Anda di halaman 1dari 4

Skenario:

Tuan X berusia 38 tahun datang ke Rumah Sakit Y dengan keluhan kuning dan urine
berwarna gelap. Selain itu juga disertai dengan mual dan flu serta demam ringan selama 3
bulan ini. Setelah dilakukan tes fungsi hati dan serologi, pasien didiagnosis menderita
hepatitis B stadium kronik. Dokter hendak memberikan lamivudine, namun teman sejawat di
rumah sakit tempat ia praktek saat ini menyarankan obat yang lebih baru yaitu telbivudine.
Foreground question:
Apakah pemberian telbivudine lebih efektif di bandingkan lamivudine dalam pengobatan
hepatitis B kronis?
PICO

P (Pasien)
I (Intervensi)
C (Comparison)
O (Outcome)

Keyword
Type of Question
Pemilihan situs
Limitasi
Artikel

: Seorang laki-laki dewasa menderita hepatitis B kronik


: Telbivudine
: Lamivudine
: efektifitas obat Telbivudine yang lebih baik
: chronic hepatitis b AND lamivudine AND telbivudine
: Therapy
: web.a.ebscohost.com didapatkan 51 artikel
: Full Text;2010-2014;English Language
: Safadi, et al. 2010. Efficacy of switching to Telbivudine in
chronic hepatitis B patients treated previously with
Lamivudine. Liver International.

TELAAH KRITIS
VALIDITY
1. Apakah lokasi subjek penelitian kelompok terapi atau kontrol betul-betul secara acak
(random) atau tidak ?
- Ya. Halaman 668 bagian Patients

Gambar 1. Randomisasi peserta


2. Adakah penyertaan semua pasien dalam perimbangan pembuatan kesimpulan?
a. Identifikasi lengkap atau tidaknya follow-up
Ya. Halaman 669 gambar 1b

Gambar 2. Chart follow-up peserta


b. Identifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula.
Ya, sesuai pada gambar 1b halaman 669 (Gambar 2)
3. Identifikasi ada tidaknya blinding pada psien, klinisi dan peneliti.
- Ya. Halaman 668 bagian Patients

Gambar 3. Blinding penelitian


4. Ada tidaknya persamaan diatara dua kelompokdari awal penelitian.
- Ya. Halaman 670 bagian Tabel 1 (demografi)

Gambar 4. Tabel Demografi


5. Ada tidaknya perlakuan persamaan dua kelompok selain perlakuan eksperimen.
- Tidak ada perbedaan signifikan pada kedua kelompok. Seperti tergambar
dalam tabel demografi (Gambar 4)

IMPORTANCE
6. Penentuan besar efek terapi (CER, EER, ARR, ARI, NNT)

Gambar 5. Tabel kemanjuran terapi.


Dalam jurnal kemampuan ketercapaian terapi sudah dimuat dalam tabel dalam bentuk
probabilitas (P-values). Ada tiga aspek yang mendapat hasil bermakna, yaitu dengan
nilai prbabilitas dibawah 0.005 (Gambar 5).
APPLICABILITY
7. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum pasien dan seting)
Hasil eksperimen ini dapat diterapkan pada pasien saya, karena adanya kesamaan
karakterisitik, yaitu :
- Usia
- Jenis Kelamin
- RAS
Selain itu, obat Telbivudine juga tersedia dan tidak sulit untuk didapatkan. Namun
harganya cukup mahal sekitar 1.5 juta rupiah, mengingat Indonesia saat ini sudah
memproduksi sendiri obat jenis Lamivudine dan harganya cukup terjangkau sekitar
Rp. 150.000.
8. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien.
- Keuntungan : Ada beberapa kemungkinan untuk terjadi resistensi terhadap
Lamivudine sehingga cukup menguntungkan juga jika terapi diganti dengan
Telbivudine
- Kerugian : Efek samping Nausea (mual) agak lebih besar daripada Lamivudine.
Harganya cukup mahal.

Anda mungkin juga menyukai