• 1. Suriasumantri
identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan
tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah.
• 2. Amien Silalahi
identifikasi masalah adalah usaha untuk mendaftar
sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah
yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.
Sumber identifikasi masalah
• IDENTIFIKASI MASALAH MEMAHAMI SUMBER MASALAH PENELITIAN.
Menetapkan darimana masalah berasal, Bagaimana cara menemukannya ,
dan MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
• Langkah untuk mengidentifikasi masalah ? Memilih masalah & Studi
pendahuluan
• Kenapa harus memilih masalah ? Untuk mengetahui dari mana datangnya
permasalahan (sumber masalah).
• Karena didorong oleh keinginan untuk memperbaiki/meningkatkan kinerja.
• Buku.
• Pemberian orang.
• Diri sendiri.
• Karena didorong oleh kebutuhan untuk memperoleh jawaban tentang sesuatu.
• Laporan penelitian terdahulu (TA, KP, Tesis, Disertasi) dan lain-lain
Pengertian Problem solving
• Problem solving atau penyelesaian masalah merupakan bagian dari
proses berpikir. Pengertian pendekatan problem solving dapat
dijelaskan sebagai sebuah metode perencanaan kerja yang meliputi
penilaian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
• Problem solving membutuhkan strategi untuk mengidentifikasi masalah
yang menghambat pencapaian tujuan. Strategi problem
solving seringkali disebut juga sebagai siklus problem solving sebab
bentuknya memang menyerupai daur. Ini dikarenakan ketika suatu
masalah terselesaikan, seringkali akan timbul masalah baru, sehingga
langkah-langkahnya berulang kembali.
Pengertian Problem solving
• Pengertian problem solving menurut para ahli, di antaranya
Purwanto (1999:17), yakni suatu proses menghadapi situasi baru
dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu. Tujuannya
agar agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai dengan keinginan yang
ditetapkan. Sedangkan menurut Gulo (2002:111), problem solving
adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan
memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara
menalar.
8 Langkah pemecahan masalah (Siklus
Delapan langkah pemecahan masalah merupakan salah satu konsep pengendalian kualitas yang dikemukakan l oleh Kauro Ishikawa (1988). Pelaksanaan dalam pengendalian
PDCA)
kualitas ini seluruh penyimpangan yang terjadi di luar batas-batas yang telah distandarkan, dicatat, dianalisis serta dipergunakan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi
dimasa datang sehingga tidak terulang lagi kesalahan yang sama.
Delapan langkah untuk program perbaikan dan peningkatan merupakan langkah-langkah yang dipergunakan untuk penanggulangan masalah dan program peningkatan. Dengan
pemakaian delapan langkah ini diharapkan penyelesaian masalah dan program peningkatan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat diketahui adanya perbaikan secara pasti dengan
hasil yang baik yang telah dicapai dan dipertahankan.
Menurut Kauro Ishikawa (1988) yang dialihbahasakan oleh Nawolo Widodo. Delapan langkah pemecahan masalah yang sering digunakan dalam pengendalian kualitas yaitu sebagai
berikut:
1.Menemukan Masalah
2.Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah
3.Menemukan penyebab utama
4.Menyusun rencana penanggulangan
5.Melaksanakan Rencana penanggulangan
6.Evaluasi hasil penangulangan
7.Standarisasi
8.Rencana selanjutnya
Menemukan Masalah
Langkah ini Mempersiapkan suatu daftar dari semua masalah yang ada di lingkungan kerjanya. Alat pengendalian kualitas yang digunakan adalah lembar pengumpulan data, diagram
pareto dan bagan kendali p.
Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah
Langkah selanjutnya adalah menganalisis masalah untuk menemukan penyebab dari faktor-faktor manusia, mesin, metode, materil dan lingkungan. Alat pengendalian kualitas yang
digunakan adalah diagram sebab akibat.
Menemukan penyebab utama
Setelah ditemukan penyebab masalah tersebut kemudian menentukan penyebab utama atau penyebab yang paling dominan. Alat pengendalian kualitas yang digunakan adalah diagram
pareto dan diagram pencar.
Menyusun rencana penanggulangan
Pada langkah ini membuat dan mempersiapkan usulan pemecahan masalah serta memilih penanggulangan yang paling efektif untuk meneliti kelengkapanya dapat digunakan 5W+1H
yaitu What, Why, When, Where, Who, dan How.
Melaksanakan Rencana penanggulangan
Langkah ini mengumpulkan data hasil pemeriksaan dengan lembar pengumpulan data untuk dibandingkan dengan data semula.
Evaluasi hasil penangulangan
Langkah ini bertujuan untuk membandingkan keadaan semula dengan data yang ada sesudah pelaksanaan penanggulangan. Alat pengendalian kualitas yang digunakan adalah diagram
pareto, histogram dan bagan kendali.
Standarisasi
Standarisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah yang telah dibahas dan untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai serta cara pelaksanaanya.
Rencana selanjutnya
• Metode PDCA ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming
selama perkuliahannya di Jepang pada awal 1950-an,,
pengembangan dari siklus Shewhart, yang ditemukan oleh
nama Walter A. Shewhart, sang penemu SPC (Statistic Process
Contol).
• metode PDSA (Plan, Do, Study, Action) lebih tepat
dibandingkan metode PDCA. istilah “check” menekankan
pemeriksaan, sedangkan istilah “Study” lebih menekankan
pada analisa. metode PDCA dikembangkan dari karya Francis
Bacon (Novum Organum, 1620).
Perbedaan Standar Metode PDCA vs
DMAIC
• teknik PDCA digunakan dalam kegiatan Kaizen perbaikan berkesinambungan
(continuous improvement) skala kecil, seperti :
• Memperpendek siklus kerja
• Mengurangi atau menghilangkan pemborosan di tempat kerja.
• Meningkatkan produktivitas.
• Kelemahan ?
• Jelas sekali merupakan suatu pendekatan yang lebih lambat
• Pengulangan suatu siklus keadaan mendesak
tentunya tidak perlu lagi
• jadi membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Tools identifikasi masalah (fish bone, 5why,
5W1H
Analisa 5 Why