Anda di halaman 1dari 3

EFEK DISTOSIA

Bagi Ibu :
1. Infeksi intrapartum
Terjadi pada partus lama, disertai pecah ketuban. Bakteri di cairan amnion
menginvasi desidua & pembuluh korion bakteremia & sepsis pada ibu
& janin.
2. Ruptur uteri
Terjadi jika disproporsi fetopelvik terlalu parah & tidak terjadi
engagedment. Segmen bawah uterus sangat teregang sehingga dapat
menyebabkan ruptur.
3. Cincin retraksi patologis
Teraba sebagai sebuah krista transversal/oblik yang berjalan melintang di
uterus antara simfisis dan umbilikus. Timbul akibat persalinan yang
terhambat, disertai peregangan & penipisan berlebih pada segmen bawah
uterus.
4. Pembentukan fistula
Terjadi fistula vesikovaginal, vesikoservikal, atau rektovaginal akibat
tekanan berlebihan saat bagian bawah janin masuk ke PAP dan
persalinannya macet.
5. Cedera otot dasar panggul
Terjadi perubahan fungsional dan anatomis di otot, saraf dan jaringan ikat
dasar panggul akibat tekanan langsung dari bagian terbawah janin &
upaya mengejan ibu. Hal ini juga mengakibatkan inkontinensia urin serta
prolaps organ panggul.
Bagi Janin :
1. Infeksi intrapartum
(idem)
2. Pneumonia
Akibat aspirasi cairan amnion yang terinfeksi.
3. Kaput suksedaneum
Pembengkakan kulit kepala karena efusi serum. Terjadi sewaktu partus
setelah ketuban pecah. Dapat menghilang dalam beberapa hari.
4. Moulase kepala janin
Akibat tekanan his yang kuat, lempeng2 tulang tengkorak saling tumpangtindih 1 sama lain di sutura2 yang besar untuk menyesuaikan rongga
panggul. Pada moulase yang parah menyebabkan robekan tentorium,
laserasi pemb.darah janin, perdarahan intrakranial janin.
Diameter biparietal tidak dipengaruhi oleh moulase.

Faktor yang mempengaruhi moulase : nuliparitas, stimulasi oksitosin,


ekstraksi vakum.

Kaput suksedaneum

PROTOKOL PIMPINAN PERSALINAN


Protokol pimpinan persalinan yang disiplin & terstandardisasi dapat mengurangi
SC atas indikasi distosia. Dua komponen utamanya : amniotomi & oksitosin.
Pimpinan persalinan aktif
Hanya ditujukan pada nulipara, dimana persalinan didiagnosa bila terjadi his
yang nyeri, bloody show, dilatasi+effacement serviks dan pecah ketuban.
Persalinan harus dilakukan dalam waktu 12 jam.
Lakukan VT 1 jam sekali selama 3 jam pertama, jika tidak ada kemajuan
persalinan amniotomi. Berikan pula infus oksitosin.
PARTUS PRESIPITATUS

Persalinan yang sangat cepat (<3 jam), terjadi akibat his & kontraksi abdomen
yang kuat, rendahnya retensi jalan lahir atau ibu tidak sadar bahwa partusnya
sangat kuat.
Ditandai dengan kecepatan pembukaan serviks 5 cm/jam (nulipara) & 10
cm/jam (multipara), solusio plasenta, dan kontraksi uterus tiap 2 menit.
Efek pada Ibu :
- Ruptur uteri
- Laserasi jalan lahir
- Embolisme cairan amnion
- Perdarahan postpartum (karena kontraksi hipotonia
postpartum plasenta remnant perdarahan ).

uterus

Efek pada janin :


- Hambatan sirkulasi darah dan oksigenasi janin (karena kontraksi uterus
tanpa interval relaksasi)
- Trauma intrakranial (jarang terjadi)
- Bila tidak ada yang membantu persalinan bayi terjatuh & cedera.
Penatalaksanaan
- Analgesik kecil pengaruhnya
- Obat tokolitik (MgSO4) belum terbukti
- Anaestesi umum (pengganggu kontraktilitas uterus : halotan & isofluran)
berpengaruh
- Hentikan semua jenis oksitosin.

Anda mungkin juga menyukai