Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN &

REGULASI K3RS
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
Kementerian kesehatan RI

PROJEKSI KOMPOSISI PENDUDUK


INDONESIA 2019

Usia kerja

SKEMA DATA KOMPOSISI PENDUDUK, TEMPAT KERJA, POTENSI


BAHAYA,
URGENSI UPAYA & SDM K3RS
PENDUDUK INDONESIA
(237,64 JUTA)

TIDAK BEKERJA
(7,19 JUTA)

ANGKATAN KERJA

BEKERJA

(121,87 JUTA)

(114 JUTA)

PEKERJA PADA USAHA SKALA


BESAR DAN MENENGAH (PEKERJA
SEKTOR FORMAL)
(45,6 JUTA)
PERKANTORAN

INDUSTRI

SARANA KESEHATAN
(RS, PUSKESMAS, LAB,
KLINIK PERUSAHAAN DLL)

Potensi Bahaya
Ringan,
Sedang 1-2-3,
Berat

Potensi Bahaya
Ringan

Faktor risiko 1,5 kali


dibanding tempat kerja lain

WAJIB MENYELENGGARAKAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

PENINGKATAN SDM K3RS


BPS, 2014

PEKERJA PADA USAHA SKALA


MANDIRI, KECIL & MIKRO
(PEKERJA SEKTOR INFORMAL)
(68,4 JUTA)
SEKTOR INFORMAL, UMKM
(SME)
Potensi Bahaya
Ringan,
Sedang 1-2-3,
Berat

MASALAH KESEHATAN
POTENSIAL
PADA PEKERJA

4. PENYAKIT MENULAR

DEATHS ATTRIBUTED TO 19 LEADING FACTORS,


BY COUNTRY INCOME LEVEL, 2014

WHO Global health Risks report, 2004.

JUMLAH KASUS PENYAKIT DIDUGA PAK TAHUN 2011-2014


160000
139422

140000
120000
100000

79960

80000
63896

60000
40000

40335

39495
33610

32812
28337
22246

20000
0

1438514542
14223
12772
6103
312
00

6628
2556 3531
1585
24043
220 703
00

00 0 00

Kasus Diduga PAK 2011

18193
17786
1544116032
13538
13327
12053
11882
11345
9576
958810053
9042
8019
6738
63715938
6025
5869
54126045
4749
4469 5781
3845
3558
3088 32674270
3006 1550
2962
23922020
2342
2133
1685
1344
761 552
495
518
35913371301
318 798
266
98
77

0 00

00

Kasus Diduga PAK 2012

00 0 0 0

Kasus Diduga PAK 2013

00

4034

0 0000

6777
2969
1654
1003705
0

00

Kasus Diduga PAK 2014

Peningkatan kasus diduga penyakit akibat kerja dari 65.674 kasus pada
2011 (27 provinsi) menjadi 122.232 kasus pada 2014 (19 provinsi)

Sumber: Data LBKP-3, 2011-

JUMLAH KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) TAHUN 2011-2014


45000

42,698

40000
35000
30000
25920

25000
21,889
19,842

20000
15000

12853
11007

10000

9,009
6812

6666

5000
0

5609
4346
4079
3,976
83

--

2,974
1761
1,668
904
700 519 198 732
290
71
5027

--

--

--

--

4,9105,462
4088
3963
3750
3398
2,886
2879
2,740
2513
2,507
2226
2220
2,164
1,9081,773
1,5871,828 1261
1450
1,161
1,126
1092
923
921
891
813
651
543
532
449
418 647
414
368
255361 712 452 271
199209
173
--

--

- 0

6207

104
--

6,562
5786

5580

2166
1,423
689
28
--

Kasus PAK 2011 Kasus PAK 2012 Kasus PAK 2013 Kasus PAK 2014

Berdasarkan laporan 27 provinsi, secara nasional terjadi peningkatan kasus


penyakit akibat kerja dari 79.818 kasus pada 2011 (28 provinsi) menjadi
99.144 kasus pada 2013 (25 provinsi)
Sumber: Data LBKP-3, 2011-

JUMLAH KASUS KECELAKAAN AKIBAT KERJA (KAK) TAHUN 2011-2014


9000
8000

7811

7000
6000

5574

5291

5000

48224,889
4001

4000

3,552
3127

3000

2,205
1,954
1,815
1713
1561
1456
1159
1,120
1,026

1,384
986

971

1000

359 338
306
12
--

--

2,717

2283

2056

2000

2934

667
--

731
584

667697
467
176
2211
--

--

55

1,802
1635
1,562

1646

707
642
242
152
113
--

Kasus KAK 2012

1746

1,035

868

384 444
357 449
209
188
163
165
144
101
10350
90 14612810
78
34

--

Kasus KAK 2011

1845

Kasus KAK 2013

- 0

772

392
201

76
--

291

607
397
68

Kasus KAK 2014

Berdasarkan laporan 27 provinsi, secara nasional terjadi peningkatan


kasus kecelakaan akibat kerja dari 9.871 kasus pada 2011 menjadi 25.338
kasus pada 2014 (20 provinsi)
Sumber: Data LBKP-3, 2011

PENYAKIT TIDAK
MENULAR

PENYAKIT TIDAK
MENULAR &
FAKTOR RISIKO

Hipertensi

25,8

Diabetes mellitus

2,1

Penyakit Paru
Obstruktif Kronik

3,8

Kanker

1,4

Kurang aktifitas

52,8

Obesitas Sentral

26,6

Kebiasaan merokok

21,2

Penyakit Jantung
Koroner

1,5

Konsumsi sayur dan buah


tiap hari

10,7

Stroke

1,21

FAKTOR RISIKO

Sumber: Riskesdas 2013

Prevalensi PTM penduduk di usia produktif akan berpengaruh pada


produktifitas kerja kelompok tersebut. Tingginya prevalensi PTM
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko antara lain perilaku
hidup yang tidak sehat.

MASALAH DALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Terbatasnya
kemampuan dari
SDM, sarana dan
prasarana fasilitas
kesehatan dalam
memberikan
yankes kerja

Pelayanan yang
diterima lebih
terfokus pada
pengobatan
(kuratif) belum
bersifat paripurna
(promotif,
preventif, kuratif
dan rehabilitati

SDM, SARANA
PRASARANA

LEBIH KE PROMOTIF
DARI PADA
PREVENTIF

Kesadaran para
pekerja belum
menyadari akan
pentingnya
kesehatan kerja

3
Tempat Kerja Formal
dan Informal

10

KESEHATAN KERJA
adalah HAK PEKERJA

Amandemen UUD 1945


Pasal 28 h
Setiap org berhak
hiidupsejahtera,batin,bertempat
tinggal dan mendapat lingk
hidup yang baik dan sehat
berhak memperoleh yankes
Pasal 34
Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas yankes dan
yan umum yang layak

UU No. 36/2009
Tentang Kesehatan Kerja
Bab XII Kesehatan Kerja
Pasal 164 166:
secara tegas menyatakan
ruang lingkup, tugas dan
tanggung jawab
Pemerintah, Pengusaha
dan Pekerja

Kementerian Kesehatan memberikan perhatian terhadap


11
Kesehatan Kerja

Kepmenkes 432 tahun 2007 Pedoman Manajemen K3 di RS


Kepmenkes 1087 tahun 2010 Standar K3 di RS

Potensi Bahaya di RS

TUJUAN K3RS

Menciptakan lingkungan
kerja yang aman, sehat &
produktif untuk karyawan , aman
& sehat bagi pasien & pengunjung RS
serta masyarakat dan lingkungan
sekitar sehingga proses pelayanan
RS selalu berjalan baik & lancar.

Kebijakan K3RS
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang padat
karya, pakar, modal, dan teknologi, namun keberadaan
Rumah Sakit juga memiliki dampak negatif terhadap
timbulnya penyakit bila Rumah Sakit tersebut tidak
melaksanakan prosedur K3.

Maka perlu dilaksanakan kebijakan sebagai berikut :


Membuat kebijakan tertulis dari pimpinan Rumah Sakit.
Menyediakan wadah fungsional K3 Rumah Sakit yang
terlihat dalam struktur organisasi Rumah Sakit.
Melakukan sosialisasi K3 Rumah Sakit pada seluruh jajaran
Rumah Sakit.
Membudayakan perilaku K3 di Rumah Sakit.
Meningkatkan SDM yang profesional di setiap unit dalam
bidang K3 Rumah Sakit.
Meningkatkan sistem informasi K3 RS

PERAN KEMKES DALAM


PEMBINAAN K3 RUMAH SAKIT-1

PERAN KEMKES DALAM


PEMBINAAN K3 RUMAH SAKIT-2

PERAN KEMKES DALAM


PEMBINAAN K3 RUMAH SAKIT-3

Langkah dan Strategi Pelaksanaan


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

10
9

7
4

6
5

Penutup
Permasalahan K3 di RS sebagai hasil
Interaksi dari Pasien/Pengunjung
(keluarga), Petugas, Lingkungan
Kerja dan Alat kerja di RS.
Untuk menangani permasalahan K3
dapat di awali pada saat pasien
masuk sampai keluar RS.
Awali dengan Universal/Standar
Precaution (cuci tangan).

TERIMA KASIH
KESJAOR

CerdasEmansipatifResponsifIniasiatifAmanah
DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Jln. H. R. Rasuna Said Kav X-5 No. 4-9
Lantai 7 Blok C Ruang 721 Jakarta 12950
Telp/Fax: (021) 5275256, 5214875
Website: kesehatankerja.depkes.go.id
Email: direktorat_kesja@yahoo.com, direktorat.kesjaor@gmail.com
kemitraankesja@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai