“ARTIKEL
PENGARUH AIR GAMBU
UPAYA PEMECAHANNYA
Oleh: D. Anwar Musadad
Puslit Ekologi Kesehatan
Pendahuluan
Indonesia, tanah tersebut dikenal sebagai tanah
organik (organosol). Namun karena pada awalnya
tanah organik banyak diusahakan di Kecamatan
Gambut Kalimantan Selatan, maka nama tanah gambut
menjadi lebih populer dan diterima oleh sebagian besar
ilmawan (tanah) di Indonesia, Walaupun sebenamnya tidak
semua tanah organik dapat digolongkan sebagai tanah
gambut
Gambut adalah onggokan bahan organik yang
tersusun dari bahan kayuan atau Iumut yang terjadi akibat
kecepatan penimbunan lebih tinggi dibandingkan
penguraiannya, Perbedaan kecepatan ini disebabkan oleh
sub dingin (di daerah non tropis) dan curah hujan yang
tinggi (di daerah tropis). Proses pembentukan gambut di
Indonesia, terutama Sumatera dan Kalimantan, dimulai
pada periode Holosen yaitu sekitar 4.200 tahun sampai
6,800 tahun yang lafu (Anderson & Muller, 1975; Morley,
1961 dalam Sugandi, 1996). Proses pengendapan gambut
tersebut umumnya terjadi pada daerah depres
(cekungan), Dengan masuknya air tawar atau air payau
‘menggenangi dacrah depresi, proses dekomposisi bahan
organik jadi terhambat. Kemudian secara perlahan-lahan
tenjadi “akumulast bahan organik yang —akhimya
‘membentuk endapan gambut
Layaknya sebagai lahan organik, masalah utama di lahan
gambut adalah kandungan organik yang sangat tinggi,
keasaman yang tinggi, miskin mineral dan kejenuhan basa
rendah, hal ini berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
‘Asam-asam organik dalam tanah gambut berperan sebagai
koloid tanah yang mengatur pengikatan dan pelepasan
hara, selain itu asam-asam tersebut berpengaruh langsung
dan dapat bersifat racun terhadap lanaman, teruiama asam
fenolat. Asam fenolat ini banyak dihasilkan selama proses
dekomposisi bahan organik yang kaya akan senyawa
lignin (seperti gambut tropika) pada keadaan anacrob.
Keasaman tanah gambut bervariasi sesuai dengan
kketebalan gambut yang ada di atasnya, Biasanya semakin
tinggi ketebalan gambutnya sifat keasaman aimya
semakin tinggi.
Sis istilah tanah gambut dikenal tuas di
TERHADAP KESEHATAN DAN
Sebagai sumberdaya alam, tanah gambut dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk
pertanian, kehutanan, energi, dan industri, Akan tetapi
pemanfaatan tanh gambut untuk —sawah akan
‘menghadapi_masalah tingginya keasaman tarah dan
keracunan asam-asam organik yang berasal dant hasil
dekomposisi pada kcadian anacrob Berbagai teknologi
ddan upaya pengurangan keasaman dan penyuburan tanah
bagi keperluan pertanian telah banyak dilakukan dengan
memberikan ahaa yang dapat memperbaiki keadaan
tanah yang disebut sebagat ‘soil ameliorant’, antara lain
dengan pemberian berbagai macam mineral tambahan
seperti Al, Fe, K, Ca, Mg, P, Cu, Zn dan Mn, pengapuran
dan pemberian abu (Setiadi, 1996), Dengan teknologi
tersebut diharapkan permasalahan (khususnya dalam
‘upaya penyuburan tanah) telah dapat diatasi
‘Akan tetapi permasalahannya tidak hanya. berhenti
sampai di situ karena hal ini menyangkut juga kebidupan
petani yang akan menggarap dan penduduk yang akan
didatangkan pada proyek pencetakan sawah sejuta hektar
tersebut. Untuk kehidupan sehari-hari petani dan
penduduk yang direncanakan akan mencapai 316.000
kepala keluarga transmigran (atau hampir sama dengan
jumlah penduduk Kalimantan Tengah —sekarang)
‘memeriukan sarana dan prasarana antara lain air bersi.
Dengan kondisi tanah gambut demikian air tanah dan air
permukaan yang ada bersifat asam, berwarna kuning
kecoklat-coklatan dan di sebagian tempat tampak kerah.
Makalah ini secara singkat menjelaskan karake-
ristik/kualitas air gambut, dampak terhadap keschatan
‘manusia dan upaya penaggulangannya,
Karakteristik Gambut
Karakteristik atau keadaan tanah di lahan gambut telah
banyak dipelajari, Berbagai zat dan mineral dalam tanah
yang berkaitan dengan kesuburan tanah telah banyak
Gilakukan penelitian termasuk upaya penanggulangan-
nya dengan menambahkan berbagai mineral dan zat yang
kurang/tidak ada. Begitu pula dengan struktur tanah dan
Ketebalan gambut di masing-masing daerah . Akan
tetapi data / informast tentang keadaan air gambut,
Khususnya kimia air belum banyak diungkapkan.
‘Modia Libanghes Val. Vil No, 017998“ARTIKEL
Dari berbagai penelitian, baik terhadap air gambut di
Kalimantan maupun air pasang surut di dacrah lainnya
seperti Jambi dan Riau diketahui secara fisik air gambut
berwama kuning kecoklat-coklatan, keasaman tinggi
(PH= 3,5-5) dan kadang-kadang keruh. Hasil penelitian
kualitas air pasang surut di Jambi (Wasito ct al; 1980)
maupun hasil penelitian STTL Yogyakarta (1996)
‘menunjukkan bahwa kualitas air bersih di lahan gambut
Jauh dari memenuhi syarat kesehatan, baik fisik maupun
‘kimiawi, Bila merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan
RINo. 416 Tatun 1990 tentang Kualitas Air Bersih
(Depkes, 1992) tampak beberapa parameter melebihi atan
‘mendekati_nilai yang diperkenankan antara lain rasa,
wama, pH, kesadahan, kekenuhan, besi, zat organik,
Klorida, ammonium, kromium, mangan dan sulfat (Tabe!
1 dan Tabet 2)
‘Tabel_1. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Pasang Surut Di Rantau Rasau, Jambi
Na Parameter Heal] Malsimun yang Setuam
dijinkan *)
Fisk
4, | Kekeruhan 105-275 | 25 Nw
2 Wama Taming coklat [50 Seale TO
3 | Ba baw. tak beta :
4] Re : ak brass i
S| Subw = suhu udara e
Kimi
| Zat pada ela 1500 mat
2. | Zat organik 71689810 f
3. | Kesndahan 23-91 110, °D
4 | Calsium 352-512 _| 75-200 mgt
S| Resi 12-23 [10 mgt
| Manga Bor-014 [05 mgt
7 pit 55-74 | 65-90
| Magnesium 22-12,7 | 30-150 mgt
9._| Tembegs 0-0] 005-15 mgt
10.305 00 00, mgt
ii. [ Seng Zap 0.0 1s mgt
12. | Chlerida CD, BES -6ae | 00 mgt
13. | Sulfa (#28) oo 00. mg
14. | Floride 0.0 15 mgt
15. [ Ammonnm(NHa) _|__04-24 | 00 Tag
16. | Nitra (N03) 075-29 | 100 ‘mgh
17._| Nast (NO2) 00 10 mg
18. | Phenol 00) 0,001 - 0,007 mgl
19. | Arsen (is) 00 005 mg
20._| Timtal (Pop 00 0,05 mg
21. | Selenium ($6 0.0 001 mg
22. | Chromium 0.0 0.05 mgt
21. | Cyanida (CN) 0.0 05, mg
22, | Cadmium (Cd) 00 oor mg
23. | Air Rasa ig) 06 0,001 ag
57 Sesvat Permenkes RI No, 416 Tahun 1990
‘Tabel 2. Haall Pemerikaaan Kualitas Air Gambat
Tamme
Ketan
Hai
36
Bea ai
Taian yang
io
Tau
NTU
345-2037 [00
‘901-392 ——[ aps
Ma ores fas
5H 3-10
Ses ons
Ts. 2050 [0
19-40
TDs,
‘Jena Permenkes RING 476 Tahun 10
65-30
096
“Wodia Ltbanghes VoL Vil Wo. 0171008“ARTIKEL
Kondisi air gambut demikian akan lebih diperburuk
bila sudah ada pencemaran, sebagai hasil samping
kegiatan masyarakat seperti timbah rumabtangga, limbah
industri dan limbah pertanian dari _upaya-upaya
penyuburan tanah dan pemberantasan hama tanaman
seperti pupuk. pestisida dan herbisida
Dampak Kesehatan Air Gambut
Telah diketahui bersama air merupakan bahan pokok
kebutuhan manusia Dalam penggunaannya apabila tidak
diperhatikan dapat menimbulkan gangguan keschatan
pada manusia, Gangguan Kesehatan dimaksud adalah
fangguan penyakit yang ada hubungannya dengan air
atau ‘water related diseases’
Dampak air gambut terhadap kesehatan hampir sama
saja dengan dampak penyediaan air bersin pada
‘umumnya, Yang membedakan hanyalah perbedaan dafam.
hal karak-teristik kimia dan keadaan fisiknya. Air gambut
terwama kuning kecoklat-coklatan, bersifat asam dan
beberapa parameter kimianya tinggi, scbaliknya terdapat
beberapa parameter kimia yang dibutuhkan tubuh tidak
tersedia .
Secara ilmiah belum “banyak penelitian yang
‘mengungkapkan dampak air gambut terhadap kesehatan,
bik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di samping
karena pemakaiasnya terbatas juga penggunaan jenis air
‘gambut untuk kebutuhan rumaltangga ini relatif baru dan
‘muncul ketika akan dibukanya lahan gambut sejuta hektar
4i Kalimantan Tengah. Air gambut di lahan sejuta hektar
tidak hanya untuk keperluan pertanian dan ransporiasi
saja, tetapi dijadikan sebagai altematif ulama dalam
penyediaan air bersih untuk kebutuhan rumahtanggs,
Dengan demikian menentukan atau _mengukur
daropek air gambut secara umum terhadap kesehatan
manusia tidak mudah. Untuk itu dalam menentukan jenis
dampak atau pengaruh air gambut tethadap Kesehatan
adalah dengan melihat sifat dan pengaruh dari masing-
masing parameter bakteriologis dan kimia yang
terkandung dalam air gambut dibandingkan dengan
Permenkes RI No, 416 Tahun 1990 tentang Kualitas Air
Bersih, dan mengukur indikator derajat kesehatan seperti
terjadinya peristiwa penyakit yang ada hubungannya
dengan air.
Pengaruh beberapa parameter kimia yang ada dalam
air tethadap Kesehatan manusia dapat dilihat pada Tabel
3.
Sedangkan untuk mengukur gangguan keschatan atau
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air ini dapat
dikelompokkan menurut’ mekanisme atau cara
peaularannya, yaitu water borne diseases, water washed
diseases. water based diseases dan water-related insect
vector diseases.
1, Water bore diseases
Yaitu penyakit-penyakit di mana bila kuman
penyebab penyakitnya berada datam air lalu air tersebut
diminum oleh sescorang maka ia akan sakit. Contoh dari
penyakit ini adalah kolera, typhoid, hepatitis infektiosa
dan disentri basiler. Dari pengamatan dan laporan
Penyakit di puskesmas wilayali gambut Kabupaten
Kapuas (1995) diketahui insidens diare 12,98 per 1000
penduduk dan typhoid 4,08 per 1000 penduduk.
2. Water wash diseases
‘Yang tergolong penyakit ini adalah penyakit-penyakit
‘yang dapat diberantas dengan memberikan cukup banyak
air untuk cuci, mand) dan kebersihan perorangan pada
tumiumnya, Contoh penyakit-penyakit ini adalah penyakit
saluran pencernaan, kulit dan mata. Jenis penyakit-
penyakit ini juga tidak menampakkan —perbedaan
pencatatan di puskesmas, baik di daerah gambut maupun
daerah bukan gambut. Hal yang cukup menonjol dari
hasil peninjauan di lahan sejuta hektar Kalimantan
Tengah adalah tingginya jumlah kasus penyaki¢ kulit
yaitu menempati urutan 2 dari sepuluh penyakit
terbanyak di 4 puskesmas lokasi pengembangan lahan
‘gambut (PLG) sejuta hektar bulan Januari s/d Maret 1997.
3. Water based diseases
Yaitu penyakit yang kuman penyebabnya sebagian
siklus hidupnya di dalam hospes perantara yang hidup di
air. Contohnya adaiah schistosomiasis yang disebabkan
oleh cacing Schistosoma yang hidup dalam keong. Jenis,
penyakit ini belum terdeteksi di puskesmas-puskesmas
wilayah gambut
4. Water-related insect vector diseases
Penyakit-penyakit ini disehabkan mefafui serangga
yang berkembangbiak di air atau hidup di dekat air
Contoh penyakit ini adalah malaria, filariasis dan demam
berdarah dengue. Dari hasil pengamtan di puskesmas-
puskesmas di wilayah gambut penyakit malaria Klinis
‘menempati urutan ke 6 dari sepuluh penyakit terbanyak
dengan angka insidens 8,7 per 1000 penduduk, sedangkan
dari hasil malariometrik survey belum diperoleh
keterangan yang positif (Musadad, 1997),
Peayakit demam berdarah dengue, walaupun
penyakit ini belum muncul di permukiman transmigrasi
wilayah gambut, tetapi dengan digunakannya drum
plastik penampungan air hujan yang dapat menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk Ae, aegypti dan Ae
7
‘Media Uibangkos Val Vit No. O7A908ARTIKEL,
‘lbopictus serta banyakaya wansmigran yang didatangkan _desa_dalam wilayah puskesmas PLG dapat menjadi
suatu waktu akan muncul. Fiariasis terdapat di beberapa umber penularan terhadap transmigran dan penduduk
pendatang,
‘Tabel 3. Pengaruh Beberapa Parameter Kimia Terhadap Kesehatan Manusia
No Parameter Meksimim ya Pengaruh Terhadap Keschatan
dijinkan
1. | Kekeruhan 2sNTU Pengaruh langsung terhadap Keschaten tidak ads, Kekeruhan yang tinggi
kkurang estetis dan menggangu. proses disinfeksi Karena Kekeruhan dapat
‘melindungi mikroorganisme dari pengaruh disinfeksi,
7 | Devajat Keasaman 6550 ‘pH yang lebih Kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 dapat” menyebabkan
(oh) Karat pada pips-pipa air dan dapat menyebebkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yang mengganggu keschatan, pl] yang rendah juga
‘dapat melarutkan lapisan gigi (email) sehingga gigi cepat keropos,
3 | Kesadahen 3-10 engaruh langsung terhadap Kesehatan tidak ada, tetapi Kesadahan dapat
imenyebabhan sabun pemberih menjadi tidak efektif Kenan
| Beep Tomat Dalam jumah Keil diperlakan wbuh- untuk pemBentukan se-sel dara
merah. Konseniasi yang lebih besar dari 1,0 mg/l dapat senyebabean
‘wama air menjadi kemerah-merabea, memberiresa_yang tidak enak pada
rminuman di samping dapat membentuk endapan pada pipa-pips logam dan
bahan-ahan eucian
5. | Wangan (ay oS meh Konsentrasi yang lebih esa dar 0,3 mal dapat meiybabkan ras Jang
anch pada minuman dan meninggelkan noda kecoklat-coklatan pada
pakaian cucian, Efekkesehatan dapat menyebebhan Kenusakan pada hat
6. | Chlorida (Cl) 600 m/l ‘Senyawa chlorida banyak dijumpai pada air laut atau air yang dipengaruhi
‘oleh ar lout dan juga dala gelahlambung. Dalam jumlah ect! dibutukan
sebagai disnfektan. Bila berikatan dengan fon natium dapat menvebebian
rasa asin dan dapat merussk pipa-pipa air. Chlorida yang berlebihan dalam
om memberikan indikasi adanya pencemaran, Chloida yang terlart
biasanya tidak dapat dihiangkan dengan proses sederbana lain kecual
dengan pengenceran
7] Chromium (Gr) O05 mah ‘Adanya_chiom menandakan adanya pencEmafan dan alr buangan maui
kearena Senyawa logam ini tak terdapat dalam air alam, Chrom hexavalent
lebih berbshaya dari_chiom titalen, meskipur Kedua-duanya_dibatas)
kaderova baik dalam ir minum maupuo ai baku air minum, Chrom didugn
dapat menyebabkan kankerpado kit dan aat-alat pernafasan,
| Salta (SO 00 mel Dalat jumlah besar dapat beeaksi dengan ion natrium slay magnesium
dalam air sehingge membentuk garam natrum sulfat dan magnesiom sulla
ng dapat menimbulkan reaksi laxative.
9. | Zatorgamik Tome Dalam air sering terdapat banyak zat organik yang antara lain beasal dan
sampah, buangan rumahtangea, buangan indust, limbah pertnian dan
Sebaguinya, Zat orpanik menimbulkan bau vang tidak sedap dan dapat
rmenyebablaisakit perut
TO, | Armonia dome ‘Adana amonium dalam air menunjukKan tabwa air ini mendapat
pencemaran dari simpab, kotoran manusiaatao ewan dan zatat organi
Senyawa ini berbau sangat ajam dan tidak sedap. Karena umumnya berasal
dari bahan buangan organik maka adanya ammoniom dalam ait merupakan
peringatan agar sumber pencemaran yang ada dekat air tescbutditadskn.
Ti | Warne ‘50 skala TCU | Tidak ada pengaruh langsung terhadap Keschatan, Wama disebabkan oleh
2zat-zat organik yang berwama seperti besi, mangan, tembaga, dan lain-tan,
12, | Rasa Tak berasa TBau dan rasa dapat timbul secara alamiah, dari proses biologi dan karena
kontaminasi olch behan kimia alau atau hasil samping pengolaban air.
‘Keadaan seperti ini dapat merupakan indikasi adanya zat-zat berbahaya.
Sumber: TH Tugaswati (1980), Pengarah Penyimpangan Standar Kualitas Air Minum Terhadap Kesehatan.
\Madia Libanghes Vol. Vil No. 017998 T“ARTIKEL
Upaya Penanggulangan
Untuk mengatasi berbagai permasalafan kesehatan
Yang diakibatkan oleh air gambut hanya ada dua pilihan,
tidak menggunakan air gambut untuk —kebutuhan
rumahtangga dan menggunakan air gamnbut_ yang
sebelumnya diolab tertebit dahulu.
Pilihan pertama. penggunaan sumber air lain di Iuar
air gambut, Sumber air bersih lain yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan rumahiangga di luar air
gambut adalah air hujan dan air sungai, Curah hujan di
Kalimantan Tengah setiap tahun relatif tinggi. yakni di
alas 2500 mm. Pemerintah melalui Departemen
Transmigrasi yang mengurusi pendatangan transmigran
ke lahan gambut telah menyediakan 4 buah drum plastik
@ 250 liter untuk menampung air hujan dari atap rumah,
yang sebelumava telah dilengkapi dengan talang air.
Layaknya sebagai sarana_penampungan air hujan.
penggunaannya diutamakan untuk musim kemarau, Akan
{etapi dalam kenyataannya pada _musim penghujanpun
mmasyarakat transmigran di lahan gambut-menggunakan
air hyjan untuk hampir seluruh keperluan rumahtangea,
sehingga pada musim kemarau seperti pada saat ini
mereka kekurangan air bersih (Musadad. 1997),
Penggunaan air hyjan untuk keperluan rumabtangga
sehari-hari dapat dijadikan alternatif Karena secara teknis,
sumber air ini telah banyak digunakan di daerah-daerah
sulit air, dengan catatan dalam penatalaksanaannya harus
discrtai upaya-upaya lain agar tidak menimbulkan
dampak negauif. Seperti diketalui di daerab-daerah yang
masyarakatnya banyak mengkonsumsi air hujan untuk
kebutuhan schari-hari angka caries giginya tinggi karena
air hujan Kurang banyak mengandung fluor dan bila
penampungan air tidak tertutup dapat menjadi tempat
berkembangbiak nyamuk Ae. aegypti dan te, albopictus,
veklor demam berdarah dengue
Upaya-upaya yang perlu dilakukan —apabila
menggunakan air hujan sebagai kebutuhan air bersih
sehari-har
1. Dilakukan —pengolahan air fjan_— dengan,
menambahkan- mineral-mineral yang dibutuhkan
tubuh manusia seperti kapur.
2. Masyarakat diberikan suplemen makanan yang
banyak menganduag fluor.
3. Dilakukan penyuluhan agar dalam keadaan tidak
hujan drum-drum air ditutup rapat agar tidak
dijadikan sebagai tempat perindukan nyamuk Ae.
aegypti dan Ae. albopictus.
4, Pemibenahan sistem talang air agar secara efekti air
yang jatuh ke atap rumah dapat tertampung dalam
drum penampungan air
Penggunaan air sungai dapat dilakukan dengan cara
memompakan air dari sungai Kahayan atau Barito untuk
selanjutnya diolah secara kolektif. Hanya saja untuk
sementara cara ini dinilai Kurang efisien karena
‘membutuhkan biaya yang cukup besar.
Pilihan kedua, melakukan pengolahan ait gambut
Seperti diketahui air gambut rasanya masam, pH antara
3.5-5. benwama kuning kecoklat-coklatan dan sebagian
keruh Tanpa pengolahan, kecil kemungkinan air gambut
dapat dikonsumsi langsag untuk keperluan rumablangea
sehari-hari khususnya minum dan masak. Masyarakat di
kawasan —gambut Kalimantan Tengah banyak
menggunakan air tersebut untuk Keperluan mencuci
(pakaian dan alat rumahtangga) dan kadang-kadang,
‘mandi, Untuk dapat dijadikan air bersih, air gambut harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu
Pengolahan air dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dalam skala rumabtangga dan dalam skala besar
yang meliputi seluruh wilayah penduduk yang tinggal di
lahan gambut, Lintuk skafa rumahtangga, pemerintah telah
memberikan setiap rumahtangga alat penyaring air
sederhana, yaitu berupa drum plastik yang dilengkapi
dengan kran dan satu bush drum untuk ‘menampungnya.
Alat ini olch masyarakat banyak yang tidak digunakan
kkarena tidak tahu cara mengoperasikannya, alatnya rusak,
dan kelengkapannya tidak tersedia. Selain itu pada
sebagian rumah penduduk terdapat SARUT (saringan air
rumahtangga), yakni saringan pasir up-flow bertekanan
‘yang, digunakan untuk mengolah air permukaan/gambut
‘Akan tetapi SARUT inipuri belum ada yang difungsikan
kkarena tidak tahu cara mengoperasikannya, tidak jalan,
dan sebagainya, Dengan demitkian alat ini secara teknis di
Japangan belum teruji schingga tidak diketahui efektivitas
alat_ini_terhadap pengurangan _parameter-parameter
tertentu seperti pH, warma, rasa, besi, dan tingkat
penerimaan masyarakat terhadap teknologinya.
Telah banyak teknologi pengolahan air sederhana
yang dikembangkan oleh instansi pemerintah dan seasta,
Yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teknologi
pengolatan air tersebut adalah secara teknis feasible,
murah dan dapat diterima oleh masyarakat/pengguna.
Pemberian lat pengolahan air gambut di tingkat
rumahtangga hendaknya —disertal_ dengan upaya
penyuluhan (social marketing), demonstrasi tentang cara
penggunaan dan pemeliharaannya serta_pemberian
kelengkapannya. Kelengkapan pengolahan air seperti
kapur, pasir dan ijuk mudah diperoleh di sekitar lokasi
Jahan gambut dan harganya terjangkau oleh masyarakat.
‘Media Litbanghes Wal. VII No. 017998“ARTIKEL
Cara Kedua adalah dengan wiembangun instalasi
pengolahan air dalam skala besar yang dapat melayani
kebutuhan seluruh masyarakat. Dari segi teknis dalam
Jangka panjang cara ini lebih memungkinkan arena
mmencakup penduduk yang besar dan keadaan rumahnya
sudah tertata dengan baik. Hanya saja dalam
pembiayaannya kemungkinan akan lebih besar karena
Jarak antar rumah relatif jauh dan mencakup areal yang
sangat Iuas. Yang perlu diperhatikan dalam pengolahan
air, Keasaman air tinggi yang disebabkan_ humic acid bila
dilakukan khlorinasi akan menimbulkan tri-hallomethane
yang dapat menimbulkan kanker.
Lebih dari itu upaya yang penting dilakukan selain
hal di atas adalah melakukan surveilans atau pengamatan
kkualitas dan kuantitas air dan penggunaannya di tingkat
rumahtangga
Penutup
Air gambut dapat menjadi altemnatif air bersih untok
Kebutuhan rumahtangga. Air gambut juga dapat menjadi
sumber gangguan Kesehatan bila tidak dikelola dan
digunakan secara tepat, walaupun diakui sulit_ untuk
mengnkur dampak tersebut secara langsung. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian dan pengamatan yang terus
menerus (longitudinal study) terhadap kualitas dan
penggunzan air gambut seria penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan air (gambut),
Terhadap air gambut mutlak perlu dilakukan’
pengolahan baik pengolahan sederhana di tingkat
rumahtangga maupun pengolahan komunal dalain skala
besar sehingga tidak menimbulkan pengaruh buruk
tethadap Kesehatan, Pengolahan ait gambut hendaknya
‘menggunakan teknologi yang menggunakan bahan-bahan
yang mudah didapat di sekitar lokasi, harganya terjangkau
oleh masyarakat, —mudah—dioperasikan dan
mudah pemeliharaannya, Perlu diperhatikan dalam
teknologi pengolahan air gambut ini adalah social
‘marketing dari teknologi tersebut schingga masyarakat
mau menggunakan dan memelihara alat tersebut dengan
baik
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah
pengawasan kualitas ait dan samber-sumber pencemar
baik yang berasal dari rumahtangga, industri maupun
pertanian. Sistem pengolahan yang ada tidak akan
berjalan efektif bita sumber-sumber pencemaran tidak
dikendalikan.
Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehstan Ri, (1992). Peraturan Menteri
Kesehatan RE No. A16Menkes! Per’ 1X'1990 Tentang
Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas ir
2 Musadad, Anwar, (1997), Pelavanan Kesehatan Di Lokasi
PengembanganLahan Gambut Seruia Hektar Di
Kalimantan Tengah (Laporan Kunjungan Lapangan), Pusat
Penelitian Fkologi Kesehatan, Badan Litbangkes Depkes
RI, Jakarta
3. Sabihwom, Supandi, (1996). Teknologi Pemanfaatan Lahan
Gambut Untuk Pertanian, Makalah Pembahasatas
makalah Teknologi Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk
Pertanian oleh Bambang Setiadi Disarpaikan pada
Seminar Pengembangan Teknologi Berwawasan
Cingkungan Untuk Pertanian Pada Lahan Gambut, Bogor
26 Seprember 1997,
4 Sena, Bambang. (1996). Teknologi Pemanfaatan Lahan
Gambus Untuk Pertanian, Disampaikan pada Seminar
Pengembangan Telowologi Berwawasan Lingkungan Untuk
Pertanian Pada Lahan Gamibut, Bogor 26 September 1997
5. Tri Tugaswat, (1980), Pengaruh Penvimpangan Standar
Kualitas ir Minum Terhadap Kesehatan (Un-publis).
6 Wasito, Sik etal, (1980). Laporan Penelitian Sumber Air
Mnum Dan Cara Pembuangan Kotoran Di Da
Pasang Sur Rantaw Rasaw Jambi, Pusat. Pens
Fkologi Kesehatan Badan Lthangkes Depker 8, Jakarta
‘Media Libanghes Vol Vit Wo. 0171998