DISUSUN OLEH :
Parasuci Dewi
141.0721.029
Ida Mawaddah
141.0721.068
Susi Lidnowati
141.0721.051
141.0721.058
Yulius Toda
141.0721.001
Pokok Bahasan
: Ibu An.Y
Hari / Tanggal
Waktu
: 60 Menit
Tempat
Penyuluh
Penanggung Jawab
: Susi Lidnowati
konsep
I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 60 menit, diharapkan ibu An. Y dapat
mengerti dan mengetahui pengertian infeksi saluran pernapasan akut
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang infeksi saluran pernapasan akut
diharapkan ibu An.Y mampu :
a. Menyebutkan 5 penyakit yang sering dialami balita
b. Menyebutkan pengertian infeksi saluran pernapasan akut
c.
6. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan Audience
Metode
Media
Waktu
Pembukaan :
1. Salam pembukaan
- Menjawab salam
2. Apersepsi
- Menyimak
3. Tujuan
- Mendengarkan
Ceramah
5 menit
4. Kontrak waktu
Isi :
a. Menjelaskan 5 penyakit
Menyimak
Ceramah
Menyimak
Ceramah
Lembar
35
balik,
menit
alat tulis,
dan
Menyimak
Ceramah
Menyimak
Ceramah
Menyimak
Ceramah
leaflet
c. Menjelaskan tentang
penyebab ISPA
d. Menjelaskan tentang
komplikasi, pencegahan,
Diskusi
semua pertanyaan.
15
menit
2. Menyimpulkan
terima kasih.
3. Salam penutup
Ceramah
5 menit
Media
Lembar balik, alat tulis, leaflet
b. Sumber
Andriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta:Salemba Medika.
Bindle, R. & Ball, J. W. (2003). Pediatric nursing: caring for children. New
Jersey: Pearson Education
Hidayat, A. Aziz Alimut. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jilid II.
Jakarta: Salamba Medika.
Ngastiyah.(2005). Perawatan Anak Sakit.Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson. D., Winkelstein, M. L.& Schwart, P.
(2005). Wongs essentials ofpediatric nursing. Philadelphia: Mosby
Dahlan A, Aminullah A. (2007). Buku kuliah ilmu kesehatan anak. Jilid 2.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
www.who.int (diakses tgl 18 maret 2015 pukul 20.21)
III. Evaluasi
1. Prosedur
: Tanya jawab
2. Waktu
: 10 menit
3. Bentuk soal
: Lisan
4. Jumlah Soal
: 3 butir
Butir:
a. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
pengertian infeksi saluran pernafasan akut
b. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
penyebab infeksi saluran pernafasan akut
c. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
kompliksi dan pencegahan infeksi saluran pernafasan akut
2. Demam. Perlu diketahui ayah bunda bahwa demam bukanlah penyakit. Demam
adalah kondisi dimana tubuh mengalami kenaikan suhu sebagai respon dari berbagai
kondisi termasuk infeksi, tumbuh gigi, atau setelah imunisasi. Hubungi dokter segera
jika bayi yang berusia dibawah 3 bulan memiliki suhu 38oC dan berusia 3-6 bulan
memiliki suhu 38.3 oC, melalui pengukuran suhu lewat anus. Kompres kepala dan
tubuh bayi menggunakan kain basah atau kompres siap pakai. Upayakan bayi minum
ASI banyak dan jangan kenakan pakaian terlalu tebal atau berlapis-lapis.
3. Sembelit. Cara gampang untuk mendeteksi sembelit pada bayi atau balita adalah
dengan cara mengamati pada saat mereka buang air besar. Jika mereka menangis
setiap kali BAB dan feses nya berbentuk padat dan cukup keras, maka kemungkinan
si buah hati mengalami sembelit. Menambahkan asupan cairan yang berasal dari ASI
atau jus buah biasanya akan membatu meringankan tanda-tanda sembelit. Hubungi
dokter anak segera jika kondisi si kecil tidak membaik.
4. Ruam. ruam pada kulit bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi kulit
kering, lecet, infeksi, atau alergi. Kulit bayi jauh lebih sensitif bila dibanding kulit
orang dewasa, sehingga lebih rentan ternadap penyebab ruam. Untuk menghindari
ruam akibat pemakaian popok, jangan biarkan popok basah terlalu lama. Jika popok
sudah penuh, segera ganti dengan yang baru. Gunakan lotion khusus bayi atau baby
oil untuk mengatasi kulit kering bayi.
5. Batuk. Ada banyak penyebab batuk pada bayi dan balita, penyebab yang paling
umum adalah infeksi virus. Jika batuk disertai dengan demam sedang, kemungkinan
disebabkan oleh infeksi virus. Para ahli kesehatan anak mengingatkan bahwa obat
batuk sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang berusia dibawah 4 bulan. Berikan
ASI lebih sering, pantau kondisi demamnya, jika dalam beberapa hari tidak
membaik, segera hubungi dokter. Ayah bunda harus waspada, beberapa batuk dapat
huga disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya kondisi ini jauh lebih berbahaya
dibanding batuk yang disebabkan oleh infeksi virus.
B. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan sekelompok penyakit kompleks dan
heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab dan dapat mengenai setiap lokasi
di sepanjang saluran nafas (WHO, 2007).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan
adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti
sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup
saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan
paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru
termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad
remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. (
Wong, 2005 ).
Jadi, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit yang menyerang
salah satu bagian atau lebih saluran pernafasan mulai dari hidung sampai paru-paru.
C. Penyebab ISPA
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan
virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas
akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan
hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak anak di bawah usia 2
tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan (Ngastiyah, 2005).
c. ISPA berat
Meliputi gejala sedang/ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut:
1) Penarikan sela iga ke dalam sewaktu inspirasi.
2) Kesadaran menurun.
3) Bibir / kulit pucat kebiruan.
4) Stridor (nafas ngorok) sewaktu istirahat.
5) Adanya selaput membran difteri.
D. Akibat ISPA
1. Menular pada orang lain.
2. Kejang yang dapat menimbulkan kematian.
3. Penurunan daya tahan tubuh.
4. Biaya pengobatan tinggi
E. Pencegahan ISPA
1. Jauhkan anak dari penderita ISPA
2. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan
3. Imunisasi lengkap
4. Beri makan yang bergizi.
5. Tetap berikan ASI untuk usia kurang dari 2 tahun.
F. Pengobatan pada ISPA
1. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus ,
di beri oksigen dan sebagainya.
2. Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan obatnya Kotrimoksasol,
jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.
3. Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di
rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain
yang tidak mengandung zat yang merugikan.
4. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan
gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak
nanah disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang
tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik selama 10
hari.