BAHAN AJAR
2016
PENYUSUNAN PEDOMAN MUTU
Disusun Oleh :
Tim PPPPTK Pertanian
Bahan ajar “Penyusunan Pedoman Mutu” berisi mengenai landasan, pengertian pedoman
mutu, komponen pedoman mutu, persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, dan
contoh pedoman mutu. Diharapkan dengan adanya bahan ajar ini, semua pihak yang
berkepentingan dapat berpartisipasi secara optimal dan pelaksanaan pelatihan bisa
berlangsung lancar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
Terima kasih disampaikan kepada penyusun yang telah meluangkan waktu dan pikiran,
sehingga tersaji bahan ajar ini.
Cianjur, ..................2016
Kepala PPPPTK Pertanian
PENDAHULUAN ............................................................................
A. Landasan ...................................................................................... 7
1 7
B. Pengertian .................................................................................... 8
1
C. Struktur Pedoman Mutu................................................................
2
BAB II KOMPONEN PEDOMAN 9
MUTU ..................................................
A. Profil Sekolah............................................................................... 9
B. Struktur Organisasi Sekolah ........................................................ 9
3 9
C. Tugas dan Wewenang................................................................... 9
3 10
D. Bisnis Proses................................................................................. 10
3 11
E. Kebijakan Mutu............................................................................ 11
4
F. Sasaran Mutu..............................................................................
4
G. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu..........................................
5
H. Daftar Prosedur dan Instruksi Kerja.............................................
Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan
Bisnis proses (business process) adalah rangkaian aktifitas yang ada dalam
organisasi/lembaga, yang merupakan tahapan input, proses dan output yang terkait dari
Unit Kerja satu kepada Unit Kerja yang lain atau dari pelanggan kepada
organisasi/lembaga
Organisasi/lembaga adalah kelompok orang dan fasilitas dengan
pengaturan tanggung jawab, wewenang dan hubungannya
Auditor adalah orang yang berkompeten melakukan audit
Proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah masukan menjadi keluaran
Kompeten adalah kemampuan yang dapat ditunjukkan untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan
Sistem adalah kumpulan unsur-unsur yang saling terkait atau interaksi
Sistem manajemen adalah sistem untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk
mencapai sasaran itu
Sistem manajemen mutu adalah sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu
produk adalah didefinisikan sebagai "hasil sebuah proses
Pengukuran adalah kumpulan operasi untuk menentukan nilai suatu besaran
Mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam
memenuhi persyaratan
Proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau berinteraksi yang mengubah
masukan menjadi keluaran
Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak
Sasaran mutu adalah sesuatu yang dicari, atau dituju, berkaitan dengan mutu
manajemen
kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi
Berdasarkan kondisi di atas , setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan pedoman yang akan digunakan sebagai
petunjuk operasional yang dapat dipedomani dalam menyelenggarakan kedelapan standar
tersebut. Pedoman yang dianggap dapat digunakan untuk kegiatan tersebut adalah
Pedoman Mutu yang juga merupakan pedoman dalam implementasi sistem manajemen
mutu.
Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk
memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK melalui berbagai strategi dan
pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK memiliki kemampuan untuk mencapai standar
yang telah ditetapkan tersebut sebagaimana diharapkan.
A. Landasan
1. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
B. Pengertian
Pedoman Mutu atau disebut juga Manual Mutu adalah dokumen yang
menggambarkan bagaimana organisasi atau Sekolah mengimplementasikan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Pedoman Mutu ini merupakan jawaban organisasi
atau Sekolah terhadap persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara
garis besar. Pedoman Mutu ini berisi tentang kebijakan organisasi atau Sekolah dalam
menyikapi persyaratan ISO 9001:2008 yang akan dijelaskan secara lebih rinci dalam
prosedur atau instruksi kerja.
Pedoman mutu suatu organisasi atau sekolah memuat beberapa informasi yang terkait
dengan kondisi dan bagaimana organisasi atau sekolah tersebut mengimplementasikan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, yang biasanya terdiri atas beberapa hal berikut :
A. Profil Sekolah
Profil sekolah adalah deskripsi kondisi sekolah mulai dari sejarah berdirinya sekolah, data
fisik sekolah baik berupa tanah, bangunan , fasilitas, sumberdaya manusia dan perolehan
prestasi yang telah diraih serta keunikan-keunikan lain yang dimiliki Sekolah. Dengan profil
sekolah akan tergambar seberapa besar dan luasnya organisasi sekolah.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sekolah kadang-kadang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah
yang lainnya. Dengan Struktur Organisasi akan dapat dipahami bagaimana Sekolah
mengelola kegiatan yang ada di sekolah. Besar kecilnya struktur organisasi dapat juga
diartikan dengan luasnya kegiatan dan jumlah siswa yang harus ditangani oleh sekolah.
Struktur Organisasi harus ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan peraturan
perundangan yang berlaku. Penetapan penanggungjawab bagian dalam struktur organisasi
harus dilakukan berdasarkan pertimbangan kompetensi yang mencakup pendidikan,
pelatihan, ketrampilan dan pengalaman.
D. Bisnis Proses
F. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah merupakan sasaran yang akan dicapai sekolah dalam satu tahun
kedepan. Sasaran mutu diformulasikan dengan mempertimbangkan kondisi sekolah. Akan
lebih baik apabila dalam menentukan sasaran mutu sekolah didasarkan pada hasil Evaluasi
Diri Sekolah (EDS). Sasaran mutu terdiri atas delapan standar yaitu standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
dan penilaian. Sasaran mutu harus SMART yaitu :
S : Spesific, sasaran mutu harus spesifik yaitu apa yang akan dicapai
M : Measurable, sasaran mutu harus dapat diukur
A : Achievable, sasaran mutu harus dapat dicapai,
R : Reasonable, sasaran mutu harus rasional, masuk akal
T : Timeframe, sasaran mutu harus ditetapkan dalam jangka waktu tertentu
Dengan menetapkan sasaran mutu yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, masuk akal
dalam jangka waktu tertentu , maka sasaran mutu akan dapat dievaluasi ketercapaiannya
secara periodik. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk melihat apakah sistem sudah
dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, menentukan tindakan yang perlu
1 . Lingkup
1.1. Umum
Standar Internasional Ini menetapkan persyaratan-persyaratan untuk suatu sistim
manajemen mutu di mana satu organisasi
a) perlu menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku,
b) bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistemnya secara
efektif, termasuk proses perbaikan berlanjut dari sistemnya dan kepastian kesesuaiannya
pada persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku
CATATAN 1 Dalam International Standard ini, istilah “produk” hanya berlaku bagi :
—produk yang diminta atau dikehendaki oleh, pelanggan,
— setiap keluaran yang diharapkan yang sebagai hasil proses-proses realisasi produk.
CATATAN 2 Peraturan perundangan dan persyaratan-persyaratan dapat dinyatakan
sebagai ketentuan hukum.
1.2. Penerapan
Semua persyaratan-persyaratan dari Standard International ini bersifat umum dan
dimaksudkan untuk dapat digunakan untuk semua organisasi-organisasi, apapun jenis,
ukuran dan produk disediakan.
Bila persyaratan dari Standard International ini tidak bisa diterapkan karena sifat alami satu
organisasi dan produk nya, ini dapat dipertimbangkan untuk dikecualikan.
Bila ada pengecualian-pengecualian, tuntutan-tuntutan dari kesesuaian pada Standard
International ini tidak bisa diterima kecuali jika pengecualian-pengecualian dibatasi pada
persyaratan-persyaratan di dalam pasal 7, dan pengecualian-pengecualian seperti itu tidak
mempengaruhi kemampuan, atau tanggung jawab organisasi untuk menyediakan produk
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Acuan Normative
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan yang
bertanggal, hanya edisi yang telah disyahkan yang digunakan. Sedangkan untuk acuan
yang tidak bertanggal yang berlaku adalah edisi yang terakhir ( termasuk adanya
perubahan-perubahan).
Organisasi harus:
a) menetapkan proses-proses yang perlu untuk SMM dan aplikasinya di dalam organisasi,
b) menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses ini,
c) menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik proses-
proses operasi maupun pengendalian adalah efektif,
d) memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang perlu untuk mendukung
operasi dan pemantauan proses-proses ini,
e) memantau, mengukur, jika dapat diterapkan dan menganalisis proses-proses tersebut,
dan
f) menerapkan tindakan yang perlu untuk mencapai hasil yang direncanakan dan
penyempurnaan berkelanjutan terhadap proses-proses ini.
Proses-proses ini harus dikelola oleh organisasi sesuai dengan persyaratan standar
internasional ini.
CAT. 1 Proses-proses yang dibutuhkan untuk SMM yang disebut di atas meliputi proses
untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk,
pengukuran, analisis dan perbaikan.
4.2.1 Umum
CATATAN 1 Bila istilah “prosedur terdokumentasi” tampak dalam standar internasional ini,
maka berarti bahwa prosedur ditetapkan, didokumentasikan, dijalankan dan
dipelihara. Suatu dokumen tunggal dapat mengidentifikasikan persyaratan
untuk satu atau lebih prosedur. Suatu persyaratan untuk satu prosedur yang
terdokumentasi dapat mencakup 1 atau lebih dokumen.
Dokumen yang dibutuhkan oleh SMM harus dikendalikan. Catatan adalah jenis khusus dari
dokumen dan harus dikendalikan sesuai dengan persyaratan dalam 4.2.4.
Manajemen puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang didefinisikan
dan dikomunikasikan di dalam organisasi.
CATATAN Tanggung jawab wakil manajemen dapat meliputi hubungan dengan pihak
eksternal mengenai hal-hal yang berhubungan dengan SMM.
Manajemen puncak harus memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai ditetapkan
dalam organisasi dan bahwa komunikasi mengenai efektivitas SMM berlangsung.
5.6.1 Umum
Manajemen puncak harus menelaah SMM organisasi, pada interval yang terencana, untuk
memastikan kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas. Penelaahan harus
meliputi penilaian kesempatan untuk penyempurnaan dan kebutuhan untuk perubahan
SMM, termasuk kebijakan dan sasaran mutu.
Hasil dari penelaahan manajemen harus meliputi keputusan dan tindakan yang
berhubungan dengan
a) Penyempurnaan efektivitas SMM dan proses-proses-nya,
b) Penyempurnaan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan, dan
c) Sumber daya yang diperlukan.
Organisasi harus:
a) menentukan kompetensi yang perlu untuk karyawan yang melakukan pekerjaan yang
mempengaruhi kesesuaian terhadap persyaratan produk,
b) Bila dapat, menyediakan pelatihan atau mengambil tindakan lain untuk mencapai
kompetensi yang penting,
c) mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil,
d) memastikan bahwa karyawan menyadari relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan
bagaimana kontribusi mereka dalam pencapaian sasaran mutu, dan
e) memelihara catatan yang sesuai dari pendidikan, pelatihan, ketrampilan, dan
pengalaman (lihat 4.2.4).
6.3 Infra-struktur/Prasarana
Organisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian persyaratan produk.
7. Realisasi Produk
Hasil dari perencanaan ini harus dalam bentuk yang sesuai untuk metode operasi
organisasi.
CATATAN2 Organisasi dapat juga menerapkan persyaratan yang termuat di pasal 7.3
dalam pengembangan proses realisasi produk
CATATAN aktifitas pasca pengiriman termasuk, sebagai contoh, tindakan dalam kondisi
penyediaan masa garansi, kewajiban kontraktual seperti pelayanan
b.) persyaratan kontrak atau order yang berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan
diselesaikan, dan
Catatan hasil penelaahan dan tindakan yang timbul dari penelaahan harus dipelihara
(lihat.4.2.4).
Bila persyaratan produk berubah, organisasi harus memastikan bahwa dokumen yang
relevan diubah dan bahwa karyawan yang terkait diberitahukan mengenai perubahan
persyaratan tersebut.
Masukan tersebut harus ditelaah untuk kecukupannya. Persyaratan harus lengkap, jelas /
tidak membingungkan dan tidak bertentangan satu sama lain.
CATATAN informasi untuk produksi dan penyediaan jasa dapat mencakup rincian untuk
pengawetan produk.
Peserta penelaahan harus melibatkan wakil-wakil fungsi yang terkait dengan tahapan desain
dan pengembangan yang ditelaah. Catatan dari hasil penelaahan dan tindakan yang perlu
harus dipelihara (lihat 4.2.4).
7.4 Pembelian
Validasi harus menunjukkan kemampuan proses-proses ini untuk mencapai hasil yang
direncanakan.
Bila perlu, organisasi harus mengidentifikasikan produk dengan cara / alat yang sesuai
selama realisasi produk.
CATATAN Dalam beberapa sektor industri, manajemen konfigurasi adalah cara dimana
identifikasi dan kemampu-telusuran dipelihara.
CATATAN Barang milik pelanggan dapat meliputi hak-hak intelektual dan data personal.
Organisasi harus menentukan pemantauan dan pengukuran yang akan dilakukan dan
perlengkapan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan untuk memberikan bukti
kesesuaian produk terhadap persyaratan yang ditentukan.
Bila diperlukan untuk memastikan hasil yang valid, alat pengukuran harus:
a) dikalibrasi atau diverifikasi atau kedua-duanya pada interval yang dinyatakan, atau
sebelum pemakaian, terhadap standar pengukuran yang dapat ditelusuri ke standar
pengukuran internasional atau nasional; bila standar yang dimaksud tidak ada, dasar
yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi harus dicatat (lihat 4.2.4);
b) disesuaikan atau disesuaikan ulang bila perlu;
c) mempunyai identifikasi dalam rangka untuk menetapkan status kalibrasinya;
d) dijaga dari penyesuaian yang dapat mengacaukan hasil pengukuran;
e) dilindungi dari kerusakan dan pelapukan selama penanganan, pemeliharaan dan
penyimpanan
Sebagai tambahan, organisasi harus menilai dan mencatat ke-sahih-an hasil pengukuran
sebelumnya bila alat ditemukan tidak sesuai persyaratan. Organisasi harus mengambil
tindakan yang sesuai terhadap alat dan produk yang terkena dampak.
8.1 Umum
Ini harus meliputi penentuan metode yang dapat dipakai, termasuk teknik statistik, dan
jangkauan pemakaiannya.
Manajemen yang bertanggung jawab untuk area yang diaudit harus memastikan bahwa
tindakan koreksi dan tindakan perbaikan apapun yang perlu diambil dengan segera untuk
menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya. Kegiatan tindak lanjut
harus meliputi verifikasi tindakan yang diambil dan pelaporan hasil verifikasi (lihat 8.5.2).
CATATAN Lihat ISO 19011 untuk panduan.
Organisasi harus memastikan bahwa produk yang tidak sesuai terhadap persyaratan
diidentifikasikan dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau pengiriman yang tidak
diharapkan. Prosedur terdokumentasi harus ditetapkan untuk menetapkan kendalai dan
penanggung jawab terkait dan kewenangan untuk penyelesaian produk yang tidak sesuai.
Organisasi harus menangani produk yang tidak sesuai dengan satu atau lebih cara-cara
berikut ini :
Bila produk yang tidak sesuai diperbaiki, produk harus tetap diverifikasi ulang untuk
mendemonstrasikan kesesuaian terhadap persyaratan.
Catatan mengenai jenis ketidaksesuaian dan tindakan yang mengikutinya, termasuk konsesi
yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4).
Organisasi harus menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data yang sesuai untuk
mendemonstrasikan kesesuaian dan efektivitas SMM dan untuk mengevaluasi bila
penyempurnaan berkelanjutan terhadap efektivitas SMM dapat dilakukan. Ini harus meliputi
data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran dan dari sumber lain yang relevan.
8.5 Penyempurnaan
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pedoman mutu atau manual mutu sekolah
merupakan petunjuk bagaimana sekolah mengelola pelayanan pembelajaran yang
didasarkan pada persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Dengan
demikian pedoman mutu tersebut harus menjelaskan bagaimana sekolah menjawab
pasal demi pasal yang ada dalam persyaratan dikaitkan dengan operasional
pengelolaan sekolah atau dengan kata lain bagaimana sekolah melakukan pengelolaan
pembelajaran dengan mengimplementasikan pasal-pasal yang ada dalam persyaratan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Langkah-langkah dalam penyusunan pedoman mutu adalah dengan cara sebagai
berikut :
1. Penentuan Ruang Lingkup Implementasi.
Menentukan ruang lingkup implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
tersebut akan diterapkan. Apakah sistem manajemen mutu tersebut akan
diimplementasikan diseluruh kegiatan sekolah, apakah sistem manajemen mutu
akan diimplentasikan diseluruh wilayah sekolah (misalnya ada sekolah yang
terdiri lebih dari satu lokasi) atau apakah implementasi sistem manajemen mutu
tersebut hanya diimplementasikan pada satu kegiatan atau satu lokasi sekolah
saja. Penentuan ruang lingkup harus ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang ada di sekolah, baik sumberdaya manusia
maupun sumberdaya non manusia.
2. Mengkompilasi hasil kegiatan dalam dari materi-materi
sebelumnya yaitu bisnis proses sekolah, kebijakan mutu, sasaran mutu serta
dilengkapi dengan profil sekolah, struktur organisasi sekolah, tugas dan
wewenang penanggunjawab setiap bagian dalam struktur organisasi.
3. Mengkonversi persyaratan sistem manajemen mutu ISO
9001;2008 kedalam kesanggupan atau komitmen sekolah dalam
mengimplementasikan sistem manajemen mutu iso 9001:2008.
Salah satu komponen dalam Pedoman Mutu adalah melakukan konversi dari
persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kedalam komitmen yang akan
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Membaca dan memahami deskripsi
seluruh pasal dalam persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
2. Mengganti kata organisasi dalam
persyaratan dengan nama sekolah.
3. Mengganti kata manajemen puncak
dalam persyaratan dengan kata kepala sekolah
4. Menghilangkan kata harus yang ada
dalam persyaratan
5. Menjelaskan bagaimana pengelolaan
kegiatan yang dipersyaratakan dalam setiap pasal yang ada dalam Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Sebagai contoh untuk menjawab salah satu pasal dalam persyaratan sistem
manajemen mutu adalah sebagai berikut :
Contoh 1:
Pasal 5.6 Penelaahan Manajemen
Manajemen puncak harus menelaah SMM organisasi, pada interval yang terencana,
untuk memastikan kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas.
Penelaahan harus meliputi penilaian kesempatan untuk penyempurnaan dan
kebutuhan untuk perubahan SMM, termasuk kebijakan dan sasaran mutu.
Contoh 2 :
Prosedur tindakan koreksi yang dilakukan ditetapkan secara lebih rinci dapat
dilihat pada POS No........
PEDOMAN MUTU
Edisi : A
Oleh :
Kepala SMK
................................................
SMK ................................................
Perhatian : Dokumen ini tidak boleh disalin/dicopy atau digunakan untuk keperluan komersial
atau tujuan lain baik seluruhnya maupun sebagian tanpa izin sebelumnya dari Kepala
SMK .............................................................
NO. NO.
BAGIAN/SUB BAGIAN DISETUJUI
REVIS HALAMA TANGGAL
YANG DIREVISI OLEH
I N
Pengendali Dokumen :
Wakil Menajemen Mutu
...................................
Pedoman mutu ini memberikan gambaran tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM ISO
9001:2008) yang diterapkan di SMK ........................................................................
Pedoman ini menjadi dasar dalam pengembangan organisasi dan upaya merealisasikan
Kebijakan Mutu yang telah ditetapkan, dimana yang menjadi inti dari pengembangan ini
adalah memberikan pelayanan yang semakin baik kepada peserta didik, orang tua, dunia
usaha/dunia industri dan masyarakat pada umumnya.
Prosedur yang terkandung dalam Pedoman Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.Pedoman Mutu ini bersifat terbuka artinya
dapat diperbaiki dari waktu ke waktu, akan tetapi tetap mengacu pada persyaratan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Saran maupun masukan terhadap Pedoman Mutu ini sangat kami harapkan, hal ini
akan menjadi kesempurnaan pedoman mutu ini di masa akan datang.
Jakarta,..................
Kepala,
.............................
LAMPIRAN
1. DAFTAR PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR ....................................................... 37
2. DAFTAR INSTRUKSI KERJA .................................................................................. 37
3. MATRIK TANGGUNG JAWAB PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR .......................... 37
4. MATRIK TANGGUNG JAWAB INSTRUKSI KERJA ...................................................... 37
REVISI
BAB HALAMAN TERBITAN
KE- TANGGAL
Disahkan di : ..............................
Pada Tanggal ..............................
Oleh Kepala,
......................................
2.1. Dokumen Pedoman Mutu Tidak Terkendali harus diberi cap/tanda “TIDAK
TERKENDALI” berwarna merah dan terlihat secara jelas pada halaman muka.
2.2. Dokumen Pedoman Mutu Tidak Terkendali hanya diterbitkan setelah ada
persetujuan dari Kepala SMK ........................................dan Wakil Manajemen
Mutu (WMM) yang berasal dari Master Dokumen.
2.3. Dokumen Pedoman Mutu Tidak Terkendali tidak perlu diperbarui (“up date”) bila
hanya digunakan untuk tujuan pemberian informasi atau untuk kepentingan lain
yang tidak bersifat resmi.
2.4. Semua yang direvisi harus sepengetahuan dan atas persetujuan Kepala
SMK ........................................dan masing-masing bagian yang direvisi nomor
harus naik dan bertanggal.
2.5. Rincian semua perubahan harus tercatat pada halaman Status Revisi dan
Persetujuan.
2.6. Dokumen yang telah direvisi sebanyak 10 kali, maka akan diterbitkan edisi
berikutnya dengan nomor urut naik setelah angka I (angka Romawi). Nomor
revisi menggunakan angka 1 s.d 10 dan nomor revisi terbitan baru ini kembali
menjadi angka 0.
2.7. Wakil Manajemen Mutu atau “management representatives” harus memastikan
bahwa semua perubahan telah digabung dalam suatu salinan terkendali dan
halaman yang berubah harus ditarik.
2.8. Salinan dari masing-masing bagian yang diubah harus diberi tanda kadaluwarsa.
2.9. Kepala SMK ........................................bersama Wakil Manajemen Mutu harus
meninjau Pedoman Mutu ini minimal 1 (satu) tahun sekali, untuk kesesuaian dan
kecukupannya terhadap ketentuan dan kebutuhan lembaga dan atau memenuhi
standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
2.10. Peninjauan dokumen ini juga dimaksudkan untuk menilai efektivitas dan
kecocokan penerapan sistem mutu yang berkesinambungan, sehingga dapat
mengidentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.
1. IDENTITAS SEKOLAH
Nama :
A. KEBIJAKAN MUTU
Jakarta ............................,
KEPALA SMK ...............................
.......................................................
I. Kepuasan pelanggan dengan Indek Kepuasan Pelanggan mencapai 3,50 dengan angka
skala 1-5
C. Standar Kompetensi
Lulusan
1. Hasil UN Rata-rata ... 1.1 Rata-rata UN Bahasa Inggris ....
1.2 Rata-rata UN bahasa Indonesia ...
1.3 Rata-rata UN Matematikan ....
A. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar :
KOMITE KA. KOMPETENSI
KEPALA SEKOLAH
UP
SEKOLAH
KEPALA TU WMM
WAKA.
WAKA. WAKA. WAKA.
SARPRAS
KURIKULUM HUBINMA KESISWAAN
GURU
Keterangan:
garis komando
--------------- garis kendali mutu
BILA
BERHUB
BERTANG ABSEN
UNGAN
TANGGUNG JABATA GUNG DIDELE
WEWENANG DENGAN
JAWAB N JAWAB GASIKA
UNIT
KEPADA N
KERJA
KEPADA
Mengkoordinir Menetapkan Kepala Kepala Pejabat Seluruh
program sekolah Program Kerja Sekolah Dinas yang unit kerja,
Sekolah, Pendidikan ditunjuk Komite
mengawasi Kabupaten Sekolah
pelaksanaan dan
program, memberi pelangga
penghargaan dan n
sanksi eksternal
Mengkoordinir Menentukan Ka. TU Kepala Pejabat Seluruh
kegiatan kegiatan dan Sekolah yang unit kerja
ketatausahaan menyusun laporan ditunjuk internal
sekolah. ketatausahaan dan
eksternal
yang
sejenis
Menjamin Mengendalikan WMM Kepala Pejabat Seluruh
keterlaksanaan Sistem Sekolah yang unit kerja
Sistem Manajemen Mutu ditunjuk internal
Manajemen Mutu, di sekolah, yaitu: dan
yaitu : mengendalikan eksternal
memastikan SMM, menetapkan auditor
penerapan proses kinerja penerapan
sesuai dengan SMM dan
SMM, melaporkan mengkomunikasi
kinerja penerapan SMM di dalam
SMM, memastikan maupun ke luar
pemahaman
persyaratan
pelanggan
Mengkoordinir Mengusulkan Waka. Kepala Pejabat Seluruh
kegiatan penetapan Kurikulum Sekolah yang unit kerja
pembelajaran Kurikulum ditunjuk internal
normatif, adaptif, SMK .................... dan
produktif dan ...................., eksternal
muatan lokal Silabus, dan yang
mengesahkan sejenis
perencanaan
administrasi
pembelajaran
Mengkoordinir Mengusulkan Waka. Kepala Pejabat Seluruh
C. DESKRIPSI KERJA
BAB III.
PROSES BISNIS
A. PROSES BISNIS
DU/DI
Penyediaan Sumber Daya
Pemasok/Suplier
4. Pengelolaan Sumberdaya
a. Kepala Sekolah
b. Kepala TU
c. Wakasek
d. Ketua program studi keahlian
1. LINGKUP
1.1. Umum
CATATAN : Dalam standar internasional ini, istilah produk hanya berlaku bagi produk
yang dimaksudkan atau dikehendaki oleh pelanggan.
1.2. Penerapan
Persyaratan standar internasional ISO 9001:2008 ini dapat diterapkan di SMK
......................................... kecuali ................................
Untuk tujuan standar internasional ini berlaku istilah dan definisi yang diberikan dalam
ISO 9001:2008.
4.1. Umum
Tingkat III : Instruksi Kerja (IK) yang merinci lebih lanjut satu
aktivitas yang disebutkan dalam Pedoman Mutu dan
Prosedur Operasional Standar. IK dibuat bila
ketiadaannya dapat menurunkan mutu dan mencakup
Uraian Jabatan bagi personil yang mengelola,
melaksanakan dan memverifikasi pekerjaan yang
mempengaruhi mutu.
5.1.1. Mengadakan rapat pengarahan ....... yang dihadiri oleh WMM, Wakil
Kepala Sekolah, Ka. Kompetensi Keahlian, Ka. TU, Koordinator
Perpustakaan,Ka UP,Ka Komite Sekolah dan Koordinator Bursa Kerja
Khusus. Di dalam rapat tersebut Kepala
5.4. Perencanaan
5.6.1. Umum
6.2.1. Umum
Semua staf SMK ........................................yang mengerjakan pekerjaan
yang mempengaruhi mutu dipastikan kemampuannya berdasarkan;
pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan
tugas masing-masing serta dibuatkan matrik kompetensinya.
6.3. Prasarana
7. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
7.4. Pembelian
8.1. Umum
8.2.3.2.Kegiatan ekstrakurikuler
a. Ditetapkan atas dasar permintaan siswa dan kondisi sekolah.
b. Apabila kegiatan tersebut pelengkap dan menjadi tidak diikuti
semua siswa, maka siswa yang melakukan kegiatan tersebut
diberi tanda/didata.
c. Pengakuan bagi peserta didik yang mengikuti kegiatan
tersebut diberikan surat keterangan dari Kepala Sekolah.
8.5.1. Perbaikan
.
LAMPIRAN 2. Daftar Instruksi Kerja (IK)
KLAUSU TANGGUN
NO
JUDUL PROSEDUR L PADA URAIAN G
.
ISO JAWAB
1. Prosedur 4.2.3 Mengendalikan dokumen yang WMM
pengendalian dipersiapkan untuk melaksanakan
dokumen kegiatan
2. Prosedur 4.2.4 Mengendalikan dokumen yang WMM
pengendalian telah terisi dengan kegiatan untuk
rekaman disimpan sebagai bukti
pelaksanaan
3. Prosedur audit 8.2.2 Melakukan audit internal terhadap WMM
internal kegiatan yang disepakati
4. Prosedur 8.3 Mengendalikan kegiatan / produk WMM
Pengendalian produk yang tidak sesuai dengan
tidak sesuai pedoman
5. Prosedur tindakan 8.5.2 Melakukan tindakan koreksi WMM
koreksi terhadap kegiatan yang belum
sesuai
6. Prosedur tindakan 8.5.3 Melakukan tindakan pencegahan WMM
pencegahan terhadap ketidaksuaian
NO KLAUSUL TANGGUNG
JUDUL PROSEDUR URAIAN
. PADA ISO JAWAB
1 Pengembangan 6.2.2 Mengembangkan sumber daya Ka. TU
sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik
manusia dan tenaga ketatausahaan
2 Pengelolaan sarana 6.3.a Merawat dan menginventarisasi Waka
dan prasarana. sarana - prasarana sekolah Sarana
3 Pelayanan 6.3.b Mengelola pelayanaan Waka.
perpustakaan perpustakaan untuk kepentingan Sarana
pembelajaran
4 Pengelolaan 6.4 Mengelola Lingkungan sekolah Waka
lingkungan Sarana
12
13
14
15
16