FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Tata Nama
Senyawa Kimia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
Penyusun
Daftar Isi
Sampul Depan------------------------------------------------------------------------------------------ i
Kata Pengantar----------------------------------------------------------------------------------------- ii
Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------------------iii
Pendahuluan-------------------------------------------------------------------------------------------- 1
A Latar Belakang-------------------------------------------------------------------------------- 1
B Rumusan Masalah---------------------------------------------------------------------------- 1
C Tujuan/Manfaat Penulisan------------------------------------------------------------------- 1
Pembahasan--------------------------------------------------------------------------------------------- 2
Penutup--------------------------------------------------------------------------------------------------8
A Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------8
B Saran--------------------------------------------------------------------------------------------8
Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------------------------10
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak terlepas
dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan, olehnya para ilmuan selalu mengkaji
persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan
hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah
perkembangan tata nama senyawa kimia dan pengolongannya.
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi
masalah sebagai berikut :
1 Menjelaskan pengelompokan tata nama senyawa kimia
C Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1 Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia
2 Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama
yang berkaitan dengan tata nama senyawa kimia.
3 Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang tata senyawa kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SENYAWA KIMIA
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang
dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.
Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua
atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan perbandingan
yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan, superkonduktor
YBCO, semikonduktor "aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran
atau aloy, bukan senyawa.
Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia
memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh
karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan
apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl
adalah senyawa ionik.
Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat
padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai
menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu
(yang disebut suhu penguraian).
Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor pengenal
yang unik, yaitu nomor CAS.
1. asam
2. basa
3. senyawa ionik
4. garam
5. oksida
6. senyawa organik
Tata nama senyawa disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry).
1 Tata Nama Senyawa Anorganik
a Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal
dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.
1 Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam
a Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan
aluminium). Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan dan
kemudian nama nonlogam diikuti akhiran ida.
Logam + Nonlogam ida
Contoh:
NaBr = Natrium Bromida
MgBr2 = Magnesium Bromida
Na2O = Natrium Oksida
CaS = Kalsium Sulfida
K2O = Kalium Oksida
b Logam yang mempunyai lebih dari 1 bilangan oksidasi, penulisan nama
logam di depan disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan angka
Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di belakang diakhiri
dengan akhiran ida.
Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam ida
Contoh:
CuCI = Tembaga (I) Klorida
SnO = Timah (II) Oksida
CuCI2 = Tembaga (II) Klorida
SnO2 = Timah (IV) Oksida
Contoh:
FeCI2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih
kecil)
FeCI3 = Feri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 =>
lebih besar)
CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 =>
lebih kecil)
CuCI2 = Kupri Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +2 =>
lebih besar)
2 Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
a Atom yang c enderung bermuatan positif diletakkan didepan, sedangkan
atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan dibelakang dengan
urutan berikut ini:
B Si C Sb As P N H Te Se S I Br CI O F
Contoh:
Amonia = NH3 bukan H3N
Air = H2O bukan OH2
b Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang
bersangkutan, diberi akhiran ida.
i Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan
atom lain, maka atom yang cenderung bermuatan posifit diletakkan
di depan dan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan di
belakang dengan akhiran ida.
Nonlogam (+) + nonlogam (-) ida
Contoh:
H2S = Hidrogen Sulfida
HBr = Hidrogen Bromida
HCI = Hidrogen Klorida
ii Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis
senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur
dan diakhiri dengan ida. Angka indeks dalam bahasa Yunani
yaitu:
1 = Mono 3 = Tri 5 = Penta 7 = Hepta
2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8 = Okta
Jumlah atom nonlogam + jumlah atom nonlogam ida
Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, maka angka indeks
tidak perlu disebutkan.
Contoh:
NO = Nitrogen Oksida
CCI4 = Karbon Tetraklorida
NO2 = Nitrogen Dioksida
SO3 = Belerang Trioksida
N2O5 = Dinitrogen Pentaoksida
CI2O7 = Dikloro Heptaoksida
iii Untuk senyawa-senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu
menggunakan aturan tersebut.
Contoh:
NH3 = Amonia
HO = Air
b Tata Nama Senyawa Poliatomik
Contoh:
SO32- = Sulfit
NO3 = Nitrat
So42- = Sulfat
NO2 = Nitrit
2 Untuk anion yang mengandung jumlah oksigen sampai 4, penamaannya yaitu
ion yang mengandung oksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran
it, jika mengandung oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran
at.
3 Penamaan senyawa poliatom diawali dengna menyebutkan nama kation
kemudian anionnya
Contoh:
Na2SO3 = Natrium Sulfit
Na2SO4 = Natrium Sulfat
Na3PO3 = Natirum Fosfit
Na3PO4 = Natrium Fosfat
c Tata Nama Senyawa Asam dan Basa
1 Senyawa Asam
Contoh:
H2SO3 = Asam Sulfit
HNO2 = Asam Nitrit
H2SO4 = Asam Sulfat
HNO3 = Asam Nitrat
iii Senyawa asam oksihalogen, penamaan pada bilangan oksidasi atau
jumlah oksigennya.
Contoh:
HCIO = Asam Hipoklorit
HCIO3 = Asam Klorat
HCIO2 = Asam Klorit
HCIO4 = Asam Perklorat
b Asam nonoksi, penamaan pada unsur nonlogam diberi akhiran ida.
2 Senyawa Basa
Logam + Hidroksida
Contoh:
CuOH = Tembaga (I) Hidroksida
Cu(OH)2 = Tembaga (II) Hidroksida
Co(OH)2 = Kobalt (II) Hidroksida
Co(OH)3 = Koblat (III) Hidroksida
PENUTUP
A Kesimpulan
Dalam makalah ini kita mengetahui Tata nama kimia adalah serangkaian aturan
disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
B Saran
Saran dari penulis yaitu marilah kita terus belajar agar ilmu dapat selalu bertambah.
CONTOH SOAL SOAL TATA NAMA SENYAWA
a. Kalsium klorida
b. Kalium diklorida
c. Kalium klorida
d. Kalium hidroksida
e. Kalsium diklorida
Jawab : C
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan penamaan :
1. Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure
tersebut dengan mengganti akghiran unsur menjadi ida.
Logam K diberi nama kalium. Non logam Cl diberi nama klorida. Dengan demikian nama
kimia KCl adalah kalium klorida.
Jawab : E
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan penamaan :
1. Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure
tersebut dengan mengganti akghiran unsur menjadi ida.
Logam Na diberi nama Natrium. Nonlogam I diberi nama iodide. Dengaqn demikian nama
kimia NaI adalah Natrium Iodida.
a. NO3
b. N2O
c. N2O3
d. N3O2
e. N3O4
Jawab : C
Karena bilangan oksidasi Nitrogen dalam senyawa N2O3 sama dengan +3, sesuai dengan
nama rumus molekul nitrogen (III) oksida yang diberi angka romawi III.
a. Amonium klorida
b. Kalium sianida
c. Seng hidroksida
d. Besi (III) sulfat
e. Magnesium sulfat
Jawab : A
Jawab : C
Bilangan oksidasi Mn dalam MnO2 adalah +4. Nama unsur yang di depan disebutkan terlebih
dahulu, yaitu Mangan. Kemudian bilangan oksidasi Mn dituliskan dalam angka romawi,
setelah itu disebutkan unsur yang dibelakang. Jadi Nama senyawa MnO2 adalah Mangan (VI)
oksida.
a. Aluminium oksida
b. Dialuminium oksida
c. Aluminium trioksida
d. Dialuminium trioksida
e. Aluminium dioksida
Jawab : A
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur yang mempunyai bilangan oksida hanya satu
macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya yang kemudian
dibubuhi kata oksida.
Senyawa Al2O3 tersusun atas unsur Al yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +3 sehingga
dinamai senyawa aluminium oksida.
7. Nama senyawa Na2O adalah . . . .
a. Dinatrium oksida
b. Natrium trioksida
c. Natrium pentaoksida
d. Natrium oksida
e. Natrium tetraoksida
Jawab : D
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur yang mempunyai bilangan oksida hanya satu
macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya yang kemudian
dibubuhi kata oksida.
Senyawa Na2O yang tersusun atas unsur Na yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1
sehingga dinamai senyawa Natrium oksida.
a. Natrium Hidroksida
b. Dinatrium Hidroksida
c. Natrium Oksida
d. Natrium tetraoksida
e. Natrium
Jawab : A
a. CuSO4.5H2O
b. NaCl.10 H2O
c. HBr. 4H2O
d. Na2CO3.10H2O
e. CaSO4.2H2O
Jawab : E
Senyawa Hidrat diberi nama dengan menambahkan angka yunani yang menyatakan
banyaknya air Kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
CaSO4 = kalsium sulfat, karena terdapat 2 H2O jadi namanya dihidrat. Sehingga CaSO4.2H2O
= kalsium sulfat dihidrat.
Jawab : B
Bilangan Oksidasi Fe dalam FeO adalah +2 sehingga namanaya besi(II) oksida dan Bilangan
oksidasi Cu dalam Cu2O adalah +1 sehingga namanya tembaga(I) oksida.
Jawab : D
Nitrogen trioksida merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur nonlogam dan nonlogam.
Nitrogen trioksida tersusun dari satu unsur nitrogen dan tiga unsur oksigen. Rumus
senyawanya adalah NO3.
a. aluminium sulfit
b. aluminium sulfat
c. aluminium(I) sulfit
d. aluminium(II) sulfat
e. aluminium(III) sulfat
Jawab : B
Al2(SO4)3 merupakan senyawa yang terbentuk dari kation logam dan anion poliatom.
Penamaannya dimulai dengan nama kation logam (penulisan nama kation dapat diikuti
dengan angka Romawi jika unsur logam di dalam senyawa mempunyai kation lebih dari satu
macam), lalu diikuti nama anion poliatom. Nama untuk senyawa Al2(SO4)3 adalah aluminium
sulfat.
a. difosfor oksida
b. fosfor oksida
c. difosfor pentaoksida
d. pentafosfor dioksida
e. fosfor pentoksida
Jawab : C
a. besi(III)oksida
b. feri oksida
c. ferum oksida
d. besi oksida
e. besi(II)oksida
Jawab : E
15. Pasangan rumus kimia dan nama senyawa berikut yang benar adalah .
Rumus Kimia Nama Senyawa
A Ca(OH)2 Kalium hidroksida
B KMnO4 Kalium permanganat
C NHO3 Asam Nitrit
D AlSO4 Alumunium Sulfat
E NaPO4 Natrium Fosfat
Jawab : B
a. FeSO4
b. FeS
c. Fe3(SO4)2
d. Fe2O3
e. Fe2(SO4)3
Jawab : C
Jawab : B
a. N2O
b. N3O2
c. N2O3
d. NO3
e. NO2
Jawab : C
a. etana
b. etena
c. etuna
d. asetilena
e. metana
Jawab : A
19. Nama yang tidak sesuai dengan rumus kimia zat adalah
Jawab : B
a. Natrium Hidroksida
b. Dinatrium Hidroksida
c. Natrium Oksida
d. Natrium tetraoksida
e. Natrium
Jawab : A
1.
a. NaOH : natrium hidroksida
b. NO2 : nitrogen dioksida
c. FeCl3 : besi (III) klorida
d. MgS : magnesium sulfida
e. SnCl4 : timah (IV) klorida
f. Al(NO3)3 : aluminium nitrat
g. Ca3(PO4)2 : kalsium posfat
h. Mg(NO2)2 : magnesium nitrit
i. Ag2CrO4 : perak kromat
j. Cu(CN)2 : tembaga (II) sianida
2.
a. Karbon disulfida : CS2
b. Kalium dikromat : K2Cr2O4
c. Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3
d. Timbal (II) nitrat : Pb(NO3)2
e. Kalsium nitrida : Ca3N2
f. silikon tetraflorida : SiF4
g. kobalt(III) nitrat : Co(NO3)3
h. aluminium silikat : Al2(SiO3)3
i. besi(II) fosfat : Fe3(PO4)2
j. dinitrogen monoksida : N2O
DAFTAR PUSTAKA
http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/
http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/2/