Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK MASIF

KORUPSI
KELOMPOK 3
PENGERTIAN KORUPSI
Korupsi sesungguhnya sudah lama ada terutama sejak manusia pertama kali mengenaltata kelola
administrasi. Pada kebanyakan kasus korupsi yang dipublikasikanmedia, seringkali perbuatan korupsi tidak
lepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan. Korupsi juga sering dikaitkan pemaknaannya dengan
politik. Sekalipun sudah dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar hukum, pengertian korupsi
dipisahkan dari bentuk pelanggaran hukum lainnya. Selain mengkaitkan korupsi dengan politik, korupsi juga
dikaitkan dengan perekonomian, kebijakan publik, kebijakan internasional, kesejahteraan sosial, dan
pembangunan nasional. Begitu luasnya aspekaspek yang terkait dengan korupsi hingga organisasi
internasional seperti PPB memiliki badan khusus yang memantau korupsi dunia. Dasar atau landasan untuk
memberantas dan menanggulangi korupsi adalah memahami pengertian korupsi itu sendiri. Pada bagian ini
dibahas mengenai pengertian korupsi berdasarkan definisi-definisi umum dan pendapat para pakar.
PENGERTIAN DAMPAK
MASIF KORUPSI
Pengertian Dampak Masif Korupsi
Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi
bangsa dan negara. Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan
memperburuk kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi
mahal dengan kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap pendidikan
dan kesehatan menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam,
kerusakan lingkungan hidup, dan citra pemerintahan yang buruk di mata
internasional sehingga menggoyahkan sendisendi kepercayaan pemilik
modal asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun
menjadi semakin terperosok dalam kemiskinan.
DAMPAK TERHADAP POLITIK DAN
DEMOKRASI
Korupsi memiliki dampak yang sangat negatif terhadap politik dan demokrasi
di berbagai negara. Berikut adalah beberapa dampak utama korupsi terhadap
politik dan demokrasi seperti:
MUNCULNYA KEPEMIMPINAN
KORUP
Kondisi politik yang carut marut dan cenderung sangat koruptif menghasilkan
masyarakat yang tidak demokratis. Perilaku koruptif dan tindak korupsi dilakukan dari
tingkat yang paling bawah. Konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap
yang diberikan oleh calon – calon pemimpin partai, bukan karena simpati atau percaya
terhadap kemampuan kepemimpinannya. (Buku Pendidikan Anti-Korupsi Perguruan
Tinggi)
HILANGNYA KEPERCAYAAN
PUBLIK PADA DEMOKRASI
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia sedang menghadapi
cobaan berat yakni berkurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap demokrasi. Hal ini dikarenakan terjadinya tindak
korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah,
legislatif atau petinggi partai politik. Kondisi ini
mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan
publik terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.
MENGUATNYA PLUTOKRASI
Korupsi yang sudah menyandera pemerintahan pada akhirnya menghasilkan konsekuensi
menguatnya plutokrasi (sistem politik yang dikuasai oleh pemilik modal/kapitalis) karena
sebagian orang atau perusahaan besar melakukan ‘transaksi’ dengan pemerintah, sehingga
pada suatu saat merekalah yang mengendalikan dan menjadi penguasa di negeri ini.
HANCURNYA KEDAULATAN
RAKYAT
Dengan semakin jelasnya plutokrasi yang terjadi, kekayaan negara ini hanya dinikmati olehsekelompok tertentu
bukan oleh rakyat yang seharusnya. Perusahaan besar mengendalikan politik dan sebaliknya juga politik
digunakan untuk keuntungan perusahaan besar. Bila kita melihat sisi lain politik,seharusnya kedaulatan ada di
tanganrakyat.
Dampak terhadap
Penegakan Hukum
Fungsi Pemerintahan Mandul
Korupsi telah mengikis banyak kemampuan pemerintah untuk melakukan fungsi yang
seharusnya. Bentuk hubungan yang bersifat transaksional yang lazim dilakukan olehberbagai
lembaga pemerintahan begitu juga Dewan Perwakilan Rakyat yang tergambardengan
hubungan partai politik dengan voter-nya, menghasilkan kondisi yang sangatrentan terhadap
terjadinya praktek korupsi.
Hilangnya Kepercayaan Rakyat Terhadap
Lembaga Negara
Korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara seperti yang terjadi di Indonesia dan
marak diberitakan di berbagai media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga tersebut hilang. Berikut ini lembaga negara yang paling korup menurut Barometer
Korupsi Global (BKG) pada tahun 2009:
Dampak Terhadap Pertahanan
dan Keamanan
Dampak Kerusakan
Lingkungan
KESIMPULAN
Semua bentuk korupsi dicirkan tiga aspek. Pertama pengkhianatanterhadap kepercayaan atau amanah yang
diberikan, kedua penyalahgunaanwewenang, pengambilan keuntungan material ciri-ciri tersebut dapatditemukan
dalam bentuk-bentuk korupsi yang mencangkup penyapan pemersasn, penggelapan dan nepotisme. Ketiga jenis
ini apapun alas annya danmotivasinya merupakan bentuk pelanggaran terhadap norma-norma tanggung jawab dan
menyebabkan kerugian bagi badan-badan negara dan publik.Korupsi dapat membawa dampak negatif yang cukup
luas dalamkehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Dampak negatif ini berimbaskepada berberapa aspek
kehidupan antara lain aspek ekonomi, pelayanankesehatan, sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintahan, politik
dandemokrasi, penegakkan hokum, pertahanan dan keamanan dan kerusakanlingkungan.
TERIMKASIH!

Anda mungkin juga menyukai