Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR MENGENAI RUMUS KIMIA DAN

TATA NAMA SENYAWA & NAMA DAN


RUMUS SENYAWA IONIK
KELOMPOK 1
ANGGOTA : • ICHANNUDIN ZAELANI
• KHANAYA NALURITA
• M. FITRA FIRDAUS
• NELDA DESTIANA
• RUDI PRIATNA
• YUDIANTO PINONDANG
Pengantar Mengenai Rumus Kimia
dan Tata Nama Senyawa

 Rumus kimia dinyatakan dengan lambang dan jumlah atom-atom yang


terkandung dalam unsur maupun senyawa.
 Dalam rumus kimia, lambang unsur dan angka indeks (numerical
subscript) menunjukkan nama dan jumlah atom yang ada dalam satu
molekul.
 Beberapa rumus kimia yang digunakan untuk menyatakan nama dan
komposisi senyawa adalah
a. Rumus empiris (RE): menunjukkan jumlah relatif atom-atom setiap unsur dalam
senyawa. Rumus ini menyatakan perbandingan paling sederhana atom-atom
dalam satu molekul.
b. Rumus molekul (RM): menunjukkan jumlah yang sebenarnya atom-atom setiap
unsur dalam satu molekul senyawa.
c. Rumus struktur (RS): menunjukkan jumlah atom-atom dan ikatan antaratom, yaitu
penempatan relatif atom-atom dan hubungan atom-atom dalam molekul.
Nama dan Rumus Senyawa Ionik

1. Penamaan Senyawa Inonik Biner


 Nama kation sama dengan nama logamnya. Kebanyakan nama logam
berakhiran –ium.
 Nama anion diambil dari nama nonlogam dengan penambahan akhiran –ida.
Contoh: anion dari brom adalah bromida (brom+ida). Oleh karena itu, senyawa
yang terbentuk dari kalsium dan brom dinamakan kalsium bromida. Kalsium
adalah logam dan brom adalah nonlogam. Contoh lain adalah NaCl yang
dibaca Natrium Klorida.
2. Penamaan Senyawa Ionik dari Logam Transisi
 Penamaan Sistematik
Penamaan senyawa yang mengandung ion-ion ini dituliskan dengan menyisipkan angka
Romawi dalam tanda kurung yang dituliskan sekata dengan nama ion logam. Contoh
Fe2+ dan Fe3+ dalam senyawa berturut-turut ditulis sebagai besi(II) dan besi(III).
 Penamaan Trivial
Dalam penamaan lazim, nama latin logam diikuti dengan akhiran “o” untuk ion logam
yang bermuatan rendah dan akhiran”i” untuk yang bermuatan tinggi. Contohnya
besi(II) klorida = ferro klorida dan besi(III) klorida = ferri klorida.

3. Senyawa-senyawa dari Ion-ion Poliatomik


 Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun dari dari gabungan 2 atom unsur
atau lebih.
 Ion poliatomik hanya memiliki satu muatan. Contoh, ion NO3- bermuatan -1.
 Jika dua atau lebih ion poliatomik ada dalam satu rumus, ion-ion ini dituliskan
dalam tanda kurung menunjukkan ion poliatomik. Contoh, natrium nitrat
(mengandung 1 ion Ca2+ dan 2 ion NO3-) dinyatakan dengan rumus
Ca(NO3)2.
 Tanda kurung dan angka indeks tidak perlu ditulis untuk senyawa yang
mengandung anion poliatomik dengan muatan yang seimbang dengan
kation pasangannya. Contoh, natrium nitrat ditulis NaNO3, bukan Na(NO3).
4. Penamaan Kelompok Anion Okso (Terner)
Kebanyakan anion poliatomik adalah anion okso, yaitu anion poliatomik yang
mengandung atom oksigen.

 Kelompok Dua Anion Okso


Anion dengan jumlah atom O lebih banyak diberi akhiran –at pada nama nonlogamnya,
sedangkan anion dengan jumlah atom O lebih sedikit diberi akhiran –it pada nama
nonlogamnya. Contohnya NO3- = ion nitrat, sedangkan NO2- = ion nitrit.
 Kelompok Empat Anion Okso
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anion oksihalogen (anion yang mengandung
oksigen dan halogen). Penamaan anion oksihaloge mengikuti aturan tertentu.
Contohnya, untuk X = klor, maka nama anion-anionnya adalah: XO- = ClO- : hipoklorit.

5. Senyawa Ionik Berhidrat


Senyawa ionik berhidrat, disebut sebagai senyawa hidrat, mengandung molekul
air dengan jumlah tertentu yang terikat dalam setiap satuan rumus. Rumus air
ditulis berpasangam dengan rumus senyawa ionik di belakang titik. Jumlah air
yang terikat pada rumus senyawa ditulis di depan rumus air setelah titik.
Dalam penamaan sistematik, jumlah air dinyatakan dengan nama latin sebelum
kata hidrat. Contohnya, garam epsom, MgSO4 7H2O, memiliki nama sistematik
magnesium sulfat heptahidrat.
5. Penamaan Senyawa Asam
Asam adalah senyawa kovalen polar yang mengandung ion H+. Dalam senyawa
asam, muatan anion diseimbangkan dengan ion hidrogen (H+) yang diperlukan
untuk penetralan muatan.

 Asam Biner (HX)


Nama senyawa asam (HX) terdiri atas bagian-bagian berikut:
1) Asam + hidro – nonlogam – at
H= asam; X= nonlogam.

Jadi, HCl = asam hidroklorat

2) Asam + anion
H = asam; X = anio.

Jadi, HCl = asam klorida

 Asam Okso
Nama asam okso sama dengan nama anion okso yang diawali dengan kata asam.
Contohnya H2SO4 = asam sulfat

7. Penamaan Senyawa Basa


Nama basa dinyatakan dengan menyebutkan nama kation + hidroksida.
Contohnya, NaOH : natrium hidroksida.
TERIMA KASIH

DAN

MOHON MAAF APABILA


ADA KESALAHAN KATA

Anda mungkin juga menyukai