Disusun oleh
NIM : 2250407001
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “RCA dan FMEA” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Remunisasi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belakangan ini banyak kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja. Untuk mengatasi
hal ini harus ada suatu metode yang dapat digunakan untuk menekan angka kecelakaan mulai
dari menejemen pelaksanaan suatu kegiatan kerja. Banyak metode yang digunakan untuk
menganalisa suatu kejadian kecelakaan. Namun jika tidak sampai akarnya pasti akan
bermunculan masalah atau kejadian kecelakaan yang berulang.
Root Cause Analysis dipercaya mampu menurunkan terjadinya kejadian yang tidak
diharapkan. Root Cause Analysis merupakan suatu proses mengidentifikasi penyebab utama
suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan yang tersetruktur dengan teknik yang
telah di desain untuk berfokus pada identifikasi dan penyelesaian masalah.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah sebuah metode analisis untuk
membantu prosespemikiran yang digunakan untuk mengidentifikasi mode kegagalan
potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi tingkat keandalan dari sebuah
sistem untuk menentukan efek dari kegagalan dari sistem.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang masalah dan kenyataan-kenyataan di atas, maka melalui
makalah ini penulis ingin membuat pertanyaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Root Cause Analysis adalah setiap analisis yang mengidentifikasi kekurangan yang
mendasari dalam sistem manajemen keselamatan yang jika dikoreksi akan mencegah
kecelakaan yang sama dan serupa. RCA adalah proses sistematis yang menggunakan fakta-
fakta dan hasil dari teknik analitik inti untuk menentukan alasan yang paling penting untuk
kecelakaan. Sedangkan teknik analisis intinya harus memberikan jawaban atas pertanyaan
tentang apa, kapan, di mana, siapa, dan bagaimana, RCA harus menyelesaikan pertanyaan
mengapa. Analisis akar penyebab membutuhkan sejumlah sanksi (Methods for accident
investigation).
Root Cause Analysis atau RCA adalah salah satu tool yang digunakan dalam inisiatif
Lean Six Sigma di organisasi. RCA adalah salah satu metode problem solving yang berfungsi
untuk mengidentifikasi akar masalah (root causes) dari masalah yang terjadi dalam
operasional (shiftindonesia.com). Praktek RCA fokus pada identifikasi akar masalah dan
bagaimana cara memperbaikinya, sehingga masalah akan tuntas secara menyeluruh dan tidak
akan kembali terjadi. Tata cara melakukan RCA dengan 5 whys adalah sebagai berikut;
1) Tulislah masalah yang spesifik. Dengan menuliskan masalah, anda akan terbantu
dalam pemetaan masalah dan mendapatkan deskripsi yang mendetail. Selain itu, tim
bisa fokus kepada masalah yang sama.
2
5
2) Lakukan brainstorming untuk mencari tahu bagaimana masalah bisa terjadi, dan
tuliskan juga jawabannya.
3) Jika jawaban-jawaban tersebut tidak membantu identifikasi sumber masalah, tanyakan
‘mengapa?’ sekali lagi dan tulislah jawabannya.
4) Kembalilah kepada langkah 3 hingga tim sepakat bahwa mereka telah menemukan
akar permasalahan. Proses ini mungkin membutuhkan lima atau lebih pertanyaan
‘mengapa?’.
Menurut Max Ammerman (1998) dalam bukunya yang berjudul Root Cause Analysis
terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis akar
masalah :
FMEA (failure mode and effect analysis) adalah suatu prosedur terstruktur untuk
mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode).
FMEA digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu
masalah kualitas. Suatu mode kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam
kecacatan/kegagalan dalam desain, kondisi diluar batas spesifikasi yang telah ditetapkan,
atau perubahan dalam produk yang menyebabkan terganggunya fungsi dari produk itu.
Terdapat dua penggunaan FMEA yaitu dalam bidang desain (FMEA Desain) dan
dalam proses (FMEA Proses). FMEA Desain akan membantu menghilangkan kegagalan-
kegagalan yang terkait dengan desain, misalnya kegagalan karena kekuatan yang tidak
tepat, material yang tidak sesuai, dan lain-lain. FMEA Proses akan menghilangkan
kegagalan yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam variabel proses, misal
kondisi diluar batas-batas spesifikasi yang ditetapkan seperti ukuran yang tidak tepat,
tekstur dan warna yang tidak sesuai, ketebalan yang tidak tepat, dan lain-lain.
Terdapat langkah dasar dalam proses FMEA yang dilakukan oleh tim desain for six sigma
(DFSS) adalah :
3. Melihat struktur proses pada seluruh tingkat hirarki dimana masing-masing parameter
rancangan didefinisikan.
4. Identifikasi kegagalan potensial pada masing-masing proses.
5. Mempelajari penyebab kegagalan dari pengaruhnya. Pengaruh dari kegagalan adalah
konsekuensi langsung dari bentuk kegagalan pada tingkat proses berikutnya, dan
puncaknya ke konsumen. Pengaruh biasanya diperlihatkan oleh operator atau sistem
pengawasan.
Terdapat dua hal utama penyebab pada keseluruhan tingkat, dengan diikuti oleh
pertanyaan seperti :
PENUTUP
A. Kesimpulan
RCA (Root Cause Analysis) adalah setiap analisis yang mengidentifikasi kekurangan
yang mendasari dalam sistem manajemen keselamatan yang jika dikoreksi akan mencegah
kecelakaan yang sama dan serupa.
FMEA (failure mode and effect analysis) adalah suatu prosedur terstruktur untuk
mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode). FMEA
digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu masalah
kualitas.
6
DAFTAR PUSTAKA