Oleh:
Citha Amelia
141411006
Dida Anggiana
141411007
Dita Apriani
141411008
Endang Yuniarti
141411009
Kelas: 1A
: 8 Juni 2015
TUJUAN PERCOBAAN
1
2
3
4
5
II
DASAR TEORI
Garam besi (II) sulfat garam terhidrat merupakan garam terhidrat yang
memiliki rumus kimia [FeSO4.7H2O]. bentuk fisik dari garam ini adalah
Kristal berwarna biru kehijauaan. Garam besi (II) sulfat terhidrat
[FeSO4.7H2O] dapat digunakan untuk mempelajari reaksi reaksi yang
terjadi pada ion Fe (II). Besi yang murni adalah logam berwarna putih
perak yang kukuh dan liat. Melebur pada 1535C. Asam klorida (HCl)
encer atau pekat dan asam sulfat (H 2SO4) encer melarutkan besi yang
menghasilkan besi (II) dan gas hydrogen.
Fe + 2H+ Fe2+ + H2
Fe + 2HCl Fe2+ + 2Cl- + H2
Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan
belerang dioksida:
2Fe + 3H2SO4 + 6H+ 2Fe3+ + 3SO4 + 6H2O
Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II)
atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garamgaram ini mengandung kation Fe+ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion
gabungan dan kompleks yang berwarna tua adalah juga umum. Ion besi
(II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka ion besi (II)
merupakan zat preduksi yang kuat. Larutan semakin kurang asam, maka
semakin nyatalah efek ini. Di lingkungan larutan yang bersuasana netral
atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion
besi (II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II) harus
sedikit asam apabila ingin disimpan dalam waktu yang lama.
Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida,
Fe2O3. Garam besi (III) lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam
larutannya, terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda. Jika
larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat
pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi besi (II).
REAKSI-REAKSI DENGAN ION BESI (II)
Dengan memakai garam besi (II) sulfat [FeSO 4.7H2O] dapat
digunakan untuk mempelajari reaksi-reaksi ion besi (II):
a
pendinginan.
buatan.
Pengeringan
alami
meliputi
pengeringan
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
IV
ALAT
Hot plate
Gelas kimia 250 ml
Gelas ukur 50 ml
Statif + corong
Pipet tetes 2 buah
Kertas saring
Stopwatch
Batang pengaduk
Magnet stirrer
Spatula
Indikator pH
Thermometer
a
b
c
BAHAN
H2SO4
Serbuk besi (Fe)
Aquades
FLOWSHEET
Serbuk besi
3 gr
Reactor
Pemanasan (50C,30
menit)
kristal
Penyaringan
Pendinginan
Pengeringan
penimbangan
penyaringan
filtrat
/ filtrasi
dan
DATA PENGAMATAN
Proses pelautan
3,00 gr Fe + 25ml H2SO
4 20% FeSO
Pembersihan
alat + H (larutan warna abu
dan meja kerja
kehitaman)
Hasil filtrasi
: larutan berwarna abu
Waktu pemanasan : 30 menit
pH akhir
:
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
Penyaringan
Suhu (C)
50
55
53
45
40
37
33
Pengamatan
Putih keruh
Terdapat buih, abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
: 1,45 gram
: abu kehitaman
: biru kehijauan
: 5,73
Penyaringan /filtrasi
Warna Kristal
Warna filtrat
: biru kehijauan
: biru kehijauan
VI. PERHITUNGAN
a) Perhitungan stoikiometri
3
=0,0535
56
Mol Fe =
1.84 .20.10
=3,755 M
98
M H2SO4 =
Fe
H2SO4
0,0535
0,095
0,0535
0.0535
FeSO
0,04
0,0535
0,0535
0,0535
0,0535
0 ,6 7
=0,082. 100 =8,2
8,132
VIII. Pembahasan
Endang Yuniarti NIM 141411009
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan sintesis garam besi sebagai besi
(II) sulfat, dengan cara dilarutkan 3,00 gram serbuk besi dengan 25 mL asam sulfat
20% didalam gelas kimia 100 mL. Kemudian larutan tersebut dipanaskan dengan
suhu T set sebesar 50oC sambil dilakukan pengadukan dengan magnet stirer caranya
adalah dengan menjaga suhu agar konstan didaerah 50oC. Pada proses pemanasan
tersebut melibatkan perubahan suhu dan waktu proses yang terjadi. Untuk
mengetahui kondisi proses, maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu
tertentu seperti pada tabel pengamatan suhu saat pemanasan dibawah ini.
No.
1
2
3
4
5
6
7
Waktu (menit)
0
5
10
15
20
25
30
Suhu (C)
50
55
53
45
40
37
33
Pengamatan
Putih keruh
Terdapat buih, abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Larutan berwarna abu kehitaman
Pemanasan tersebut dilakukan diatas pemanas (hot plate). Apabila suhu yang
digunakan untuk memanaskan larutan tersebut terlalu tinggi, maka H2 yang
dihasilkan menjadi lebih banyak dan menyebabkan semakin berkurangnya massa
FeSO4 yang dihasilkan, seperti reaksi berikut.
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2
Setelah itu, dilakukan penyaringan campuran dalam kondisi yang masih panas
kemudian membilas residu dengan 10 mL aquades agar tidak ada kotoran yang
menempel dan ikut tertimbang, lalu filtrat dipanaskan sampai jenuh.
Kemudian kristal yang terbentuk disaring dan dilakukan pendinginan selama
24 jam. Setelah dilakukan pendinginan dan terbentuk kristal FeSO 4 yang berwarna
hijau kebiruan, kristal tersebut dikeringkan pada suhu 50oC dan ditimbang . Diperoleh
sebanyak 0,67 gram garam besi(II) sulfat sementara secara perhitungan stoikiometri
garam besi(II) sulfat yang terbentuk adalah 8,132 gram. Sehingga diperoleh yield
hasil percobaan sebesar 8,2%. Hal ini disebabkan karena kurang optimum pada saat
pemanasan yang menyebabkan larutan tak terlarut sempurna sehingga mempengaruhi
pembentukan Kristal yang dihasilkan.
IX. Simpulan
Dari hasil praktikum didapat Kristal FeSO 4 0,67 gram, sedangkan dari hasil
perhitungan teoritis didapat 8,132 gram.
DAFTAR PUSTAKA