Edisi Iso
Edisi Iso
KATA PENGANTAR
Pedoman mutu ini memberikan gambaran tentang Sistem Manajemen
Mutu (SMM ISO 9001:2008) yang diterapkan di SMK Purnama 2 Jakarta.
Pedoman ini menjadi dasar dalam pengembangan organisasi dan upaya
merealisasikan Kebijakan Mutu yang telah ditetapkan, dimana
yang
yang
terkandung
persyaratan
dalam
Sistem
Pedoman
Manajemen
Mutu
Mutu
ini
disusun
(SMM)
ISO
DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................
Status Revisi ............................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar Isi ..................................................................................................
Status Terbitan Halaman ........................................................................
Distribusi Dokumen .................................................................................
Profil Smk Purnama 2 Jakarta ..................................................................
BAB
BAB
12
Lampiran
1. Daftar Prosedur Operasional Standar .....................................................
37
2. Daftar Instruksi Kerja ..............................................................................
37
3. Matrik Tanggung Jawab Prosedur Operasional Standar ...........................
4. Matrik Tanggung Jawab Instruksi Kerja ....................................................
37
37
DISTRIBUSI DOKUMEN
1.
PROFIL
SMK PURNAMA 2 JAKARTA
Identitas Sekolah
Nama Sekolah
Nomor Statistik Sekolah
Alamat
Pondok labu
SK Pendirian
Nomor
Tanggal
Perubahan Nama SMEA Purnama 2
Menjadi Smk Purnama 2
Bidang / Program
Bidang/Program Keahlian
Kepala Sekolah
Nomor Induk Pegawai
No Sk Pengangkatan
Tanggal
Terhitung Mulai Tanggal
:
: 778/10I.4b/U.90
: 2 Oktober 1992
: No. Sk .
Tgl.
: Bisnis Manajemen
: Program Akuntansi
Program Adm. Perkantoran
: Drs. Hasan Muntaser, MM.
:: 274 Tahun 2009
: 27 Februari 2009
: 27 Februari 2009
BAB I
KEBIJAKAN MUTU
KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU
A.
Kebijakan Mutu
SMK Purnama 2 Jakarta bertekad menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 agar menjadi Sekolah Menengah Kejuruan yang
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kejuruan perkantoran yang
berorientasi mutu pada semua kegiatannya.
Setiap sumberdaya manusia SMK Purnama 2 Jakarta bertanggung
jawab dan melaksanakan penyempurnaan mutu layanan produk dan jasa
pendidikan untuk kepuasan pelanggan dan berperan aktif untuk meninjau
dan memperbaiki sistem manajemen mutu secara berkelanjutan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
B.
Pernyataan
Ya
sesuai dengan tujuan organisasi,
Tida
k
1.
2.
3.
4.
5.
B.
V
V
V
V
6.
SASARAN MUTU
Sasaran Mutu SMK Purnama 2 Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 mulai
tanggal 3 Januari 2013 sampai dengan 22 Juni 2013 adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
8.00
KKM kelas X 7,5; KKM kelas XI 7,8
Meningkatkan kualifikasi PTK sebanyak 9 orang
Meningkatkan kompetensi (pelatihan) PTK sebanyak 29. orang
Semua bahan ajar yang diperlukan siswa tersedia
Menambah sarana dan prasarana berupa Laboratorium Perkantoran
Semua unsur terlibat dalam kerja tim untuk pengembangan sekolah
RKS/RAKS 100% berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
60 % Sistem informasi dengan menggunakan website /softcopy
Sekolah membayar gaji guru dan karyawan tepat waktu
95 % penggunaan anggaran sesuai dengan rencana
80% siswa membayar SPP tepat waktu
100% guru menilai berdasarkan silabus yang telah ditetapkan
indikatornya
21. Seluruh hasil penilaian siswa di dokumentasikan
22. Kepuasan pelanggan dengan Indek Kepuasan Pelanggan mencapai 3,50
dengan angka skala 1-5
BAB II
STRUKTUR
ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI SMK PURNAMA II JAKARTA
B.
Menjamin keter-laksanaan Sistem Manajemen Mutu, yaitu : memastikan penerapan proses sesuai denga
kegiatan
kegiatan
kegiatan
kegiatan
C. DESKRIPSI KERJA
1
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
:
:
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
:
:
Nama Posisi
Wakil
Kepala
Sekolah
Bidang
Kurikulum
Kepala SMK Purnama 2 Jakarta.
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
:
:
Nama Posisi
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
11
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
12
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Kepala
Kompetensi
Keahlian
Akuntansi
Kepala SMK PURNAMA 2 JAKARTA
Seluruh unit kerja internal dan
eksternal yang sejenis
Mengkoordinasikan kegiatan
pembelajaran produktif, menyusun
Kurikulum SMK PURNAMA 2 JAKARTA
dan Silabus, mengusulkan
kebutuhan bahan praktek, membina
siswa yang mengalami kesulitan
pencapaian kompetensi pada
Kompetensi Keahlian Akuntansi
Mengusulkan pembagian tugas
mengajar guru, memverifikasi
RPP/job sheet, bahan ajar dan
instrument evaluasi hasil
pembelajaran program produktif
.
Kepala
Kompetensi
Keahlian
Perkantoran
Kepala SMK PURNAMA 2 JAKARTA
Seluruh unit kerja internal dan
eksternal yang sejenis
Mengkoordinasikan kegiatan
pembelajaran produktif, menyusun
Kurikulum SMK PURNAMA 2 JAKARTA
dan Silabus, mengusulkan
kebutuhan bahan praktek, membina
siswa yang mengalami kesulitan
pencapaian kompetensi pada
Kompetensi Keahlian Perkantoran
Mengusulkan pembagian tugas
mengajar guru, memverifikasi
RPP/job sheet, bahan ajar dan
instrument evaluasi hasil
pembelajaran program produktif
Direktur BKK
Waka. Sekolah Hubinmas
Seluruh unit kerja internal dan
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
13
:
:
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
15
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
14
:
:
Nama Posisi
:
Bertanggung
jawab :
kepada
Berhubungan dengan
:
Tanggung Jawab
(Responsibility)
Wewenang (Authority)
:
:
BAB III.
PROSES BISNIS
1.
a.
b.
c.
Pasal
pasal ISO
4.1.d
Proses di SMK
PURNAMA 2
Penyusunan Program
Sekolah dengan
Komite Sekolah
Promosi sekolah
7.1.b
Pengembangan
Kurikulum
7.3
7.5.1
PBM di sekolah
7.5.1
6.2.1
PBM di Industri
7.5.1.b
10
7.2.3.a
Uraian
Tanggung Jawab
Penyusunan
RAPBS
Kepala Sekolah
Komunikasi
pelanggan
Tujuan persyaratan
berkaitan dengan
kompetensi
Perencanaan dan
pengembangan
(Sinkronisasi
dengan DU/DI)
Bahan ajar dan
modul yang
digunakan
PBM di SMK
Wakasek Bid.
Humas
Wakasek Bid.
Kesiswaan
Penyediaan SDM
dari luar sekolah
(Out Sorcing)
PBM di Industri
Evaluasi, remedial
dan data statistik
Uji
kompetensi
program keahlian
sekretaris, penjua
lan, akuntansi &
Wakasek Bid.
Kurikulum
Wakasek Bid.
Kurikulum
Wakasek Bid
Kurikulum
Wakasek Bid Bid.
Humas
Wakasek
Bid.
Humas
Wakasek
Bid.
Kurikulum
Masing masing
ketua
program
keahlian
multimedia
Ujian Nasional
11
8.2.3
12
Pemasaran tamatan
7.2.3 a
Bid.
13
Penelusuran
Tamatan
7.2.3.e
Bid.
14
Peningkatan
Kinerja 6.2.2
Personil ( SDM )
sekolah
Wakasek
Bid
Pegelolaan
keuangan
sesuai
dengan
system
administrasi
keuangan
Produksi
sebagai
wahana PBM dan
Organisasi UP
Penyimpanan dan
perawatan
buku
perpustakaan serta
pelayanan
MOU
dengan
DUDI
Bendahara Sekolah
Wakasek
Humas
Bid.
Pembentukan sikap
disiplin
siswa
dengan penerapan
Tata Tertib
Kegiatan
Ekstra
Kurikuler
Wakasek
Kesiswaaan
Bid.
Wakasek
Kesiswaan
Bid.
15
Dokumen dan
Rekaman Administrasi
Sekolah
4.2.3 , 4.2.4
16
Pengelolaan Sarana
6.3
17
Pengelolaan Keuangan
Sekolah
6.3.d
18
Pengelolaan Unit
produksi
6.3.c
Pengelolaan
perpustakaan
6.3.1.b /
6.3.1.d
19
20
Kerjasama
lembaga
21
Pembinaan
Siswa
22
Pengelolaan
Kurikuler
antar 7.2.2.
Disiplin 7.2.3.b
Ekstra 7.5.1.c
Kepala Sekolah
Kurikulum
Kepala Tata Usaha
Wakasek
Bid.
Ketua
Unit
Produksi
Koordinator
Perpustakaan
Dari data pada matrik diatas dapat dipergunakan utuk menyusun pemetaan alur bisnis proses
di SMK PURNAMA 2 Jakarta.
Lingkup dalam penerapan SMM ISO 9001 : 2008 di SMK adalah pendidikan. Untuk itu
bisnis prosesnya adalah yang mendukung dibidang pendidikan
BAB IV
PERSYARATAN UMUM SISTEM MANAJEMEN MUTU
1.
LINGKUP
1.1. Umum
Pedoman ini disusun untuk menentukan persyaratan bagi penerapan
Sistem Manajemen Mutu karena SMK PURNAMA 2 JAKARTA ......adalah
sebuah organisasi yang :
a.
perlu memperagakan kemampuannya untuk taat asas, memberikan
produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang
berlaku, dan
b.
bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan
sistemnya secara efektif, termasuk proses perbaikan berlanjut dari
sistemnya dan kepastian kesesuaiannya pada persyaratan pelanggan dan
peraturan yang berlaku.
CATATAN : Dalam standar internasional ini, istilah produk hanya berlaku bagi
produk yang dimaksudkan atau dikehendaki oleh pelanggan.
1.2. Penerapan
Persyaratan standar internasional ISO 9001:2008 ini dapat diterapkan di
SMK Purnama 2 Jakarta.
2.
3.
4.
4.1. Umum
SMK Purnama 2 Jakarta menetapkan, mendokumentasikan dan
memelihara Sistem Manajemen Mutunya dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya sesuai dengan persyaratan standar Internasional ISO
9001:2008 dengan :
Tingkat I
Tingkat III : Instruksi Kerja (IK) yang merinci lebih lanjut satu aktivitas yang disebutkan
dalam Pedoman Mutu dan Prosedur Operasional Standar. IK dibuat bila
ketiadaannya dapat menurunkan mutu dan mencakup Uraian Jabatan bagi
personil yang mengelola, melaksanakan dan memverifikasi pekerjaan
yang mempengaruhi mutu.
ingkat IV : Formulir-formulir yang merupakan sarana dalam operasional mutu seharihari, serta rekaman yang merupakan bukti dilakukannya aktivitas mutu
yang ditentukan.
4.2.2.
Pedoman Mutu
4.2.2.1.
Pengendalian Dokumen
4.2.3.1.
5.1.1.
5.1.5.
Perencanaan
Sasaran Mutu
Komunikasi Internal
Kepala SMK Purnama 2 Jakarta mengeluarkan peraturan tentang tata cara
berkomunikasi kedinasan antar unit dan personal melalui telepon,
airphone dan edaran tertulis. Rekaman proses komunikasi dipelihara.
Umum
Untuk memperagakan kesesuaian produk, memastikan kesesuaian Sistem
Manajemen Mutu dan terus menerus memperbaikinya, SMK Purnama 2
Jakarta merencanakan dan menerapkan proses-proses pemantauan,
pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan, yang bergantung
Kepuasan pelanggan
Salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu dilakukan dengan
jalan pemantauan informasi berkaitan dengan persepsi pelanggan apakah
SMK Purnama 2 Jakarta telah memenuhi keinginan, persyaratan dan
kebutuhan pelanggan. Untuk itu dilakukan dengan antara lain :
8.2.1.1. Kunjungan terjadwal kepada pelanggan yang potensial.
8.2.1.2. Pengiriman atau pengisian kuisioner dengan surat, email, faximili atau
yang lain.
8.2.1.3. Pengukuran Kepuasan Pelanggan diatur dalam Instruksi Kerja, yaitu :
IK.8.2.1 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
8.2.2.Audit Internal
8.2.2.1.
Untuk menilai apakah Sistem Manajemen Mutu SMK Purnama 2
Jakarta telah memenuhi pengaturan yang direncanakan pada standar ISO
9001:2008 dan pada persyaratan sistem mutu organisasinya, dan juga
diterapkan secara efektif, SMK Purnama 2 Jakarta melaksanakan audit
mutu internal.
8.2.2.2.
Disusun Program Tahunan dan jadwal pelaksanaan audit
berdasarkan status dan pentingnya proses dan bidang yang diaudit,
demikian juga pada hasil audit yang lalu.
8.2.2.3.
Untuk memastikan terkendalinya proses pelaksanaan audit
ditetapkan kriteria, lingkup, frekwensi dan metodenya.
8.2.2.4.
Auditor-pelaksana kegiatan audit-dipilih sedemikian yaitu yang
terlatih dan mandiri.
8.2.2.5.
Manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang diaudit
memastikan
bahwa
tindakan
dilakukan
tanpa
ditunda
untuk
menghilangan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya pada
waktu dilaksanakan audit. Auditor, yang lain atau sama harus ditugaskan
untuk melakukan audit tindak lanjut, yang meliputi verifikasi tindakan
yang dilakukan dan melaporkan hasil verifikasinya.
8.2.2.6.
WMM bertanggung jawab atas pelaksanaan program audit. Rincian
lebih lanjut tentang kegiatan audit ini dijelaskan di dalam Prosedur
Operasional Standar, yaitu : POS 8.2.2. Pelaksanaan Audit Internal.
8.2.3.
8.2.3.1.
Proses Pembelajaran
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan dengan memantau kehadiran
guru/instruktur/nara sumber, siswa dan jurnal mengajar.
a. Pengukuran proses KBM melalui ujian sekolah dan ujian nasional.
b. Pengelolaan Ujian Sekolah dan diatur dalam Instruksi Kerja, yaitu :
IK.8.2.3.1.a Penyelenggaraan Ujian Sekolah
c. Pengelolaan Proses Ujian Nasional dan diatur dalam Instruksi Kerja, yaitu :
IK.8.2.3.1.b Penyelenggaraan Ujian Nasional
8.2.3.2. Kegiatan ekstrakurikuler
a. Ditetapkan atas dasar permintaan siswa dan kondisi sekolah.
b. Apabila kegiatan tersebut pelengkap dan menjadi tidak diikuti semua
siswa, maka siswa yang melakukan kegiatan tersebut diberi tanda/didata.
c. Pengakuan bagi peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut diberikan
surat keterangan dari Kepala Sekolah.
8.2.4.
8.2.4.1.
Pengukuran proses pembelajaran dilakukan melalui
pengukuran kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh guru.
8.2.4.2.
Jika siswa tidak dapat menyelesaikan proses
pembelajaran karena suatu alasan maka harus ada catatan mengenai
peserta pembelajaran tersebut dan dilaporkan kepada Kepala Kompetensi
Keahlian, pembimbing akademik.
8.2.4.3.
Siswa
yang
tidak
mencapai
kompetensi
diidentifikasi, dilaporkan ke Kepala Kompetensi Keahlian untuk ditangani
lebih lanjut oleh guru/instruktur/nara sumber bersangkutan.
8.2.4.4.
Pada tiap tahap proses pembelajaran yang
ditentukan dilakukan pemantauan sesuai dengan Instruksi Kerja yang
ditentukan, meliputi metoda pemantauan, karakteristik yang harus
diverifikasi, instrumen yang harus dipergunakan, dan kriteria standard
kompetensi yang ditetapkan.
8.2.4.5.
Kompetensi siswa yang telah dipantau/verifikasi
diberi
identifikasi
yang
menunjukkan
kesesuaian/ketidaksesuaian
kompetensi diklat, serta mengacu pada kriteria standar kompetensi yang
telah ditetapkan. Rekaman inspeksi harus dipelihara.
8.2.4.6.
Pelaksanaan pemantauan kompetensi siswa dapat
dilakukan dengan cara melaksanakan Uji Kompetensi dan diuraikan lebih
lanjut pada Instruksi Kerja, yaitu : IK.8.2.4.6. Penyelenggaraan Uji
Kompetensi.
8.3. Penanganan Proses Pembelajaran dan Produk yang Tidak Sesuai
8.3.1.Semua proses pembelajaran yang ditemukan tidak sesuai diberi
identifikasi dan/atau dipisahkan untuk mencegah pengulangan.
8.3.2.Rincian ketidaksesuaian yang tidak berarti didokumentasikan dengan
merincikan jenis hasil kegiatan dan penyimpangannya dari ketentuan.
8.3.3.
Rincian ketidaksesuaian akan ditinjau dan diverifikasi, dilaporkan
kepada petugas yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
8.3.4.Putusan tindak lanjut tersebut dapat berupa
upaya perbaikan atas
ketidaksesuaian yang diketemukan.
8.3.5.Seseorang yang bertanggung jawab untuk pengendalian tindak lanjut
mendokumentasikan hasil tindaklanjutnya sehingga ketidaksesuaiannya
diperbaiki.
8.5.2.4. Tindakan koreksi yang sesuai dilakukan tepat waktu, termasuk tindakan
pencegahan untuk mencegah ketidaksesuaian hingga ketingkat yang
sepadan dengan besarnya masalah dan resiko yang dihadapi.
8.5.2.5. Tindakan koreksi lebih lanjut diatur dalam Prosedur Operasional
Standar, yaitu : POS.8.5.2. Pelaksanaan tindakan koreksi.
8.5.3.
Tindakan Pencegahan
LAMPIRAN 1.
.
LAMPIRAN 2.
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Prosedur
Pengendalian Dokumen
Pengendalian Rekaman
Audit Internal
Pengendalian Produk Tidak Sesuai
Tindakan Koreksi
Tindakan Pencegahan