Anda di halaman 1dari 4

Laporan mikrobiologi BTA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIO Pewarnaan BTA

I. Judul Praktikum Mikrobiologi Pewarnaan BTA


II. Tujuan

2.1. Untuk mengetahui prinsip, prosedur, dan sifat bakteri pada pewarnaan BTA
2.2. Mengetahui bentuk/morfologi bakteri pada sampel dengan menggunakan pewarnaan
BTA

III. Cara kerja

3.1.
Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Kaca Preparat hapus dari sputum penderita 1 yang sudah difiksasi.
b. Satu obor kecil yang terdiri dari kapas yang dipintal pada ujung kawat.
c. Pipet Tetes 3 buah.
d. Mikroskop.
e. Korek api.
f. Pensil warna (merah,biru, dan ungu).
2. Bahan
a. Satu set pewarnaa Ziehl-Neelsen, yang terdiri dari :
1. Larutan karbol fuchsin
2. Alkohol asam
3. Larutan methylen blue
b. Spiritus.
c. Kertas saring atau tissue.
3.2. Prinsip Praktikum
a. Penetrasi zat warna dari lapisan permukaan ke pusat. Agar penetrasi zat warna baik
dan tahan cuci, maka gaya ikat antara zat warna dan sampel harus lebih besar dari
pada gaya gaya yang bekerja antara zat warna dan air (Etsha, 2013).
b. Pewarnaan tahan asam merupakan tipe pewarnaan diferensial lebih dari satu pewarna
untuk membedakan suatu mikroorganisme dengan kandungan dinding sel
peptidoglikan serta disusun lebih dari 60% lipid kompleks yang tahan terhadap
dekolorisasi dengan alkohol asam (Temaja, 2010).
c. Pemanasan melebarkan pori pori lemak bakteri tahan asam sehingga zat warna
dapat masuk sewaktu bakteri asam dicuci dengan larutan pemucat, yaitu asam
alkohol, maka zat warna pertama tidak mudah di lunturkan (Lay, 1994).

d. Impermeabilitas dinding sel bakteri tahan asam Bakteri tahan asam memiliki
kandungan senyawa dari peptidoglikan dan lipid kompleks (wax-D) yang disebut
asam mycolat yang membangun struktur dinding selnya, sehingga menjadi
impermeabel terhadap macam macam prosedur perwarnaan termasuk pewarnaan
Gram (Lay, 1994).
3.3. CARA KERJA
1. Letakkan kaca benda tersebut mendatar pada rak pewarnaan dan tuangi dengn larutan
krbol fuchsin sampai seluruh kaca benda tergenang dengan zat warna.
2. Panasi zat warna tersebut sampai menguap, dinginkan dan panasi lagi. Hal tersebut
diulangi sebanyak 3 kalu dalam 10 menit.
3. Cuci dengan air mengalir.
4. Lunturkan dengan alcohol asam 3 %. Pelunturan dilakukan sampai preparat Nampak
5.
6.
7.
8.

berwarna merah muda.


Segera cuci dengan air mengalir.
Beri zat warna kontras, yaitu larutan methylen blue 0,5%, selama 1 menit.
Cuci dengan air mengalir.
Keringkan dengan kertas isap dan lihat dibawah mikroskop dengan penambahan oil
emersi.

IV. Hasil (gambar mikroskop yang Jelas! Dan nampak bakterinya!! Dan
interpretasi) dan Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa pewarnaan tahan asam.
Bakteri tahan asam adalah jenis bakteri yang tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa
kecuali dengan menggunakan asam alkohol dan dengan pemanasan. Pada praktikum ini
dilakukan teknis aseptis, hal ini bertujuan untuk mencegah atau meminimaliskan adanya
kontaminasi mikroorganisme baik pada sampel atau praktikan sendiri. bakteri ini disebut
tahan asam karena akan mempertahankan zat warna perimer ketika ditambahkan larutan
asam, bakteri ini memiliki rantai karbon 8-95 dan dinding selnya terdiri dari lapisan lilin,
asam lemak mikolat, dan lipid sampai 60 % dari berat dinding selnya, sehingga dengan
tebalnya kadar lipid pada dinding sel menyebabkan bakteri ini sulit untuk dilakukan dengan
pewarnaan biasa dan perlu perwarnaan khusus. Ketika proses pewarnaan, bakteri tahan asam
ini melawan dekolorisasi dengan asam sehingga bakteri tersebut disebut bakteri tahan asam.

Pada praktikum ini menggunakan pewarnaan ziehl neelsen untuk identifikasi dan pengamatan
bakteri tahan asam, karena metode ini merupakan salah satu metode pengujian bakteri tahan
asam yang cukup sederhana dan memiliki spesipisitas dan sensitivitas yang cukup tinggi.
Hal inilah yang mendasari dilakukannya percobaan pewarnaan bakteri tahan asam (BTA).
Pewarnaan BTA merupakan pewarnaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi Bakteri Tahan
Asam. Pewarnaan ini tidak spesifik untuk Mycobacterium tuberculosis karena hasil
pewarnaan BTA juga akan positif terhadap genus Mycobacterium lain. Bakteri BTA berwarna
merah dan bakteri non BTA berwarna biru atau ungu.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengecetan Bakteri Tahan Asam (BTA) yang
menggunakan tiga jenis cat Ziehl Neelson (ZN) yaitu carbol fuchsin 0,3 %,

3% Acid

alcohol/HCl Alcolhol (decolorizing solution), 0.3% Methylene blue (counterstain). Dalam


pengecatan ini digunakan sample sputum. Namun sebelum praktikum dilakukan, dibuat
apusan terlebih dahulu, objek glass difiksasi untuk menghilangkan lemak yang menempel
pada permukaanya dan untuk menghilangkan kontaminan lain yang ada pada objek glass.
Apusan yang dibuat tidak boleh terlalu tebal agar bakteri tidak bertumpuk-tumpuk sehingga
proses pengamatan bentuk sel bakteri menjadi lebih mudah, tetapi apusan yang dibuat juga
tidak boleh terlalu tipis, namun pada praktikum hal ini tidak dilakukan lagi sebab telah
disediakan sebelumnya.

V. Kesimpulan
Dapus

Diketik, format spt laporan biasa (TNW 12 4433 justify spasi 1,5)
Dengan judul :
Lap_Mikrobio_nama_nim

Dikumpul per shift melalui 1 org koordinator (PJ Praktikum masing2 kelompok),
Paling LAMA tangal 6 Juli 2016, pukul 00.00
Kalompok A: Irma ( irmanrrhh@gmail.com)
Kelompok B : Hamam (hamamvanscorpi@gmail.com)

Kelompok C : Nora (norameilina@gmail.com)

karena akan dikirimkan ke email pak mahyarudin


( mahyarudin.ashan@gmail.com ) dalam bentuk RAR paling lambat hari Minggu,
10 Juli 2016 pukul 21.00
Pesan dr. Sari rahma, beliau tidak akan toleransi keterlambatan!!
Jik...

Anda mungkin juga menyukai