Anda di halaman 1dari 8

KIMIA TEKNIK

SEMESTER GANJIL TA 2023/2024

PRODI : TEKNIK MESIN

FAKULTAS : TEKNIK

SEMESTER : I (SATU)

MATERI : PENAMAAN SENYAWA KIMIA , DAN MOLEKUL

PERTEMUAN MINGGU KE : 5 (LIMA)

DOSEN : Dr. NUR ASYIAH DALIMUNTHE, SST, MT

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2023

1
PENAMAAN SENYAWA KIMIA , DAN MOLEKUL

Tata Nama Senyawa Kimia

Ada dua cara sistem tata nama senyawa kimia yang sampai saat ini digunakan. Sistem yang pertama
adalah IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Sistem ini adalah sistem tata nama
senyawa kimia resmi yang digunakan oleh para ahli kimia di seluruh dunia.

Sementara, sistem yang kedua adalah sistem trivial. Sistem penamaan ini hanya berlaku di Indonesia
saja. Negara-negara lain punya sistem penamaan trivial yang berbeda.

Contohnya, pada sistem IUPAC senyawa NaCl dinamakan natrium klorida. Namun, sistem trivial
menyebutnya garam dapur atau halit.

Tata Nama Senyawa Ionik

Senyawa ionik terbentuk dari unsur logam dan non logam. Senyawa ini merupakan hasil penggabungan
ion positif (kation) logam dan ion negatif (anion) non logam.

Cara menamai senyawa ionik berdasarkan IUPAC adalah dengan menuliskan nama unsur logam, diikuti
dengan nama unsur non logam dan ditambah akhiran ‘ida’.

Contoh:

KCl : Kalium klorida

MgF2 : Magnesium fluorida

K2O : Kalium oksida.

NaCl : Natrium klorida

Meski senyawa ionik memiliki muatan positif dan negatif, jumlah muatan pada senyawa ini tetap nol.

Tapi, pada beberapa kasus elo bisa menemukan senyawa ionik dengan bilangan oksidasi logam lebih
dari satu. Jika elo menemukan kasus ini, elo bisa mengikuti sistem STOCK dengan menambahkan angka
romawi, menambahkan akhiran “o” untuk kation dengan bilangan oksidasi yang rendah, atau akhiran “i”
untuk kation dengan bilangan oksidasi yang tinggi.

Contoh penamaan senyawa ionik berdasarkan sistem STOCK dan akhiranContoh penamaan senyawa
ionik berdasarkan sistem STOCK dan akhiran (Arsip Zenius)

2
Tata Nama Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen dibentuk oleh dua unsur non logam melalui ikatan kovalen. Untuk menamai senyawa
ini, elo bisa menggunakan awalan yang menunjukkan jumlah relatif setiap jenis atom dalam molekul
tersebut. Berikut awalan yang digunakan:

mono : 1 (satu)
di : 2 (dua)
tri : 3 (tiga)
tetra : 4 (empat)
penta : 5 (lima)
heksa : 6 (enam)
hepta : 7 (tujuh)
okta : 8 (delapan)
nona : 9 (sembilan)
deka : 10 (sepuluh)
undeka : 11 (sebelas)
dodeka : 12 (dua belas)

Contoh:
SO2 : Belerang dioksida
SO3 : Belerang trioksida
CCl4 : Karbon tetraklorida
B2Br4 : Dibromo tetrabromida
Sistem awalan ini dapat menunjukkan hubungan antara nama senyawa dan rumusnya dengan tepat.
Selain sistem awalan, elo juga bisa menggunakan sistem STOCK yang mirip dengan penamaan pada
senyawa ionik.

Pernahkah kalian melihat pembakaran kayu? Pembakaran kayu merupakan salah satu contoh dari reaksi
kimia. Kayu yang terbakar mengalami perubahan wujud. Hasil dari pembakaran, yaitu abu, gas CO2, dan
uap air tidak bisa kembali lagi menjadi kayu. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, simbol yang digunakan untuk mengenali suatu molekul dinamakan rumus kimia.

3
Penggunaan rumus kimia erat kaitannya dengan tatanama senyawa. Rumus kimia Rumus kimia zat
menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat. Angka yang menyatakan
jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks. Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus,
dan Macamnya Rumus kimia zata terbagi menjadi dua, yaitu: Rumus molekul Rumus molekul adalah
rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur yang menyusun satu molekul senyawa. Sehingga
rumus molekul menyatakan susunan dari molekul zat. Misalnya, rumus molekul air adalah H2O, artinya
dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

.
Tata Nama Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak mengandung
atom karbon organik. Seperti pada sebagian besar senyawa molekuler, senyawa anorganik umumnya
lebih sederhana dibandingkan senyawa organik. Senyawa anorganik dikelompokkan ke dalam senyawa
biner dan senyawa poliatom.

1. Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua unsur kimia, seperti HCl, H2S, BaO, dan Na2O.
Penamaan senyawa biner dibedakan berdasarkan unsur pembentuknya, yaitu senyawa ionik dan
kovalen. Senyawa ionik terbentuk dari atom logam dan nonlogam, sedangkan senyawa kovalen
terbentuk dari dua atom nonlogam.

Tata nama senyawa biner dari atom logam dan nonlogam (senyawa ionik)

Logam-logam yang berasal dari golongan IA, IIA, dan IIIA, umumnya hanya memiliki satu jenis bilangan
oksidasi. Penulisan tata nama senyawa yang terbentuk dari atom logam dan nonlogam dapat dilihat
pada NaCl (natrium klorida). Natrium pada NaCl termasuk golongan IA, sementara klorin termasuk atom
nonlogam yang berwujud gas. Pada akhiran nama nonlogam ditambahkan –ida sehingga senyawa NaCl
disebut natrium klorida. Berikut daftar kation monoatomik umum dan anion monoatomik umum.

4
Dalam beberapa kasus, kita mungkin akan menemukan logam-logam dengan bilangan oksidasi lebih dari
satu. Misalnya, logam Fe pada Fe2O3 dan FeO3 memiliki bilangan oksidasi yang berbeda. Pada senyawa
Fe2O3, Fe memiliki bilangan oksidasi +3, sedangkan pada senyawa FeO3 bilangan oksidasi Fe adalah +2.
Untuk membedakan nama-nama senyawa tersebut, bilangan oksidasi dari logam ditulis menggunakan
angka romawi setelah nama logamnya.

Contoh:
FeCL2 = Besi (II) klorida
FeCL3 = Besi (III) klorida

Bagaimana penulisan ion logam dengan bilangan oksidasi yang banyak? Berikut nama-nama senyawa
kimia lengkap untuk ion logam berbilangan oksidasi banyak.

Penamaan senyawa kimia biner dari logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis dapat
dilakukan dengan memberikan akhiran –o bila biloks logam tersebut lebih kecil dan akhiran –i untuk
biloks yang lebih besar. Contohnya, CrCl2 disebut kromo klorida, sedangkan CrCl3 disebut kromi klorida.

Tata nama senyawa biner dari dua unsur nonlogam (senyawa kovalen)
Tata nama senyawa biner yang tersusun dari dua unsur nonlogam disebut senyawa kovalen. Untuk
menamai senyawa ini, awalan 'mono' tidak digunakan pada atom nonlogam pertama.

Awalan juga dapat menunjukkan jumlah atom nonlogam yang berikatan. Berikut awalan yang digunakan
dalam penulisan tata nama senyawa kovalen.

Dengan demikian, tata nama senyawa kovalen bisa dituliskan seperti berikut, Sobat Pintar. Contohnya,
BCl3 disebut Boron triklorida karena unsur klorin terdiri dari tiga atom nonlogam yang berikatan. N2O
disebut Dinitrogen monoksida karena unsur nitrogen terdiri dari dua atom nonlogam yang berikatan dan
unsur oksigen terdiri dari satu atom nonlogam yang berikatan.

Perlu diketahui, ada beberapa senyawa yang sudah dikenal dengan nama umum. Misalnya, penamaan
senyawa kimia NH3 adalah amoniak, bukan Nitrogen trihidrida. H2O disebut air, bukan dihidrogen
monoksida.

5
2. Tata Nama Senyawa Poliatom
Senyawa poliatom adalah senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur yang berbeda. Umumnya,
senyawa ion poliatomik terbentuk dari ion kation (ion bermuatan positif) dan ion anion (ion bermuatan
negatif). Penamaan senyawa kimia ini dimulai dari ion positif (kation), lalu dilanjutkan dengan ion negatif
(anion). Untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan, diberikan keterangan angka romawi
di tengahnya sesuai besar muatan. Contoh di bawah diikuti dengan daftar rumus kimia dan tata nama
senyawa poliatom.

Contoh:
NaClO = Natrium hipoklorit
Na2C2O4 = Natrium oksalat
(NH4)2SO4 = Amonium sulfat
Tabel: Daftar ion poliatomik

3. Tata Nama Senyawa Asam dan Basa


Penulisan tata nama senyawa anorganik berikutnya adalah senyawa asam dan basa. Berikut penulisan
tata nama senyawanya.

Senyawa asam
Arrhenius mendefinisikan senyawa asam sebagai senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+. Penulisan tata nama senyawa ini dimulai dengan menuliskan unsur asam terlebih
dahulu, lalu diikuti dengan nama anion. Contohnya, H2SO4 disebut asam sulfat, sedangkan HCl disebut
asam klorida.

Senyawa basa
Adapun senyawa basa, Arrhenius mendefinisikannya sebagai senyawa yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion OH–. Penulisan tata nama senyawa ini dimulai dengan menuliskan nama kation
terlebih dahulu, lalu diikuti dengan hidroksida. Contohnya, KOH disebut kalium hidroksida, sedangkan
Al(OH)3 disebut alumunium hidroksida.
Tata Nama Senyawa Organik

6
Tata nama senyawa kimia organik dapat dibedakan berdasarkan rantai karbonnya. Berikut penamaan
senyawa kimia organik.

1. Senyawa dengan Rantai Karbon Tunggal (Alkana)

Alkana adalah senyawa dengan rantai karbon tunggal. Penamaan senyawa kimia alkana diawali dengan
prefiks yang menunjukkan jumlah atom karbon dalam rantai.

Contoh:
CH4 = metana.
C3H8 = propana.

2. Senyawa dengan Rantai Karbon Bercabang


Penamaan senyawa kimia ini, pertama-tama, dilakukan dengan mengidentifikasi rantai utama
(terpanjang) dalam molekul. Kemudian, identifikasi substituen (gugus cabang) yang menggantikan atom
hidrogen.

Contoh:
CH3CH(CH3)CH2CH3 = 2-metilpentana.

3. Senyawa dengan Gugus Fungsi


Bagaimana tata nama senyawa dengan gugus fungsi? Nama senyawa mengacu pada nama rantai utama
dan gugus fungsi yang terdapat dalam molekul.

Contoh:
CH3OH = metanol
CH3COOH = asam asetat

Penting untuk dicatat, Sobat Pintar, bahwa penamaan senyawa kimia organik dapat menjadi lebih
kompleks dengan adanya substituen dan struktur yang lebih rumit. Dalam kasus tersebut, dapat
diterapkan aturan tambahan guna memberikan nama yang akurat pada senyawa tersebut.
Baca juga: Alkohol - Pengertian, Sifat, Tata Nama, dan Kegunaannya

7
Kesimpulannya, tata nama senyawa kimia anorganik dan organik adalah sistem penamaan resmi yang
digunakan untuk memberikan nama unik pada setiap senyawa kimia. IUPAC menetapkan aturan-aturan
yang harus diikuti dalam tata nama ini untuk memastikan komunikasi yang jelas dan konsisten dalam
ilmu kimia. Dengan memahami aturan dasar ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi dan menyebutkan
senyawa kimia dengan benar, sehingga memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat dan
struktur molekul senyawa kimia.

Anda mungkin juga menyukai