LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kllan
muda dan dikemukakan oleh 50-70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih
66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual-mual dan 44% mengalami muntahmuntah. Bila keadaan ini semakin berat dan tidak tertanggulangi maka disebut hiperemesis
gravidarum, dilaporkan terjadi sekitar 0,05% sampai 2% dari semua kehamilan.
Hiperemesis gravidarum dapat mulai terjadi pada minggu ke 4-10 kehamilan dan
selanjutnya akan membaik umumnya pada usia kehamilan 20 minggu. Selain dampak
fisiologis kehidupan wanita dan janinnya, Hiperemesis gravidarum memberikan dampak
secara psikologis, sosial, dan spiritual.
Kontak sosial dengan orang lain juga berubah karena wanita mengalami perubahan
yang sangat kompleks pada kehamilannya, hal ini bisa menimbulkan perasaan terisolasi dan
kesendirian. Pernyataan ini didukung oleh studi yang dilakukan oleh Still, at all.(2001) yang
menyatakan bahwa 1 dari 3 wanita dengan mual dan muntah mengalami stres dan
perpecahan dalam keluarga, gangguan emosional, dan gangguan fungsi sosial. Hal ini terjadi
pada wanita yang bekerja dimana hampir 50% mengalami penurunan efisiensi kerja, dan
25% membutuhkan waktu untuk istirahat bekerja.
Oleh karena itu keluarga perlu menggunakan mekanisme koping dalam mengatasi
keadaan ini, serta bisa menjadi sistem pendukung bagi kilen dalam mengahadapi masa krisis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana
melaksanakan
gravidarum ?
1.3 TUJUAN
Page | 1
Untuk mengetahui cara melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan hiperemesis
gravidarum.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah Menambah pengetahuan serta informasi
mengenai Asuhan Keperawatan Pada pasien dengan Hiperemesis Gravidarum. Sehingga
mahasiswa/mahasiswi dapat lebih mengerti dan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Hiperemesis Gravidarum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Page | 2
Gravidarum
adalah
mual
muntah
berlebihan
sehinga
mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual muntah
merupakan gangguan yang paling sering ditemui pada kehamilan trimester 1, kurang
lebih 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. (Mitayani, 2009).
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan biasanya pada hamil muda
dimana penderita mengalami mual dan muntah yang berlebihan sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderitanya. ( Achadiat, 2004)
Jadi Hiperemesis Gravidarum merupakan penyakit yang sifatnya bertahap
yaitu adanya emesis atau mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan
2.1.2
2.1.3
Pathways
Faktor alergi
Faktor predisposisi
Emesis
gravidarum
Penyesuaian
Komplikasi
Peningkatan estrogen
Penurunan pengossongan
lambung
Peningkatan tekanan
gaster
Hiperemesis gravidarum
Intake nutrisi menurun
Gangguan
nutrisi
kebutuhan
Pengeluaran nutrisi
berlebihan
Dehidrasi
Page | 4
Cairan eksta seluler
hemokonsentrasi
dan plasma
Gangguan
Metabolisme intra
Otot
Kelemahan
lemah
Aliran darah
Perfusi
Penurunan
ke jaringan
keseimbangan
Intoleransi
sel
menurun
tubuhjaringan menurun
kesadaran
otak
cairan dan elektrolit
aktifitas
2.1.4
Manifestasi Klinis
Pembagian Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai berikut ( Manuaba,
2007) :
1. Tingkat I:
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan:
1) Dehidrasi turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke
esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Ferkuensi nadi sekitar 100x/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II:
a. Tampak lemah dan apatis
b. Dehidrasi sedang
c. Turgor kulit turun
d. Lidah mongering
e. Tampak icterus
f. Nadi meningkat. Temperature naik, tekanan darah turun
g. Hemokonsentrasi disertai oliguria
h. Badan keton dalam keringat dan air kencing
3. Tingkat kedua lanjutan:
Page | 5
a. Kardiovaskular:
1) Frekuensi nadi semakin cepat semakin cepat diatas 100x/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Panas badan meningkat
b. Liver fungsinya terganggu menimbulkan icterus yang khususnya tampak pada
mata
1) Fungsi lainnya terganggu
c. Ginjal: dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan:
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseron yang dapat diperkirakan dengan
baunya yang khas
d. Berat badan makin turun
e. Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat rupture esophagus dan
3
tajam.
g. Ginjal:
1) Oliguria semakin berat dan menjadi anuria.
2.1.5 Pemeriksaan penunjang
1. Labolatorium
a. Darah : hb, haemotokrit, golongan darah, kadar estrio.
b. Urin : kemungkinan ditemui protein, aceton dan kadar estriol yang berkurang,
reduksi. Pada pemeriksaan hiperemesis gravidarum grade i yang dilakukan :
elektrolit darah dan urinalisis. Pada hiperemesis gravidarum urin terdapat
aseton.
Page | 6
2. USG
Untuk mengetahui keadaan janin hidup, intrauterine, tunggal, cairan amnion
berkurang, derajat kematangan plasenta.
3. Pemeriksaan cardiotokografi (ctg)
Untuk mengetahui djj yang abnormal.
4. Pemeriksaan amnioskopi
Untuk mengetahui air ketuban berkurang, bercampur mekonium dan mengandung
sel-sel.
5. Pemeriksan sitosol vaginal
Untuk mengetahui adanya tanda-tanda post-term.
2.1.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada ibu dengan hiperemesis gravidarum menurut (Ai
Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2010) dimulai dengan :
1. Pencegahan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
yang fisiologik. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan berumur 4 bulan.
b. Menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil, tetapi lebih sering.
c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
d. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau
terlalu dingin.
f. Menjamin defekasi teratur.
g. Menganjurkan makan makanan yang banyak mengandung gula untuk
menghindarkan kekurangan karbohidrat.
2. Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan
pengobatan.
a. Sedativa yang sering diberikan adalah pohenobarbital.
b. Vitamin yang dianjurkan yaitu vitamin B1 dan B2 yang berfungsi untuk
mempertahankan kesehatan syaraf, jantung, otot, serta meningkatkan
pertumbuhan dan perbaikan sel (Admin, 2007) dan B6 berfungsi
Page | 7
menurunkan keluhan atau gangguan mual bagi ibu hamil dan juga
membantu dalam sintesa lemak untuk pembentukan sel darah merah
(Admin, 2007).
c. Antihistaminika juga dianjurkan.
d. Pada keadaan lebih berat diberikan
antiemetik
seperti
diklomin
muntah.
e. Riwayat perkawinan
Kemungkinan terjadi pada perkawian usia muda.
f. Riwayat kehamilan
1) Hamil muda : ibu pusing, mual dan muntah, serta tidak ada nafsu makan.
2) Hamil tua : pemeriksaan umum terhadap ibu mengenai kenaikan berat
badan, tekanan darah, dan tingkat kesadaran.
g. Riwayat kontrasepsi
untuk mengetahui apakah klien pernah menggunakan alat kontraepsi lain atau
tidak dan apa ada keluhan saat menggunakan kontrasepsi.
h. Pola aktivitas sehari-hari
1) Nutrisi : dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama
hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis makanan,
kualitas dan kuantitas makanan, serta berapa banyak klien minum dalam 1
hari. Pada klien hiperemesis gravidarum grade asupan makan dan minum
berkurang, ibu mengalami mual dan muntah setelah makan.
2) Eliminasi : dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK klien sebelum
dan selama hamil. BAB meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan bau.
Serta kebiasaan BAK meliputi frekuensi, warna, dan jumlah. Pada kasus
hiperemesis gravidarum frekuensi urin berkurang diakibatkan karena adanya
dehidrasi.
3) Aktifitas : dikaji untuk mengetahui pola aktifitas sehari-hari. Pada pasien
hiperemesis gravidarum aktifitas menjadi terganggu.
4) Istirahat : dikaji untuk mengetahui pola istirahat tidur pasien. Berapa lama
waktu pasien tidur siang dan tidur malam. Pada klien hiperemesis
gravidarum kebutuhan istirahat akan berkurang karena adanya gangguan
rasa nyaman klien mengalami mual dan muntah.
3. Pemeriksaan fisik
a. Sistem Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
b. Sistem Kadiovaskuler
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit)
dapat menunjukan dehidrasi hipovolemia.. Pada penyakit yang berat dan
berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat
terjadi.
c. Sistem Gastrointestinal
Page | 11
2.
sehingga
tidak
merangsang
tanda-tanda
3.
4.
5.
sirkulasi.
Dengan mengetahui intake dan output cairan
diketahui keseimbangan cairan didalam
6.
tubuh.
Setelah 24 jam anjurkan untuk Minum
minum tiap jam
yang
sering
dapat
menambah
2. Perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah yang
terus-menerus.
Tujuan:
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
No. Intervensi
1.
Kaji kebutuhan nutrisi ibu
Rasional
Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi ibu
dapat dinilai sejauh mana kekurangan nutrisi
pada
2.
Observasi
dalam
porsi
tetapi sering
4.
langkah
kecil mengurangi
dalam
porsi
pemenuhan
kecil
lambung
dapat
dan
5.
menentukan
dan
selanjutnya.
tanda-tanda Untuk mengetahui sejauh mana kekurangan
kekurangan nutrisi
3.
ibu
dan
6.
kering
tidak
merangsang
makanan yang kering dan tidak pencernaan dan mengurangi perasaan mual.
merangsang
pencernaan
(roti
7.
8.
menghabiskan makanan
Timbang berat badan ibu
siperhatikan
dan
berusaha
menghabiskan makanannya
Dengan menimbang berat badan dapat
diketahui keseimbangan berat badan sesuai
usia kehamilan dan pengaruh nutrisi.
Rasional
Dengan mengobservasi tingkat nyeri
diketahui
dapat
sehingga
tekanan
dapat
pada
mencegah
gastrointestinal,
muntah
yang
berulang.
2. Perhatikan kebersihan mulut ibu Kebersihan mulut yang baik dan terpelihara
sesudah dan sebelum makan
dapat
menimbulkan
rasa
nyaman
juga
berulang.
Anjurkan ibu untuk beristirahat Dengan istirahat yang cukup dan membatasi
yang
cukup
dan
pengunjung
Kolaborasi dalam
ibu
pemebrian Obat antiemetik mengurangi muntah dan obat
antiemetik dan sedatif dengan sedatif membuat ibu tenang, sehingga dapat
dokter
4. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek psikologis
terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.
Tujuan:
Pola pertahanan diri efektif
No.
Intervensi
Rasional
1. Bantu ibu untuk mengungkapkan Dengan mengungkapkan
perasaannya
secara
langsung dapat
diketahui
reaksi
perasaannya,
ibu
terhadap
terhadap kehamilan.
kehamilannya.
2. Dengarkan keluhan ibu dengan Ibu merasa diperhatikan dan tidak sendiri
penuh perhatian
3. Diskusikan
bersama
mengenai
dihadapai
masalah
dan
pemecahan
terutama
keluarga
kehamilan ibu
kehamilanya.
7. Kolaborasi dengan ahli psikiatri Untuk mengetahui adanya kemungkinan
jika diperlukan
No.
1.
Intervensi
Jelasakan
pada
ibu
Rasional
mengenai Agar ibu menyadari akan pentingnya
pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan nutrisi bagi janin dan ibu mengetahui
2.
dan perkembangan
Periksa fundus uteri
3.
BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS HIPEREMESIS GRAVIDARUM II
Ny.A datang dengan keluarganya ke Rumah sakit pada tanggal 13 April 2015. Ny.A
sedang hamil 10 Minggu HPHT 15 Januari 2015 TP 22 oktober 2015 ,tes pemeriksaan kehamilan
Page | 17
(+) oleh sendiri tanggal 20 Februari 2015. Tn.B suami ibu mengatakan istrinya hamil pertama
belum pernah melahirkan dan belum pernah keguguran. Ibu mengatakan sering mual-muntah,
terlihat lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, urine sedikit dan belum BAB sejak
2 hari yang lalu. Gejala ini diperberat semenjak 2 minggu yang lalu. Pola makan ibu biasanya 4
kali sehari dengan menu nasi sayur, daging, tempe dan buah sedangkan minum habis 2-3
luter/hari. Semenjak hamil ibu jarang makan hanya 1x dalam sehari. Tn.B mengatakan istrinya
takut akan kehamilan dan persalinannya dan mengaku belum siap terhadap tanggung jawabnya
sebagai ibu.
Hasil pemeriksaan menunjukan:
Keadaan umum lemas, kesadaran compos mentis TD 80/60, nadi 110 x/menit, suhu
37,80C, respirasi 24x/menit. BB 47kg, BB sebelum hamil 50kg penurunan 3kg, TB 155cm.
Pemeriksaan sistematis kepala, rambut: Hitam, bersih. Muka: simetris dan agak pucat, tidak ada
oedema, mata conjungtiva anemis sclera ikterik mata tampak cekung. Mulut kering, agak bau
mulut, nafas bau aseton, tidak ada caries, lidah mongering dan kotor Telinga: tidak ada serumen.
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening. Payudara membesar kanan
dan kiri, tumor tidak ada, areola hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol, kolostrum belum
ada. Jantung terdengar lup dup, regular, paru-paru tidak ada wheezing dan ronchi. Abdomen
inspeksi tidak ada bekas operasi, perut belum terlihat membesar, palpasi janin teraba
ballottement. Anogenital tidak ada oedema, tidak ada varises. Ekstrimitas tungkai simetris kanan
dan kiri, tidak ada oedema, releks patella positif kiri dan kanan, tidak ada varises, turgor kulit
makin berkurang. Pemeriksaan penunjang Hb: 10,2 gr%, urine : protein (+) 1, reduksi negative,
sedimen ada.
a. Identitas
1) Pasien
a) Nama
b) Tempat/tgl lahir/umur
c) Agama
d) Status perkawinan
e) Pendidikan terakhir
f) Pekerjaan
g) Alamat
h) Suku Bangsa
i) Diagnosa Medis
j) Nomor RM/CM
k) Tanggal Masuk RS
2) Penanggung jawab
a) Nama
b) Umur
c) Hubungan dengan klien
d) Pendidikan terakhir
e) Pekerjaan
f) Alamat
g) Hubungan
: Ny A
: Bandung/ 24 Januari 1993/ 21 tahun
: Islam
: Menikah
: SMA
: Ibu rumah tangga
: jl. Sukaati 24 garunggag kulon kecamatan sukajadi
: sunda
: hiperemesis gravidum
: 001002003
: 13 April 2015
: Tn B
: 23 tahun
: Suami
: SMA
: Karyawan Swasta
: jl. Sukaati 24 garunggag kulon kecamatan sukajadi
: Suami
b. Riwayat menstruasi
1)
2)
3)
4)
Menarche
Siklus haid
Lama
Karakteristik
:
:
:
:
15 tahun
Teratur (+ 28 hari)
5-6 hari
Cair, kadang bergumpal, berwarna merah segar, ganti
: belum ditemukan
Page | 19
Waktu
Usia
Jenis
Penolon
Penyul
Keadaa
persalia
persalinan
persali
it
n nifas
nan
-
n
-
f. Riwayat KB
1) Jenis
2) Lama
3) Alasan pelepasan
4) Dukungan keluarga
Anak
J
B
H/
Kelaina
: tidak ada
: tidak ada
: belum pernah menggunakan konrasepsi
: keluarga mendukung dalam pengguanaan
alat kontrasepsi
5) Pengambilan keputusan dalam keluarga: suami
g. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Sejak awal kehamilan pasien sering mengalami mual, muntah. Klien
mengatakan mual, muntah disertai persaan lemah dan tidak nafsu makan.
Gejala ini semakin berat semenjak 2 hari yang lau sampai-sampai urine
pasien sedikit dan pasien sulit untuk BAB. Sehingga akhirnya keluarga
membawa klien ke rumah sakit pada tanggal 13 April 2015.
b) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 14 April 2015 klien mengeluh mual
dan muntah. Mual dan muntah bertambah apabila ada makanan yang masuk.
2) Riwayat kesehatan yang dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit gastritis.
3) Riwayat kesehatan yang keluarga
Klien mengatakn dikeluarganya tidak terdapat riwayat kehamilan ganda/ kembar.
Page | 20
Aktivitas
Nutrisi:
Sebelum hamil
Selama Hamil
Frekuensi
4x sehari
1x sehari
Jenis
Nasi,
a. Makan
tempe,
buah
Jumlah
250 gr
100 gr
Keluhan
Mual, muntah
b. Minum
Jenis dan
2
frekuensi
Eliminasi:
Frekuensi
5-6 x sehari
2-3 x sehari
Warna
Kuning
Kuning
Keluhan
1 x sehari
Semenjak
a. BAK
b. BAB
Frekuensi
hari
pasien
belum
BAB
Konsistensi
Lembek
Warna
Kuning
Keluhan
Page | 21
Istirahat Tidur
Jumlah
7 jam
5 jam
Pola
21.00-04.00
20.00-24.00,
03.00-
04.00
4
Keluhan
Personal Hygiene:
Sulit tidur
Frekuensi
2 x sehari
2x sehari
Cara Pemenuhan
mandiri
mandiri
Frekuensi
2 x sehari
2x/hari
Cara Pemenuhan
Mandiri
mandiri
Frekuensi
3 kali seminggu
1 kali seminggu
Cara Pemenuhan
Mandiri
mandiri
d. Vulva hygiene
e. Perawatan
a. Mandi
b. Gosok Gigi
c. Keramas
Payudara
tanpa
pijatan
dan
prosedur khusus
f. Ganti
pakaian 2x sehari
2x sehari
dalam
5
Jenis bahan
Pola aktivitas
Kain katun
Melakukan
Kain katun
pekerjaan Tidak
melakukan
Hubungan Seksual
melakukan dan
tidak
sehari-hari
pernah
olahraga
2x seminggu
i. Pemeriksaan fisik
Page | 22
1) Keadaan Umum:
Kesadaran
2) Tanda-Tanda Vital
: TD
= 80/60 mmHg ;
Nadi
= 110x/menit ;
Respirasi
= 24x/menit;
Suhu
= 38,7 oC
:47 Kg
IMT : 19,6
4) Sistem Pernafasan
Hidung simetris, Selaput mukosa hidung merah muda, tidak ada pernafasan
cuping hidung, bentuk dada simetris, pengembangan otot pernapasan simetris,
tidak ada retraksi intercosta. paru-paru tidak ada wheezing dan ronchi.
5) Sistem Kadiovaskuler
Akral teraba hangat, tidak ada peningkatan vena jugularis. terdengar bunyi
jantung S1 dan S2, bunyi regular, tidak terdapat bunyi murmur, gallop, CRT 2
detik.
6) Sistem Gastrointestinal
Rambut hitam , bersih, tidak mudah rontok. Sclera ikterik, mulut. Mata tampak
cekung. Bibir kering, agak bau mulut, nafas berbau aseton, tidak ada caries, lidah
mengering dan kotor. Gusi berwarna pucat, tidak terdapat pembengkakan, dan
tidak terdapat perdarahan. Terdapat refleks menelan, bising usus 15x/menit, tidak
terdapat benjolan pada anus.
7) Sistem persarafan
Klien dapat merasakan sensasi rasa panas, dingin, tajam, tumpul. Reflek patela
+1/+1.
8) Sistem Endokrin
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
9) Sistem perkemihan
Tidak terdapat keluhan, kandung kemih klien rata, klien mengatakan BAK 3 kali
sehari.
10) Sistem Muskuloskeletal
Page | 23
Bentuk dan ukuran extremitas bawah simetris, tidak ada edema reflek patela +1 /
+1 ,.
11) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit semakin menurun.
12) THT
Telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat pengeluaran cairan pada lubang
telinga.
13) Sistem Penglihatan
Mata kanan dan kiri simetris, alis kanan dan kiri simetris, konjungtiva berwarna
pucat, sclera ikterik, tidak terdapat edema pada kelopok mata, terdapat refleks
berkedip..
14) Sistem reproduksi
a) Payudara
Payudara kiri dan kanan membesar, puting susu tidak menonjol, kolostrum
belum ada. Aerola iperpigmentasi.
b) Abdomen dan uterus
Pada abdomen tidak ada bekas luka, perut belum terlihat membesar, palpasi
janin teraba ballottement.
c) Vulva dan Vagina
Pada kedua kedua labia berwarna merah muda, tidak terdapat varises, tidak
terdapat perlukaan, tidak terdapat pengeluaran darah atau nanah.
j. Data psikologis
1) Status emosi
Klien
mengatakan
jika
mempunyai
masalah
klien
4) Konsep diri
a) Gambaran diri
Page | 24
d) Harga diri : Klien merasa telah menjadi wanita seutuhnya karena bisa hamil
dan memberikan keturunan, dan klien mengatakan bahwa seluruh
keluarganya sangat senang dengan kehamilannya.
e) Identitas diri: Klien merasa bangga sebagai wanita karena dapat menjadi
seorang istri yang dapat memberikan keturunan
k. Data sosial
1) Dengan keluarga dan tetangga
keluarga dan tetangga baik, hal ini dapat dengan banyaknya tetangga dan
keluarga yang menjenguk.
2) Dengan petugas
3) Dengan sesama pasien
m. Data penunjang
No Hari/tanggal
1
15 april 2015
2
15 april 2015
Pemeriksaan
Hematologi
Hasil
Nilai Rujukan
a. Hemoglobin
10,2 g/dL
Urin
a. protein
+1
b. reduksi urine
Negative
c. sedimen
Ada
2. Analisa Data
Page | 25
NO DATA PENUNJANG
1
DS :
a. Klien mengatakan
BAK nya sedikit
DO :
a. Mukosa bibir
kering
b. Nafas bau aseton
c. Mata cekung
d. Lidah mengering
dan kotor
e. Turgor kulit makin
berkurang
f. Protein urine (+)
DS :
a. Suami mengatakan
istrinya sering
mual muntah
b. Suami mengatakan
nafsu makan
istrinya berkurang
DO :
a. BB menurun ( BB
sebelum hamil 50
kg, BB saat hamil
47 kg)
b. Klien Nampak
lemah
c. Makan hanya
1xsehari
d. Konjungtiva
anemis
e. Hb=10,2 gr%
f. bising usus
15x/menit
DS :
a. klien mengatakan
takut akan
kehamilan dan
persalinannya
b. klien mengatakan
belum siap
INTERPRETASI DATA
Hiperemesis gravidarum
MASALAH
Kekurangan cairan
dan elektrolit.
peningkatan estrogen
penurunan pengosongan
lambung
peningkatan tekanan gaster
Perubahan nutrisi:
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
yang berhubungan
dengan mual dan
muntah
terus
menerus.
emesis gravidarum
hiperemesis gravidarum
intake nutrisi menurun
perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Kehamilan
Tidak
efektifnya
pola pertahanan diri
Perubahan peran
cemas
Page | 26
terhadap
tangguang
jawabnya sebagai
seorang ibu
DO :
3. Diagnose Keperawatan
a. Kekurangan cairan dan elektrolit yang berhubungan dengan muntah yang berlebihan
dan pemasukan yang tidak adekuat.
b. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat mual dan muntah terus menerus.
c. Tidak efektifnya pola pertahanan diri yang berhubungan dengan efek psikologis
terhadap kehamilan dan perubahan peran sebagai ibu.
4. Intervensi Keperawatan
No.
1
Diagnosa
Keperawatan
Kekurangan cairan
dan elektrolit yang
berhubungan dengn
muntah
yang
berlebihan
dan
pemasukan
yang
tidak adekuat
Tujuan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
kebutuhan cairan
dan elektrolit
pasien terpenuhi,
dengan kriteria
hasil
:
1. Mukosa bibir
lembab
2. Tidak terdapat
tanda-tanda
dehidrasi
3. Turgor kulit
Perencanaan
Intervensi
1. Anjurkan
untuk minum
tiap jam
2. Catat intake
dan output
3. Pantau tetesan
cairan infus
20tetes/menit
Rasional
1. Minum yang sering
dapat
menambah
pemasukan
cairan
melalui oral.
2. Dengan mengetahui
intake dan output
cairan
diketahui
keseimbangan cairan
didalam tubuh.
3. Jumlah tetsan infus
yang tidak tepat tepat
dapat menyebabkan
terjadinya kelebihan
dan
kekurangan
cairan
didalam
Page | 27
baik
5. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
emberian
cairan infuse
Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
yang berhubungan
dengan intake yang
tidak
adekuat
ditandai
dengan
mual dan muntah
terus menerus
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi,
dengan kriteria
hasil:
1. Terjadi
peningkatan
berat badan
2. Konjungtiva
tidak anemis
3. Nafsu makan
pasien
meningkat
4.
5.
1. Beri makanan
dalam porsi
kecil tetapi
sering
1.
2. Berikan
makanan dalam
keadan hangat
dan bervariasi
2.
sistema sirkulasi.
Dengan
mengobservasi
tanda-tanda
kekurangan
cairan
dapat
diketahui
sejauh mana keadaan
umum
dan
kekurangan
cairan
pada ibu. Tekanan
darah turun, suhu
meningkat, dan nadi
meningkat
merupakan
tandatanda dehidrasi dan
hipovolemia.
Pemberian
cairan
infus
dapat
mengganti
jumlah
cairan elektrolit yang
paling hilang dengan
cepat, sehingga dapat
mencegah keadaan
yang lebih buruk
pada ibu.
Makanan
dalam
porsi kecil dapat
mengurangi
pemenuhan lambung
dan
mengurangi
kerja peristaltik usus
serta memudahkan
proses penyerapan.
Makanan
yang
bervariasi
untuk
menambah
nafsu
makan ibu, sehingga
diharapkan
kebutuhan nutrisinya
dapat terpenuhi.
Page | 28
3. Anjurkan klien
untuk memakan
makanan yang
kering dan tidak
merangsang
pencernaan (roti
kering dan
biskuit)
4. Berikan ibu
motivasi agar
mau
menghabiskan
makanan
5. Observasi
kebutuhan
nutrisi ibu
Tidak
efektifnya
pola pertahanan diri
yang berhubungan
dengan
efek
psikologis terhadap
kehamilan
dan
perubahan
peran
sebagai ibu.
3. Makanan
kering
tidak
merangsang
pencernaan
dan
mengurangi perasaan
mual.
4. Ibu
merasa
diperhatikan
dan
berusaha
menghabiskan
makanannya
5. Dengan mengetahui
kebutuhan nutrisi ibu
dapat dinilai sejauh
mana
kekurangan
nutrisi pada ibu dan
menentukan langkah
selanjutnya.
6. Untuk mengetahui
6. Observasi
sejauh
mana
tanda-tanda
kekurangan nutrisi
kekurangan
akibat muntah yang
nutrisi
berlebihan
7. Dengan menimbang
7. Timbang berat
berat badan dapat
badan ibu
diketahui
keseimbangan berat
badan sesuai usia
kehamilan
dan
pengaruh nutrisi.
Setelah dilakukan
1. Bantu ibu untuk 1. Dengan
tindakan
mengungkapkan
mengungkapkan
keperawatan rasa
perasaannya
perasaannya, dapat
pola pertahanan diri
secara langsung
diketahui reaksi ibu
pasie dapat
terhadap
terhadap
terpenuhi, dengan
kehamilan.
kehamilannya
2. Dengarkan
2. Ibu merasa
kriteria hasil :
keluhan
ibu
diperhatikan dan
Pasien mampu
dengan penuh
tidak sendiri dalam
menerima
Page | 29
perubahan perannya
sebagai seorang ibu
perhatian
mengatasi
masalahnya
3. Diskusikan
3. Melalui diskusi dapat
bersama ibu
diketahui koping ibu
mengenai
dalam menghadapi
masalah yang
masalahnya.
dihadapai dan
pemecahan
masalah yang
dapat dilakukan. 4. Dengan membantu
4. Bant ibu untuk
memecahkan
memecahkan
masalah ibu, maka
masalahnya,
perawat dapat
terutama yang
menemukan pola
berhubungan
koping ibu yang
dengan
efektif.
kehamilan.
5. Keluarga dapat
5. Libatkan
diajak bekerja sama
keluarga dalam
dalam memberikan
kehamilan ibu
dukungan pada ibu
terhadap
kehamilanya.
6. Untuk mengetahui
6. Kolaborasi
adanya kemungkinan
dengan ahli
faktor psikologis
psikiatri jika
yang lebih berat
diperlukan
sebagai penyebab
masalah.
Page | 30
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hiperemesis Gravidarum merupakan penyakit yg sifatnya bertahap yaitu adanya
emesis atau mual muntah berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan hanya
terjadi pada keadaan hamil saja. Penyababnya belum ditemukan secara pasti namun dapat
dari penyebab fisik maupun psikologis. Biasanya perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila perasaan terjadi terusmenerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energy. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya hiperemesis gravidarum. Untuk
tanda dan gejalanya dapat dibagi 3 tingkatan yaitu tingkat 1 : ringan, tingkat 2 : sedang dan
tingkat 3 : berat.
4.2 SARAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan kita harus mampu mengenali tanda-tanda hiperemesis
gravidarum pada ibu hamil, salah satunya tanda-tanda ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum yaitu mual dan mutah secara terus menerus dan tidak adanya nafsu makan.
Tenaga kesehatan berperan penting terhadap kesehatan ibu dan janin agar ibu dan janin tetap
dalam keadaan aman dan sehat. Maka dari itu kita sebagai seorang perawat mampu
memperluas pengetahuan dari berbagai ilmu, tidak hanya ilmu kesehatan melainkan ilmu di
luar keseahtan.
Page | 31
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, Chrisdiono M. 2004. Prosedur tetap obstetric dan ginekologi. Jakarta: EGC
Bagus Ida Gde, (2003). Penuntun Kepaniteraan klinik obsetri dan ginekologi. Jakarta: Penerbitan
Buku Kedokteran EGC
Bagus Ida Gde, (2007). Pengantar Kuliah obstetric. Jakarta: Penerbitan Kedokteran EGC
Manuaba, ida bagus gde & Manuaba chandranita I.A dkk. 2007. Pengantar kuliah obstetric.
3Jakarta : EGC
Mitayani, (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika.
Page | 32