Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Oleh:
Anggi Khariza Putri

(1202110041)

Aulia Mutia Sari

(1202110042)

Liliani

(1202110056)

Telkom Economic Business School


Bandung
2013

1.1 PENDAHULUAN
Mempelajari sejarah dan perkembangan suatu ilmu merupakan hal yang sangat penting.
Banyak hal yang dapat diperoleh dari kajian sejarah. Walaupun memang dalam pembahasan
suatu sejarah dan perkembangan tersebut terdapat beberapa versi. Sejarah dan perkembangan
akuntansi membuat akuntan masa kini menghargai kontribusi pemikiran terdahulu. Sejarah juga
dapat berbicara tentang proses perkembangannya hingga sampai pengembangan masa kini.
Pentingnya mempelajari sejarah adalah untuk memahami praktik dahulu, sekarang dan prediksi
masa depan.
1.2 EVOLUSI PEMBUKUAN PENCATATAN BERPASANGAN
1.2.1

Sejarah awal akuntansi

Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menghasilkan scenario. Kebanyakan


skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan pencatatan di
sebagian besar kebudayaan sejak sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Termasuk didalamnya
adalah kebudayaan Chaldean-Babilonia, Asiria dan Sumeria, yang menemukan pemerintahan
terorganiosasi pertama didunia, termasuk juga beberapa bahasa tulisan tertua, dan catatan
catatan usaha tertua yang masih dapat diselamatkan; kebudayaan mesir, dimana para juru
tulisnya menjadi titik pusat dimana keseluruhan mesin perbendaharaan dan bagian-bagian
lainnya berputar, kebudayaan cina, dimana akuntansi pemerintahannya memainkan peranan
yang vital dan rumit pada masa dinasti Chao (1122-256 SM); kebudayaan Yunani, dimana
zenon, seorang manajer dari wilayah Appolonius yang luas, memperkenalkan ditahun 256
SM sebuah system akuntansi pertanggungjawaban yang terperinci; dan kebudayaan Romawi,
dengan hukum yang mengharuskan para pembayar pajak membuat pelaporan mengenai
posisi keuangan mereka, dan dimana hak-hak sipil bergantung kepada jumlah harta benda
yang dilaporkan oleh para penduduknya.
Kehadiran dari bentuk-bentuk pembukiuan didunia kuno tersebut dapat dikaitkan
kepada beberapa factor, termasuk penemuan tulisan, diperkenalkannya angka-angka arab dan
system decimal, penyebaran pengetahuan mengenai aljabar, adanya sarana penulisan yang
tidak mahal, meningkatnya tingkat melek huruf, dan adanya suatu standar alat pertukaran.
Bahkan, A.C Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang
sistematis: Seni penulisan (the art of writing), karena pembukuan pada intinya adalah sebuah
catatan; (Arithmetic), karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya
serangkaian perhitungan sederhana; Milik Pribadi (Private Property), karena pembukuan
hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak
miliknya; Uang (money) yaitu transaksi yang belium selesai, karena tidak akan ada dorongan
untuk membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan ditempat saat itu juga;
Perdagangan (Commerce), karena sebuah penjualan local saja tidak akan menciptakan cukup
tekanan (volume bisnis) untuk, untuk merangsang manusia mengoordinasi berbagai
pemikiran kedalam suatu system; modal (capital), karena tanpa modal perdagangan tidak
akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan
2

Satu scenario yang cukup masuk akal adalah kisah orang orang timur tengah yang melakukan
bisnis dan seni yang perdagangan yang memperkenalkan metode mereka dalam pencatatan
rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan, yang kini dikenal dengan sebutan
pembukuan italia
1.2.2

Kontribusi Luca Pacioli

Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, p0ada umumnya
diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et
proportionalitayang didalamnya terdapat dua buah bab- de Computis et Scripturis- yang
menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Risalahnya mencerminkan praktik-praktik
yang berlaku di Venesia pada masa itu. Yang kemudian dikenal sebagai Metode Venesia
atau metode Italia. Tujuan pembukuan itu sendiri adalah untuk memberikan informasi
yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangya.
Debit dan kredit digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan
berpasangan.
1.2.3

Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan

Metode Italia ini menyebar keseluruh Eropa pada abad ke 16 dan 17 yang
selanjutnya menerima karakteristik-karakteristik dan perkembangan-perkembangan baru
untuk menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai model pencatatan berpasangan yang
telah mengalami evolusi dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu npengetahuan secara
umum. Perkembangan tersebut meliputi:
1. Pada abad ke 16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan yakni
diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang
berbada. Menurut yamey meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus,
misalnya, Untuk mencatat transaksi kas, transaksi penagihan atau jenis-jenis
pengeluaran tertentu. Tujuannya adalah untuk menjaga agar detail berada diluar jurnal
dan buku besar, dengan maksud untuk tidak membuatnya cepat penuh.
2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Serta
pada abad ke-17 dan 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan
transaksi.
3. Penerapan dari system pencatatan berpasangfan menurut peragallo. Dalam siklus kedua,
sepanjang thn 1559 hingga telah muncul suatu unsure baru- kritik atas pembukuan.
4. Menurut yamey berbagai akun barang digabungkan dengan akun barang-barang lain
dalam konsinyasi, barang didalam kemitraan (perusahaan), dan akun dalam perjalanan
mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar didalam buku besar.
5. Dimulai dengan east india company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti perkembangan
dari perusahaan tadi seiring dengan revolusi industry
6. Pada abad ke-18 metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi
7. Sampai awal abad ke-19 depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang
dagangan yang tidak terjual
3

8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industry.
Mendukung dua hipotesis:
a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu
perkembangan dari akuntansi biaya pada industry
b. Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi
diorganisasikan, dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya
mereka, memicu perkembangan dari prosedur akuntansi biaya internal pada abad ke
19.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada tekhnik-tekhnik
akuntansi untuk pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk
memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodic
10. Akhir abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,
akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah
penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial
engineering)
1.3 PERKEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA SERIKAT
1.3.1

Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)

Konsekuensi dari adanya ketergantungan kepada inisiatif manajemen ini akan meliputi:
1. Jika melihat sifat pragmatis dari solusi yang diterapkan, maka kebanyakan teknik-teknik
akuntansi kurang memiliki dukungan teoritis
2. Fokusnya adalah menetukan laba kena pajak dan meminimalkan pajak penghasilan
3. Teknik-teknik yang diadopsi dimotivasi oleh keinginan untuk meratakan laba (earnings
smooth)
4. Masalah-masalah yang kompleks dihindari dan solusi yang cepat diadopsi
5. Perusahan yang berbeda akan mengadopsi teknik-teknik akuntansi yang berbeda untuk
masalah yang sama
Situasi ini menimbulkan ketidakpuasan selama tahun 1920-an dua orang khususnya,
William Z. Ripley dan J.M.B Hoxley dengan terang-terangan mendesak untuk melakukan
perbaikan didalam standar untuk pelaporan keuangan.
Mendekati akhir abad ke-19, isu mengenai akuntansi untuk bunga muncul sebagai
bagian dari sebuah kepentingan yang lebih besar seiring dengan pengembangan biaya
produk yang realitas yang akan digunakan sebagai basis untuk menetapkan harga jual dan
pengukuran efisiensi proses manufaktur.
1.3.2

Tahap kontribusi institusi (1933-1959)

Tanda ini ditandai dengan adanya pembuatan dan peningkatan peranan institusi
didalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini meliputi pendirian securities and
exchange commission (SEC): persetujuan atas prinsip-prinsip umum oleh AIA; dan peran
4

baru yang dimainkan oleh Komite Prosedur Akuntansi (committee on accounting proceduresCAP). Masing-masing sbb
1. Pada tahun 1934, kongres menciptakan SEC dengan tugas untuk mengelola beragam
hukum-hukum investasi federal, termasuk undang-undang sekuritas pada tahun 1933
yang mengatur penerbitan sekuritas dipasar-pasar antarnegara bagian dan undang-undang
sekuritas 1934 yang mengatur perdagangan sekuritas
2. Prinsip-prinsip umum dari may, meliputi hal-hal berikut
a. Bahwa akun-akun pendapatan seharusnya tidak termasuk laba yang belum direalisasi,
dan pengeluaran-pengeluaran rutin yang dapat dibebankan kepada laba seharusnya tidak
dicatatkan pembebanannya terhadap laba yang belum direalisasi
b. Surplus modal (tambahan modal disetor) hendaknya tidak dibebankan dengan jumlah
yang umumnya dapat dibebankan kepada laba
c. Bahwa surplus yang dihasilkan (atau laba ditahan) dari suatu anak perusahan yang
dibuat sebelum terjadinya akuisisi adalah bukan menjadi bagian dari surplus keuntungan
konsolidasi dari induk perusahaan
d. Bahwa dividen dari saham diperoleh kembali (treasury stock) tidak dapat dikreditkan
ke laba perusahaan
e. Bahwa jumlah piutang dari para pejabat, karyawan, dan perusahaan-perusahaan afiliasi
hendaknya disajikan secara terpisah
3. Setelah diterbitkannya ASR, No 4 oleh SEC, yang menantang profesi akuntan untuk
memberikan dukungan substansial dari yang berwenang bagi prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku, dan meningkatnya kecaman dari asosiasi akuntansi amerika dan para
anggotanya yang baru saja dibentuk, institut selanjutnya ditahun 1938 memutuskan
memberikan kuasa kepada komite prosedur akuntansi untuk mengumumkan
keputusannya
1.3.3

Tahap konstribusi professional (1959-1973)

Suatu komite khusus atas program riset yang dibuat dithn 1957 dan 1958 mengusulkan
untuk melakukan pembubaran CAPdan departemen risetnya. AICPA menerima rekomendasi
dari komite dan mendirikan ditahun 1959, dewan prinsip akuntansi dengan misi untuk
memajukan pernyataan tertulis dari apa yang dinyatakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum
1.3.4

Tahap politisasi (1973-sekarang)

Keterbatasan yang dimiliki oleh baik asosiasi professional maupun manajemen


didalam memformulasikan suatu teori akuntansi telah mengarah kepada pengadopsian suatu
pendekatan yang lebih deduktif sekaligus melakukan politisasi atas proses penetapan
standarnya - sebuah situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa
angka-angka akuntansi memengaruhi perilaku berekonomi dan, sebagai konsekuensinya,
aturan-aturan akuntansi hendaknya dibuat didalam arena politik.

1.4 AKUNTANSI DAN KAPITALISME


Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi dengan adanya
klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal yang vital didalam
perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme ini
selanjutnya dikenal sebagai tesis atau argument sombart. Ia mengemukakan bahwa transformasi
aktiva menjadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis, dan akuntansi
yang sistematis dalam bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya
kemungkinan untuk seorang wirausahawan yang kapitalis untuk merencanakan, melakukan, dan
mengukur dampak dari aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan
bisnis itu sendiri, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan.
Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari pencatatan
berpasangan didalam ekspansi ekonomi setelah berakhirnya abad pertengahan:
1. Pencatatan berpasangan memberikan konstribusi bagi munculnya satu sikap baru atas
kehidupan ekonomi
2. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari
perhitungan-perhitungan ekonomis
3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang sistematis
4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan
manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan saham
gabungan. Sistem pencatatan berpasangan hanyalah menambahkan sedikit dari pemberian
kerangka kerja dimana data akuntansi dapat ditempatkan dan sementara datanya dapat diatur,
dikelompokkan, dan dikelompokkan kembali
1.5 RELEVASI SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah akuntansi dapat dinarasikan oleh episode-episode yang saling berhubungan
dengan suatu cara tertentu, spesifik, dan non-analitis, dengan uraian mengenai teori keilmuan,
pekerjaan individu yang unik, sistem nilai mereka dan kritik yang diberikan pada pekerjaan
pekerjaan yang berhubungan, atau interpretasional dengan memberikan penjelasan dari episodeepisode tersebut.
Sejarah akuntansi adalah studi atas evolusi yang terjadi pada pemikiran, praktik-praktik
dan institusi akuntansi sebagai respons dari perubahan-perubahan lingkungan dan kebutuhan
soaial. Hal ini juga memperhitungkan dampak yang ditimbulkan oleh evolusi tsb pada
lingkungan
Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap pedagogi diuraikan
dibawah ini:
Pertama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan selama berabad-abad
seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan intelektual yang mereka
miliki
Keduanya, adanya impor keunggulan-keunggulan pemikiran, konstribusi-konstribusi besar pada
literature, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja akan hilang, terfragmentasi, atau
dipelajari secara tidak sempurna didalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika mereka
6

telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki keahlian
sejarah
Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari sejarah perkembangan
pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan beresiko mendasarkan investigasi
yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar
1.6 ISU-ISU AKUNTANSIINTERNASIONAL
1.6.1

Definisi Akuntansi internasional

Weirich dan beberapa penulis lain memberikan klasifikasi 3 konsep utama:


1. Akuntansi untuk induk perusahaan anak perusahaan diluar negeri atau akuntansi untuk
anak perusahaan
2. Akuntansi komparatif atau internasional
3. Akuntansi universal atau dunia
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya.
Konsep ini mengarahkan akuntansi internasional menuju formulasi dan studi atas satu
kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi
internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional didalam
akuntansi. Hal ini meliputi:
a. Kesadaran akan adanya keragaman internasional didalam akuntansi perusahaan dan
praktik-praktik pelaporan
b. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing
Negara
c. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada
pelaporan keuangan
Akuntansi internasional. Konsep utama kedua dari istilah akuntansi
internasional mencakup dua pendekatan deskriptif dan informative. Menurut konsep
ini, akuntansi internasional meliputi seluruh jenis prinsip, metode dan standar akuntansi
yang dimiliki oleh semua Negara. Konsep ini meliputi sekumpulan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum yang dibuat untuk setiap negara, sehingga mengharuskan
akuntan memiliki pengertian multiprinsipal ketika mempelajari akuntansi internasional
Konsep dari akuntansi induk perusahaan-anak perusahaan di luar negeri, atau
akuntansi untuk anak perusahaan diluarnegeri, adalah konsep dengan ruang lingkup
yang paling tua dan sempit. Konsep ini memperkecil akuntansi internasional ke dalam
proses pengonsolidasian akun-akun dari induk perusahaan dan anak-anak perusahaannya
serta mentranslasikan mata uang asing ke dalam mata uang local. Definisinya adalah:
Akuntansi untuk anak perusahaan diluar negeri. Konsep utama ketiga yang dapat
diterapkan pada akuntansi internasional mengacu kepada praktik-praktik akuntansi dari
sebuah induk perusahaan dan anak perusahaan diluar negeri: suatu referensi kenegara
atau domisili tertentu dibutuhkan didalam konsep pelaporan keuangan internal yang
efektif. Para akuntan khususnya berkepentingan dalam translasi dan penyesuaian pada
7

laporan keuangan anak perusahaan. Munculnya masalah perbedaan akuntansi dan


perbedaan prinsip akuntansi yang harus diikuti akan bergantung kepada negara mana
yang digunakan sebagai referensi untuk tujuan translasi dan penyesuaian
Konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh amenkhienan yaitu:
1. Teori universal atau dunia :
Suatu konsep universal yang sedang dikembangkan oleh kaum pragmatis yang
percaya bahwa pemecahan dari permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
pelaporan secara internal berada pada keseragaman akuntansi diseluruh dunia
2. Teori multinasional :
Suatu konsep multinasional yang menyarankan agar akuntansi internasional
mencakup seluruh jenis prinsip-prinsip yang berbeda, standar, dan praktik-praktik
dari seluruh Negara
3.
Teori komparatif :
Suatu konsep komparatif yang menyarankan adanya klasifikasi analitikal atas
sistem-sistem akuntansi tiap negara, seperti yang telah dilakukan di ilmu-ilmu
social lainnya seperti ilmu ekonomi, politik dan hokum
4.
Teori transaksi-transaksi internasional
Suatu konsep internasional yang dibangun disekitar informasi akuntansi yang
dibutuhkan di dalam keputusan-keputusan perdagangan internasional dan investasi
internasional
5.
Teori translasi :
Suatu konsep translasi yang digunakan sebagai ciri-ciri pada akuntansi untuk induk
perusahaan dan anak perusahaan diluar negeri
Literatur dari akuntansi komparatif meliputi berbagai percobaan yang telah
dilakukan untuk mengklasifikasikan pola-pola akuntansi yang terdapat didalam
dunia akuntansi diberbagai sejarah zona pengaruh akuntansi yang berbeda.
Kondisi-kondisi lingkungan dapat dipastikan akan memberikan dampak kepada
penentuan dari standar akuntansi yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Relativisme cultural : dimana konsep-konsep akuntansi disatu Negara tertentu
adalah sama uniknya dengan cirri-ciri kebudayaan yang lainnya
2.
Relativisme linguistic :
dimana akuntansi sebagai suatu bahasa dengan sifat
leksikal dan tata bahasanya akan mempengaruhi perilaku linguistik dan
nonlinguistik dari para pengguna nya
3.
Relativisme politik dan sipil : dimana konsep-konsep akuntansi di setiap negara
manapun akan bergantung kepada konteks politik dan sipil dari Negara tersebut
4.
Relativisme ekonomi dan demografis : dimana konsep-konsep akuntansi disetiap
negara manapun akan bergantung kepada konteks ekonomi dan demografis dari
Negara tersebut
5.
Relativisme hokum dan perpajakan : dimana konsep-konsep akuntansi di setiap
negara manapun akan bergantung kepada dasar hokum dan perpajakan dari Negara
tersebut.

1.6.2

Harmonisasi standar akuntansi

Arti harmonisasi standar akuntansi

Istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memiliki arti sebuah


rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat
sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi, terutama jika
standardisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu Negara hendaknya
ditarapkan oleh suatu Negara yang lain. Harmonisasi menadi suatu bagian yang
penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar
dapat diartikan dan dipahami secara internasional

Manfaat dari harmonisasi

Pertama, bagi banyak Negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi


akuntansi dan audit yang memadai. Kedua, internasionalisasi yang berkembang
dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari Negaranegara didalam kaitannyadengan perdagangan dan arus investasi internasional
adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan
audit yang berlaku secara internasional. Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahanperusahaan untuk memperolah modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah
laba ditahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri
yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi

Batasan pada harmonisasi

Pertama, pemungutan pajak bagi semua Negara adalah satu sumber


permintaan yang terbesar akan adanya jasa-jasa akuntansi. Kedua, kebijakankebijakan akuntansi hampir slalu dibuat untuk mencapai sasaran politik ataupun
ekonomi yang kompatibel dengan sistem perekonomian atau politik yang
menyertainya disuatu Negara tertentu. Ketiga, beberapa rintangan bagi harmonisasi
internasional itu diciptakan oleh para akuntan sendiri melalui persyaratan lisensi
nasional yang ketat.

Anda mungkin juga menyukai

  • ILEUS
    ILEUS
    Dokumen1 halaman
    ILEUS
    AnggiKharizaPutri
    Belum ada peringkat
  • Bab 13
    Bab 13
    Dokumen10 halaman
    Bab 13
    AnggiKharizaPutri
    Belum ada peringkat
  • Bab 7 (Ahmed Riahi)
    Bab 7 (Ahmed Riahi)
    Dokumen10 halaman
    Bab 7 (Ahmed Riahi)
    AnggiKharizaPutri
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen10 halaman
    Bab 1
    AnggiKharizaPutri
    Belum ada peringkat