I.
TUJUAN PERCOBAAN
Dapat memahami pengaruh pH dan inhibitor terhadap aktivitas enzim.
II.
PRINSIP PERCOBAAN
- Enzim ptyalin (saliva amylase) dapat menghidrolisis amilum
menjadi sakarida yang sederhana dan dekstrin. Pada awal hidrolisis
warna amilum dengan iodine adalah biru, lambat laun warna itu
berubah menjadi coklat merah dan akhirnya tidak berwarna sejalan
-
III.
iodine).
TEORI DASAR
Enzim merupakan biokatalisator/katalisator organik yang diproduksi
tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim
berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi
dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang
beracun (Juryatin, 1997).
Aktivitas enzim ternyata dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut menentukan efektivitas kerja suatu enzim. Apabila faktor pendukung
tersebut berada pada kondisi yang optimum, maka kerja enzim juga akan
maksimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a
Substrat
Enzim mempunyai spesifitas yang tinggi. Apabila substrat cocok
dengan enzim maka kinerja enzim juga akan optimal.
pH (keasaman)
Enzim mempunyai kesukaan pada pH tertentu. Ada enzim yang
optimal kerjanya pada kondisi asam, namun ada juga yang optimal pada
kondisi basa. Namun kebanyakan enzim bekerja optimal pada pH netral.
Waktu
Waktu kontak/reaksi antara enzim dan substrat menentukan
efektivitas kerja enzim. Semakin lama waktu reaksi maka kerja enzim juga
akan semakin optimum.
Suhu
Seperti juga pH. Semua enzim mempunyai kisaran suhu
optimum untuk kerjanya.
Produk Akhir
Reaksi enzimatis selalu melibatkan 2 hal, yaitu substrat dan produk
akhir. Dalam beberapa hal produk akhir ternyata dapat menurunkan
produktivitas kerja enzim. Enzim tripsin memiliki pH optimum yang khas,
yaitu pH yang menyebabkan aktivitas maksimal. Pemberi atau penerima
proton yang penting pada sisi katalitik enzim berada dalam tingkat ionisasi
yang diinginkan. pH optimum enzim tidak perlu sama dengan pH lingkungan
normalnya, dengan pH yang mungkin sedikit berada diatas atau dibawah pH
optimum. Aktivitas katalitik enzim didalam sel mungkin diatur sebagian oleh
perubahan pada pH medium lingkungan.
Enzim memiliki tenaga katalitik yang luar biasa dan biasanya lebih
besar dari katalisator sintetik. Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap
substratnya. Tanpa pembentukan produk samping enzim merupakan unit
fungsional untuk metabolisme dalam sel, bekerja menurut urutan yang teratur.
Sistem enzim terkoordinasi dengan baik menghasilkan suatu hubungan yang
harmonis diantara sejumlah aktivitas metabolic yang berbeda (Cartono,2004).
Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan sangat
penting dalam aktivitas biologis. Dalam jumlah yang sangat kecil, enzim
dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya. Enzim ini akan
kehilangan aktivitasnya akibat :
-
Panas
Pelarut organik
yang bisa berupa senyawa organik atau logam. Senyawa organik itu terikat
pada bagian protein enzim. Bila ikatan itu lemah maka kofaktor tadi disebut
co-enzim dan dan jika terikat erat melalui ikatan kovalen maka dinamakan
gugus prostetis. Pada umumnya dua kofaktor itu tidak dibedakan dan disebut
co-enzim saja. Apabila enzim itu terdiri dari bagian seperti yang diterangkan
diatas maka keseluruhan enzim itu dinamakan holo enzim. Bagian protein
dinamakan apo-enzim dan bagian non proteinnya disebut co-enzim.fungsi
logam pada umumnya adalah untuk memantapkan ikatan substrat pada enzim
penting
untuk
proses
katalitiknya.
Contohnya
adalah
konsentrasi
substrat.penghambatan
kompetitif
biasanya
Golongan I Oksidoreduktase
Enzim yang ternasuk dalam golongan ini dapat dibagi dalam dua
bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase.
b)
Golongan II Transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi
pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain. Beberapa
contoh enzim yang termasuk golongan ini adalah meeetiltransferase,
hidroksimetiltransferase,
karboksiltransferase,
asiltransferase
dan
Golongan IV Liase
Golongan V Isomerase
Golongan VI Ligase
struktur tersebut, diperlukan suhu dan pH yang sesuai. Apabila kedua faktor
tersebut tidak terpenuhi, enzim akan kehilangan sifat dan kemampuannya
(Sadikin, 2002). Secara dingkat, sifat-sifat enzim tersebut antara lain
(Dwidjoseputro, 1992) :
1. Berfungsi sebagi biokatalisator
2. Merupakan suatu protein
3. Bersifat khusus atau spesifik
4. Merupakan suatu koloid
5. Jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak
6. Tidak tahan panas
Fungsi enzim sebagai katalis untuk reaksi kimia dapat terjadi baik
didalam maupun diluar sel. Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu
substrat tertentu. Suatu enzim dapat bekerja 108 sampai 1011 kali lebih cepat
dibandingkan laju reaksi tanpa katalis. Enzim bekerja sebagai katalis dengan
cara menurunkan energi aktifasi, sehingga laju reaksi meningkat (Poedjadi,
2006). Enzim-enzim hingga kini diketahui berupoa molekul-molekul besar
yang berat molekulnya ribuan. Karena enzim tersebut dilarutkandalam air,
maka akan menjadi suatu koloid Beberapa enzim, diketahui memiliki
kemampuan untuk mengubah substrat menjadi hasil akhir dan sebaliknya,
yaitu mengubah kembali hasil akhir menjadi substrat jika kondisi lingkungan
berubah. dari golongan protease dan urase serta beberapa jenis enzim lainnya
(Dwidjoseputro, 1992).
IV.
Alat
Batang pengaduk
Pipet tetes
Stopwatch
Tabung reaksi
Water bath 38
Bahan
Aquadest
Kloroform
Larutan amilum 1%
Larutan iodine
Larutan toluen
Larutan phenol
Natrium florida
Pereaksi benedict
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
DATA PENGAMATAN
NAMA
PROSEDUR
HASIL
PERCOBAAN
PENGAMATAN
Pengaruh pH 5 mL larutan buffer pH 8+ Dari biru menjadi
terhadap
38C+
asam
asetat+
iodine 2 tetes
5 mL larutan buffer pH 7,4+
bening 29 menit
GAMBAR
inhibitor
terhadap
aktivitas enzim
abu-abu
benedict
Biru muda
hitam
benedict
Biru muda
hitam
Uji
benedict
Biru muda
1mL
saliva+
phenol
abu-abu
hitam
Uji
benedict
Biru muda
1mL saliva+ 0,5 gram Natrium Uji Iodine : warna
Florida+ simpan 10 menit+ 5 larutan
coklat
mL
sangat
larutan
amylum
1%+ endapan
Uji
benedict
Biru muda
1mL saliva+ 5 aquades + Uji Iodine : warna
simpan 10 menit+ 5 mL larutan larutan
abu-abu
hitam
Uji
benedict
Biru muda
VII.
DAFTAR PUSTAKA