PENDAHULUAN
Metode
Penulisan
Dalam
penulisan
laporan
kasus
ini,
penulis
Anamnesa / wawancara
Yaitu mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung
dengan pasien dan keluarganya juga kepada petugas kesehatan setempat.
2.
Studi Kepustakaan
Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul makalah di atas yaitu
nifas normal.
3.
Observasi
Melakukan pengamatan dalam melakukan asuhan kebidanan secara
langsung kepada pasien.
4.
Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari sehingga dapat
dijadikan pendukung selama menganalisa data.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1 Pengertian
Vaksin berasal dari kata vacsinsia atau vasca berarti sapi dalam bahasa
latin. Sebutan vaksin di berikan oleh Louis Partelas yang semula
menggunakan istilah varialation atau memberikan virus variola sapi
atau cocus sapi dengan tujuan memperoleh kekebalan atau imunitas, maka
di sebut juga sebagai imunisasi ( Widjaja, 2005).
Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman ( bakteri
maupun virus), komponen kuman racun kuman yang telah dilemahkan
atau di matikan atau tiruan kuman yang telah di lemahkan atau berguna
3
Adalah kekebalan yang dibentuk anak secara aktif dimana tubuh itu
sendiri ikut menyelenggarakan pembentukan antibody, imunisasi aktif
dibagi dua yaitu :
1) Alami
2)Buatan
b. Imunisasi pasif
Adalah kekebalan yang terbentuk setelah tubuh menerima zat
antibody dari luar, imunisasi pasif dibagi 2 macam, yaitu :
1. Alami
2. Buatan
2.1.5 Tujuh penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi
Beberapa penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi adalah :
1. Poliomyelitis ( kelumpuhan)
2. Campak ( measles)
3. Difteri ( indrak)
4. Pertusis ( batuk rejan, batuk seratus hari)
5. Tetanus
6. Tuberculosis
7. Hepatitis B
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi
1. Sistem pendingin
Yaitu penyimpanan dan distribusi vaksin sebagai vaksin dapat
memenuhi syarat secara kontinue dari produsen sampai tepat
pelaksanaan imunisasi/vaksinasi.
2. Penyimpanan vaksin
Dalam lemari es dan kamar pendingin yang harus diperhatikan jika
vaksin di simpan di lemari es adalah :
Vaksin di letakan pada rak paling dalan sehingga pengaruh
udara luar dapat di minimalkan.
b. Dosis
c. Lokasi
d. Banyak pemberian
5. Campak
a. Cara pemberian
b. Dosis
c. Lokasi
d. Banyak pemberian
: 2 tetes
: dibawah lidah
: 4x
: disuntikan secara IM
: 2 tetes
: 1/3 atas lengan kiri bagian luar
: 1x
g. Vaksin Rubella
Rubella disebut juga sebagai German Measies karena mula-mula orang
Jerman berpikir bahwa penyakit rubella identikdengan measies atau
penyakit campak. Penularannya melalui udara dan masuk melalui
nasofaring daerah hidung dan tenggorokan. Masa inkubasi biasanya terjadi
antara 2-3 minggu. Awalnya dari penyakit ini mula-mula tanpa gejala,
disusul dengan peradangan pembengkakan kelenjar limfe, demam,
malaise, conjunctivitis, kemerahan pada mata serta timbul bercak-bercak
kemerahan pada daerah wajah dan leher, kemudian rasa tersebut menyebar
disertai demam, pegal otot dan sendi.
11
12
Tujuan
kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama, dan diperlukan bila ada
kunjungan rumah ( Handa Jani,2010 ).
b) Alasan Datang
Alasan utama didapatkan dari hasil keluhan orang tua tentang bayinya.
Misalnya : bayinya belum mendapatkan imunisasi.
13
tidak
ada
Laki-laki
atau hypuspadia.
Perempuan : labia mayora sudah menutupi atau belum, ada
tidaknya sekret mucus keputih-putihan yang pervaginam 1
2 minggu klitoris besar dengan uretra di tengah labia.
( Hunda Jani, 2010 )
(9) Anus
Ada / tidak atresia, ada / tidak fistula ani
Ada / tidaknya pengeluaran meconium dalam 24 jam pertama
( Hunda Jani, 2010 )
(10) Extremitas
Extremitas atas dan bawah:ada atau tidaknya kelainan
panjang,ukuran atau bentuk.ada atau tidaknya sindaktili dan
polidaktili pada jari -jari tangan dan kaki ( Hunda Jani,2010 )
c) Palpasi
(1) Kepala:menyambung dan dapat di raba
(2) Mata ada/ tidaknya reflek membuka dan menutup
(3) Mulut ada/tidaknya micronagtia atau macrognatia
16
(2) Perut
17
Data subyektif
Data pemeriksaan yang didapat dari anamnesa.
O :
Data obyektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostic dan
pendukung lain juga catatan medik lain.
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Reg
: 332/VII/13
Nama pengkaji
: Maria Natalia
Tempat pengkaji
19
I.
PENGKAJIAN
A. Data subyektif
1. Identitas /biodata
Nama
: By.K
Nama ibu
: Ny.I
Umur
: 5 hari
Umur
: 24 tahun
Agama
: islam
Agama
: islam
Alamat
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Penghasilan
: Tdk di kaji
Alamat,
: Balas
klumprik / surabaya.
2. Alasan datang
Ibu mengatakan datang untuk jadwal imunisasi BCG + Polio 1 pada
bayinya.
3. Riwayat kesehatan
a. Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti penyakit
menurun ( DM, asma, kanker), penyakit menular ( HIV, hepatitis,
TBC), dan penyakit menahun ( jantung, ginjal, hipertensi).
b. Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti penyakit
menurun ( DM, asma, kanker), penyakit menular ( HIV, hepatitis,
TBC), dan penyakit menahun ( jantung, ginjal, hipertensi).
c. Kesehatan keluarga
20
UK
Tempat
Penolong Penyulit
Anak
Jenis
Persalinan
27-7-2013
Nifas
Persalinan Persalinan
aterm
RS
Spontan
Bidan
BB
kehamilan
JK
PB
taa
: 3600 gram
BB sekarang
: 3700 gram
PB
: 52 cm
Lingkar kepala
: 35 cm
LILA
: 12,5 cm
b. Perkembangan
Motorik
Adaptif
Bahasa
BAB/BAK
Usia
a
n
a
k
6. Riwayat psikososial
Bayi menangis bila ditinggal ibunya dan bayi dekat dengan orang
tuanya.
7. Riwayat imunisasi
Imunisasi yang pernah di dapat adalah Hb0 pada tanggal 27/6/2013 di
paha kanan bagian luar secara IM. Reaksi setelah pemberian imunisasi
adalah emerahan dan bengkak pada daerah penyuntikan.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
tanpa MPASI
Aktivitas : bayi terbangun saat lapar, dan bayi menangis, dan bayi
lebih sering tidur.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
Suhu
: 36,5c
Nadi
: 130x/menit
RR
: 34x/menit
22
BB
: 3700 gram
PB
: 50 cm
LILA
: 12 cm
Lingkar kepala
: 34 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Mata
Telinga
Hidung
Mulut/gigi
Dada
dan simetris.
Abdomen
23
Genetalia
Kepala
vena jugularis.
Dada
Perut
c. Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Denyut jantung
: (+)
d. Perkusi
Abdomen
: tidak kembung
e. Perkembangan reflek
1. Rotting refleks
24
3. Morro refleks
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
Suhu : 36,6c
RR : 43x/menit
Nadi : 130x/menit
Kulit
Inspeksi :
Merah muda, tidak ada lesi, tidak ada lanugo dan verniks kaseosa.
Abdomen
Inspeksi :
25
Bulat, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat belum
lepas, tali pusat terbungkus oleh kassa.
Palpasi :
Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada pembesaran lien, tidak ada
massa/benjolan pada abdomen.
Perkembangan refleks :
1. Rotting refleks
1. Kompres
2. Beri obat penurun panas peroral
3. Beritahu ibu tentang perawatan luka daerah penyuntikan
V. INTERVENSI
Tanggal : 01-07-2013, jam : 09.00 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ Ibu mengetahui keadaan dan kondisi bayinya
2. Berikan imunisasi BCG+ Polio 1 dengan teknik aseptik
R/ Mengurangi kejadian infeksi
3. Anjurkan ibu untuk tidak memberikan ASI selama 15-20 menit setelah
pemberian imunisasi polio.
R/ Mencegah terjadinya kegagalan vaksin
4. Berikan obat penurun panas jika bayi panas.
R/ Mencegah terjadinya panas yang tinggi
5. Berikan KIE pada ibu tentang efek samping imunisasi polio dan BCG dan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 01-07-2013, jam : 09.10 WIB
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah di lakukan bahwa
bayinya dalam keadaan sehat.
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
Suhu : 36,6c
RR : 43x/menit
Nadi : 130x/menit
Kulit
Inspeksi :
Merah muda, tidak ada lesi, tidak ada lanugo dan verniks kaseosa.
Abdomen
Inspeksi :
Bulat, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat belum
lepas, tali pusat terbungkus oleh kassa.
Palpasi :
Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada pembesaran lien, tidak ada
massa/benjolan pada abdomen.
Perkembangan refleks :
Rotting refleks
28
Morro refleks
30
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
Suhu : 36,6c
RR : 43x/menit
Nadi : 130x/menit
Kulit
Inspeksi :
Merah muda, tidak ada lesi, tidak ada lanugo dan verniks kaseosa.
Abdomen
Inspeksi :
32
Bulat, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat belum
lepas, tali pusat terbungkus oleh kassa.
Palpasi :
Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada pembesaran lien, tidak ada
massa/benjolan pada abdomen.
Perkembangan refleks :
Rotting refleks
Morro refleks
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada By.K
usia 5 hari dengan imunisasi BCG+Polio 1 di BPS Kisworo Pratiwi, maka penulis
mendapatkan data sebagai berikut :
33
1. Pengkajian
Pada saat penulis melakukan pengkajian atau pengumpulan data baik
subyektif maupun obyektif, maka penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dan lahan praktek.
2. Interpretasi data
Berdasarkan pengkajian pada By.K telah di peroleh data yang bisa
menegakkan diagnosa yaitu By.K usia 5 hari dengan imunisasi BCG +
Polio 1.
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
Setelah di lakukan pengkajian dan asuhan pada By.K tidak dapat di
tegakkan diagnosa potensial, karena tidak di temukan kelainan-kelainan
yang terjadi. Hal ini sesuai dengan yang di harapkan, sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan lahan praktek.
4. Identifikasi diagnosa dan tindakan segera
Pada identifikasi tindakan segera tidak di lakukan kolaborasi dengan
dokter ataupun dengan petugas kesehatan lain karena tidak di temukannya
masalah.
5. Intervensi
Pada intervensi tidak di temukan adanya kesenjangan antara teori dan
lahan praktek.
6. Implementasi
Dari perencanaan yang telah di buat maka akan di lakukan tindakan /
asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien sesuai kebutuhan dan tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.
7. Evaluasi
Merupakan langkah akhir dari asuhan kebidanan. Menurut teori dalam
evaluasi di harapkan ibu dapat memenuhi dan melakukan penjelasan yang
telah di berikan oleh bidan. Dalam pelaksanaannya tidak di temukan
kesenjangan antara teori dan kasus.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Imunisasi adalah pemberian antibodi pada seseorang. Pemberian
imunisasi ini dapat di lakukan dengan berbagai cara. Dari asuhan
kebidanan yang telah dilakukan pada By.K usia 5 hari dengan imunisasi
BCG +Polio 1 adalah penulis dapat mengetahui konsep dari imunisasi dan
penulis dapat mengumpulkan data dan dapat melakukan pengkajian.
Selain pengkajian penulis juga dapat menegakkan diagnosa dari data yang
telah dikumpulkan oleh penulis. Setelah menegakkan diagnosa penulis
juga dapat menegakkan masalah potensial dan tindakan segera untuk
mengatasi masalah potensial tersebut. Penulis juga dapat membuat
perencanaan dari asuhan yang telah di lakukan dan setalah itu penulis
dapat mengimplementasikan perencanaan yang telah di buat dan
kemudian di evaluasi segala asuhan yang di berikan. Dari evaluasi yang di
lakukan di dapatkan bahwa tidak ada kesenjangan yang terjadi antara teori
dan kasus.
5.2 SARAN
1) Bagi Tenaga Kesehatan
a) Dapat memberikan asuhan kebidanan pada Bayi sehat dengan
Imunisasi Polio 2sesuai protap.
b) Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada Bayi sehat dengan
Polio 2 untuk mengurangi kesakitan bayi.
2) Masyarakat
35
36
DAFTAR PUSTAKA
Belson. 2007. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : EGC.
Depkes RI . 2000. Manajemen terpadu balita sakit. Jakarat : Depkes RI.
Widjaja. 2005. Mencegah dan mengatasi demam pada balita. Jakarta : Kawan
Pustaka.
Maimunah, Siti. 2005. Kamus lengkap kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.
Prawirohardjo S. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI
Prawirohardjo S. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR-POGI
Wiyati Nining, 2008. Perawatan ibu bersalin. Yogyakarta : Fitramaya
Nugraheny Esty, Arisulitiawati, 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Y
Pusdiknakes, 2003, Buku 3 Asuhan Intrapartum, Jakarta: Salemba Medika.
Sarwono, P, 2003, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, YBP SP, Jakarta: Salemba Medika.
37