Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 1693-6930

15

SISTEM ALARM MOBIL MENGGUNAKAN


MIKROKONTROLER AT89S52 BERBASIS SMS
Balza Achmad1, Wahyu Sapto Aji2, Wahyu Paningal3
Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
2,3
Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo Janturan Yogyakarta 55161
Telp. (0274) 379418, Fax. (0274) 564604, 381523
e-mail: balzach@t-fisika.ugm.ac.id
1

Abstract
This study aims to design a car alarm system. The system is designed to activating an
alarm (danger signal) and sends SMS messages to the HP owners of the car when sensors on
the car alarm are active. The hardware of car alarm system use AT89S52 microcontroller
based on SMS in this research, consists of a series of 4 main parts, namely the minimum
system microcontroller circuits, power supply, serial communications, and input/output. In an
SMS text sent and received from the cell phone to the SMS Center flows in the form of PDU
(Protocol Data Unit). The SMS format is divided into several segments of data that each
segment has a specific purpose. Segments are: SMS center number, destination number, bytes
SMS settings for this and most important is the content of SMS messages that have been
modified in the form of UPE. The instructions AT Command is required to send or upload SMS
data to mobile phone and send SMS data. The results showed that the performance of the
alarm system designed is work properly.
Keywords: AT Command, Microcontroller, PDU, SMS

Abstrak
Penelitian ini bertujuan merancang sistem alarm mobil. Sistem dirancang agar dapat
membunyikan alarm (suara) tanda bahaya dan mengirim pesan SMS tanda bahaya ke hp
pemilik mobil. Susunan perangkat keras sistem alarm mobil menggunakan mikrokontroler
AT89S52 yang berbasis SMS pada penelitian ini, terdiri atas 4 bagian utama rangkaian, yaitu
rangkaian sistem minimum mikrokontroler, catu daya, komunikasi serial, Input/Output. Pada
teks SMS yang dikirim dan diterima dari ponsel (telepon seluler) menuju pusat SMS atau SMS
Center mengalir dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit). Pada format sms dibagi menjadi
beberapa segmen data yang setiap segmen itu mempunyai maksud yang spesifik. Segmensegmen itu adalah: nomor sms center , nomor tujuan , bytebyte untuk keperluan setting sms
ini dan yang terpenting adalah isi pesan sms itu yang telah diubah dalam bentuk PDU. Untuk
dapat mengirimkan atau upload data sms ke ponsel dan memerintahkan ponsel untuk
mengirimkan data sms itu diperlukan instruksi AT Command. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa unjuk kerja sistem alarm yang dirancang dapat bekerja dengan baik.
Kata kunci: AT Command, Mikrokontroler, PDU, SMS

1. PENDAHULUAN
Dewasa ini pencurian mobil semakin merajalela sehingga banyak dijumpai alat-alat
pengaman yang canggih. Semakin maraknya kejahatan pencurian mobil menuntut pemilik mobil
untuk lebih berhati-hati dan memiliki sistem keamanan ekstra selain kunci utama saat mobil
diparkir atau ditinggal oleh pemiliknya. Hilangnya barang-barang berharga tersebut
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satu alat
keamanan mobil saat diparkir atau ditinggal oleh pemiliknya adalah berupa alarm. Kebanyakan
alarm-alarm yang ada di pasaran saat ini alarm yang berupa suara atau konvensional, yaitu
alarm yang berbunyi di saat switch pemicu terhubung atau sensor pada alarm mendapat respon
sehingga alarm berbunyi. Tapi sering kali terjadi pemilik mobil tidak mendengar bunyi alarm
Sistem Alarm Mobil Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 Berbasis(Balza Ahmad)

16

ISSN: 1693-6930

mobilnya karena jarak yang jauh antara tempat parkir mobil dengan tempat aktifitas pemilik
mobil [1]. Dengan maraknya penggunaan ponsel untuk berkirim SMS, maka kemudian muncul
gagasan untuk membuat layanan berbasis SMS [2-3].
Pada teks SMS yang dikirim dari ponsel (telepon seluler) menuju pusat SMS atau SMS
Center mengalir dalam bentuk PDU (Protocol Data Unit) [4]. Begitu juga pesan SMS yang
diterima oleh ponsel dari pusat SMS (SMS Center) disimpan didalam ponsel berbentuk PDU.
Pesan-pesan SMS dalam bentuk PDU yang terdapat didalam ponsel tersebut dapat dibaca oleh
perangkat lain (komputer) melalui gerbang keluaran/masukan yang terdapat pada ponsel
secara serial. PDU tersusun dari beberapa bagian kepala atau header yang menyimpan
informasi berupa bilangan-bilangan heksa decimal. Dengan penerjemahan bagian kepala
tersebut akan dapat diketahui isi dari PDU secara keseluruhan. Sebenarnya PDU tidak hanya
berisi teks saja, tetapi terdapat beberapa informasi yang lainya, seperti nomor penting, nomor
SMSC, waktu pengiriman, dan sebagainya.
PDU untuk mengirim SMS terdiri dari delapan header, seperti berikut:
a) Nomor SMS Center
Header ini terbagi atas tiga sub header, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1
berikut.
06

81

8081440590

ii

iii

Gambar 1. Header pada SMS center


1). Jumlah pasangan Heksadesimal SMS Center dalam heksa.
2). National / International Code.
(a). Untuk national, kode sub headernya yaitu 81
(b). Untuk International, kode subheadernya yaitu 91
3). No SMS Center-nya sendiri, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tinggal satu
angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan
huruf F didepannya.
Contoh untuk nomor SMS Center Exelcom dapat ditulis dengan dua cara sebagai
berikut:
(a). Cara ke-1:
0818445009 diubah menjadi:
(1) 06
(2) 81

Ada 6 pasang
1 pasang
total : 6 pasang

(3). 80-81-44-05-90

5 pasang

digabung menjadi : 06818081440590


(b). Cara ke-2 :
62818445009 diubah menjadi :
(1). 07 ada 7 pasang.
(2). 91
1 pasang
total : 7 pasang
(3). 26-18-48-54-00-F9

6 pasang

digabung menjadi : 07912618485400F9


Pada penelitian ini cara yang dipakai adalah cara ke-2.
TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 15 - 20

ISSN: 1693-6930

TELKOMNIKA

17

Tabel 1 dan 2 berikut menunjukkan beberapa nomor SMS Center operator seluler di
Indonesia.
(a). Cara ke-1:
No
1.
2.
3.
4.

Tabel 1. Nomor Operator 6 Pasang


Operator Seluler
SMS Center No Kode PDU
Telkomsel
0811000000
06818011000000
Satelindo
0816124
0581806121FA
Exelcom
0818445009
06818081440590
Indosat-M3
0855000000
06818055000000

(b). Cara ke-2:

No
1.
2.
3.
4.

Tabel 2. Nomor Operator 7 Pasang


SMS Center
Operator Seluler
Kode PDU
No
Telkomsel
62811000000
07912618010000F1
Satelindo
62816124
059126181652
Exelcom
62818445009
07912618485400F9
Indosat-M3
628555000000 07912658050000F9

b) Tipe SMS
Untuk send tipe SMS = 1 jadi bilangan heksanya adalah 01
c) Nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. nanti akan diberikan
sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS Gateway.
d) Nomor Ponsel Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS Center, header ini juga terbagi atas
tiga bagian, sebagai berikut :
- Jumlah bilangan decimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksadesimal.
- National/international Code
Untuk national, kode sub headernya : 81 dan untuk International kode sub headernya:
91
- Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksadesimal dibalik-balik. Jika tertinggal
satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan
huruf F didepannya.
e) Bentuk SMS
0 00 Dikirim sebagai SMS
1 01 Dikirim sebagai Teletex
2 02 Dikirim sebagai Fax
f)

Skema Enkoding Data I/O


Ada dua skema yaitu:
- Skema 7 bit ditandai dengan angka 0 00
- Skema 8 bit ditandai dengan angka lebih besar dari 0 diubah ke heksadesimal.
Kebanyakan ponsel/SMSGateway yang ada dipasaran sekarang menggunakan skema
7 bit sehingga kita menggunakan 00.

g) Jangka waktu SMS Expired


Jika bagian ini di skip, itu berarti kita tidak membatasi waktu berlakunya SMS. Sedangkan
jika kita isi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa
tertentu, bilangan yang kita berikan tersebut akan mewakili jumlah waktu validasi SMS
tersebut.

Sistem Alarm Mobil Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 Berbasis (Balza Ahmad)

18

ISSN: 1693-6930

Integer (INT)
0 143
144 167
168 196
197 255

Tabel 3. Waktu Validitas SMS


Jangka waktu validasi SMS
(INT + 1)x5menit (berarti 5menit 12 Jam
2 Jam + (INT 143) x 30 menit
(INT 166) x 1 Hari
(INT 192) x 1 Minggu

Agar SMS kita pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya kita tidak memberikan
batasan waktu validasinya.
h) Isi SMS
Header ini terdiri atas 2 sub header, yaitu :
- Panjang isi (jumlah huruf dari sisi)
Misalnya : untuk kata Hello ada 5 huruf 05
- Isi berupa pasangan bilangan heksadesimal.
Untuk ponsel/SMS gateway berskema encoding 7 bit, jika kita mengetikan suatu
huruf dari keypadnya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berurutan.
Sedangkan PDU untuk menerima SMS terdiri dari delapan header. Kebanyakan header
dibawah ini telah dibahas sebelumnya, kecuali beberapa yang berbeda, dijelaskan dibawah ini:
a) No SMS Center
b) Tipe SMS untuk SMS terima = 4 04
c) Nomor ponsel pengirim
d) Bentuk SMS
e) Skema encoding
f) Tanggal dan waktu SMS di SMS Center
Diwakili oleh 12 bilangan heksa atau (6 pasang) yang berarti:
Yy/mm/dd hh:mm:ss
Contoh : 207022512380 02/07/22 15:32:08 22 juli 2002 15:32:08 WIB
g) Batas waktu validitas jika tidak dibatasi dilambangkan dengan 00.
h) Isi SMS
Setelah mengupas satu demi satu header untuk SMS terima ini maka untuk PDU dibawah
ini:
07912658050000F0,04,0C9126581610798,00,00,207022512380,00,05,E8329BFD06
Dapat kita artikan sebagai berikut :
a. SMS tersebut dikirim lewat SMS Center : 62855000000
b. SMS tersebut merupakan SMS terima
c. SMS tersebut dikirim dari ponsel nomor : 628561013789
d. SMS tersebut diterima dalam bentuk SMS
e. SMS tersebut memiliki skema encoding 7 bit
f. SMS tersebut di SMS Center pada tanggal: 22/07/02, pukul : 15:32:08 WIB
g. SMS tersebut tidak memiliki bataswaktu valid
h. SMS tersebut isinya adalah hello
Penelitian ini merupakan salah satu aplikasi teknologi SMS. Untuk implementasinya
digunakan Mikrokontroler AT89S52 dengan komunikasi serial melalui handphone Siemens
sebagai gateway SMS, serta rangkaian alarm berupa suara. Program untuk komunikasi antara
Mikrokontroler dengan handphone yaitu dengan memahami teknologi AT-Command yang
disertakan dalam program untuk mengisi chip Mikrokontroler.
2. METODE PENELITIAN
Spesifikasi dari komponen yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4
berikut.

TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 15 - 20

ISSN: 1693-6930

TELKOMNIKA

19

Tabel 4. Spesifikasi Komponen Penyusun Sistem Alarm Mobil


No
Komponen
Spesifikasi
1
Mikrokontroler
AT89S52
2
Dip Switch
4 bit
3
Lampu LED
9 buah
4
Buzzer DC
6 V - 15 V
5
Catu daya DC
5 V dan 12 V/1 A
6
IC Serial
RS232
7
Sensor
Sinar Laser
8
Hand Phone + Kabel Data
Siemens C35
Sistem alarm dirancang dengan menggunakan komponen-komponen yang
spesifikasinya telah dijelaskan sebelumnya, komponen-komponen tersebut kemudian disusun
sesuai dengan fungsinya masing-masing, urutan pemasangannya sesuai dengan diagram blok
Gambar 2.

Input

Mikrokontroler

RS232

Ponsel (mobil)

Ponsel
(pengguna)

Kabel data
Gambar 2. Diagram Blok Urutan Pemasangan Komponen
Langkah-langkah perancangan perangkat lunak (software) dapat dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Pembuatan flowchart urutan pengendalian program.
2. Pembuatan listing program dalam bentuk file berekstensi .H51
3. Compile file dengan ekstensi .OBJ.
4. Simulasikan dalam program TScontrol yang bisa di download dari internet.
5. Jika hasil pengendalian OK, program bisa langsung dimasukkan pada EEPROM pada
mikrokontroler AT89S52.
6. Cek cara kerja rangkaian apakah sesuai harapan.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Seting Ponsel
Sebelum sistem diaktifkan, kita harus men-set ponsel yang dikoneksikan pada sistem.
Sesaat setelah reset, sistem akan mengirimkan SMS dan membaca lokasi pertama memori
sms outbox yang akan diisikan kata kunci sehingga untuk memastikan bahwa lokasi memori
SMS nomor 1 tidak terisi, maka seluruh pesan dalam inbox dan outbox harus dihapus.

Sistem Alarm Mobil Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 Berbasis (Balza Ahmad)

20

ISSN: 1693-6930

3.2.

Pengaktifan Sistem
Setelah sistem dalam keadaan stand-by (keadaan nonaktif), maka sistem akan
menunggu pengaktifan dengan adanya pesan SMS. Sistem akan merespon datangnya pesan
SMS untuk mengaktifkan sistem.
3.3.

Pemanfaatan Fitur-Fitur Pada Sistem


Pada sistem ini terdapat beberapa fitur yang dapat diakses oleh pengguna dengan
mengirimkan SMS request atau dengan missed call.
1. Fitur pemantauan kode area kendaraan
2. Permintaan Status Sistem
3. Fitur peringatan dini
4. Fitur pemantauan suhu kabin kendaraan
3.4. Penonaktifan Sistem
Untuk menonaktifkan sistem pengguna harus mengetikkan pesan SMS sebagai berikut :
XXXXXXoff
; XXXXXX: enam angka kata kunci perlu diperhatikan off harus dalam
huruf kecil (lower case) ; misal kata kuncinya 123456off
Kirim ke nomor telepon sistem
Kemudian sistem akan merespon dengan mereply balik SMS dan isi pesan tersebut
adalah kata kunci benar status OFF.
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan bahwa:
1. Format data SMS yang dikirim dan diterima di handphone tidak hanya berisi pesan teks
SMS tapi terdiri dari atas segmen-segmen data yang dibentuk selama pengiriman agar
diterima ke handphone tujuan.
2. Isi (pesan) teks SMS bukan dalam format ASCII yang dapat langsung diterjemahkan tapi
dalam format PDU (Protocol Data Unit).
3. Dalam sistem alarm ini terdapat fitur-fitur yang dapat memberikan manfaat yang lebih
kepada pengguna untuk memantau kondisi mobilnya, dibandingkan dengan sistem alarm
konvensional pada umumnya yang sifatnya hanya satu arah.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Soltysik, R., Paging Alarm Systems for Automotive Security Applications, IEE
Colloquium on Vehicle Security Systems, 1993 pp.3/1 - 3/2.
[2]. Istiyanto, J.E., dan Purwadi, E. Alat Pemantau Suhu Jarak Jauh Berbasis SMS: An
SMS-based Remote Temperature Monitoring Device, Jurnal TELKOMNIKA, Vol.3 No.2
Agustus 2005.
[3]. Mannan, M.S., Car Sharing - An (ITS) Application for Tomorrows Mobility, 2001 IEEE
International Conference on Systems, Man, and Cybernetics, Vol. 4, 2001, pp. 2487-2492.
[4]. ..........., PDU AT Command, http://www.my-siemens.com/mobilityworld.htm

TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 15 - 20

Anda mungkin juga menyukai