KELOMPOK 5
GEOFISIKA SEMESTER 5
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Anggota Kelompok 5
Isna Ayu Mustika
Lintang Kesumastuti
13.11.2543
13.11.2544
13.11.2545
13.11.2546
Outline
1. Medan Magnet Bumi
2. Suseptibilitas
3. Pengukuran Geomagnet
4. Metode Geomagnetik
5. Analisis Geomagnetik
Deklinasi (D)
Yaitu sudut antara utara geografis dan utara magnetik yang
dihitung dari utara menuju timur
Inklinasi (I)
Yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju
bidang vertikal ke bawah.
Medan
Variasi Harian
Adalah variasi medan magnetik bumi yang sebagian besar
Badai Magnetik
Badai magnetik adalah gangguan yang bersifat
Anomali magnetik
Terjadi karena adanya variasi medan magnet kearah spasial
Teori Dasar
Prinsip dasar dari metode magnetik ini ialah Hukum tarikan
k I /H
Dimana
k= suseptibilitas material
I = intensitas kemagnetan
H= kuat medan magnet
Dimana k=0 untuk ruang hampa.
Diamagnetik
Paramagnetik
Ferromagnetik
4. Antiferromagnetik
5. Ferrimagnetik
diamagnetik
Diamagnetik mempunyai harga suseptibilitas k negatif dan
kecil.
Batuan memiliki kulit elektron yang telah jenuh dan memiliki
pasangan sehingga elektron berpresisi jika mendapat medan
magnet luar (H)
Contoh bahan diamagnetik : Bismuth, gipsum, marmer,
kuarsa, garam, seng, emas, tembaga.
paramagnetik
Batuan paramagnetic mempunyai harga suseptibilitas k positif
ferromagnetik
Batuan ferromagnetik memiliki suseptibilitas positif dan jauh
lebih besar 1.
Suseptibilitas bergantung pada temperatur.
Contoh besi, nikel kobalt, baja.
antiferromagnetik
Material ini mempunyai suseptibilitas seperti material
ferrimagnetik
Material ini mempunyai suseptibilitas magnetik yang sangat
magnetik lokal
Kemagnetan pada batuan sebagian disebabkan oleh imbasan dari
suatu gaya magnet yang berasosiasi dengan medan magnet bumi
dan sebagian dari kemagnetan remanen
Unsur-unsur yang mengontrol kerentanan magnet batuan
diantaranya adalah jumlah serta ukuran butir dan penyebaran
mineral ferrimagnetik yang terkandung.
Batuan beku dan batuan metamorf pada umumnya mempunyai
harga k yang relatif besar dibandingkan dengan sedimen. Batuan
basa dan ultrabasa mempunyai harga k paling tinggi, batuan
gunung api asam dan batuan metamorf mempunyai kerentanan
magnet sedang hingga rendah, dan batuan sedimen pada umumnya
mempunyai kerentanan magnet yang sangat rendah.
magnetik lokal
Kemagnetan pada batuan sebagian disebabkan oleh imbasan dari
suatu gaya magnet yang berasosiasi dengan medan magnet bumi
dan sebagian dari kemagnetan remanen
Unsur-unsur yang mengontrol kerentanan magnet batuan
diantaranya adalah jumlah serta ukuran butir dan penyebaran
mineral ferrimagnetik yang terkandung.
Batuan beku dan batuan metamorf pada umumnya mempunyai
harga k yang relatif besar dibandingkan dengan sedimen. Batuan
basa dan ultrabasa mempunyai harga k paling tinggi, batuan
gunung api asam dan batuan metamorf mempunyai kerentanan
magnet sedang hingga rendah, dan batuan sedimen pada umumnya
mempunyai kerentanan magnet yang sangat rendah.
Kemagnetan Remanen
Kemagnetan batuan bergantung pada medan magnet yang
dimiliki bumi dan kemagnetan batuan / mineral itu sendiri.
Kemagnetan remanen yang terjadi saat pembentukan
batuan disebut kemagnetan remanen alami (Natural
Remanent Magnetism / NRM) dan dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
1. Kemagnetan remanen alami primer. Terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu:
2. Kemagnetan remanen alami sekunder .Terjadi karena
proses kimia, terdiri dari:
Analisis Geomagnetik
Analisis Geomagnetik terdiri dari beberapa tahap,
yaitu :
1. Pengolahan Data Geomagnetik
2. Kontinuasi ke Atas
3. Reduksi ke kutub
4. Interpretasi Data Geomagnetik
Kontinuasi ke atas
Kontinuasi ke atas atau upward continuation merupakan proses
Reduksi ke kutub
Gambar
Interpretasi Kualitatif
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan menganalisa kontur
Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi kuantitaif dilakukan dengan pemodelan benda anomali
Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi kuantitaif dilakukan dengan pemodelan benda anomali
Kesimpulan
Penyelidikan geomagnet merupakan pendataan aspek-aspek