Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS

A.

Pengertian
Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak biasa (lebih dari 3 kali
sehari, juga perubahan dalam jumlah dan konsistensi (feses cair). (Brunner and Suddart, 2000)
Gastroenteritis adalah inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus yang terjadi akibat
salah makan, biasanya disebabkan oleh penyebab mikrobiologi. (Cristin Hancock, 1999)
Gastroenteritis adalah frekuensi buang besar lebih dari 4x sehari pada bayi dan lebih dari 3x
sehari pada anak dengan konsistensi feces cair/encer berwarna hijau/ dapat pula bercampur lender dan
darah atau lender saja. (Ngastiyah, 1997)

B.

Klasifikasi
Klasifikasi gastroenteritis menurut Kapita Selekta edisi 3, 1999:
1.

Gastroenteritis koleriform
Disebabkan oleh fibrio, eschercia colli, clostriclia, dan intoksikosi makanan.

2.

Gastroenteritis degentriforin
Disebabkan oleh sigella , salmonella, entamoeba histolitica, adanya peningkatan frekuensi buang air
besar dan keenceran tinja merupakan akibat dari iritasi usus oleh suatu patogen yang mempengaruhi
lapisan usus sehingga terjadi peningkatan produk-produk sekretorik dan peningatan motilitas
usus. Ini menyebabkan banyak air dan mineral terbuang karena waktu penyerapan berkurang
sehingga penderita gastroenteritis dapat mengalami dehidrasi.

Berdasarkan keadaan klinik, dehidrasi dapat dibagi 3 (Soeparman, 1997):


1.

Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5% dari berat badan
Gambaran klinis: dehidrasi, turgor kurang, suara serak, penderita belum jatuh dalam keadaan
preshock.

2.

Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5-10% dari berat badan. Gambaran klinis: turgor jelek, serak, penderita jatuh,
preshock, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.

3.

Dehidrasi berat
Kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan

Gambaran klinis: turgor jelek, serak, penderita jatuh preshock atau shock nadi cepat, nafas cepat
dan dalam, kesadaran menurun, otot kaku, sianosis.
Gejala dehidrasi (Sagung Seto, 2005)

Gejala
Hepatonik
Rasa haus
BB
Menurut sekali
Turgor kulit
Menurun sekali
Kulit,
Selaput
Basah
lendir
Gejala SSP
Apatis

Isotonik
Menurun
Menutup
Kering

Hipertonik
Menurun
Tidak jelas
Kering sekali

Jelek

Nadi

Sangat lemah

Tekanan darah
Banyak kasus

Sangat rendah
10-30%

Cepat dan
lemah
Rendah
70%

Relatif masih
baik
Cepat dan keras

Perhitungan balance
Jumlah cairan yang masuk:
1.

Air (makanan, minuman)

2.

Cairan infus

3.

Air metabolisme

4.

Injeksi

Jumlah cairan yang keluar


1.

Urine

2.

IWL

3.

Feses

4.

Muntah, perdarahan, cairan drain, NGT

Catatan:
1.

Urine normal > 0,5 1 cc / kg BB/jam

2.

Feses 100 cc/hari

3.

WIL:

Dewasa 15 cc / kg BB/hari

Anak (30 usia) cc/kg BB/hari


Kenaikan suhu IWL + 200 (suhu badan 36,8oC
4.

Air metabolisme balita: 8 cc/kg BB/hari

Rendah
10-20%

B. Penyebab
1.

Faktor Infeksi

a. Infeksi enteral : infeksi saluran cerna yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
1)

Infeksi bakteri patogen : salmonella, shigella, eschercia colli, vibris colerae

2)

Infeksi bakteri non patogen : staphilococus albus, streptococus, proteus klebaella, pseudomonas.

3)

Infeksi virus enterovirus (polio, cock sack, ECHO) adenovirus, arbovirus.

4)

Infeksi parasit : cacing ascaris, trichiuris, strongloides.

5)

Infeksi jamur : cahaida (monilla)

b.

Infeksi purenteral : infeksi di luar alat pencernaan makanan


Contoh : otitis medis akut, tonsila faringitis, bronkitis, ensefalitis

2.

Faktor Malabsorpsi

a.

Malabsorbsi karbohidrat

b.

Malabsorbsi lemak

c.

Malabsorbsi protein

3.

Faktor Makanan
Misal : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4.

Faktor Psikologis
Misal : rasa takut, cemas dan stres.

C. Patofisiologi/ Pathway
Menurut Brunner dan Suddarth (2002) mekanisme yang menyebabkan diare adalah sebagai
berikut:
1.

Diare sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi
air serta elektrolit oleh mukosa usus ke dalam lumen usus.

2.

Diare osmotik terjadi bila air terdorong ke dalam usus oleh tekanan osmotik dari partikel yang tidak dapat
diabsorbsi, sehingga reabsorbsi air menjadi lambat.

3.

Diare campuran disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltik dari usus (biasanya karena penyakit usus
inflamasi) dan kombinasi peningkatan skresi atau penurunan absorbsi dalam usus.

Menurut Cristin Hancock (1999), secara patofisiologi bakteri dan virus dapat menyebabkan
gastroenteritis dengan 3 cara :
1.

Keracunan oleh enterotoxin eschersia colli

Dapat menyebabkan peradangan usus sehingga terjadi diare.


2.

Invasi patogen
Shigella dan E. colli melalui penetrasinya dapat memperbesar usus, merusak sel dan potensial ulserasi
sehingga feses mengandung leukosit dan eritrosit.

3.

Virus patogen
Menyerang mukos epitel dan merusak villi usus sehingga menyebabkan malabsorbsi elektrolit yang
dikeluarkan. Dengan cara ini dapat menyebabkan peningkatan peristaltik usus, peningkatan sekresi air
dan elektrolit.

a.

Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga
timbul diare dan sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri berkembang pesat
dan timbulkan diare.

b.

Gangguan air dan elektrolit mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa, gizi dan sirkulasi
darah akibatnya terdapat makanan/ zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus, isi rongga usus berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul
diare.

E. Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan Penunjang


1.
a.
1)

Manifestasi Klinis (Ngastiyah, 1997)


Diare (BAB, lember, cair)
Faktor osmotik disebabkan oleh penyilangan air ke rongga usus dalam perbandingan isotonic,
ketidakmampuan larutan mengabsorbsi menyebabkan tekanan osmotik menghasilkan pergeseran cairan
dan Iodium ke rongga usus.

2)

Penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi sekunder ait dan elektrolit. Peningkatan ini disebabkan
sekresi sekunder untuk inflamasi atau sekresi aktif sekunder untuk merangsang mukosa usus.

3)

Perubahan mobiliti
Hiperistaltik atau hipoperistaltik mempengaruhi absorpsi zat dalam usus.

b.

Mual, muntah dan panas (suhu > 370C)


Terjadi karena peningkatan asam lambung dan karena adnaya peradangan maka tubuh juga akan
berespon terhadap peradangan tersebut sehingga suhu tubuh meningkat.

c.

Nyeri perut dan kram abdomen

Karena adanya kuman-kuman dalam usus, menyebabkan peningkatan peristaltik usus dan efek yang
timbul adanya nyeri pada perut atau tegangan atau kram abdomen.

d.

Peristaltik meningkat (> 35x/menit)


Akibat masuknya patogen menyebabkan peradangan pada usus dan usus berusaha mengeluarkan ioxin
dan meningkatkan kontraksinya sehingga peristaltik meningkat.

e.

Penurunan berat badan


Terjadi karena sering BAB encer, yang mana feses marah mengandung unsur-unsur penting untuk
pertumbuhan dan perkembngan sehingga kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi.

f.

Nafsu makan turun


Terjadi karena peningkatan asam lambung untuk membunuh bakteri sehingga tumbuh mual dan rasa
tidak enak.

g.

Turgor kulit menurun dan membran mukosa kering


Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.

h.

Mata cowong
Adanya ketidakseimbangan cairan tubuh dan peningkatan tekanan osmotik mengakibatkan beberapa
jaringan kekurangan cairan dan oksigen.

i.

Gelisah dan rewel


Ini terjadi karena kompleksitas dari tanda klinis yang dirasakan penderita sehingga tubuh tidak merasa
nyaman sebab adanya ketidak homeostasis dalam tubuh.

j.

Kesadaran menurun
Gejala klinis 10,11,12 terjadi karena penurunan cairan tubuh yang mengakibatkan kerja jantung
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O 2 dan nutrisi sistemik sehingga denyut jantung cepat, nadi
cepat tapi lemah, disebabkan peningkatan denyut jantung dengan peningkatan kepekaan dan tekanan
osmotik plasma darah. Efeknya ginjal berusaha ineretensi air dengan mencegah eksresi Na sehingga
urine pekat dan Na meningkat dengan cairan sirkulasi yang buruk dampaknya otak kekurangan O 2 dan
nutrisi sehingga pusat kesadaran hipotalamus terganggu.
2.

Pemeriksaan Penunjang
Menurut Brunner dan Suddarth (2002), pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan untuk
mengetahui penyebab diare adalah:

a.

Hitung darah lengkap

b.

Sifat kimia

c.

Urin analisis

d.

Pemeriksaan feses rutin serta pemeriksaan feses untuk organisme infeksius atau parasit

e.

Proktosigmoidoskopi dan enema berium.


Uji laboratorium (Betz, Cecily L. Edisi 3, 2002)

a.

Hematoseses untuk memeriksa darah (lebih umum pada bakterial)

b.

Evaluasi feses terhadap volume, warna, konsistensi, adanya pus

c.

Hitung darah lengkap dengan deferensial

d.

Uji antigen imonoesei enzim untuk memastikan rota virus

e.

Kultur feses (jika anak dihospitalisasi, pus dalam feses atau diare yang berkepanjangan) untuk
menemukan patogen

f.

Evaluasi feses terhadap telur cacing dan parasit

g.

Aspirasi duodenum (jika diduga G. Lamblia)

h.

Urinalisis dan kultur (berat jenis bertambah karena dihidrasi, organisme, shigella keluar melalui urine)

F.

Diagnosa Keperawatan

1.

Diare

2.

Kekurangan volume cairan

3.

Nyeri akut

4.

Kurang pengetahuan orang tua

5.

Hipertermi

G. Fokus Intervensi
1.

Diare
Yang berhubungan malabsorbsi atau inflamasi sekunder terhadap gastritis, divertikulitis, usus yang
sensitif.
Proses infeksi : disentri, cholera, shgelosis
Tujuan : - Klien dapat mencapai keseimbangan cairan
- Klien dapat melakukana eliminasi dengan baik

Kriteria :
-

Keseimbangan input dan output cairan

Berat badan stabil

Tidak terlihatnya mata cekung

Tidak terasa haus, tidak ada nyeri tekan di perut

Kulit lembab

BAB lunak tidak cair

Frekuensi defekasia kembali normal


Ket.penilaian :
1 : tidak pernah sesuai
2 : jarang sesuai
3 : kadang sesuai
4 :sering sesuai
5 : selalu sesuai
Intervensi :

a.

Observasi dan catat frekuensi, karakteristik dan jumlah feses dan faktor presipitasi.

b.

Kaji faktor-faktor penyebab/ yang mempengaruhi makan perselang, makan sembarangan, makanan
diperjalanan.

c.

Kurangi diare
Hentikan makanan padat :

Minum cairan bening (jus, buah, gatorade, air daging)

Lanjutkan menyusui, hentikan ASI formula pada bayi

Hindari produk susu, lemak tepung beras, buah segar dan sayuran

Penyebaran infeksi (cuci tangan, penyimpanan makanan yang tepat, memasak dan mengolah makanan)

Secara bertahap bahkan makanan semi padat dan padat (krakers, yogurt, nasi, pisang, jus apel)

Tingkatkan masukan oral untuk mempertahankan berat jenis normal urine

Perbanyak cairan tinggi kalium dan natrium (jus jeruk, buah anggur, air daging)

Jelaskan pada pasien dan orang terdekat tentang intervensi yang diperlukan untuk pencegahan.

Laksanakan terapi kolaboratif : antikolinergik, antasid, antibiotik

2.

Kekurangan volume cairan


Yang berhubungan dengan dampak diare, mual dan muntah.
Tujuan : cairan seimbang
Kriteria :

a.

Mempertahankan masukan cairan dan elektrolit yang ditujukan oleh :

Turgor kulit baik

Jumlah minuman

Mampu melaksanakan penggantian setiap ada cairan yang hilang (diare)

b.

Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal

c.

Mempertahankan berat badan

d.

Tanda-tanda vital normal

e.

Tidak terlihat mata cekung

f.

Kulit lembab

g.

Tidak terasa haus

h.

Membran mukosa lembab

i.

Serum elektrolit, hematokrit (dalam batas normal)


Ket.penilaian :
1 : tidak pernah sesuai
2 : jarang sesuai
3 : kadang sesuai
4 :sering sesuai
5 : selalu sesuai

Intervensi :
a.

Kaji faktor penyebab

b.

Kaji dan berikan cairan yang disukai dalam batas diit

c.

Kaji pengertian pasien dan keluarga tentang pentingnya mempertahankan dehidrasi yang adekuata dan
metode pencapaiannya.

d.

Hilangkan faktor penyebab

e.

Rencanakan masukan cairan tiap shift

f.

Menimbang berat badan dan cairan tiap hari dan monitor gejala

g.

Monitor status hidrasi (mukosa baik, nadi normal, tekanan darah normal)

h.

Monitor hasil laborat yang tepat (BUN , HCl, kepekatan urine)

i.

Monitor tanda-tanda vital

j.

Ajarkana bahwa kopi, teh, jus buah anggur menyebabkan diuresis dan menambah kehilangan cairan.

k.

Kolaborasi : hentikan cairan intravena sesuai skema rencana medik (dalam melaksanakan asuhan
sebutkan total dan jenis cairan sesuai advis dokter).

3.

Nyeri akut
Yang berhubungan dengan hiperistaltik, diare yang berkepanjangan, iritasi kulit dan jaringan, perlecetan
perinatal, fisura.
Tujuan : nyeri dapat dikontrol
Kriteria :

Klien mengontrol nyeri

Klien menggunakan tindakan pencegahan munculnya nyeri

Klien menggunakan tindakan non analgetik

Klien menggunakan tindakan analgetik

Melaporkan gejala nyeri


Ket.penilaian :
1 : tidak pernah sesuai
2 : jarang sesuai
3 : kadang sesuai
4 :sering sesuai
5 : selalu sesuai
Intervensi :

a.

Dorong pasien untuk mengutarakan dan menggambarkan nyerinya

b.

Kaji keluhan nyeri perut, tempat, lama, intensitas

c.

Kaji dan laporkan perubahan karakteristik nyeri

d.

Perhatikan petunjuk non verbal misal : tidak bisa diam, enggan bergerak, selalau menjaga perut, menarik
diri, gelisah.

e.

Kaji faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkana nyeri.

f.

Berikan tindakan yang meningkatkan rasa nyaman.

g.

Bersihkan area rektal dengan sabun rektal dengan air, usapkan tiap BAB dan lakaukan perawatan diri/
kulit.

h.

Kolaborasi : berikan analgetik sesuai advis dokter

i.

Menurunkan/ mengurangi faktor-faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan pengalaman nyeri
(misalnya takut, lelah, bosan, kurang pengetahuan).

j.

Memfasilitasi istirahat dan tidur yang adekuat untuk mengatasi nyeri.

4.

Kurang pengetahuan tentang keadaan sakit, kebutuhan pengobatan dan pencegahan diare yang
berhubungan dengan kurangnya paparan informasi

Tujuan : klien mampu menjelaskan penyebab diare, tanda-tanda, cara untuk mencegah dan cara
mengatasinya.
Kriteria :
-

Klien menjelaskan penyebab diare

Klien menjelaskan tanda gejala diare

Klien menjelaskan cara pencegahannya

Klien menjelaskana cara mengatasianya


Ket.penilaian :
1 : tidak pernah sesuai
2 : jarang sesuai
3 : kadang sesuai
4 :sering sesuai
5 : selalu sesuai
Intervensi :

a.

Kaji presepsi pasien dan keluarga tentang proses penyakit

b.

Bahas dengan pasien dan keluarga tentang proses penyakit, penyebab, faktor presipitasi, dan
mengidentifikasi cara untuk mengurangi faktor pendorong timbulnya sakit.

c.

Beri kesempatan kepada pasien/ keluarga untuk mengajukan pertanyaan

d.

Bahas pengobatan, tujuan dosis dan efek sampingnya.

e.

Tekana pentingnya merawat kulit : teknik cuci tangan yang baik dan perawatan perional.

5.

Hipertermi
Yang berhubungan dengan tidak efektifnya termoregulator tubuh.
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal
Kriteria

Suhu tubuh dalam batas normal (36-370C)

Tubuh tak teraba panas


Ket.penilaian :
1 : tidak pernah sesuai
2 : jarang sesuai
3 : kadang sesuai
4 :sering sesuai
5 : selalu sesuai

Intervensi
a.

Observasi tanda-tanda vital

b.

Berikan kompres air hangat

c.

Anjurkan klien untuk minum yang banyak

d.

Anjurkan anak untuk membatasi mobilitas untuk kurangi metabolisme

e.

Laksanakan program terapi dokter untuk pemberian antipiretik

DAFTAR PUSTAKA

Supartini Yupi. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Editor. Monica Ester. Jakarta: EGC, 2004.
Mansjoer, Arif, et al. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius, 1999.
Haryani, Ani, ed. Diagnosis Keperawatan Nanda. Editor Ani Haryani et all. Yogyakarta: UGM, 2001.
IKG, Suandi. Diet pada Anak Sakit. Editor Setiawan. Jakarta: EGC, 1998.
Johnson, Marion, Meridean Maas dan Sue Moorhead, ed. Nursing Outcomes Classificatin (NOC). Philadelphia:
Mosby, 2000.
Mc. Closkey, Joane dan Gloria M. Buledek, ed. Nursing Intervention Classification (NIC). Edisi 2. Philadhelpia:
Mosby, 2000.
Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta kedokteran, Jakarta: FKUI
Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Editor Setiawan. Jakarta: EGC, 1997.
Smeltzer, Suzanne, C, dan Brenda G. Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Edisi
VII. Jakarta : EGC. 2001.
Subagyo, Bambang. Ilmu Kesehatan Anak I (Diare pada Anak). Surakarta: Depdikbud RI UNS, 1997.

Tjokronegoro, Arjatmo. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI, 2002.

Read more: http://perawatmasadepanku.blogspot.com/2012/09/laporan-pendahuluan-gastroenteritisii.html#ixzz2iSOKVHsH

AskepGastroenteritis
Gastroenteritis
1.Pengertian
Gastroentritis(GE)adalahperadanganyangterjadipadalambungdanususyangmemberikangejaladiaredengan
atautanpadisertaimuntah(Sowden,etall.1996).
Gastroenteritisdiartikansebagaibuangairbesaryangtidaknormalataubentuktinjayangencerdenganfrekwensi
yanglebihbanyakdaribiasanya(FKUI,1965).
Gastroenteritisadalahinflamasipadadaerahlambungdanintestinalyangdisebabkanolehbakteriyangbermacam
macam,virusdanparasityangpatogen(Whaley&Wongs,1995).
Gastroenteritisadalahkondisisdengankarakteristikadanyamuntahdandiareyangdisebabkanolehinfeksi,alergi
ataukeracunanzatmakanan(MarlenanMayers,1995).
DarikeempatpengertiandiataspenulisdapatmenyimpulkanbahwaGstroentritisadalahperadanganyangterjadi
padalambungdanususyangmemberikangejaladiaredenganfrekwensilebihbanyakdaribiasanyayang
disebabkanolehbakteri,virusdanparasityangpatogen.
2.Etiologi
Penyebabdaridiareakutantaralain:
FaktorInfeksi

1.

InfeksiVirus

Retavirus

Penyebabterseringdiareakutpadabayi,seringdidahuluataudisertaidengan

muntah.

Timbulsepanjangtahun,tetapibiasanyapadamusimdingin.

Dapatditemukandemamataumuntah.

DidapatkanpenurunanHCC.

Enterovirus
Biasanyatimbulpadamusimpanas.

Adenovirus

Timbulsepanjangtahun.

Menyebabkangejalapadasaluranpencernaan/pernafasan.
Norwalk

Epidemik

Dapatsembuhsendiri(dalam2448jam).

Bakteri
Stigella

Semusim,puncaknyapadabulanJuliSeptember

Insidenpalingtinggipadaumur15tahun

Dapatdihubungkandengankejangdemam.

Muntahyangtidakmenonjol

Selpolosdalamfeses

Selbatangdalamdarah
Salmonella

Semuaumurtetapilebihtinggidibawahumur1tahun.

Menembusdindingusus,fesesberdarah,mukoid.

Mungkinadapeningkatantemperatur

Muntahtidakmenonjol

Selpolosdalamfeses

Masainkubasi640jam,lamanya25hari.

Organismedapatditemukanpadafesesselamaberbulanbulan.
Escherichiacoli

Baikyangmenembusmukosa(fesesberdarah)atauyangmenghasilkan

entenoksin.

Pasien(biasanyabayi)dapatterlihatsangatsakit.
Campylobacter
Sifatnyainvasis(fesesyangberdarahdanbercampurmukus)padabayidapat
menyebabkandiareberdarahtanpamanifestasiklinikyanglain.

Kramabdomenyanghebat.

Muntah/dehidrasijarangterjadi

YersiniaEnterecolitica

Fesesmukosa

Seringdidapatkanselpolospadafeses.

Mungkinadanyeriabdomenyangberat

Diareselama12minggu.

Seringmenyerupaiapendicitis.
FaktorNonInfeksiosus

2.

Malabsorbsi

Malabsorbsikarbohidratdisakarida(intoleransi,lactosa,maltosa,dansukrosa),non

sakarida(intoleransiglukosa,fruktusadangalaktosa).Padabayidananakyangterpentingdantersering
ialahintoleransilaktosa.

Malabsorbsilemak:longchaintriglyceride.

Malabsorbsiprotein:asamamino,Blaktoglobulin.
Faktormakanan

Makananbasi,beracun,alergiterhadapmakanan(milkalergy,foodalergy,downmilkproteinsenditive
enteropathy/CMPSE).
FaktorPsikologis

Rasatakut,cemas.
3.Patofisiologi
Penyebabgastroenteritisakutadalahmasuknyavirus(Rotravirus,Adenovirusenteris,VirusNorwalk),Bakteriatau
toksin(Compylobacter,Salmonella,EscherihiaColi,Yersiniadanlainnya),parasit(BiardiaLambia,
Cryptosporidium).Beberapamikroorganismepatogeninimenyebabkaninfeksipadaselsel,memproduksi
enterotoksinatauCytotoksindimanamerusakselsel,ataumelekatpadadindingususpadaGastroenteritisakut.
PenularanGastroenteritisbiasmelaluifekaloraldarisatupenderitakeyanglainnya.Beberapakasusditemui
penyebaranpatogendikarenakanmakanandanminumanyangterkontaminasi.
Mekanismedasarpenyebabtimbulnyadiareadalahgangguanosmotic(makananyangtidakdapatdiserapakan
menyebabkantekananosmoticdalamronggaususmeningkatsehinggaterjadipergeseranairdanelektrolitkedalam
ronggausus,isironggaususberlebihansehinggatimbuldiare).Selainitumenimbulkangangguansekresiakibat
toksindidindingusus,sehinggasekresiairdanelektrolitmeningkatkemudianterjadidiare.Gangguanmultilitas
ususyangmengakibatkanhiperperistaltikdanhipoperistaltik.Akibatdaridiareitusendiriadalahkehilanganairdan

elektrolit(Dehidrasi)yangmengakibatkangangguanasambasa(AsidosisMetabolikdanHipokalemia),gangguan
gizi(intakekurang,outputberlebih),hipoglikemiadangangguansirkulasidarah.
4.ManifestasiKLinis

Nyeriperut(abdominaldiscomfort)

Rasaperihdiuluhati

Mual,kadangkadangsampaimuntah

Nafsumakanberkurang

Rasalekaskenyang

Perutkembung

Rasapanasdidadadanperut

Regurgitasi(keluarcairandarilambungsecaratibatiba).
5.Komplikasi

Dehidrasi

Renjatanhipovolemik

Kejang

Bakterimia

Malnutrisi

Hipoglikemia

Intoleransisekunderakibatkerusakanmukosausus.
6.TingkatderajatDehidrasi

Dehidrasiringan

1.

Kehilangancairan25%dariberatbadandengangambaranklinikturgorkulitkurangelastis,suaraserak,
penderitabelumjatuhpadakeadaansyok.
DehidrasiSedang

2.

Kehilangancairan58%dariberatbadandengangambaranklinikturgorkulitjelek,suaraserak,penderitajatuh
presyoknadicepatdandalam.
DehidrasiBerat

3.

Kehilangancairan810%daribedratbadandengangambarankliniksepertitandatandadehidrasisedang
ditambahdengankesadaranmenurun,apatissampaikoma,ototototkakusampaisianosis.
7.PemeriksaanPenunjang
Pemeriksaanlaboratoriumyangmeliputi:
PemeriksaanTinja

1.

Makroskopisdanmikroskopis.

pHdankadarguladalamtinjadengankertaslakmusdantabletdinistest,biladidugaterdapat
intoleransigula.

Biladiperlukan,lakukanpemeriksaanbiakandanujiresistensi.
PemeriksaanDarah

2.

pHdarahdancadangandikalidanelektrolit(Natrium,Kalium,KalsiumdanFosfor)dalamserum
untukmenentukankeseimbanganasamabasa.

Kadarureumdankreatminuntukmengetahuifaalginjal.
DoudenalIntubation

3.

Untukmengatahuijasadrenikatauparasitsecarakualitatifdankuantitatif,terutamadilakukanpadapenderitadiare
kronik.
8.PenatalaksanaanMedis
1.

Pemberiancairan.

2.

Diatetik:pemberianmakanandanminumankhususpadapenderitadengantujuanpenyembuhandan

menjagakesehatanadapunhalyangperludiperhatikan:Memberikanbahanmakananyangmengandungkalori,
protein,vitamin,mineraldanmakananyangbersih.
Obatobatan.

3.

DownloadAskepGastroenteritisdisini
AsuhanKeperawatanpadaPasiendenganGastroenteritis
A.Pengkajian
Pengkajianyangsistematismeliputipengumpulandata,analisadatadanpenentuanmasalah.Pengumpulandata
diperolehdengancaraintervensi,observasi,psikalassessment.
PengkajiandatamenurutCyndiSmithGreenberg,1992adalah:
1.

Identitasklien.

2.

Riwayatkeperawatan.

Awalanserangan:Awalnyaanakcengeng,gelisah,suhutubuhmeningkat,anoreksiakemudian
timbuldiare.

Keluhanutama:Faecessemakincair,muntah,bilakehilanganbanyakairdanelektrolitterjadi
gejaladehidrasi,beratbadanmenurun.Padabayiubunubunbesarcekung,tonusdanturgorkulit
berkurang,selaputlendirmulutdanbibirkering,frekwensiBABlebihdari4kalidengankonsistensiencer.

3.

Riwayatkesehatanmasalalu.

Riwayatpenyakityangdiderita,riwayatpemberianimunisasi.

Riwayatpsikososialkeluarga.

4.

Dirawatakanmenjadistressorbagianakitusendirimaupunbagikeluarga,kecemasanmeningkatjikaorangtuatidak
mengetahuiprosedurdanpengobatananak,setelahmenyadaripenyakitanaknya,merekaakanbereaksidenganmarah
danmerasabersalah.
Kebutuhandasar.

5.

Polaeliminasi:akanmengalamiperubahanyaituBABlebihdari4kalisehari,BAKsedikitatau

jarang.
Polanutrisi:diawalidenganmual,muntah,anopreksia,menyebabkanpenurunanberatbadan

pasien.

Polatidurdanistirahatakanterganggukarenaadanyadistensiabdomenyangakanmenimbulkan
rasatidaknyaman.

Polahygiene:kebiasaanmandisetiapharinya.

Aktivitas:akanterganggukarenakondisitubuhyanglamahdanadanyanyeriakibatdistensi
abdomen.
Pemerikasaanfisik.

6.

Pemeriksaanpsikologis:keadaanumumtampaklemah,kesadrancomposmentissampai
koma,suhutubuhtinggi,nadicepatdanlemah,pernapasanagakcepat.

Pemeriksaansistematik:
Inspeksi:matacekung,ubunubunbesar,selaputlendir,mulutdanbibirkering,beratbadan
menurun,anuskemerahan.

Perkusi:adanyadistensiabdomen.

Palpasi:Turgorkulitkurangelastis.

Auskultasi:terdengarnyabisingusus.

Pemeriksaantinglkattumbuhkembang.
Padaanakdiareakanmengalamigangguankarenaanakdehidrasisehinggaberatbadanmenurun.

Pemeriksaanpenunjang.

Pemeriksaantinja,darahlengkapdandoodenumintubationyaituuntukmengetahuipenyebabsecara
kuantitatipdankualitatif.

BDiagnosaKeperawatan
1.

Defisitvolumecairandanelektrolitkurangdarikebutuhantubuhberhubungandenganoutputcairanyang

berlebihan.
2.

Gangguankebutuhannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubuingandenganmualdanmuntah.

3.

Gangguanintegritaskulitberhubungandenganiritasi,frekwensiBAByangberlebihan.

4.

Gangguanrasanyamannyeriberhubungandengandistensiabdomen.

5.

Kurangpengetahuanberhubungandengankurangnyainformasitentangpenyakit,prognosisdan

pengobatan.
6.

Cemasberhubungandenganperpisahandenganorangtua,proseduryangmenakutkan.

C.Intervensi
Diagnosa1.
Defisitvolumecairandanelektrolitkurangdarikebutuhantubuhberhubungandenganoutputcairanyang
berlebihan.
Tujuan:
Devisitcairandanelektrolitteratasi
Kriteriahasil:
Tandatandadehidrasitidakada,mukosamulutdanbibirlembab,balancairanseimbang
Intervensi
Observasitandatandavital.Observasitandatandadehidrasi.Ukurinfutdanoutputcairan(balancccairan).Berikan
dananjurkankeluargauntukmemberikanminumyangbanyakkuranglebih20002500ccperhari.Kolaborasi
dengandokterdalampemberiantheraficairan,pemeriksaanlabelektrolit.Kolaborasidengantimgizidalam
pemberiancairanrendahsodium.

Diagnosa2.
Gangguankebutuhannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubuingandenganmualdanmuntah.
Tujuan:
Gangguanpemenuhankebutuhannutrisiteratasi

Kriteriahasil:
Intakenutrisiklienmeningkat,diethabis1porsiyangdisediakan,mual,muntahtidakada.
Intervensi:
Kajipolanutrisikliendanperubahanyangterjadi.Timbangberatbadanklien.Kajifactorpenyebabgangguan
pemenuhannutrisi.Lakukanpemerikasaanfisikabdomen(palpasi,perkusi,danauskultasi).Berikandietdalam
kondisihangatdanporsikeciltapisering.Kolaborasidengantimgizidalampenentuandietklien.

Diagnosa3.
Gangguanintegritaskulitberhubungandenganiritasi,frekwensiBAByangberlebihan.
Tujuan:
Gangguanintegritaskulitteratasi
Kriteriahasil:
Integritaskulitkembalinormal,iritasitidakada,tandatandainfeksitidakada
Intervensi:
Gantipopokanakjikabasah.Bersihkanbokongperlahansabunnonalcohol.Berizalpsepertizincoxsidabila
terjadiiritasipadakulit.Observasibokongdanperineumdariinfeksi.Kolaborasidengandokterdalampemberian
therafiantipungisesuaiindikasi.
Diagnosa4.
Gangguanrasanyamannyeriberhubungandengandistensiabdomen.
Tujuan:
Nyeridapatteratasi
Kriteriahasil:
Nyeridapatberkurang/hiilang,ekspresiwajahtenang
Intervensi:
Observasitandatandavital.Kajitingkatrasanyeri.Aturposisiyangnyamanbagiklien.Berikompreshangatpada
daerahabdoment.Kolaborasidengandokterdalampemberiantherafianalgetiksesuaiindikasi.
Diagnosa5.
Kurangpengetahuanberhubungandengankurangnyainformasitentangpenyakit,prognosisdanpengobatan.
Tujuan:
Pengetahuankeluargameningkat
Kriteriahasil:
Keluargaklienmengeridenganprosespenyakitklien,ekspresiwajahtenang,keluargatidakbanyakbertanyalagi
tentangprosespenyakitklien.
Intervensi:
Kajitingkatpendidikankeluargaklien.Kajitingkatpengetahuankeluargatentangprosespenyakitklien.Jelaskan
tentangprosespenyakitkliendenganmelaluipenkes.Berikankesempatanpadakeluargabilaadayangbelum

dimengertinya.Libatkankeluargadalampemberiantindakanpadaklien.
Diagnosa6.
Cemasberhubungandenganperpisahandenganorangtua,proseduryangmenakutkan.
Tujuan:
Klienakanmemperlihatkanpenurunantingkatkecemasan
Intervensi:
Kajitingkatkecemasanklien.Kajifaktorpencetuscemas.Buatjadwalkontakdenganklien.Kajihalyangdisukai
klien.Berikanmainansesuaikesukaanklien.Libatkankeluargadalamsetiaptindakan.Anjurkanpadakeluarga
unrtukselalumendampingiklien.
D.Evaluasi
1.

Volumecairandanelektrolitkembalinormalsesuaikebutuhan.

2.

Kebutuhannutrisiterpenuhisesuaikebutuhantubuh.

3.

Integritaskulitkembalinoprmal.

4.

Rasanyamanterpenuhi.

5.

Pengetahuankelurgameningkat.

6.

Cemaspadaklienteratasi.

Anda mungkin juga menyukai