orang asing atau pada orang yang tidak menyangkanya. Kegairahan seksual terjadi pada saat
antisipasi terhadap pertunjukan tersebut, dan orgasme didapatkan melalui masturbasi selama
atau setelah peristiwa. Dinamika laki-laki dengan eksibisonisme adalah untuk menegaskan
maskulinitas mereka dengan menunjukkan penis dan dengan melihat reaksi korban
ketakutan, kaget, jijik.5
Kriteria diagnosis eksibisionisme menurut DSM-IV-TR adalah:6
A. Untuk periode waktu sedikitnya 6 bulan, terdapat khayalan yang merangsang secara
seksual, dorongan atau perilaku seksual yang intens dan berulang yang melibatkan
menunjukkan alat kelamin seseorang pada orang asing yang tidak menduganya.
B. Orang tersebut telah melakukan dorongan seksual ini, atau dorongan atau khayalan
seksual menimbulkan penderitaan yang nyata atau kesulitan interpersonal.
Sedangkan menurut PPDGJ-III, pedoman diagnosis eksibisonisme adalah:1
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada
asing (biasanya lawan jenis kelamin) atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa
ajakan atau niat utuk berhubungan lebih akrab.