0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
81 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang rumus kimia dan tata nama senyawa ionik dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan bahwa rumus kimia menunjukkan jumlah dan lambang atom dalam senyawa melalui angka indeks. Kedua, memberikan contoh penamaan senyawa ionik biner seperti natrium klorida dan penamaan logam transisi seperti besi(II) dan besi(III). Ketiga, menjelaskan penamaan senyawa yang meng
Deskripsi Asli:
semoga membantu
Judul Asli
KIMIA TATA NAMA SENYAWA & NAMA DAN RUMUS SENYAWA IONIK
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang rumus kimia dan tata nama senyawa ionik dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan bahwa rumus kimia menunjukkan jumlah dan lambang atom dalam senyawa melalui angka indeks. Kedua, memberikan contoh penamaan senyawa ionik biner seperti natrium klorida dan penamaan logam transisi seperti besi(II) dan besi(III). Ketiga, menjelaskan penamaan senyawa yang meng
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang rumus kimia dan tata nama senyawa ionik dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan bahwa rumus kimia menunjukkan jumlah dan lambang atom dalam senyawa melalui angka indeks. Kedua, memberikan contoh penamaan senyawa ionik biner seperti natrium klorida dan penamaan logam transisi seperti besi(II) dan besi(III). Ketiga, menjelaskan penamaan senyawa yang meng
RUMUS SENYAWA IONIK KELOMPOK 1 ANGGOTA : • ICHANNUDIN ZAELANI • KHANAYA NALURITA • M. FITRA FIRDAUS • NELDA DESTIANA • RUDI PRIATNA • YUDIANTO PINONDANG Pengantar Mengenai Rumus Kimia dan Tata Nama Senyawa
Rumus kimia dinyatakan dengan lambang dan jumlah atom-atom yang
terkandung dalam unsur maupun senyawa. Dalam rumus kimia, lambang unsur dan angka indeks (numerical subscript) menunjukkan nama dan jumlah atom yang ada dalam satu molekul. Beberapa rumus kimia yang digunakan untuk menyatakan nama dan komposisi senyawa adalah a. Rumus empiris (RE): menunjukkan jumlah relatif atom-atom setiap unsur dalam senyawa. Rumus ini menyatakan perbandingan paling sederhana atom-atom dalam satu molekul. b. Rumus molekul (RM): menunjukkan jumlah yang sebenarnya atom-atom setiap unsur dalam satu molekul senyawa. c. Rumus struktur (RS): menunjukkan jumlah atom-atom dan ikatan antaratom, yaitu penempatan relatif atom-atom dan hubungan atom-atom dalam molekul. Nama dan Rumus Senyawa Ionik
1. Penamaan Senyawa Inonik Biner
Nama kation sama dengan nama logamnya. Kebanyakan nama logam berakhiran –ium. Nama anion diambil dari nama nonlogam dengan penambahan akhiran –ida. Contoh: anion dari brom adalah bromida (brom+ida). Oleh karena itu, senyawa yang terbentuk dari kalsium dan brom dinamakan kalsium bromida. Kalsium adalah logam dan brom adalah nonlogam. Contoh lain adalah NaCl yang dibaca Natrium Klorida. 2. Penamaan Senyawa Ionik dari Logam Transisi Penamaan Sistematik Penamaan senyawa yang mengandung ion-ion ini dituliskan dengan menyisipkan angka Romawi dalam tanda kurung yang dituliskan sekata dengan nama ion logam. Contoh Fe2+ dan Fe3+ dalam senyawa berturut-turut ditulis sebagai besi(II) dan besi(III). Penamaan Trivial Dalam penamaan lazim, nama latin logam diikuti dengan akhiran “o” untuk ion logam yang bermuatan rendah dan akhiran”i” untuk yang bermuatan tinggi. Contohnya besi(II) klorida = ferro klorida dan besi(III) klorida = ferri klorida.
3. Senyawa-senyawa dari Ion-ion Poliatomik
Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun dari dari gabungan 2 atom unsur atau lebih. Ion poliatomik hanya memiliki satu muatan. Contoh, ion NO3- bermuatan -1. Jika dua atau lebih ion poliatomik ada dalam satu rumus, ion-ion ini dituliskan dalam tanda kurung menunjukkan ion poliatomik. Contoh, natrium nitrat (mengandung 1 ion Ca2+ dan 2 ion NO3-) dinyatakan dengan rumus Ca(NO3)2. Tanda kurung dan angka indeks tidak perlu ditulis untuk senyawa yang mengandung anion poliatomik dengan muatan yang seimbang dengan kation pasangannya. Contoh, natrium nitrat ditulis NaNO3, bukan Na(NO3). 4. Penamaan Kelompok Anion Okso (Terner) Kebanyakan anion poliatomik adalah anion okso, yaitu anion poliatomik yang mengandung atom oksigen.
Kelompok Dua Anion Okso
Anion dengan jumlah atom O lebih banyak diberi akhiran –at pada nama nonlogamnya, sedangkan anion dengan jumlah atom O lebih sedikit diberi akhiran –it pada nama nonlogamnya. Contohnya NO3- = ion nitrat, sedangkan NO2- = ion nitrit. Kelompok Empat Anion Okso Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anion oksihalogen (anion yang mengandung oksigen dan halogen). Penamaan anion oksihaloge mengikuti aturan tertentu. Contohnya, untuk X = klor, maka nama anion-anionnya adalah: XO- = ClO- : hipoklorit.
5. Senyawa Ionik Berhidrat
Senyawa ionik berhidrat, disebut sebagai senyawa hidrat, mengandung molekul air dengan jumlah tertentu yang terikat dalam setiap satuan rumus. Rumus air ditulis berpasangam dengan rumus senyawa ionik di belakang titik. Jumlah air yang terikat pada rumus senyawa ditulis di depan rumus air setelah titik. Dalam penamaan sistematik, jumlah air dinyatakan dengan nama latin sebelum kata hidrat. Contohnya, garam epsom, MgSO4 7H2O, memiliki nama sistematik magnesium sulfat heptahidrat. 5. Penamaan Senyawa Asam Asam adalah senyawa kovalen polar yang mengandung ion H+. Dalam senyawa asam, muatan anion diseimbangkan dengan ion hidrogen (H+) yang diperlukan untuk penetralan muatan.
Asam Biner (HX)
Nama senyawa asam (HX) terdiri atas bagian-bagian berikut: 1) Asam + hidro – nonlogam – at H= asam; X= nonlogam.
Jadi, HCl = asam hidroklorat
2) Asam + anion H = asam; X = anio.
Jadi, HCl = asam klorida
Asam Okso Nama asam okso sama dengan nama anion okso yang diawali dengan kata asam. Contohnya H2SO4 = asam sulfat
7. Penamaan Senyawa Basa
Nama basa dinyatakan dengan menyebutkan nama kation + hidroksida. Contohnya, NaOH : natrium hidroksida. TERIMA KASIH