ISSN : 2301-9425
12
ISSN : 2301-9425
13
ISSN : 2301-9425
NS(i, s, p)
3. Pembahasan
3.1. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi
Berdasarkan Aspek-Aspek
Untuk
perhitungan
pemilihan
karyawan
pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada
tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbedabeda, tergantung pada jumlah dan pengelompokkan
kriteria yang ada pada aspek-aspek tersebut. berikut
pada tabel 1 :
10
Aspek
Kapasitas
Intelektual
CS : Common Sense
VI : Verbalisasi Ide
SB : Sistematika Berfikir
PSR : Penalaran dan Solusi
Real
KN : Konsentrasi
LP : Logika Praktis
FB : Fleksibilitas Berfikir
IK : Imajinasi Kreatif
ANT : Antisipasi
IQ : Potensi Kecerdasan
K : Kedisiplinan
KTJ : Ketelitian dan
Tanggung Jawab
KH : Kehati-hatian
LB : Lama Bekerja
DB : Dorongan Berprestasi
E : Etika
Karya
wan
Herma
n
Budian
to
Eko
1
2
3
Profile
Kinerja
Herma
1
n
Budian
2
to
Eko
3
C
S
V
I
SB
P
S
R
K
N
LP
FB
I
K
A
N
T
IQ
-1
-2
-2
-1
-2
-2
-1
-1
-1
-2
-2
G
a
p
5
6
7
2
2
2. Sikap Kerja
Berikut perhitungan untuk field gap pada
aspek sikap kerja.
Tabel 4 : Sikap Kerja Untuk Pengelompokan Gap
No
1
2
3
Karya
wan
Herma
n
Budian
to
Eko
Profile
Kinerja
Herma
1
n
Budian
2
to
Eko
3
K
TJ
K
H
LB
D
B
-1
-1
-2
g
a
p
-1
-2
-1
-3
-5
-2
-4
Selis
ih
Bobot
Nilai
Keterangan
4,5
-1
Kompetensi
individu
kekurangan 1 tingkat/level
3,5
-2
Kompetensi
individu
kekurangan 2 tingkat/level
14
ISSN : 2301-9425
2,5
-3
Kompetensi
individu
kekurangan 3 tingkat/level
1,5
-4
Kompetensi
individu
kekurangan 4 tingkat / level
Karya
wan
CS
VI
SB
PS
R
K
N
LP
F
B
-1
-2
-1
-1
-1
-1
Herma
n
Budian
to
Eko
A
I
N
K
T
0
2
1
2
1
2
I
Q
0
1
2
Herma
n
Budian
to
4,5
4,5
5
4
,
5
4
,
5
a.
N
o
Karyaw
an
C
S
V
I
SB
PS
R
K
N
LP
FB
I
K
AN
T
I
Q
-1
-2
-2
-1
-2
-2
-1
-1
-1
-2
Herman
1
Budiant
o
Eko
4,5
Eko
Herman
KT
J
-1
-1
Budiant
o
Eko
Herman
4,5
4,5
Budiant
o
Eko
3,5
4,5
3,5
4,5
Herman
D
B
0
-1
-1
-3
0
-2
2
0
1
Keterangan Bobot Nilai Gap
-2
K
H
0
2
LB
Herman
K
TJ
-1
Budianto
-1
No
Karyawan
K
H
0
2
N
CF
NS
F
D
B
0
-1
4,5
4,8
-1
-3
4,5
3,1
LB
15
N
C
F
4
,
5
4
,
4
4
,
4
N
S
F
4
,
4
4
,
2
4
Eko
-2
-2
4,2
3,8
:(Intelektual,
Sikap
Kerja,
Perilaku)
N(i,s,p)
: Nilai total dari aspek
NCF(i,s,p)
: Nilai rata-rata core factor
NSF(i,s,p)
: Nilai rata-rata secondary factor
(x)%
: Nilai persen yang diinputkan
Untuk lebih jelasnya penghitungan nilai total
terlebih dahulu menentukan nilai persen yang
diinputkan yaitu core factor 60% dan secondary
factor 40%. Kemudian nilai core factor dan
secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus dan
hasilnya dapat dilihat pada contoh perhitungan aspek
kapasitas intelektual, aspek kerja dan aspek perilaku.
1. Aspek Kapasitas Intelektual
N i Herman
= (60% x 4,5)(40% x 4,4)
= 2,7 + 1,76 = 4,46
N i Budianto
= (60% x 4,4)(40% x 4,2)
= 2,64+ 1,68= 4,32
N i Eko
= (60% x 4,4)(40% x 4)
= 2,64 + 1,6 = 4,24
Tabel 10 Nilai Total Gap Aspek Kapasitas
Intelektual
No Karyawan NCF NSF Ni
1 Herman
4,5
4,4
4,46
2 Budianto
4,4
4,2
4,32
3 Eko
4,4
4
4,24
2. Aspek Sikap Kerja
Ns Herman
= (60% x 4,5)(40% x 4,8)
= 2,7 + 1,92 = 4,62
Ns Budianto
= (60% x 4,5)(40% x 3,1)
= 2,7+ 1,24= 3,94
Ns Eko
= (60% x 4,2)(40% x 3,8)
= 2,52 + 1,52 = 4,04
ISSN : 2301-9425
No
1
2
3
Ha
4,556
4,092
4,12
16
ISSN : 2301-9425
Keterangan:
Dilihat dari evaluasi dan hasil yang diperoleh dari
tabel 5 diatas maka sistem menyarankan bahwa yang
terpilih untuk mendapatkan penilaian kinerja dan
mendapatkan bonus adalah alternatif (Herman)
dengan nilai yang paling besar.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Analisa metode digunakan untuk perusahaan
yang
menggunakan
sistem
yang
sudah
terkomputerisasi dalam pengolahan data, namun
dalam pengolahan penilaian kinerja karyawan ini
belum menggunakan komputerisasi, melainkan
dilakukan secara sederhana, belum ada aplikasi
khusus untuk mengelola proses penilaian kinerja
karyawan. Setelah melakukan analisis, perancangan,
implementasi beserta pengujian, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses penilaian kinerja karyawan pada PT.
Perkebunan nusantara III medan belum dilakukan
secara efektif dan efisien, sehingga perlu adanya
sistem yang baru untuk mempermudah dalam
pengambilan keputusan.
2. Pembuatan sistem baru tentunya agar diterapkan
kedalam perusahaan dalam proses penilaian
kinerja karyawan.
3. Sistem pendukung keputusan penilaian kinerja
karyawan menggunakan bahasa program yaitu
visual basic.Net 2008. Penilaian kinerja karyawan
yang dirancang diharapkan dapat membantu
perusahaan dalam proses penilaian kinerja
karyawan.
4.2. Saran
Penulis memberikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu dalam pengembangan dari
skripsi ini yaitu
1. Sebaiknya dalam proses penilaian kinerja
karyawan dilakukan untuk semua karyawan
sehingga karyawan dapat lebih meningkatkan
kualitas kerja nya.
2. Dalam penilaian kinerja karyawan bisa
ditambahkan metode yang lain, karena pada saat
ini sudah banyak Metode lain yang bisa
17
ISSN : 2301-9425
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
18