Dalam sistem tenaga listrik dikenal daya aktif dan daya reaktif. Daya aktif adalah daya yang
harus dibangkitkan di sisi pembangkit dan disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi
menuju konsumen, dan akhirnya dipakai untuk menjalankan peralatan industri dan komputer di
banyak bangunan modern. Satuan dari daya aktif biasanya adalah watt (W), kilowatt (kW), atau
tenaga kuda (HP). Sedangkan daya reaktif adalah suatu besaran yang menunjukkan adanya
fluktuasi daya di saluran transmisi dan distribusi akibat digunakannya peralatan listrik yang
bersifat induktif (misal : motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun namanya adalah daya,
daya reaktif ini tidak nyata dan tidak bisa dimanfaatkan. Akan tetapi adanya daya reaktif
menyebabkan aliran daya aktif tidak bisa dilakukan secara efisien dan memerlukan peralatan
listrik yang kapasitasnya lebih besar dari daya aktif yang diperlukan. Satuan dari daya reaktif
adalah VAR (volt-ampere-reaktif). Untuk menunjukkan seberapa efisien daya aktif disalurkan,
dalam teknik tenaga listrik dikenal suatu besaran yang disebut faktor-daya. Nilai maksimum
faktor-daya adalah satu dan nilai minimumnya adalah nol. Semakin tinggi faktor-daya maka
semakin efisien penyaluran dayanya. Artinya juga, semakin kecil faktor-daya maka semakin
besar daya reaktifnya.
Bagi konsumen kecil atau rumah tangga, keberadaan daya reaktif tidak terlalu menjadi masalah
karena PT. PLN tidak memperhitungkannya dalam penentuan tagihan listrik. Akan tetapi bagi
konsumen besar, pabrik atau bangunan modern, PT. PLN mensyaratkan faktor-daya harus lebih
dari 0,85. Jika nilai faktor-daya kurang dari nilai itu maka daya reaktif akan diukur dan
diperhitungkan dalam penentuan besarnya tagihan. PT. PLN melakukan ini karena aliran daya
reaktif yang besar menyebabkan peralatan milik PT. PLN tidak bisa bekerja secara efisien dan
tidak bisa digunakan secara maksimum.
Untuk mengatasi masalah rendahnya faktor-daya atau tingginya daya reaktif, banyak industri
atau bangunan modern memasang kapasitor. Kapasitor adalah peralatan listrik yang bisa
menghasilkan daya reaktif yang diperlukan oleh konsumen sehingga aliran daya reaktif di
saluran bisa berkurang. Dengan kata lain, kapasitor bermanfaat untuk menaikkan faktor-daya.
Dengan memasang kapasitor, konsumen besar bisa terhindar dari tambahan tagihan listrik karena
daya reaktif yang berlebih. Semakin mahalnya tarif listrik dan semakin tingginya keinginan
untuk mengoperasikan peralatan secara efisien, menyebabkan penggunaan kapasitor semakin
banyak dan meluas. Idealnya, kapasitor dipasang di dekat peralatan yang memerlukan daya
reaktif sehingga tidak perlu terjadi adanya aliran daya reaktif melalui kabel, trafo, atau peralatan
lainnya.
Sayangnya, semua teori tersebut hanya berjalan dengan baik jika gelombang tegangan dan arus
listriknya mempunyai bentuk sinusoidal. Dengan semakin banyaknya banyaknya penggunaan
inverter untuk menaikkan efisiensi peralatan industri, penggunaan ballast elektronik untuk
meningkatkan efisiensi lampu, dan penggunaan penyearah untuk memasok komputer, data
center, dan bermacam peralatan IT maka bentuk gelombang tegangan dan arus berubah menjadi
nonsinusoidal. Seberapa jauh suatu gelombang menyimpang dari bentuk sinusoidal dinyatakan
dengan besarnya kandungan harmonisa. Arus harmonisa adalah arus listrik yang frekuensinya
kelipatan bulat dari frekuensi dasarnya (PT. PLN menggunakan frekuensi dasar 50 Hz). Artinya,
arus harmonisa mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dibanding frekuensi dasar 50 Hz. Arus
harmonisa yang banyak muncul di bangunan modern mempunyai frekuensi 150, 250, dan 350
Hz. Di banyak bangunan modern, kandungan arus harmonisa yang mengalir di jaringan listrik
bisa mencapai lebih dari 30%.
Berlawanan dengan trafo atau induktor, kapasitor mempunyai impedansi atau hambatan yang
rendah pada frekuensi yang tinggi. Karena arus listrik cenderung mengalir melalui melalui
lintasan yang hambatannya rendah maka arus harmonisa cenderung mengalir melalui kapasitor.
Akibatnya, kapasitor bisa mengalami arus lebih karena adanya harmonisa. Jika hambatan
kapasitor mempunyai nilai yang sama dengan hambatan jaringan sumber maka tercapailah suatu
kondisi yang disebut resonansi. Pada kondisi resonansi, hambatan total sistem menjadi nol.
Kondisi ini mirip dengan kondisi rangkaian pendek yang membahayakan kapasitor dan peralatan
lainnya. Kondisi inilah yang sering menyebabkan rusaknya kapasitor dan peralatan lainnya.
Karena kapasitor biasanya berisi minyak, kapasitor yang terbakar bisa memicu kebakaran yang
lain. Kejadian inilah yang sering memicu banyak kebakaran di industri dan bangunan modern.
Untuk mengatasi masalah terbakarnya kapasitor karena adanya arus harmonisa, bermacam cara
sederhana bisa dilakukan. Cara pertama yang umum ditawarkan oleh banyak pabrik pembuat
kapasitor adalah dengan memasang induktor secara seri dengan kapasitor untuk mencegah
mengalirnya arus harmonisa melalui kapasitor. Cara ini cukup efektif tetapi menyebabkan biaya
pemasangan kapasitor menjadi mahal. Cara lain yang sering penulis lakukan untuk mengatasi
masalah ini adalah menjauhkan pemasangan kapasitor dari posisi beban yang diperkirakan
banyak menghasilkan harmonisa. Cara ini sering sekali bisa dilakukan tanpa banyak
mengeluarkan biaya tambahan.
Secara umum, pemasangan kapasitor tidak mengkhawatirkan jika (i) kapasitas peralatan
elektronik yang diperkirakan menghasilkan harmonisa tidak lebih dari 30% kapasitas sumber,
dan (ii) besar kapasitor yang dipasang tidak lebih dari 50% kapasitas sumber. Jika penggunaan
peralatan elektronik sangat banyak dan kapasitor yang akan dipasang besar maka suatu studi
khusus tentang kemungkinan terjadinya resonansi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
kebakaran. Di banyak bangunan modern yang penggunaan peralatan elektroniknya sangat
banyak, peluang terjadinya resonansi sangat tinggi sehingga studi semacam ini menjadi sangat
sering diperlukan. Dengan melakukan studi ini diharapkan kebakaran yang menyebabkan
kerugian ratusan milyar rupiah bisa dicegah.
Hari ini dengan ditemani sepiring pisang goreng, dan satu teko teh manis, mari kita bahas
kapasitor atau ada juga yang menyebut kondensator. kata ini hampir mirip dengan kondensor.
Kondensor adalah alat yang digunakan untuk mengubah fase uap menjadi fase cair. jadi mohon
dengan sangat tidak menyamakan kondensor dengan kondensator, karena 2 alat ini sangat
sangat berbeda. Gak percaya? lihat gambar dari Eyang Google ini
Ok lah.. lanjut, dalam kesempatan yang indah ini kita akan mempelajari tentang
kapasitor.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik dalam
jangka waktu tertentu. Seperti sebuah baterai, kapasitor juga digunakan untuk menyimpan energi
listrik hanya saja proses penyimpanan energi listrik pada kapasitor berbeda dengan proses
penyimpanan energi listrik pada baterai. Di dalam kapasitor juga terdapat 2 buah terminal sama
seperti baterai. Di dalam baterai terjadi reaksi kimia yang akan menyebabkan salah satu terminal
menghasilkan elektron dan terminal yang lainnya menyerap elektron , sehingga terjadilah aliran
muatan listrik. Sebuah kapasitor jauh lebih sederhana dibandingkan dengan baterai, kapasitor
tidak menghasilkan elektron, tetapi kapasitor menyimpan muatan listrik.
Di dalam kapasitor terdiri dari 2 buah terminal atau sering disebut lempeng konduktor dan bahan
dielektrik yang disisipkan di antara kedua lempeng konduktor. Dielektrik adalah bahan isolator
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas sebuah kapasitor. Kapasitor sederhana
dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan 2 buah lempengan aluminium dan selembar
kertas.
Untuk membuat kapasitor sederhana ini kita hanya membutuhkan 2 lempengan aluminium
dengan tebal 1 mm, 1 lembar kertas, sedikit kertas untuk isolator, dan 2 buah penjepit kertas.
Bahan dielektrik udara atau lebih dikenal dengan variabel kapasitor, umumnya digunakan
untuk men-turning frekuensi radio.
Kapasitor mylar dengan bahan dielektrik mylar umum digunakan pada rangkaian clock
frekuensi, alarm atau counter.
Gelas atau kaca untuk digunakan pada kapasitor yang bekerja pada tegangan tinggi.
Kapasitor keramik banyak digunakan pada frekuensi tinggi. Seperti pada rangkaian
pemancar dan antena, mesin sinar X dan mesin MRI.
Kapasitor elektrolit dengan bahan dielektrika dari bahan kimia cair, umum digunakan
pada frekuensi rendah dan rangkaian daya. Kapasitor elektrolit ini umumnya memiliki
kapasitas yang besar-besar.
Super kapasitor adalah kapasitor dengan muatan yang cukup besar bekerja pada tegangan
rendah dan memiliki waktu pengisian yang sangat singkat. Super kapasitor umum
digunakan pada rangkaian daya listrik dan mobil mobil tenaga listrik.
sekarang kita sedikit bermain-main dengan matematika, fisika tanpa matematika sama seperti
penari tanpa busana :) hehehehehe.
Sebuah kapasitor dalam kondisi tidak diisi muatan listrik, maka pada kedua lempeng
konduktornya tidak akan ada muatan listrik. Selama proses pengisian kapasitor, sebuah muatan
listrik dipindahkan dari satu konduktor ke konduktor lainnya dan memberikan muatan positif
pada salah satu lempeng konduktor dan muatan negatif pada lempeng konduktor lainnya. Contoh
sederhana sebuah kapasitor dapat dibuat dari 2 lempengan konduktor dengan luas permukaan
yang sama (A), yang dipasangkan paralel satu dengan lainnya dan terpisah pada jarak d seperti
pada gambar berikut ini.
Untuk menghitung kapasitas kapasitor (C), pertama-tama kita harus mengetahui medan listrik
antara kedua lempeng konduktor. Sebenarnya sebuah kapasitor memiliki ukuran lempeng
konduktor yang terbatas panjangnya. Maka garis medan listrik pada ujung pelat tidaklah berupa
garis lurus, tetapi berbentuk kurva lengkung yang disebut efek tepi. Medan listrik pada ujung
lempeng konduktor ini tidak seragam, namun untuk memudahkan menghitung kapasitas
kapasitor, kita akan mengabaikan efek ujung ini.
Dengan asumsi lempeng konduktor tidak terbatas panjangnya dan sistem mempunyai bentuk
yang simetri, maka kita dapat menghitung medan listrik di sembarang tempat dengan
menggunakan persamaan hukum Gauss didapat:
Bila
Dimana
sehingga didapat:
Dimana :
) maka didapat:
sedikit catatan :
0
adalah permitivitas ruang hampa atau sering di sebut juga dengan konstanta listrik
c0 : kecepatan suara
0 : permeabilitas ruang hampa
Untuk kapasitor sederhana yang terdiri 2 lempeng konduktor sejajar, kapasitas kapasitor sangat
ditentukan oleh dimensi kapasitor.
uraian di atas menunjukan cara menghitung kapasitas sebuah kapasitor berbentuk lempengan
dengan luas permukaan dan jarak diketahui, terus bagaimana jika kapasitor tersebut berbentuk
seperti sebuah tabung ?, nah berikut uraiannya.
Menghitung Kapasitas Kapasitor tipe Silinder.
Sebuah konduktor silinder dengan jari-jari a diselimuti oleh sebuah tabung dengan jari-jari
bagian dalam b seperti pada gambar berikut ini.
dan
Dapat dilihat dari persamaan kapasitor silinder, bahwa kapasitas sebuah kapasitor berbentuk
silinder sangat ditentukan oleh dimensi kapasitor tersebut.
Fisika memang unik dan menarik, setelah kita dapat menghitung kapasitor berbentuk tabung,
muncul lagi bahasan yang lainnya, bagaimana kapasitas sebuah kapasitor berbentuk bola.
salah satu model ini adalah pada bola logam yang terdapat pada generator van de graff. Apa
generator van de graff?..(what hari gini gak kenal generator van de graff???????? oh my
God) lihat gambar berikut :
Gambar 5 generator Van De Graff
Bola logam besar pada generator Van De Graff adalah sebuah kapasitor besar. Nah sekarang
mari kita lihat bagaimana cara menghitung kapasitasnya>
lanjut.
Menghitung kapasitas kapasitor tipe bola
Pada bagian ini kita akan menghitung kapasitas sebuah kapasitor yang berbentuk bola. Bila ada
sebuah kapasitor yang terdiri dari 2 buah bola yang disusun paralel dengan bola yang kecil di
bagian dalam dan bola yang lebih besar di bagian luar. Bola yang dibagian dalam diberi potensial
listrik positif dan bola bagian luar di beri potensial negative seperti pada gambar berikut ini.
Beda potensial antara 2 konduktor yaitu bola dalam dan bola luar dapat dihitung :
Sekali lagi terlihat bahwa kapasitas kapasitor sangat ditentukan oleh dimensi kapasitor ( a dan b).
Bila konduktor b memiliki ukuran yang tak terhingga atau secara matematis ditulis
kapasitasnya :
Jadi besar kapasitas sebuah kapasitor bola ditentukan oleh dimensi kapasitor tersebut
Nah , sudah lengkap rumus-rumus dasar untuk sebuah kapasitor, O. tidak mengapa pisang
goreng dan teh selalu habis pada saat sedang asyik-asyiknya ?..itu pertanyaan fisika
yang harus segera dijawab.. ya sudah, sekian dulu, sy mau siapkan dulu pisang dan teh
manisnya, bersambung