Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BERFIKIR KRITIS

“PEMECAHAN MASALAH & PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

DISUSUN OLEH:

TRINOVIATINA RAHMAH P17312215186

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami sebagai penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah Berfikir Kritis yang berjudul Pemecahan Masalah
Dan Pengambilan Keputusan. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan
serta arahan baik secara moral maupun materil, untuk itu kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan kepada
kami.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih jauh lebih
dari kesempurnaan, sehingga dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyusunan makalah
selanjutnya yang lebih baik sehingga dapat bermanfaat untuk kita semua.

Malang, Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pemecahan Masalah.................................................................... 2
1. Pengertian Pemecahan Masalah............................................ 2
2. Elemen Penting Dalam Pemecahan Masalah......................... 2
3. Strategi Pemecahan Masalah................................................. 4
4. Langkah Pemecahan Masalah............................................... 5
B. Pengambilan Keputusan ............................................................. 5
1. Pengertian Pengambilan Keputusan....................................... 5
2. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan.................................... 6
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan 7
4. Proses Pengambilan Keputusan............................................. 7
5. Jenis Pengambilan Keputusan............................................... 9

BAB III PENUTUP..........................................................................................11


A. Kesimpulan...................................................................................11
B. Saran............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah adalah bunga kehidupan bagi manusia. Jika ditinjau dari
kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal
maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang
datangnya dari pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk
segera diselesaikan, sedangkan masalah yang datangnya dari dalam (internal)
tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan yang salah dan bisa
menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan / instansi /organisasi.
Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang
dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu
disederhanakan. Oleh karena itu seseorang/manajer/pemimpin harus dapat
memecahkan masalah dan dapat mengambil keputusan yang benar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah, “Apakah yang dimaksud dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan ?”

C. Tujuan
6. Untuk mengetahui pengertian dari pemecahan masalah
7. Untuk mengetahui elemen penting dalam pemecahan masalah
8. Untuk mengetahui strategi dalam pemecahan masalah
9. Untuk mengetahui langkah pemecahan masalah
10. Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan
11. Untuk mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan
12. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
13. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan
14. Untuk mengetahui jenis pengambilan keputusan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemecahan Masalah
1. Pengertian Pemecahan Masalah
Krulik dan Rudnick (1995:4) mendefinisikan pemecahan masalah adalah
suatu cara yang dilakukan seseorang dengan menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, dan pemahaman untuk memenuhi tuntutan dari situasi yang tidak
rutin.
Polya (Hudoyo, 2003:87) menjelaskan bahwa pemecahan masalah
merupakan usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk
mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemecahan
masalah adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman
yang telah dimilikinya.

2. Elemen Penting Dalam Pemecahan Masalah


Beberapa elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dalam
memecahkan masalah. Tentu saja harus ada satu masalah dan seorang
pemecah masalah (manajer). Semua elemen tersebut digambarkan dalam
Gambar di bawah ini :

2
1) Mengevaluasi standar
Standar kerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk
rencana, anggaran dan kuota. Manajemen menetapkan standar dan harus
memastikan bahwa standar itu memiliki karakteristik tertentu.
a) Standar harus sah (valid)
b) Standar harus realistis
c) Standar harus dimengerti
d) Standar harus terukur
2) Membandingkan Output Sistem dengan Standar
Setelah manajer puas dengan standar tersebut, kemudian mengevaluasi
output sistem dengan membandingkannya dengan standar.Jika sistem
mencapai standar, tidak perlu melanjutkan pendekatan sistem untuk
pemecahan masalah.
3) Mengevaluasi Manajemen
Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur
organisasi. Apakah tim manajemen yang ada sesuai kebutuhan dalam hal
kuantitas dan kualitas ? Apakah terdapat cukup manajer dan apakah mereka
memiliki keahlian dan kemampuan yang tepat ?
4) Mengevaluasi Pengolah Informasi
Mungkin terdapat tim manajemen yang baik, tetapi tim tersebut tidak
mendapatkan informasi yang diperlukannya. Jika ini kasusnya, kebutuhan itu
harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus
dirancang dan diterapkan.
5) Mengevaluasi Input dan Sumberdaya Input
Bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi
merupakan persoalan., dan permasalahan ada pada sistem fisik. Analisis
dilakukan baik dari sumberdaya fisik dalam elemen input maupun
sumberdaya yang mengalir melalui elemen tersebut dan lingkungan.
6) Mengevaluasi Proses Transformasi
Prosedur dan praktik yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran
dalam mengubah input menjadi output.
7) Mengevaluasi Sumberdaya Output
Ketika menganalisis elemen dua, kita memperhatikan output yang
dihasilkan oleh sistem. Di sini kita memikirkan sumberdaya fisik dalam
elemen output sistem.

3
3. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi Pemecahan Masalah pengambilan keputusan dilaksanakan
dengan urut-urutan proses sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
Sebelum suatu tindakan diambil, adalah perlu untuk menentukan secara
khusus masalahnya, menganalisis situasi yang ada, mengembangkan
alternatif-alternatif ini, dan memelihara rangkaian tindakan yang paling baik.
2) Analisis Situasi dan Perumusan Masalah
Melibatkan suatu usaha yang sistematis untuk menyajikan fakta, opini,
ide, tentang situasi yang ada bila itu diketahui, dan perkiraan-perkiraan
tentang situasi itu bila fakta, opini, ide, itu sukar untuk diperoleh.
Pengembangan dan analisis alternatif-alternatif. Dalam langkah ini,
administrator diminta kesanggupannya untuk mengetahui cukup banyak
alternative yang mungkin. Alternative yang telah dirumuskan itu kemudian di
analisis, dan dinilai secara kritis atas dasar efektifitasnya yang mungkin
dalam pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Penggunaan diagram alir
(Proses algoritma) dan program computer digunakan dalam tahapan ini.
3) Pengambilan keputusan
Memilih alternatif yang paling baik.Tahapan ini memerlukan keterampilan
yang sama seperti langkah pertama, yaitu pertimbangan yang baik.
Perbandingan alternatif-alternatif dan pilihan tindakan yang paling
dikehendaki meminta suatu pandangan filosofi dari administrator.

Berdasarkan tahapan pengambilan keputusan tersebut di atas yang


diikuti dengan kekuatan-kekuatan yang diidentifikasikan oleh kreitner dan Kinicki
(2001) (“strategi pengambilan keputusan,” 2012) terbagi menjadi dua golongan,
yaitu :
a. Kekuatan eksternal (berasal dari luar organisasi)
Kekuatan eksternal yang memiliki dukungan pengaruh global
menyebabkan organisasi berfikir tenteng inti dan proses dari bisnis dengan
mana produk dan jasa dihasilkan. Kekuatan eksternal dibagi dalam empat
faktor:

4
1) Demographic Characteristics (karakteristik demografi), unsur demografis
antara lain adalah umur, pendidikan, tingkat keterampilan, gender,
migrasi, dan lain-lain,
2) Technological advancements (kemajuan teknologi) Baik organisasi
manufaktur maupun jasa semakin meningkat dalam menggunakan
teknologi sebagai alat untuk memperbaiki produktivitas.
b. Kekuatan internal (bersumber dari dalam organisasi)
Kekuatan internal dating dari dalam organisasi. Kekuatan ini mungkin
sifatnya lebih lunak, seperti rendahnya kepuasan kerja, atau dalam bentuk
tanda seperti rendahnya produktivitas dan konflik.

4. Langkah Pemecahan Masalah


Kast dan Rosenzweig (1985) mengemukakan bahwa dalam pemecahan
masalah biasanya dilalui tahap-tahap berikut (p. 635-637):
1) Problem sensing, mengidentifikasi kesenjangan antara situasi yang
dipersepsi dengan situasi yang diharapkan;
2) Refining the problem untuk meyakinkan bahwa anggota organisasi sepakat
dan sepaham tentang batasan persoalan yang dihadapi. Misalnya, siapa
yang terlibat, siapa penyebabnya, macam persoalan, tujuan penyelesaian
persoalan, dan bagaimana menilai hasilnya;
3) The generation of alternative solutions, yakni bertukar pikiran untuk
menganalis setiap alternatif pemecahan;
4) The evaluation phase, yang mencakup identifikasi tahapan tindakan tentatif,
mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi, merefining dan memilih solusi
terbaik;
5) Planning action steps;
6) Implementing action steps;
7) Following up.

B. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengertian pengambilan keputusan antara lain dikemukakan oleh para
ahli di bawah ini
1) Menurut George R. Terry Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

5
2) Menurut S.P. Siagian Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3) Menurut James A.F. Stoner Pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
4) Menurut Steiner pengambilan keputusan didefinisikan sebagai suatu proses
manusiawi yang didasari dan mencakup baik fenomena individu maupun
sosial, didasarkan pada premis nilai dan fakta, menyimpulkan sebuah pilihan
dari antar alternatif dengan maksud bergerak menuju suatu situasi yang
diinginkan.
5) Selanjutnya Koontz mengatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan
seleksi berbagai alternatif tindakan yang akan ditempuh merupakan inti
perencanaan.
6) Senada dengan pendapat tersebut William mendefinisikan bahwa
pengambilan keputusan sebagai seleksi berbagai alternatif kegiatan yang
diusulkan untuk memecahkan masalah

2. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan


Beberapa hal mengenai dasar-dasar pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan informasi, adalah sebagai berikut.
a. Intuisi
Intuisi atau feeling, menyangkut perasaan dan merupakan naluri dari
pengambil keputusan tentang situasi masa depan yang akan terjadi,
sehingga alternatif tindakan yang dipilih akan berdasarkan intuisi dari
pengambil keputusannya.
b. Pengalaman
Informasi yang berasal dari pengalaman merupakan informasi yang
menganggap situasi di sekitar permasalahan akan sama seperti yang pernah
terjadi sebelumnya. Informasi untung rugi atas peristiwa yang sama atau
mirip akan mudah diperhitungkan.
c. Fakta
Informasi yang didasarkan atas fakta-fakta yang terkait dengan
permasalahan, sehingga lebih objektif untuk dianalisis. Misalnya, rencana
untuk menjual es mambo pada bulan November harus diperhitungkan

6
matang-matang, akibat dari fakta pada bulan November merupakan musim
hujan.
d. Wewenang
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan wewenang, sangat terbatas pada
tugas atau wewenang dari pengambil keputusan. Informasi yang ada sangat
sempit dan dibatasi oleh tujuan dari jabatan si pengambil keputusan.
e. Rasional
Rasionalitas sangat berkaitan dengan objektivitas, logika dan transparansi.
Hasil keputusan akan sangat jelas awal dan ujungnya karena didasarkan
pada rasionalitas yang berasal dari proses yang ilmiah.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Syamsi menyatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh dalam
pengambilan keputusan antara lain:
1) Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2) Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3) Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus
lebih mementingkan kepentingan organisasi.
4) Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-
alternatif tandingan.
5) Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik.
6) Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
7) Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
8) Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu
benar.

4. Proses Pengambilan Keputusan


Proses pengambilan keputusan adalah suatu usaha yang rasional dari
administrator untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan pada bagian
awal dari fungsi perencanaan. Prosesnya mulai dan berakhir dengan

7
pertimbangan. Ia memerlukan kreativitas, keterampilan kuantitatif dan
pengalaman. Urutan-urutan langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1) penentuan masalah,
2) analisa situasi yang ada,
3) pengembangan alternatif-alternatif,
4) analisa alternatif-alternatif,
5) pilihan alternatif yang paling baik.

Terdapat berbagai pendapat tentang proses pengambilan keputusan, antara lain:


a. Menurut Campbell adalah menentukan tujuan, mengidentifikasi pilihan,
menganalisis informasi, dan menentukan pilihan.
b. Boehm, R.G. & Webb, mengemukakan langkah-langkah dalam mengambil
keputusan meliputi: menuliskan pertanyaan, menentukan pilihan-pilihan,
mengumpulkan informasi, membuat daftar pro dan kontra, dan mengambil
keputusan.
c. Adair mengemukakan lima langkah dalam pengambilan keputusan yakni
mendefinisikan tujuan, mengumpulkan data yang relevan, menghasilkan
pilihan yang layak, membuat keputusan, dan mengimplementasikan dan
mengevaluasi.
d. Thohiron menjelaskan proses pengambilan keputusan meliputi sebagai
berikut:
1) Perumusan Masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu merumuskan masalah yang
ada di dalam suatu organisasi. Suatu masalah hadir karena:
a) adanya gap atau kesenjangan antara kenyataan, titik berangkat,
dengan tujuan yang ingin diraih atau standar yang ingin dicapai;
b) adanya halangan dan kesulitan untuk menjembatani kesenjangan
itu;
c) adanya kemungkinan penyelesaian masalah bila perumusannya
benar. Perumusan masalah juga terkait dengan sudut pandang.
Perumusan masalah dimulai dengan mengkaji fakta-fakta yang ada.
Sering kali hal yang kedengarannya sederhana ini menjadi sumber
kegagalan pengambilan keputusan yang benar. Masalah yang sering
muncul dalam pengkajian fakta adalah pemimpin dan orang yang ada di
sekitarnya sering membaurkan fakta dengan tafsiran tentang fakta
tersebut. Sebuah perumusan yang baik mengidentifikasikan semua

8
elemen-elemen yang relevan, elemen apa yang absen, dan elemen apa
yang perlu ditambahkan.
2) Pengumpulan dan Penganalisis Data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang
dapat membantu memecahkan masalah yang ada. Adapun proses
pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yaitu: a) fase
pengumpulan fakta; b) fase penemuan ide; c) fase penemuan solusi.
3) Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya
selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya,
baik positif maupun negatif.
4) Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan
masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau
rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang
lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai akan berhasil atau
sebaliknya.
5) Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu
menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak
yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
6) Pemantauan dan Pengevaluasian Hasil Pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur
dampak dari keputusan yang telah dibuat. Penilaian ulang perlu diadakan.
Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus diputuskan sejak awal dan
tidak setelah pelaksanaan berjalan. Dengan cara ini memang akan
mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.

5. Jenis Pengambilan Keputusan


Berdasarkan program / regularitas :
1. Pengambilan keputusan terprogram / terstruktur, yaitu pengambilan
keputusan yang bersifat rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya
telah ditentukan.

9
2. Pengambilan keputusan tidak terprogram / tidak terstruktur, adalah
pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga
memerlukan pemecahan khusus

Berdasarkan tingkat kepentingannya :


1. Manajemen puncak, keputusan yang diambil adalah keputusan stategis
2. Manajemen menengah, keputusan yang diambil adalah keputusan
administrasi/taktis. Keputusan ini adlah keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya
3. Manajemen operasional, keputusan yang diambil adalah keputusan
operasional

Berdasarkan tipe persoalan :


1. Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan rutin/operasional
2. Keputusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
permasalahan organisasional
3. Keputusan eksternal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
semua persoalanyang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu
yang relative pendek
4. Keputusan eksternal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
semua persoalanyang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu
yang relative panjang

Berdasarkan lingkungannya :
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko
3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti
4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemecahan masalah dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan.
Pemecahan masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan
pemahaman yang telah dimilikinya. Pengambilan keputusan didefinisikan
sebagai suatu proses manusiawi yang didasari dan mencakup baik fenomena
individu maupun sosial, didasarkan pada premis nilai dan fakta, menyimpulkan
sebuah pilihan dari antar alternatif dengan maksud bergerak menuju suatu
situasi yang diinginkan.

B. Saran
Agar terhindar dari salah pemahaman mahasiswa harus banyak
membaca buku karena dari membaca isi buku serta keseluruhan agar dapat
terhindar dari salah menafsirkan. Mengetahui sudut pandang penulis juga sangat
diperlukan untuk melatih diri agar terbiasa membuat karya ilmiah yang
berlandaskan objektif atau kesesuaian data dengan penalaran yang telah
dilakukan seperti pengarang dalam menulis bukunya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adair, John, Decision Making & Problem Solving Strategies. (London: Kogan
Page, 2007).

Anoraga, P., Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2001)

Boehm R.G. & Webb, B, Skills Handbook Using Social Studies, (Columbus, OH:
SRA/McGraw-Hill, 2002)

Campbell Vincent., et al, Decisions Based on Science, (Arlington VA: National


Science Teachers Association, 1997)

Harris, Robert. (1997). Introduction to Problem Solving.


http://www.virtalsalt.com/crebook3.htm.

Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1999). Innovative Tasks To Improve Critical
and Creative Thinking Skills. Dalam Stiff, Lee V. Curcio, Frances R. (eds).
Developing Mathematical reasoning in Grades K-12. 1999 Year book.
h.138-145. Reston: The National Council of teachers of Mathematics, Inc.

Koontz, Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,


(Jakarta: Erlangga, 1988).

Munandar, S.C. Utami. (2003). Kreativitas & Keberbakatan. Strategi Mewujudkan


potensi kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Silver, Edward A. (1997). Fostering Creativity through Instruction Rich in


Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing.
http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm ZDM Volum 29 (June
1997) Number 3. Electronic Edition ISSN 1615-679X.

Steiner, A. George,Kebijakan Strategi Manajemen, terj. Tim Dosen Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2010).

Sutisna Oteng, Administrasi Pendidikan Dasar Teoretis untuk Praktek


Profesional, (Bandung: Angkasa, 1993)

Thohiron Dion. Analisis Proses Pengambilan Keputusan,.http://id.


shvoong.com/social-sciences/economics/2267399-proses-
pengambilankeputusan/

12
William J. Wanrich, Leadership in Administration, of Vocational and Tehnical
Education, (Ohio: Charles, E. Merril Publishing Company A Bell & Howell
Company, 1992)

13

Anda mungkin juga menyukai