Profil Risalah
Manager/Dep Head
Group Perusahaan
Divisi / Dept
Nama Kelompok
Fasilitator
QC Leader
Anggota
:
:
:
:
:
:
QCC/QCP dibentuk
Periode Kegiatan
Risalah/Tema
Jumlah Pertemuan
Rata-rata waktu
Rata-rata Kehadiran
:
:
:
:
:
:
Secretary
Customer Service
Manager
SOM Head
ADM Manager
ACTIVITY SECTION
TEAM : QCP
TEMA Q C P
TemaQCC/QCP
QCC/QCP/SS
Tema
300
100,00%
100,00%
86,54%
90,00%
250
80,00%
71,15%
70,00%
200
150
60,00%
Val
ue
51,92%
135
50,00%
40,00%
100
30,00%
50
50
20,00%
40
25
10
10,00%
0,00%
Speedy
Dari Pareto diagram ini terlihat bahwa problem Over DT 3 Hrs adalah yang paling tinggi,
maka Team sebaiknya mengambil Tema ini sebagai proyek Improvement (QCC).
3C
Company
Customer
Competitor
Methode yang paling umum dipakai untuk mencari akar permasalahan adalah :
Brainstorming
5 Whys Analisys
Fishbone Chart
Brainstorming
Brainstorming adalah cara mengeluarkan seluruh ide
atau gagasan Anda tanpa harus dikritisi terlebih dahulu.
Tanpa dikritisi, gagasan Anda akan mengalir sebanyakbanyaknya
Brainstorming dalam kelompok
Brainstorming juga sangat baik dilakukan dalam kelompok. Anda bisa
menyediakan lembaran post-it dan meminta para anggota kelompok
menuliskan gagasan mereka dengan cepat, satu kertas untuk setiap ide.
Selanjutnya tempelkan post-it itu ke papan tulis atau ke dinding.
Contoh ide
brainstorming
pada post it note
Fishbone diagram (diagram tulang ikan karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut
Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang
ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality
tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah (root cause).
Cara mencari akar permasalahan(Root Cause) adalah :
1.Lakukan Brain storming untuk mengumpulkan ide ide penyebab dengan menggunakan post it
note.
2.Kumpulkan seliruh ide tsb dan pisahkan yang ada korelasi dengan akibat/masalah
Contoh
Fishbone
Diagram
pada contoh diatas ditemukan yang menjadi root cause dari faktor manusia adalah punya penyakit insomnia
Lakukan cara yang sama untuk menemukan root cause dari faktor Mesin, Metode, Material dan Env. Jika ada.
Jika semua Root Cause telah ditemukan, langkah selanjutnya adalah langkah 4 merencanakan perbaikan.
Masukkan seluruh root cause yang ditemukan pada step 3 ini ke step 4 untuk merencanakan perbaikan.
Langkah 4
Rencana Perbaikan
Tools :5W2H
Root
Cause
Punya
penyakit
Insomnia
What
Why
Where
Insomnia
hrs segera di
lakukan
pengobatan
agar ybs
dapat
istirahat
dengan
normal
Jika
kurang
tidur
berakibat
kurang
istirahat
dan
bangun
selalu
kesiangan
Pada diri
(PIC) ybs
When
Periode 2011
hingga
pertengahan
2012 ini.
Segera dalam
bulan Nop 2012
Who
How
How much
Badu bin
Polan
Melakukan
pemeriksaan
intensive ke
dokter spesialis
dan minta MCU
lengkap dan ikuti
teraphy sesuai
arahan/nasihat
dokter
Estimasi :
Konsul dokter
spesialis 4
x100.000 =
Rp.400.000
Laboratorium 2 x
300.000 = 600.000
Obat obatan
800.000
Total
Rp.1.800.000,-
Langkah 5
Implementasi Perbaikan
Kegiatan
Tanggal
pelaksanaan
PIC
Target kegiatan
1. Teraphy Insomnia
10 Oktober 2012
Badu Bin
Polan
12 Oktober 2012
Badu Bin
Polan
14 Oktober 2012
Badu Bin
Polan
Mulai teraphy
20 Oktober 2012
Badu Bin
Polan
Langkah 6
Meneliti hasil perbaikan
Hasil nyata dari sebuah improvement adalah adanya perubahan kondisi sebelum perbaikan dan setelah
perbaikan. Untuk melihat hal tsb gunakan tool yang sama dengan tool yang digunakan pada saat menentukan
target (step2 ) agar perbedaan setelah perbaikan jelas terlihat.
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan hasil dengan menggunakan tolok ukur yang sama (tool, satuan, periode waktu)/ Dengan
demikian kondisi sebelum dan sesudah perbaikan akan mudah dipahami.
Evaluasi juga efek efek samping yang muncul baik dalam bentuk QCDSM.
Buat ringkasan tentang keuntungan tangible maupun intangible yang dihasilkan dari proyek ini.
Bila hasil perbaikan kurang memuaskan atau belum sesuai target yang dinginkan, perikasa kembali apakah ada
root cause atau rencana penanggulangan yang belum maksimal (kembali ke step 3,4 atau5)
Thema
60%
Dari contoh ini terlihat bahwa
kondisi setelah perbaikan
problem turun sebesar 40%
Impact
40%
Langkah 7
Standarisasi
Jika hasil perbaikan telah sesuai dengan yang ditargetkan, maka langkah langkah perbaikan tsb
menjadi standard/SOP kerja baru.
Kegunaan dari standarisasi adalah untuk mencegah masalah/problem yang sama terulang
kembali.
Bila pekerjaan dilakukan oleh pelaksana baru, dengan adanya standarisasi tsb menjadi acuan
bagi pelaksana baru tsb untuk menjalankan proses kerja sesuai dengan standard baru tsb.
Standarisasi ini harus sepengetahuan Manajer/Dept Head terkait.
Langkah 8
Rencana Perbaikan berikutnya.
Untuk menjaga kelangsungan Group QCC/QCP yang telah dibentuk dan agar aktifitas
perbaikan/peningkatan (work place vitality) dilokasi kerja terus berjalan, maka tema
berikut harus segera dibentuk menjelang periode tema sebelumnya selesai.