Anda di halaman 1dari 27

 IKATAN

KIMIA
 & TATA NAMA SENYAWA

 Nama :Thiara Mutri Melinda (12019055)


Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu menggunakan aturan dan simbol kimia organik


untuk menamai dan menggambarkan struktur, menjelaskan hubungan
struktur dengan sifat fisika dan kereaktifan kimia senyawa organik
terutama yang banyak digunakan dalam industri kimia, minyak dan gas
bumi, khususnya reaksi radikal, reaksi adisi elektrofilik dan reaksi
substitusi aromatik pada senyawa alkana, alkena dan benzena.
Referensi

1. Morrison & Boyd, Organic Chemistry, Allyn & Bacon Inc.,


Boston, 1974.
2. Fessenden, Organic Chemistry, Willard Grant Press, Boston,
1979.
3. Web Access.
4. Dll
Sistem Penilaian

Hubungan nilai angka dan nilai huruf adalah sebagai berikut:

A = 85 - 100 B- = 65 - < 70
A- = 80 - < 85 C+ = 60 - < 65
B+ = 75 - < 80 C = 55 - < 60
B = 70 - < 75 C- = … - < 55

Nilai akhir (NA) mahasiswa dihitung berdasarkan hasil evaluasi


belajar yang komponennya:
Kuis =
Tugas =
Makalah kelompok =
UTS = 40 %
Pokok Bahasan

 Alkana
 Alkena
 Stereokimia
Ikatan Kimia

Ikatan ionik
Ikatan kovalen
Ikatan tunggal C-C
Con.: etana, heksakloroetana …..??

Jika ikatan C-C putus karena adanya kalor, terbentuk 2 radikal


metil

Pemutusan ikatan C-C merupakan langkah pertama dalam


cracking minyak bumi.
Ikatan Kovalen Polar

Contoh: ikatan kovalen yang terjadi antara atom C dan F

F lebih elektronegatif dibanding C, sehingga pasangan elektron


lebih tertarik ke arah F.
Ikatan ganda C=C atau C=C
Contoh:

H–C=C–H
Isomeri
struktur
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tapi rumus
strukturnya berbeda

Beda rumus molekul dan rumus struktur ???

Contoh: C2H6O

H H H H
H–C–C–O–H H–C–O–C–H
H H H H
Penulisan Rumus
Contoh: C5H12
Struktur
 Mulai dengan rantai lurus,
C–C–C–C–C
 C bagian ujung mempunyai sisa 3 valensi dan bagian tengah
sisa 2 valensi, untuk mengikat hidrogen

H H H H H
H–C–C–C–C–C–H
H H H H H
n-pentana
 Buat rantai bercabang
Penulisan Rumus
Struktur
Gambarkan rumus struktur yang lain (yang mungkin) untuk
C5H12, dan berikan nama untuk masing-masing struktur.

Rumus struktur dapat disingkat, seperti n-pentana disingkat


menjadi:

CH3CH2CH2CH2CH3 atau CH3(CH2)3CH3

atau
Muatan Formal

Metoda untuk memperkirakan muatan suatu atom dalam berbagai


variasi struktur Lewis yang mungkin
Dapat digunakan untuk memilih struktur Lewis yang paling
stabil/sesuai (yang mempunyai muatan formal paling kecil)

=
jumlah elektron valensi
pada atom netral ( )
elektron setengah jumlah
bebas + elektron ikatan
Contoh:
Resonansi
Orbital
Ikatan  - ikatan 
 TATA NAMA SENYAWA
Tata Nama Senyawa Anorganik
Perlu diketahui, tata nama senyawa anorganik terbagi
menjadi tata nama senyawa biner, poliatomik, asam, dan
basa.

Tata Nama Senyawa Biner


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua
unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur
non-logam atau dari dua unsur non-logam. Biasanya unsur
logam dalam senyawa biner merupakan kation (ion positif).
Sedangkan unsur non-logam adalah anion (ion negatif).
Berikut ini urutan tata nama senyawa Biner:

Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Non-logam


1. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah,
dan aluminium). Penamaannya dengan menyebutkan nama logam di
depan dan kemudian nama non logam diikuti akhiran ?ida.
Contoh: NaBr (Natrium Bromida), CaS (Kalsium Sulfida).

2. Logam yang mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi. Penulisan


nama logam di depan disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan
angka Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di belakang
diakhiri dengan akhiran ?ida.
Contoh: CuCI (Tembaga(I) Klorida), SNO (Timah(II) Oksida)
3. Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang
memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu jenis sebagai
berikut:
- Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis dengan
akhiran ?o.
- Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis dengan
akhiran ?i
Contoh: CuCI - Kupro Klorida (Bilangan oksidasi CU = +1 >
lebih kecil)
Tata Nama Senyawa Biner Non-logam dengan non-logam
1. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan di
depan, sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif
diletakkan
dibelakang dengan urutan berikut ini:
B - Si - C - Sb - As - P - N - H - Te - Se - S - I - Br - CI - O-
F
Contoh: Amonia (NH3 bukan H3N), Air (H2O bukan OH2).

2. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur


yang bersangkutan, diberi akhiran ?ida. Atom yang cenderung
bermuatan posifit diletakkan di depan dan atom yang cenderung
bermuatan negatif diletakkan di belakang dengan akhiran ?ida.
Nonlogam (+) + nonlogam (-) + -ida
Contoh: H2S (Hidrogen Sulfida), HBr (Hidrogen Bromida)
Tata Nama Senyawa Poliatomik
Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion-
ion poliatomik. Sedangkan ion poliatomik adalah ion yang
terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama dan
membentuk ion, baik positif (kation) atau negatif (anion)
Berikut ini urutan tata nama senyawa poliatomik:
1. Untuk anion sejenis dengan jumlah oksigen berbeda yaitu
jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi
akhiran ?at, jika oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran ?
it.
Contoh: SO42- (Sulfat), SO32- (Sulfit), PO43- (Fosfat)
2. Untuk anion yang mengandung jumlah oksigen sampai 4,
penamaannya mangacu ion yang mengandung oksigen paling sedikit
dengan diberi awalan hipo- dan akhiran ?it. Sedangkan jika
mengandung oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran ?
at.
Contoh: CIO2- (klorit) CIO4- (perklorat)

3. Penamaan senyawa poliatom diawali dengan menyebutkan nama


kation kemudian anionnya. Apabila kation adalah logam dengan
biloks lebih dari satu jenis maka seperti yang telah dijelaskan pada
aturan sebelumnya setelah nama logam diiukuti dengan bilangan
oksidasi logam.
Contoh: Na2SO3 (Natrium sulfit), Na2SO4 (Natrium sulfat)
Tata Nama Senyawa Asam
Senyawa asam merupakan zat molekuler yang dapat menghasilkan
satu atau lebih ion hidrogen (H+) dan sutu anion untuk setiap
molekul asam ketika asam dimasukkan ke dalam pelarut (air).
Contohnya adalah asam sulfat (H2SO4).
Molekul asam sulfat menghasilkan dua ion hidrogen dan satu ion
sulfat di dalam larutan air. Asam dengan atom oksigen lebih
banyak diberi akhiran ?at?, sedangkan yang lebih sedikit diberi
akhiran ?it?. Misalnya H2SO4 dinamakan dengan asam sulfat,
H2SO3 dinamakan dengan asam sulfit.
Jika atom pusat dapat membentuk tiga atau empat asam okso,
penamaannya dibedakan oleh kata depan hipo- dan per-. Misalnya
asam okso dari klor, memiliki beberapa senyawa seperti HClO,
HClO2, HClO3 an HClO4. Nama untuk keempat senyawa itu
berturut-turut adalah asam hipoklorit, asam klorit, asam klorat, dan
asam perklorat.
1. Senyawa asam oksi (asam poliatom)
- Unsur nonlogam hanya membentuk satu senyawa
berakhiran ?at.
Contoh: H2CO3 (Asam Karbonat)
- Nonlogam yang membentuk 2 jenis asam, dengan oksigen
sedikit berakhiran ?it, oksigen banyak berakhir ?at.
Contoh: H2SO4 (Asam Sulfat), H2SO3 (Asam Sulfit),
HNO3 (Asam Nitrat)
- Senyawa asam oksihalogen, penamaan pada bilangan oksidasi
atau jumlah oksigennya.
2. Asam non-oksi, penamaan pada unsur nonlogam
diberi akhiran ?ida.
Asam + Nama nonlogam -ida
Contoh: HCI (Asam Klorida), H2S (Asam Sulfida)
Tata Nama Senyawa Basa
Senyawa basa merupakan zat molekuler yang dapat menghasilkan
satu atau lebih ion hidroksida (OH¯) dan suatu kation untuk setiap
molekul basa ketika dimasukkan ke dalam pelarut (air). Misalnya
natrium hidroksida (NaOH) meghasilkan satu ion hidroksida dan
satu ion natrium di dalam larutan air.
Pada dasarnya penamaan basa tidak berbeda dengan senyawa biner
pada umumnya, yaitu nama kation diikuti nama hidroksida.
Misalnya KOH dinamakan kalium hidroksida, Mg(OH)2 dinamakan
magnesium hidroksida, Al(OH)3 aluminium hidroksida dan
sebagainya.
1. Logam dengan biloks tunggal
Nama logam + hidroksida
Contoh: NaOH (Natrium hidroksida)
2. Logam dengan biloks lebih dari satu jenis
Nama logam (biloks) + hidroksida
Contoh: CuOH (Tembaga (I) Hidroksida),
Cu(OH)2(Tembaga (II) Hidroksida)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai