup dengan sebuah
penghisap/piston. Penghisap bisa digerakkan naik dan turun. Gambar ini disederhanakan

menjad dua dimensi. Anggap saja gambar ini tiga dimensi. Volume = panjang x lebar x
tinggi

Gas ideal diwakili oleh titik-titik yang terletak di dalam wadah. Alas wadah bersentuhan
dengan sebuah benda yang memiliki suhu yang lebih tinggi (mirip seperti air dalam panci
yang dipanaskan di atas nyala api). Benda bersuhu tinggi tidak disertakan dalam gambar ,
bayangkan saja dalam pikiran ya Gas ideal dalam wadah merupakan sistem, sedangkan
benda-benda lainnya yang berada di luar wadah, termasuk benda bersuhu tinggi yang
bersentuhan dengan alas wadah, merupakan lingkungan. Karena suhu lingkungan lebih
tinggi dari suhu sistem, maka kalor dengan sendirinya mengalir dari lingkungan menuju
sistem. Adanya sumbangan energi dari lingkungan menyebabkan energi dalam sistem (gas
ideal) bertambah. Energi dalam gas ideal berbanding lurus dengan suhu (U = 3/2 nRT),
karenanya ketika energi dalam gas ideal bertambah, suhu gas ideal juga meningkat.
Peningkatan suhu gas ideal menyebabkan gas ideal memuai dan mendorong piston sejauh s.
Ketika mendorong piston sejauh s, sistem (gas ideal) melakukan kerja terhadap lingkungan
(udara luar).
Pada mulanya tekanan sistem besar (P1) dan volume sistem kecil (V1). Tekanan berbanding
terbalik dengan volume (ingat lagi materi teori kinetik gas). Setelah kalor mengalir dari
lingkungan menuju sistem dan sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, volume sistem
bertambah (V2) dan tekanan sistem berkurang (P2).

Besarnya kerja yang dilakukan sistem pada proses di atas adalah :


Kerja (W) = Gaya dorong (F) x perpindahan (s). Karena gaya dorong (F) = tekanan (P) x
luas permukaan (A) piston, maka persamaan Kerja bisa ditulis menjadi :
W = Fs F = PA
W = PAs As = V
W = PV
Perlu diketahui bahwa kerja yang dilakukan sistem terjadi selama perubahan volume.
Karenanya, kerja total yang dilakukan sistem bisa diperoleh dengan mengalikan perubahan
tekanan dan perubahan volume. Secara matematis ditulis seperti ini :
W = (tekanan akhir tekanan awal)(volume akhir volume awal)
W = (P2-P1)(V2-V1)

ESSAY :
1.

Anda mungkin juga menyukai