Endang Retnowati
DEPARTEMEN-INSTALASI PATOLOGI KLINIK
FK UNAIR-RSUD Dr. SOETOMO
Tujuan
1. Membantu diagnosis penyakit
2. Tes penyaring pada kelainan asimtomatik,
kongenital dan penyakit herediter
3. Memantau perkembangan penyakit
4. Memantau efektivitas atau komplikasi
pengobatan
Macam pemeriksaan
1.
2.
3.
4.
Fisis
Kimia
Mikroskopis
(Mikrobiologi)
Sampel/spesimen urin
Ada beberapa macam sampel/spesimen urin
Random/acak
Pagi hari/8 jam
24 jam
2 jam pasca-makan (post prandial)
Sifat fisis
Volume
Warna
Kejernihan
Bau
Buih
Berat jenis
Volume/jumlah urin
(peoduksi urin per 24 jam)
Bayi
Anak (1-14 th)
Dewasa
:
:
:
Anuria
Oliguria
Poliuria
: 100 ml
: 100 600 ml
: > 1600 ml
30 - 500 ml
500 - 1400 ml
600 - 1600 ml
Warna :
Normal : kuning tua muda
3 pigmen : - urokrom (kuning)
- uroeritrin (merah)
- urobilin (oranye-merah)
merah muda : Sel darah merah
Teh coklat : bilirubin (hepatitis)
Bau :
aseton : Diabetes Mellitus
busuk : infeksi
Kekeruhan :
pH
Berat jenis (carik celup)
Protein
Glukosa
Keton
Bilirubin
Urobilin
Nitrit, esterase leukosit
Darah ( eritrosit & hemoglobin)
11
1. PH urin
12
13
14
15
16
3. Proteinuria
Globulins
CONDITIONS
Strenuous physical exercise
Emotional stress
Pregnancy
Infections
Glomerulonephritis
New borns (first week)
Glomerulonephritis
Tubular dysfunction
Hemoglobin
Hematuria
Hemoglobinuria
Fibrinogen
Nucleoproteins
WBCs in urine
Bence Jones
Multiple Myeloma
Leukemie
18
Prerenal proteinuria
Tidak ada kelainan glomerulus
Pori glomerulus : normal
Ekskresi protein dengan BM rendah (<
albumin) :
- hemoglobin
19
Glomerular proteinuria
Ada kelainan glomerulus ginjal
Permiabilitas terhadap protein
contoh :
- glomerulonephritis
- sindroma nephrotik
20
Tubular proteinuria
Gangguan reabsorpsi protein di tubulus
contoh :
- Hemoglobinuria
- ortostatik proteinuria (gangguan peredaran
darah)
- keracunan obat
21
Normal
Mikroalbuminuria
Makroalbuminuria
Urin sewaktu
Urin 24 jam
(g/mg keratinin)
(mg/24 jam)
tertentu (g/menit)
< 30
30 299
300
< 30
< 20
30 299
20 - 199
300
> 200
22
4. Glukosuria
Penyakit Glomerulus
- Disebabkan gangguan filtrasi glomerulus ()
glukosa darah dalam darah
- Pada DM bisa tertipu karena urin tidak
mengandung glukosa
24
26
27
Normal
28
Obstruksi parsial
29
Obstruksi Total
30
Hemolisis
31
Nitrit
Mendeteksi infeksi traktus urinarius
asimtomatik
Sangat membantu diagnosis bila digabung
dengan esterase lekosit
Bila ada bakteria (gram neg) nitrat nitrit
Diperlukan 4 jam urin dalam kandung seni
Kontaminasi tinja Escherichia coli
32
Esterase Lekosit
Mengukur lekosit dalam urin secara tidak langsung
adanya azurofilik granul dari lekosit granulositik (netrofil,
monosit, eosinofil, basofil)
Reaksi esterase lekosit (+)
1. sering karena netrofil infeksi bakteri
2. Inflamasi
jumlah lekosit (tanpa bakteri, karena pasca Tx AB)
infeksi trikomonas dan klamidia (kultur negatif)
Pemberian imunosupresan pada ISK tidak dapat
memproduksi lekosit yg adekuat terhadap respons infeksi
33
Hemoglobinuria
- Adanya hemoglobin bebas dalam urin
- Indikasi penting :
1. perdarahan intravaskular,
2. Hemolisis dalam ginjal, trat. urinarius
bawah dan kandung seni
35
Myoglobinuria
- Adanya mioglobin dalam urin
- Jarang, tetapi penting
- Disebabkan kerusakan otot rhabdomyolysis
- Warna urin : merah-coklat
- Dalam sedimen : SDM sdk/tidak ada, cast neg
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
SEDIMEN URIN
Syarat :
- urin pagi : lebih pekat
lebih asam (bahan yang
terbentuk tidak pecah)
- urin segar ( 60 menit sesudah
penampungan)
Untuk melihat bahan berbentuk urin disentrifus
1500 rpm selama 5 menit
37
5. Tehnik
Campur urine sampai rata
10 ml 12 ml
Urine
Sisa
0,5-0,6 ml
Resuspensi
Pusingkan
1500-2000 rpm
( 5 menit )
Supernatan
dibuang
Sinar minimal
(Kondensor diturunkan
C.Glass 20x20cm Diafragma ikroskop
dikecilkan ).
38
Komponen
Sedimen urin
Kristal
:
1. Berbentuk
. Ca-oxalat
. Asam urat
. Triple phosphat
2. Amorf
. Urat, Phosphat
Mukus
39
Bakteri
Jamur (sel ragi)
Spermatozoa
40
41
Hemoglobinuria
43
Gross piuria
Mikroskopis piuria (N : 5 sel per lapang pandang
dg P 400x)
Etiologi : infeksi, keradangan, degenerasi saluran kemih
(tumor).
44
SEL EPITEL
A. Sel epitel ginjal
- disebut juga sel epitel tubulus ginjal
- pada keadaan normal bisa ditemukan
- menurut Schumann : Sel epitel tubuls ginjal > 15 sel pada 10 lp (P
430x) penyakit ginjal yang aktif atau kerusakan tubulus seperti
- tubular nekrosis akut
- infeksi virus
- rejeksi pada cangkok ginjal
46
SEL EPITEL
A. Sel epitel ginjal
- disebut juga sel epitel tubulus ginjal
- pada keadaan normal bisa ditemukan
- menurut Schumann : Sel epitel tubuls ginjal > 15 sel pada 10 lp (P
430x) penyakit ginjal yang aktif atau kerusakan tubulus seperti
- tubular nekrosis akut
- infeksi virus
- rejeksi pada cangkok ginjal
47
Sel epitel
B. Sel epitel peralihan
berasal dari : - pelvis
- ureter
- kandung seni
t.d :- Epitel bulat
- Epitel torak/berekor
C. Epitel bertatah
Bentuk lebar, pipih
Kadang-kadang tepi terlipat
Berasal dari :
- Urethra
- Vagina
49
PEMBENTUKAN TORAK
51
52