Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK KORUPSI TERHADAP BIDANG PELAYANAN

KESEHATAN MASYARAKAT, BIROKRASI PEMERINTAH DAN


POLITIK DEMOKRASI
BY : KELOMPOK 3
Indonesia adalah negeri yang indah, tetapi korupsi perlahan
menghancurkannya. Korupsi yang telah diberi julukan extraordinary crime
memang benar-benar terbukti. Dari sekian banyak studi korupsi, jelas terlihat
berbagai dampak negatif dari akibat korupsi tersebut. Korupsi yang ada di
Indonesia tidak berdampak hanya pada satu aspek kehidupan saja, dimulai dari
lingkungan hingga ekonomi. Korupsi yang begitu mudah dilakukan, bisa
menyebabkan dampak yang begitu buruk bagi kehidupan.

Dampak yang dirasakan bangsa dan Negara adalah kerugian secara
finansial atau berkurangnya pendapatan Negara dan rusaknya struktur
pemerintahan dan moral bangsa. Sulit untuk mengingkari, korupsi sudah bersifat
endemik, bekerja sistemis, menggerogoti birokrasi kekuasaan dan
menghancurkan kepercayaan publik pada pemerintahan di Indonesia.


Kesehatan Masyarakat
Seluruh aktivitas yang bertujuan menjamin dan
mempromosikan kesehatan suatu populasi yang merupakan
tanggung jawab bersama beberapa organisasi sosial misalnya
Negara atau Pemerintah.
Faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu:

Lingkungan Perilaku
Pelayana
Kesehatan
keturunan
Politik dan Demokrasi
Politik merupakan suatu rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
yang kita kehendaki.Politik secara umum
menyangkut proses penentuan tujuan Negara
dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan
tujuan itu memerlukan kebijakan kebijakan
umum yang menyangkut pengaturan,
pembagian, atau alokasi sumber sumber yang
ada.
Lanjutan
Demokrasi yaitu perlindungan terhadap hak-
hak rakyat serta keterlibatan rakyat dalam
pemilihan pemimpin-pemimpin pemerintahan dan
perumusan kebijakan publik, terlepas dari
perbedaan-perbedaan kecil di antara corak-corak
demokrasi yang ada. Dalam kehidupan bernegara,
demokrasi berarti membatasi kekuasaan
pemerintahan demi melindungi hak dan
kepentingan rakyat. Demokrasi identik dengan
pelaksanaan pemilu yang bebas, kompetitif dan
jujur. Demokrasi identik dengan partisipasi rakyat
secara bebas dan bertanggung jawab.
Birokrasi Pemerintah
Birokrasi pemerintah merupakan sistem pemerintah yang
dilaksanakan oleh petugas pemerintah karena telah
berlandaskan hierarki dan jenjang jabatan. Birokrasi juga dapat
diartikan sebagai susunan cara kerja yang sangat lambat, dan
menurut pada tata aturan yang banyak likunya. Fungsi dan peran
birokrasi :


Melaksanakan
pelayanan
publik
Pelaksana
pembangunan
Manajemen
pemerintah
Abdi
masyarakat
DAMPAK KORUPSI!!!!!

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Korupsi pada sektor kesehatan akan berimbas
penurunan angka harapan hidup dan menaikkan angka
kematian bayi. Naik dan tingginya harga obat-obatan
dan rendahnya kualitas alat kesehatan pada rumah sakit
dan puskesmas serta sarana kesehatan masyarakat
lainnya.
Menurunnya derajat
kesehatan masyarakat
yang berimbas pada IPM
(Indeks Pembangunan
Manusia)
Pendelegasian ke jajaran di bawah kepala dinas,
mengakibatkan adanya fasilitas yang tidak memadai
pada sarana dan prasarana puskesmas, serta alat-alat
rumah sakit umum daerah
Rendahnya kualitas alat
kesehatan pada rumah
sakit dan puskesmas
serta sarana kesehatan
masyarakat lainnya
Tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan, seperti
periksa hamil gratis dan mendapatkan layanan KB gratis.
perempuan harus mengeluarkan biaya mahal untuk
berobat, karena negara tidak menyediakan dana untuk
layanan kesehatan yang murah dan berkualitas.
Kesejahteraan
perempuan tidak pernah
meningkat
Birokrasi Pemerintah

Korupsi bukan suatu bentuk tindak pidana
biasa karena ia merusak sendi-sendi
kehidupan yang paling dasar yaitu etika
sosial bahkan kemanusiaan. Kejujuran sudah
tidak ditegakkan lagi dan yang paradoksal
adalah siapapun yang meneriakkan
kejujuran justru akan diberikan sanksi sosial
dan politik oleh otoritas menteri, aparat
penguasa bahkan oleh masyarakat sendiri.
Banyak pejabat negara, wakil rakyat atau
petinggi partai politik yang tertangkap
karena korupsi namun tidak menunjukkan
perasaan bersalah, malu ataupun jera di
depan umum. Hal ini terjadi karena
anggapan bahwa mereka akan bebas dari
tuduhan atau akan dengan mudah bebas
dengan memberikan upeti kepada penegak
hukum yang mengadilinya.
Matinya
Etika
Sosial
Politik
Secara umum peraturan dan perundang-
undangan berfungsi untuk mengatur
sesuatu yang substansial dan merupakan
instrumen kebijakan (beleids instrument)
yang berguna untuk memecahkan suatu
masalah yang ada di dalam masyarakat.
Di sisi sebaliknya, aparat hukum yang
semestinya menyelesaikan masalah
dengan fair dan tanpa adanya unsur
pemihakan, seringkali harus mengalahkan
integritasnya dengan menerima suap,
iming-iming, gratifikasi atau apapun
untuk memberikan kemenangan. Kondisi
ini sudah semakin merata melanda
aparat hukum yang ada di negeri ini,
sehingga memunculkan anekdot di
masyarakat bahwa hukum itu hanya adil
bagi yang memiliki uang untuk menyuap,
sedangkan bagi masyarakat miskin
keadilan hanyalah angan-angan saja.
Tidak
Efektifnya
Peraturan
dan
Perundang-
undangan
Survei terbaru yang dilakukan oleh
PERC menunjukkan, bahwa tiga
negara Indonesia, India, dan Filipina
adalah negara dengan performa
birokrasi yang paling buruk di Asia.
Tidak efisiennya birokrasi ini
dianggap sebagai faktor yang masuk
menghalangi investasi asing masuk
ke negara tersebut. Dalam peringkat
PERC ini, Indonesia menempati
posisi nomor dua terburuk di Asia
setelah India.
Birokrasi
Tidak
Efisien
Politik Demokrasi
Kondisi politik yang carut
marut dan cenderung sangat
korptif menghasilkan
masyarakat yang tidak
demokratis. Perilaku koruptif
dan tindak korupsi dilakukan
dari tingkat yang paling
bawah. Konstituen didapatkan
dan berjalan karena adanya
suap yang diberikan oleh
calon-calon pemimpin partai,
bukan karena simpati atau
percaya terhadap kemampuan
dan kepemimpinaya.
Munculnya
kepemimpinan
korup
Demokrasi yang ditetapkan di
Indonesia sedang menghadapi
cobaan berat yakni berkurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap
demokrasi. Hal ini dikarnakan
terjadinya tindak korupsi besar-
besaran yang dilakukan oleh
petinggi pemerintah legislatif
atau petinggi partai politik.
Kondisi ini mengakibatkan
berkurangnya bahkan hilangnya
kepercayaan publik terhadap
pemerintah yang sedang berjalan.
Hilangnya
kepercayaan
publik pada
demokrasi
Korupsi yang sudah
menyadera pemerintahan
pada akhirnya akan
menghasilkan konsikuensi
menguatnya plutokrasi
(system politik yang dikuasai
oleh pemilik modal/kapitalis)
karena sebagian orang atau
perusahaan besar melakukan
transaksi dengan
pemerintah, sehingga pada
suatu saat merekalah yang
mengendalikan dan menjadi
penguasa di negeri ini.
Menguatnya
Plutokrasi
Perusahaan besar
mengendalikan politik dan
sebaliknya juga politik
digunakan untuk keuntungan
perusahaan besar. Bila kita
melihat sisi lain politik,
seharusnya kedaulatan ada di
tangan rakyat. Namun yang
terjadi sekarang ini adalah
kedaulatan ada di tangan
partai politik, karena
anggapan bahwa partailah
bentuk representasi rakyat.
Hancurnya
kedaulatan
rakyat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai