Anda di halaman 1dari 14

TUNTUNAN IBADAH HAJI, UMRAH DAN

ZIARAH KE MASJID NABAWI


Saudaraku yang budiman,
Dalam melakukan ibadah haji terdapat tiga cara,
yaitu:
Tamattu, Qiran dan Ifrad.
Haji Tamattu
ialah berihram untuk umrah pada
bulan-bulan haji (Syawwal, Dzulqaidah dan sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah), dan diselesaikan umrahnya
pada waktu-waktu itu. Kemudian berihram untuk haji
dari Mekkah atau sekitarnya pada hari Tarwiyah
(tgl. 8 Dzulhijjah) pada tahun umrahnya tersebut.
Haji Qiran ialah,
berihram untuk umrah dan haji
sekaligus, dan terus berihram (tidak tahallul) kecu
ali pada
hari nahr
(tgl. 10 Dzulhijjah). Atau berihram untuk
umrah terlebih dahulu, kemudian sebelum melakukan
thawaf umrah memasukkan niat haji.
Haji Ifrad ialah,
berihram untuk haji dari miqat
atau dari Mekkah bagi penduduk Mekkah, atau dari
tempat lain di daerah miqat bagi yang tinggal disitu,
kemudian tetap dalam keadaan ihramnya sampai hari
nahr, selanjutnya melakukan thawaf, sai, mencukur
rambut dan bertahallul.
Ibadah haji yang lebih utama ialah haji Tamattu,
karena Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
memerintahkan hal itu dan menekankannya kepada para
shahabat.

Cara Melakukan Umrah.


1.
Apabila anda telah sampai di miqat, maka mandilah
dan pakailah wangi-wangian jika hal itu
memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihram
(sarung dan selendang), lebih utama berwarna putih.
Bagi wanita boleh mengenakan pakaian yang ia
sukai, asal tidak menampakkan perhiasan. Setelah it u
berniat ihram untuk umrah seraya mengucapkan:
Kusambut panggilan-Mu untuk melaksanakan
umrah. Kusambut panggilan-Mu yaa Allah, ku
sambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, ku
sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji,
nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu .
Bagi kaum pria hendaknya mengucapkan
talbiah
ini
dengan suara keras, sedangkan bagi wanita
hendaknya mengucapkannya dengan suara pelan.
Kemudian perbanyaklah membaca
talbiyah
, dzikir
dan istighfar serta menganjurkan berbuat baik dan
mencegah kemunkaran.
2.
Apabila anda telah sampai di Mekkah, maka
lakukanlah thawaf di Kabah sebanyak tujuh putaran,
mulai dari Hajar Aswad sambil bertakbir dan selesai
di Hajar Aswad pula. Bacalah zikir serta doa yang
anda kehendaki. Antara Rukun Yamani dan Hajar
Aswad sebaiknya anda membaca:
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari
siksa api neraka
Kemudian setelah thawaf, lakukanlah shalat dua
rakaat di belakang maqam Ibrahim walaupun agak
jauh dari tempat tersebut jika hal itu mungkin, jika
tidak mungkin, lakukan di tempat lain di dalam
masjid.

3.
Kemudian keluarlah menuju Safa dan
naiklah ke atasnya sambil menghadap Kabah,
bacalah tahmid serta takbir tiga kali sambil
mengangkat kedua tangan, bacalah doa dan ulangilah
setiap doa tiga kali sesuai sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam , lalu ucapkanlah:
Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah Yang
Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nya
segala kerajaan dan hanya bagi-Nya segala puji, Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang
patut disembah selain Allah Yang Maha Esa, yang
menepati janji-Nya dan memenangkan hamba-Nya
serta telah menghancurkan golongan kafir sendirian
Ucapkanlah bacaan tersebut tiga kali, dan tak
mengapa apabila anda baca kurang bilangan itu.
Kemudian turunlah dan lakukanlah sai umroh
sebanyak tujuh kali putaran dengan berjalan cepat di
antara tanda hijau dan berjalan biasa sebelum dan
sesudah tanda tersebut, kemudian naiklah anda ke atas
Marwa,
lalu bacalah takbir dan tahmid tiga kali
apabila mungkin sebagaimana yang anda lakukan di
Safa.
Dalam thawaf ataupun Sai, tidak ada bacaan zikir
wajib yang khusus untuk itu. Akan tetapi dibolehkan
bagi yang melakukan thawaf atau sai untuk
membaca zikir dan doa atau bacaan Al Quran yang
mudah baginya, dengan mengutamakan bacaanbacaan zikir dan doa yang bersumber dari tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
4.
Bila anda telah selesai melakukan sai, maka
cukurlah dengan bersih (gundul) atau pendekkan rambut
kepala anda. Dengan demikian selesailah umrah anda dan
selanjutnya anda diperbolehkan melakukan hal-hal yang
tadinya menjadi larangan ihram.
Apabila anda melakukan haji Tamattu, maka wajib

bagi anda menyembelih hewan pada hari Nahr, yaitu


seekor kambing atau sepertujuh onta/sapi, jika anda
tidak
mendapatkannya, maka anda wajib melakukan puasa
sepuluh hari; tiga hari di waktu haji, dan tujuh hari
setelah anda pulang ke keluarga anda.
Dan lebih utama, anda lakukan puasa tiga hari
sebelum hari Arafah, jika anda melakukan haji Tamattu
atau Qiran.

Cara Melakukan Haji


1. Jika anda melakukan haji Ifrad atau Qiran, hendaklah
anda berihram dari miqat yang anda lalui. Dan Jika
anda tinggal di daerah miqat, maka berihramlah
menurut niat anda dari tempat tersebut.
Dan jika anda melakukan haji Tamattu, maka
berihramlah dari tempat tinggal anda pada hari
Tarwiyah
, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Mandilah dan
pakailah wangi-wangian lebih dahulu sekiranya hal
itu memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian
ihram, lalu berniatlah dengan membaca
2. Kemudian keluarlah menuju Mina. Lakukanlah shalat
Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh di sana,
dengan cara mengqhasar
shalat yang empat rakaat
(Zuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua rakaat-dua
rakaat pada waktunya masing-masing, tanpa jama
(digabung).
3. Apabila matahari telah terbit pada hari kesembilan
Dzul hijjah (esoknya), maka berangkatlah anda
menuju Arafah dengan tidak tergesa-gesa dan
hindarilah jangan sampai mengganggu sesama
jamaah haji. Di Arafah lakukanlah shalat Dzuhur dan
Ashar dengan
jama taqdim

(menggabungkan dua waktu shalat dilaksanakan di awal waktu) dan


qhasar
dengan satu kali azan dan dua kali iqamat.
Tentang wukuf ini, anda harus yakin bahwa anda
benar-benar telah berada di dalam batas Arafah
(bukan di luarnya). Dan perbanyaklah di sini zikir
dan doa, sambil menghadap kiblat dan mengangkat
kedua tangan, mencontoh apa yang dilakukan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ,
Padang Arafah seluruhnya merupakan wukuf, dan hendaklah
anda tetap berada disana hingga matahari terbenam.
4. Apabila matahari telah terbenam, berangkatlah
menuju Muzdalifah dengan tenang sambil membaca
talbiyah, dan hindarilah jangan sampai mengganggu
sesama muslim. Sesampainya anda di Muzdalifah,
lakukanlah shalat Maghrib dan Isya dengan jama
dan qhasar. Hendaklah anda menetap di sana hingga
anda melakukan shalat Shubuh. Setelah selesai shalat
Shubuh perbanyaklah doa dan zikir hingga hari
tampak mulai terang, sambil menghadap kiblat dan
mengangkat kedua tangan, mengikuti tuntunan
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
5. Kemudian berangkatlah sebelum matahari terbit
menuju Mina sambil membaca talbiyah. Bagi yang
udzur, seperti wanita dan orang-orang yang lemah,
boleh berangkat menuju Mina pada malam itu juga
setelah lewat pertengahan malam. Dan pungutlah di
Muzdalifah batu-batu kecil sebanyak tujuh biji saja
untuk melempar jumrah Aqabah. Adapun yang lain
cukup anda pungut di Mina. Demikian juga tujuh
batu yang akan anda pergunakan untuk melempar
jumrah Aqabah pada hari raya, tak mengapa bagi
anda untuk memungutnya di Mina.
6. Apabila anda telah tiba di Mina, lakukanlah hal-hal
dibawah ini:
a. Lemparlah jumrah Aqabah, yaitu jumrah yang
terdekat dari Mekkah, dengan tujuh batu kecil
secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap
kali lemparan.
b. Sembelihlah kurban jika anda berkewajiban

melakukannya dan makanlah sebagian


dagingnya, serta berikan sebagian besarnya
kepada orang-orang fakir.
c. Bercukurlah dengan bersih (gundul) atau
pendekkan rambut anda, akan tetapi mencukur
bersih lebih utama. Sedang bagi wanita cukup
menggunting ujung rambutnya kurang lebih
seujung jari. Lebih utama jika ketiga perkara ini
dilakukan secara tertib. Namun tak mengapa jika
anda dahulukan yang satu dari yang lain.
Apabila anda telah selesai melempar dan
mencukur, berarti anda telah melaksanakan
tahallul Awwal,
dan selanjutnya anda boleh
mengenakan pakaian biasa dan melakukan halhal yang tadinya menjadi larangan ihram, kecuali
berhubungan dengan istri.
7. Kemudian berangkatlah menuju Mekkah dan
lakukanlah thawaf Ifadah, setelah itu lakukanlah Sai
jika anda melakukan haji Tamattu, atau jika anda
melakukan haji Qiran atau Ifrad akan tetapi anda
belum melakukan sai sebelumnya (setelah tawaf
qudum). Setelah itu anda diperbolehkan berhubungan
suami-istri
(Tahallul Tsani)
Thawaf Ifadah ini boleh di akhirkan pelaksanaannya
hingga berlalunya hari-hari Mina, baru kemudian
menuju Mekkah setelah melempar seluruh Jumrah.
8. Setelah thawaf Ifadhah pada hari Nahr, kembalilah
ke Mina. Bermalamlah di sana pada hari Tasyriq,
yaitu tgl. 11, 12, dan 13 dan tidak mengapa jika anda
bermalam hanya dua malam saja.
9. Lemparlah ketiga jumrah selama anda menetap dua
atau tiga hari di Mina setelah matahari tergelincir
Anda mulai dari Jumrah Ula, yaitu yang jaraknya
paling jauh dari Mekkah, kemudian
jumrah Wustha
(tengah) dan selanjutnya
jumrah Aqabah, setiap jumrah dilempar dengan tujuh batu kecil secara

berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali


lemparan.
Jika anda menghendaki untuk menetap selama dua
hari saja, hendaklah anda meninggalkan Mina
sebelum matahari terbenam di hari kedua itu (Nafar Awwal).
Dan jika ternyata matahari telah terbenam
sebelum anda keluar dari batas Mina, maka
hendaklah anda bermalam lagi pada malam hari
ketiganya dan melempar jumrah pada hari ketiga itu (Nafar Tsani ).
Lebih utama hendaknya anda
bermalam pada malam ketiga tersebut.
Bagi yang sakit atau yang lemah, boleh mewakilkan
kepada orang lain untuk melempar jumrah, dan bagi
siapa yang mewakili (orang lain), melempar untuk
dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian untuk yang
diwakilinya dapat dilaksanakan sekaligus dalam satu
tempat jumrah.
10. Apabila anda hendak kembali ke kampung setelah
menyelesaikan segala amalan haji, lakukanlah thawaf wada,
kecuali bagi wanita yang sedang datang bulan (haidh) dan yang
nifas
Kewajiban-Kewajiban Bagi Yang Sedang Ihram
Diwajibkan bagi yang sedang berihram untuk haji
dan umrah hal-hal berikut:
1. Melaksanakan apa yang diwajibkan Allah kepadanya,
seperti kewajiban shalat pada waktunya secara
berjamaah.
2. Menjauhi apa yang dilarang Allah, berupa:
rafats
(berkata buruk, bercumbu mesra dengan istri), fusuq
(melanggar perintah agama), jidal
(berbantah- bantahan) dan perbuatan maksiat lainnya
3. Menghindari ucapan atau perbutan yang mengganggu
dan menyakiti sesama muslim.
4. Menjauhi larangan-larangan ihram, yaitu:
a. Mencabut rambut atau memotong kuku.
Sedangkan bila rambut atau kuku itu lepas
dengan tidak disengaja di saat Ihram, maka ia

tidak dikenakan denda apa-apa.


b. Mempergunakan wangi-wangian di badannya
atau pakaiannya, begitu juga pada makanan dan
minumannya. Adapun jika ada sisa wangiwangian yang ia pergunakan saat sebelum ihram,
maka tak mengapa.
c. Membunuh binatang buruan atau menghalaunya,
atau membantu orang yang berburu, selagi ia
masih dalam keadaan ihram.

Ringkasan Manasik Haji & Umrah Sesuai Sunnah

Berikut pembahasan manasik haji dan umrah secara


ringkas dan praktis sesuai sunnah untuk memudahkan para calon Jamaah Haji dan umroh
Manasik Haji & Umroh
Manasik haji yang afdhol dan utama adalah tamattu, yaitu seorang melakukan umrah pada
bulan-bulan haji (Syawwal, Dzulqodah, dan awal bulan Dzulhijjah) yang diakhiri tahallul.
Kemudian dilanjutkan kegiatan haji pada tanggal 8 Dzulhijjah dengan memakai ihram
menuju Mina.Intinya, dimulai dengan umrah, lalu dilanjutkan dengan haji.
A.Tata Cara Umrah (bagi haji tamattu)
Ihram:
1. Sebelum pakai ihram, maka mandilah, pakailah minyak wangi pada badan , bukan pada
pakaian.Lalu pakailah ihram bagi pria. Wanita tetap memakai jilbab panjang/kerudung.
2. Ketika di miqot ,menghadaplah ke kiblat sambil membaca doa masuk ihram:

Ya Allah aku penuhi panggilanmu melaksanakan umrah.
3. Setelah itu, perbanyak membaca talbiyah yang berbunyi:
, ,
Talbiyah ini dibaca hingga tiba di Makkah.
4. Jika seorang sudah ihram dan baca doa ihram di miqot, maka telah diharamkan baginya
melakukan perkara berikut: Jima'(bersetubuh) beserta pengantarnya,melakukan dosa, debat
dalam perkara sia-sia,memakai pakaian biasa yang berjahit, tutup kepala bagi pria, pakai
parfum, memotong/cabut rambut dan bulu, memotong kuku, berburu, melamar, dan akad
nikah.
5. Namun dibolehkan perkara berikut: Mandi, garuk badan, menyisiri kepala, bekam, cium
bau harum, menggunting kuku yang hampir patah,melepas gigi palsu, bernaung pada sesuatu
yang tak menyentuh kepala-seperti, payung, mobil, pohon, bangunan, dll-, memakai ikat
pinggang, memakai sandal, cincing, jam dan kaca mata.
Tawaf
a. Putuskan talbiyah, jika tiba di Makkah.
b. Masuk masjidil Haram sambil baca doa masuk masjid:

c. Tawaflah dari Hajar Aswad sambil menampakkan lengan kanan

d. Jika tiba di Hajar Aswad , bacalah doa: Bismillahi wallahu akbar sambil cium Hajar
Aswad atau jika tak bisa diisyaratkan dengan tangan kanan. Lalu mulailah berputar dengan
perbanyak doa dan dzikir.
e. Tiba di Rukun Yamani, maka usap Rukun Yamani. Setelah itu baca doa ini:

Baca doa ini dari Rukun Yamani Sampai ke Hajar Aswad.
f. Demikianlah seterusnya sampai selesai 7 putaran yang diakhiri di Hajar Aswad atau garis
lurus ke Hajar Aswad.
g. Usai tawaf, sholat sunnatlah dua rakaat di belakang maqom Ibrahim menghadap kiblat
dengan membaca Al-Fatihah dan Al-Kafirun dalam rakaat pertama.Lalu Al-Fatihah dan AlIkhlash dalam rakaat.
h. Belakangilah kiblat untuk menuju ke kran-kran air Zam-Zam. Minum air Zam-Zam
sebanyaknya, lalu siram kepala, tapi jangan mandi atau wudhu disitu!!
i. Usai minum, datanglah ke Hajar Aswad/garis lurus HajarAswad untuk mencium atau
isyarat kepadanya sambil baca: Bismillahi wallahu akbar.
j. Setelah itu, belakangi kiblat. Maka disana anda temukan bukit Shofa untuk melaksanakan
sai.
Sai
1. Mendakilah ke shofa sambil berdoa:
,



2. Jika telah berada di atas Shofa, menghadap ke kiblat , maka bacalah Allahu akbar (3X),
dan Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:

,
,
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa banyak
dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri.
3. Setelah itu berjalanlah dengan pelan menuju bukit Marwah. Jika tiba dibatas/isyarat lampu
hijau, berlarilah semampunya hingga diisyarat berikutnya yang juga warna hijau.
4. Jika telah lewat isyarat tsb, jalanlah pelan hingga tiba di Marwah.
5. Kalau sudah di atas Marwah, baca lagi Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha illallah (3X)
sambil angkat tangan berdoa
,
,
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa banyak
dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri.
6. Dari Shofa ke Marwah, terhitung satu putaran. Lalu dari Marwah ke Shofa, itu sudah dua
putaran. Intinya: bilangan genap selalu di Shofa, dan ganjil di Marwah. Jadi, 7 putaran yang
akan kita lakukan berakhir di Marwah
7. Jika selesai 7 putaran yang tetap diakhiri doa di atas, maka keluarlah dari Marwah ke
tukang cukur dan lakukan tahallul. Bagi pria rambut dicukur rata-tanpa digundul-, dan bagi
wanita potong ujung rambut seukuran 1 ruas jari.Wanita usahakan bawa gunting sendiri
sehingga bisa potong sendiri.
8. Nah, selesailah umrah kita dengan tahallul tsb. Sekarang boleh pakai baju biasa dan
melakukan beberapa hal yang dilarang dalam umrah, selain mashiyat. Boleh jimak dengan
istri, pakai parfum, potong kuku,dll.

B.Tata Cara Haji


Adapun tata haji secara ringkas dan sesuai sunnah, maka silakan ikuti petunjuk dan amalanamalan berikut ini:
Ihram
1.Usai melaksanakan umrah, kita tunggu tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut Hari
Tarwiyah.Maka mulailah ihram di hotel masing-masing di Makkah yang diawali dengan
mandi, dan pakai parfum di badan, bukan di pakaian ihram.
2. Setelah pakai ihram, bacalah doa ihram:

Mabit/Bermalam di Mina
1. Lalu berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit matahari, tanggal 8 Dzulhijjah tsb.
2. Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama antara sholat Zhuhur dan Ashar. Artinya:
Kerjakan sholat Zhuhur 2 rakaat pada waktunya dan Ashar dua rakaat pada waktunya.
3. Demikian pula Sholat Maghrib dan Isya diqoshor, tanpa dijama.
4. Bermalamlah di Mina agar bisa sholat Shubuh disana sebagaimana sunnah Nabi
Shollallahu alaihi wasallam.
Wuquf/Berdiam Diri di Arafah
1. Usai sholat Shubuh di Mina, berangkatlah ke Arafah setelah terbit matahari.Waktu itu
sudah tanggal 9 Dzulhijjah.Sambil bertalbiyah.
2. Tiba di Arafah lakukan sholat Zhuhur dan Ashar dua-dua rakaat, yaitu dijamataqdim dan
qoshor.
3. Jika anda sudah jelas berada dalam batas Arafah, berdolah sambil angkat tangan.Disini tak
ada doa yang diwajibkan, bebas berdoa. Namun jika mau berdoa, maka pakailah doa Nabi
Shollallahu alaih wasallam dan perbanyak baca:
,
4. Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan sampai waktu kalian habis
bicara dan jalan. Gunakan baik-baik untuk berdoa karena Allah Taala mendekat ke langit
dunia di hari Arafah.
5. Ingat jangan sampai tinggalkan Arafah sebelum matahari terbenam !!
Mabit/Bermalam di Muzdalifah
1. Tinggalkanlah Arafah setelah matahari terbenam menuju Muzdalifah.
2.Setiba di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib dan Isya dengan jamatakhir dan
qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu Isya tetap 3 rakaat, dan Isya 2 rakaat.
3. Usai sholat, istirahat dan tidurlah, jangan ada kegiatan karena besok ada kegiatan berat.
Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti kebiasaan anda sehari-hari. Tak usah pungut batu di
malam itu seperti sebagian orang karena itu juga tak ada sunnahnya !
4. Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan sholat shubuh disana.
5. Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir dan berdoa sambil angkat tangan atau
bertalbiyah. Hindari dzikir jamaah karena tak ada tuntunannya dalam agama kita.
6. Jangan tinggalkan Muzdalifah selain orang-orang lemah, seperti orang tua lansia, wanita,
anak kecil, dan petugas haji. Orang ini boleh pergi setelah pertengahan malam.
Melempar Jumrah Aqobah/Kubro

1. Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hari ied ,
sambil bertakbir, dan bertalbiyah menuju Mina melempar.
2. Boleh pungut batu yang seukuran antara biji coklat dan biji kacang dimana saja, baik di
perjalanan menuju Mina atau di Mina sendiri ataupun dimana saja.
3. Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari sebanyak 7 lemaparan batu kecil
yang anda pungut tadi. Ketika melempar menghadap Jumrah, maka jadikan Makkah sebelah
kirimu, dan Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu.
4. Setiap kali melemparkan batu kecil tsb, ucapkanlah Allahu akbar dan usahakan masuk
ke dalam kolam. Jika meleset dari kolam, ulangi.Dan Seusai melempar, putuskan talbiyah.
Mencukur Rambut/Tahallul Pertama
A. Seusai melempar, maka gundullah rambut kalian atau pendekkan/cukur rata. Adapun
wanita, maka potong rambut sendiri dengan gunting yang dibawa seukuran 1 ruas jari.
B. Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka anda sekarang boleh pakaian
biasa, gunakan parfum, gunting kuku dan bulu, dll. Namun Jimak dengan istri belum boleh !!
Menyembelih Kambing
1. Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya pada hari-hari tasyriq
(tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah).
2. Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Dzulhijjah. Barangsiapa yang
menyembelih sebelum tgl tsb, maka sembelihannya tidak sah, harus diganti, atau puasa 3 hari
pada hari-hari tasyriq, dan 7 hari di Indonesia.
3. Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya dijabat oleh ketua kloter
atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada Allah jangan sampai
menyembelih hadyu/kambingnya sebelum tgl 10 -nya. Jika kalian lakukan itu, maka kalian
telah berdosa karena membuat ibadah orang kurang pahalanya. Jika pengurus ambil
keuntungan dari kambing yang disembelih sebelum tgl 10 tersebut, maka ia telah memakan
harta orang dengan cara yang haram dan batil. Bertaqwalah kepada Allah dan takut pada hari
kalian akan diadili di padang Mahsyar !!
4. Menyembelih hewan korban bagi jamaah haji tidaklah wajib, yang wajib hari itu adalah
menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan oleh haji tamattu atau qiron. Kambing
ini disebut hadyu. Jangan sampai tertipu dengan sebagian orang yang tidak takut kepada
Allah yang mewajibkan potong hewan korban di waktu itu, padahal tidak wajib karena hanya
semata-mata ingin meraih keuntungan yang banyak !!
Tawaf Ifadhoh
1. Setelah cukur dan memakai baju biasa, berangkatlah menuju Makkah untuk tawaf ifadhoh.
2. Lakukan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7 putaran, lalu sholat sunnat 2 rakaat
di belakang maqom Ibrahim.Kemudian mengarahlah ke kran-kran air Zamzam untuk minum
sebanyak-banyak dan siram kepala. Setelah itu kembali ke Hajar Aswad cium atau lambaikan
tangan pada garis lurus dengan Hajar Aswad.
Sai
1. Berikutnya anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalan sebagaimana telah
dijelaskan pada Tata Cara Umrah, tadi di atas.

2. Usai 7 Putaran, maka anda dianggap telah bertahallul kedua, namun tanpa bercukur lagi.
Maka dengan ini anda dibolehkan melakukan jimak dengan istri.
3. Tawaf Ifadhoh dan saI boleh dilakukan hari-hari tasyriq atau sisa hari-hari haji lainnya
selama Anda disana. Tapi lebih cepat lebih bagus. Namun ingat, jangan sampai jimak
sebelum lakukan 2 hal ini.
Mabit/Bermalam di Mina
1. Selesai tawaf Ifadhoh dan saI di Makkah,maka kembalilah ke Mina untuk bermalam
selama 2 atau 3 hari. Bermalam disana wajib.
2. Selama 3 hari di Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya dikerjakan secara qoshor.
Artinya dikerjakan Zhuhur dua rakaat pada waktunya, Ashar 2 rakaat pada waktunya, dan
Maghrib tetap pada waktunya, serta Isya 2 rakaat pada waktunya.
3. Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3 jumrah untuk melempar, dan
ambil batu dimana saja sebanyak 21 biji.
4. Berikut anda berangkat ke tempat pelemparan, dan lemparlah 3 jumrah tsb, yang dimulai
dengan Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7 lemparan.
5. Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut: 1- Ketika melempar disini
menghadaplah ke arah Jumrah dengan menjadikan Makkah sebelah kirimu & Mina (lokasi
perkemahan) sebelah kananmu, 2- Lemparlah Jumrah shughra dengan batu kecil sambil
ucapkan Allahu akbar setiap kali melempar, 3-Carilah tempat sunyi untuk berdoa disini
menghadap kiblat sambil angkat tangan.
6. Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) dan lakukanlah 3 amalan yang anda lakukan
tadi di Jumrah Wustho.
7. Selanjutnya menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut Jumrah Aqobah, dan lakukan
juga amalan disini yang anda lakukan di Jumrah Shughro dan Wustho. Cuma disini anda tak
dianjurkan berdoa. Tapi lansung pergi !! Inilah yang dilakukan pada tgl 11.
8. Pada tgl 12 & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang anda lakukan pada tgl 11 tadi di
atas.
9. Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh tinggalkan Mina pada tgl 12
Dzulhijjah. Ingat jangan sampai kedapatan waktu maghrib. Jika kedapatan maghrib
sementara masih di Mina, maka anda harus bermalam lagi.
10. Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg afdhol-, maka anda dianggap
telah menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah hajinya ikhlash dan mabrur.
Tawaf Wada/Tawaf Perpisahan
1. Tawaf wada hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah hendak bersafar
meninggalkan Makkah. Kota kenangan dalam beribadah dan taat kepada Allah. Semoga
Allah masih perkenankan kita kembali lagi ke Makkah.
2. Lakukanlah tawaf wada sebagaimana halnya tawaf ifadhoh dan tawaf umrah. Tapi dengan
memakai pakaian biasa.
3. Jika anda ingin-sebelum keluar dari Masjidil, berdoalah di Multazam, yaitu suatu tempat
antara Hajar Aswad dan pintu Kabah. Berdoaalah disini banyak-banyak tanpa harus angkat
tangan. Doa dengan sungguh-sungguh sambil menempelkan dada, wajah, kedua lengan dan
tangan untuk mengingat akan kondisi kita di padang Mahsyar dan menunjukkan di hadapan
Allah akan kelemahan kita dan butuhnya kita kepada-Nya. Ini merupakan sunnah. Namun
jangan diyakini bahwa kita tempelkan badan kita disitu karena ada berkahnya. Itu hanya
sekedar menunjukkan perasaan butuh dan rendah diri kita kepada Allah,serta sekedar ikuti
sunnah.

4. Sebelum kembali, berilah kabar gembira keluarga di Indonesia. Lalu sesampai di


Indonesia, jangan langsung ke rumah, tapi ke masjid dulu sholat sebagaimana sunnah Nabi
Shollallahu alaihi wasallam.

Anda mungkin juga menyukai