Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No.

1, Januari 2021

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PPH BADAN TERUTANG PADA


MANUFAKTUR COMPANY BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2016-2018

Setiadi1 dan Nila Resnawati2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
1,2
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
1
tedi.hartoko@gmail.com, 2nilaresnawati0909@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh struktur modal terhadap PPh Badan terutang, dimana
struktur modal akan dikukur dengan Longterm Debt to Assest Ratio (LDAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang telah terdaftar
di BEI. Data dalam penelitian ini laporan keuangan periode tahun2016 s.d 2018. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini purposive sampling, dan diperoleh sampel obyek penelitian sebanyak 12
perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif statistik, dengan
alat analisis statistik regresi linier berganda dan uji hipotesis parsial dan simultan. Hasil penelitian
menyimpulkan, bahwa secara parsial variabel LDAR tidak berpengaruh, sedangkan DER berpengaruh
terhadap PPh Badan Terutang. Hasil Uji hipotesis simultan, menunjukkan secara bersama-sama kedua
variabel bebas berpengaruh terhadap PPh Badan terutang, akan tetapi kontribusi varaibel bebas terhadap
varaibel terikat hanya sebesar 18, 2%

Kata Kunci : Struktur Modal, LDAR,DER, PPh Badan

I. PENDAHULUAN meminimalisir pajaknya dengan cara


meningkatkan rasio hutangnya, sehingga
1.1. Latar Belakang Masalah utang tersebut yang tinggi akan mengurangi
Struktur Kapital atau modal adalah pajak (Syahyunan, 2013:228), perusahaan
bentuk gambaran dari proporsi finansial yang menggunakan utang dalam jumlah besar
perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki akan menimbulkan biaya bunga yang
bersumber dari utang jangka panjang dibayarkan kepada kreditor meningkat namun
(longtern liabilities) dan modal sendiri yang bermanfaat dalam sisi perpajakan, akan tetapi
menjadi sumber pembiayaan dari suatu dampak dari penggunaan utang yang terlalu
perusahaan (Abdul Halim, 2015:81), struktur melebihi batas akan menimbulkan biaya
capital atau modal menjadi hal penting bagi kebangkrutan. Besarnya biaya akan
dalam sumber pembiayaan kebutuhan berdampak pada tingkat laba perusahaan, jika
operasional perusahaan, akantetapi di dalam biaya perusahaan yang tinggi akan berakibat
sebuah perusahaan penggunaan utang lebih pada laba yang diperoleh perusahaan yang
banyak dibandingkan modalnya dalam rendah hal ini yang dimanfaatkan perusahaan
praktiknya. Trade Off Theory banyak untuk meminimalkan jumlah pajak
perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi terutangnya.
sudah barang tentu akan berusaha

35
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Tingkat laba dan pajak memiliki subsektor makanan dan minuman yang
hubungan yang positif, namun hal ini terdaftar di BEI periode 2016-2018?
dimanfaatkan perusahaan untuk mengurangi
pajak artinya perusahaan yang memiliki 1.3. Tujuan Penelitian
tingkat laba pada tahun tersebut cenderung Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hutangnya pada tahun mengetahui :
selanjutnya, dimana hutang dapat mengurangi 1. Pengaruh Longterm Debt to Assest Ratio
pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan (LDAR) terhadap Pajak Penghasilan
dalam bentuk pembayaran bunga. Dengan hal Badan Terutang pada perusahaan
ini maka penulisan tersebut akan mengambil manufaktur subsektor makanan dan
judul yaitu Pengaruh struktur Modal Terhadap minuman yang terdaftar di BEI periode
PPh Badan Terutang Pada Manufaktur 2016-2018.
Company Bidang Makanan Dan Minuman 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2016-2018) terhadap Pajak Penghasilan Badan
Terutang pada perusahaan manufaktur
1.2. Rumusan Masalah subsektor makanan dan minuman yang
Rumusan masalah dari penelitian ini terdaftar di BEI periode 2016-2018.
adalah sebagai berikut: 3. Pengaruh Longterm Debt to Assest Ratio
1. Apakah Longterm Debt to Assest Ratio (LDAR) dan Debt to Equity Ratio (DER)
(LDAR) berpengaruh terhadap Pajak secara bersama-sama terhadap Pajak
Penghasilan Badan Terutang pada Penghasilan Badan Terutang pada
perusahaan manufaktur subsektor makanan perusahaan manufaktur subsektor makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2016-2018? periode 2016-2018.
2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh terhadap Pajak Penghasilan II. TINJAUAN PUSTAKA
Badan Terutang pada perusahaan
manufaktur subsektor makanan dan 2.1. Pajak
minuman yang terdaftar di BEI periode Negara akan berkembang apabila warga
2016-2018? negara taat dan patuh terhadap hukum untuk
3. Apakah Longterm Debt to Assest Ratio membayar pajak. Warga Negara memiliki
(LDAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) kewajiban salah satunya adalah membayar
secara bersama-sama berpengaruh pajak, seperti yang terdapat dalam Undang-
terhadap Pajak Penghasilan Badan Undang 1945 Pasal 23A yaitu Pajak dan
Terutang pada perusahaan manufaktur pungutan lain yang bersifat memaksa untuk

36
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

keperluan negara diatur dengan Undang- Penghasilan atas penghasilan yang diperoleh
undang. dalam satu tahun pajak yang dikenakan oleh
Menurut Chairil Anwar Pohan orang pribadi, badan, bentuk usaha tetap
(2017:1): “pajak merupakan salah satu sumber lainnya.
dana penting untuk kegiatan pembangunan
negara diantaranya yaitu terwujudnya sarana 2.3. Subjek Pajak Penghasilan Badan
dan prasarana pelayanan umum yang telah Subjek Pajak yaitu pengenaaan kepada
dinikmati oleh kita bersama” orang pribadi ataupun badan sesuai dengan
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, ketentuan perundang-undang perpajakan.
dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan Menurut Chairil Anwar Pohan (2017:185-
iuran rakyat atau penduduk kepada negara dan 186), untuk pengenaan subjek PPh Badan
dipaksakan dan tidak mendapat timbal balik, adalah badan atau sekumpulan orang dan atau
digunakan untuk kepentingan negara dan modal yang merupakan kesatuan baik yang
kebutuhan masyarakan umum. melakukan usaha maupun tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas (PT),
2.2. Pengertian Pajak Penghasilan Badan perseroan komanditer (CV), perseroan
Pajak Penghasilan adalah pajak yang lainnya, BUMN atau BUMD, firma, kongsi,
dikenakan kepada orang pribadi, badan koperasi, dana pensiun, persekutuan,
hukum atau perusahaan atas penghasilan yang perkumpulan yayasan, lembaga atau bentuk
diperoleh selama satu tahun pajak yang usaha tetap lainnya.
terdapat dalam Pasal 2 ayat 3 Undang-Undang Menurut Diana Sari (2016:100), subjek
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak pajak penghasilan terutama badan yaitu:
Penghasilan (PPh) sebagaimana telah 1. Subjek Pajak Dalam Negeri.
beberapa kali diubah dengan Undang-Undang 2. Badan
Nomor 36 Tahun 2008. Peraturan Pemerintah 3. Badan yang didirikan atau bertempat
(PP) Nomor 23 Tahun 2018 tentang pajak kedudukan di Indonesia, kecuali unit
penghasilan atas penghasilan dari usaha yang tertentu dari badan pemerintah yang
diterima atau diperoleh wajib pajak yang memenuhi kriteria:
memiliki peredaran bruto tertentu. a. Pembentukannya berdasarkan
Menurut Irwan dan Michell (2017:77), ketentuan peraturan perundang-
PPh Badan merupakan Pajak Penghasilan atas undangan;
penghasilan yang lainnya disebut Penghasilan b. Pembiayaannya bersumber dari
Kena Pajak (PKP) atau laba kena pajak. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Berdasarkan kesimpulan diatas Pajak Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Penghasilan Badan merupakan Pajak Belanja Daerah;

37
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

c. Penerimaannya dimasukkan dalam Bagi wajib pajak dalam negeri, yang


Anggaran Pemerintah Pusat atau menjadi objek pajak adalah penghasilan baik
Pemerintah Daerah; dalam Indonesia maupun luar Indonesia.
d. Dan pembukuannya diperiksa oleh Sedangkan bagi wajib pajak luar negeri, yang
aparat pengawasan fungsional Negara; menjadi objek pajak hanya penghasilan yang
berasal dari Indonesia.
2.4. Objek Pajak Penghasilan Badan
Menurut Diana Sari (2016:102), yang 2.5. Tarif Pajak Badan
menjadi objek pajak penghasilan adalah Tarif pajak adalah tarif untuk
Penghasilan. Yang diatur dalam UU menghitung besarnya pajak terutang yang
perpajakan dalam pasal 4 (1) UU PPh, yaitu: wajib harus dibayar, pengenaan tarif pajak
“Setiap tambahan kemampuan ekonomis (1), dilihat dari persentase pajak penghasilan yang
yang diterima atau diperoleh wajib pajak (2), terdapat dalam undang-undang PPh pasal 17.
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Adapun dalam menghitung Penghasilan
luar Indonesia (3), yang dapat dipakai untuk Kena Pajak dapat dilihat sebagai berikut
konsumsi atau untuk menambah kekayaan (Diana Sari, 2016:107): Wajib Pajak Badan
wajib pajak yang bersangkutan (4), dengan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
nama dan dalam bentuk apapun (5)”. Yang Adapun tarif pajak Penghasilan Badan sesuai
termasuk didalamnya yaitu: dengan undang-undang adalah sebagai
a. Penggantian atau imbalan berkenaan berikut:
dengan pekerjaan atau jasayang
Tabel 2.1. Tarif Pajak Penghasilan Badan
diterima atau diperoleh termasuk gaji,
Lapisan Penghasilan Kena
upah, tunjangan, honorarium, komisi, Tarif Pajak
Pajak
Pada tahun 2009 28%
bonus, grafikasi, uang pensiun, atau Tahun 2010 dan selanjutnya 25%
imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali PT yang 40% sahamnya 5% lebih rendah dari
diperdagangkan di bursa efek yang seharusnya
ditentukan lain dalam undang – Pengurangan 50%
Peredaran bruto sampai dengan dari yang
undang PPh; Rp. 50.000.000.000 seharusnya
Sumber: Diana Sari, 2016:107
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau
kegiatan, dan penghargaan;
2.6. Dasar Penentuan PPh Badan
c. Laba usaha;
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
d. Keuntungan karena penjualan atau
tentang Pajak Penghasilan dan Peraturan
karena pengalihan harta;
Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018
e. Royalti atau imbalan atas pengguna
tentang pajak penghasilan atas penghasilan
hak;
dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.

38
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Dan perhitungan PPh Badan yaitu berupa 6. Laba ditahan.


penghasilan bruto yang dikurangi dengan Sumber dana yang berasal dari luar
biaya yang diperkenankan UU PPh Badan perusahaan, seperti dana yang berasal dari
yang terdapat pada laporan keuangan laba para kreditur dan pemilik peserta atau
rugi. pengambil bagian di dalam perusahaan.
7. Modal yang berasal dari para kreditur
2.7. Komponen Struktur Modal merupakan utang bagi perusahaan dan
Menurut Irham Fahmi (2015:185), modal yang berasal dari para kreditur
pembagian dari struktur modal secara garis tersebut disebut dengan modal asing,
besar dibagi menjadi dua yaitu: misalnya kredit bank, pinjaman dari pihak
1. Simple Capital Structure, yaitu jika lainnya atau kredit dagangan.
perusahaan hanya menggunakan modal 8. External Sourcesi
sendiri dalam struktur modalnya. Dana yang berasal dari sumber eksternal
2. Complex Capital Structure, yaitu jika terdiri atas modal asing dan modal sendiri.
perusahaan tidak hanya menggunakan
modal sendiri tetapi juga menggunakan Gambar Kerangka pemikiran dalam
modal pinjaman dalam struktur modalnya. penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menurut Mulyawan (2015:202), secara
umum dapat dikatakan bahwa sumber-
sumber pembiayaan modal kerja terdiri
atas sebagai berikut:
3. Permanent Financing
Sumber yang bersifat permanen digunakan
untuk keperluan mempertahankan sirkulasi Gambar 2.1

modal sehingga tidak terjadi kemacetan. Kerangka Pemikiran


Sumber: Diolah peneliti, 2019
Untuk itu, sumber yang paling utama
adalah modal sendiri atau jika terdapat
Keterangan:
kekurangan ditambah dengan pinjaman
: Pengaruh variabel
jangka panjang.
independen terhadap variabel dependen
4. Current Financing
secara parsial.
5. Internal Sources
: Pengaruh variabel
Modal kerja yang bersumber dari modal
independen terhadap dependen secara
kerja sendiri, yang dihasilkan atau
bersama-sama
dibentuk dari dalam perusahaan. Sumber-
sumber tersebut terdiri dari:

39
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

2.8. Hipotesis Penelitian subsektor makanan dan minuman yang telah


Hipotesisi merupakan dugaan terdaftar di BEI dengan menerbitkan laporan
sementara yang akan dijawab dari hasil keuangan tahun 2016-2018. Teknik
pengolahan data. Berdasarkan kerangka pengambilan sampel dalam penelitian ini
berfikir dan peneliti terdahulu serta dengan purposive sampling, yaitu teknik menentukan
rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka sampel dengan kriteria tertentu. Berdasarkan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini kriteria yang telah ditentukan, maka jumlah
adalah sebagai berikut: perusahaan yang memenuhi kriteria sebanyak
Hipotesis 1: 12 perusahaan.
Ha1 : diduga bahwa LDAR secara parsial
berpengaruh terhadap PPh Badan 3.2. Variabel Penelitian
Terutang. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
Ho1 : diduga bahwa LDAR secara parsial variabel independen (bebas), yaitu Struktur
tidak berpengaruh terhadap PPhBadan Modal dengan menggunakan rasio LDAR
Terutang. (X1) dan DER (X2), dan variabel dependen
Hipotesis 2: (terikat), yaitu Pajak Penghasilan Badan
Ha2 : diduga bahwa DER secara parsial Terutang (Y).
berpengaruh terhadap PPh Badan
Terutang. 3.3. Metode Analisis Data
Ho2 : diduga bahwa DER secara parsial tidak Metode analisis data dalam penelitian
berpengaruh terhadap PPh Badan ini adalah diskriptif kuantitatif, dengan alat
Terutang. analisis statistik. Aanalisis statistik
Hipotesis 3: menggunakan regresi linier berganda, dan uji
Ha3 : diduga bahwa LDAR, DER secara hipotesis dilakukan dengan uji hipotesis
bersama-sama berpengaruh terhadap PPh parsial dan simultan. Pengolahan data dengan
Badan Terutang. menggunakan software SPSS 23.
Ho3 :diduga bahwa LDAR, DER secara
bersama-sama tidak berpengaruh IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terhadap PPh Badan Terutang.
4.1. Uji Normalitas dan Uji Linieritas
III. METODOLOGI PENELITIAN Uji normalitas ini dilakukan untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau
3.1. Populasi dan Sampel tidak, uji normalitas dengan menggunakan
Populasi yang digunakan dalam Kolmogorov Smirnov. Hasil Uji normalitas
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

40
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Regresi linier berganda digunakan


(Kolmogorov Smirnov)
untuk mengetahui, arah hubungan serta
prediksi perubahan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Berikut i hasil dari
pengolahan data regresi linier berganda:

Tabel 4.2. Hasil output Persamaan Regresi


Linier Berganda
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019

Berdasarkan hasil output untuk uji normalitas,


nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,058 >
dari Sign 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019
Uji Linieritas dilakukan untuk
mengetahui apakah persamaan model linier
Berdasarkan hasil diatas maka diperoleh
atau tidak Hasil uji linieritas dengan
persamaan regresi linier berganda dari
menggunakan analisis grafik Scatterplot
variabel LDAR dan DER yaitu sebagai
sebagai berikut :
berikut:
Y = 10,794+ 0,367 X1 + 0,982 X2 + e
Dari persamaan regresi linier berganda diatas,
maka dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
a. Nilai constant sebesar10,794 artinya jika
LDAR (X1) dan DER (X2) nilainya

Gambar 4.1 Uji Linieritas konstan (nol), maka PPh Badan Terutang
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019 (Y) nilainya 10,794.
b. Koefisien regresi linier variabel LDAR
Berdasarkan hasil output uji linieritas pada sebesar 0,367, menggambarkan hubungan
gambar diatas meunjukkan titik-titik positif antara LDAR dengan PPh Badan
menyebar secara acak serta tersebar diatas Terutang, dimana setiap kenaikan 1 satuan
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. LDAR dengan asumsi variabel lain
Hal ini dapat disimpulkan bahwa model konstan, maka menyebabkan peningkatan
regresi dinyatakan linier. PPh Badan Terutang sebesar 0,367. dan
sebaliknya, bila LDAR mengalami
4.2. Regresi Linier Berganda
penurunan 1 satuan, dengan asumsi

41
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

variabel lain konstan maka PPh Badan 2. Uji Heteroskedastisitas


Terutang turun sebesar 0,367. Berikut ini hasil dari uji
c. Koefisien regresi variabel DER sebesar heteroskedastisitas dengan menggunakan
0,982 menggambarkan hubungan positif Glejser
antara DER dengan PPh Badan Terutang. Tabel 4.4. Hasil Output Uji
Heteroskedastisitas
Jika setiap kenaikan 1 satuan DER dengan
asumsi variabel lain konstan, maka
menyebabkan peningkatan PPh Badan
Terutang sebesar 0,982, juga sebaliknya,
bila DER mengalami penurunan 1 satuan,
dengan asumsi variabel lain konstan maka
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019
PPh Badan Terutang turun sebesar 0,982.

Berdasarkan hasil output menunjukkan nilai


4.3. Uji Asumsi Klasik
signifikansi dari variabel LDAR (X1)
1. Uji Multikolinearitas
memiliki nilai 0,257 dan variabel DER (X2)
Berikut ini hasil dari uji
memiliki nilai 0,604 artinya nilai dari masing-
multikolinearitas dengan menggunakan VIF
masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05,
(Variance Inflation Factor) dan Tolerance :
dan tidak menunjukkan ada gejala
heteroskedastisitas.
Tabel 4.3 Hasil Output Uji
Multikolinearitas
3. Uji Autokorelasi
Berikut ini hasil dari uji autokorelasi
dengan menggunakan uji Run Test adalah
sebagai berikutnya :

Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019


Tabel 4.5. Hasil Output Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan


variabel LDAR dan DER memiliki nilai VIF
< 10 dan nilai Tolerance > 0,1 maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi
tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
independen.
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019

42
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Berdasarkan hasil dari output diatas, Tabel 4.6 Hasil Output Uji Hipotesis
Simultan (Uji F)
menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,237 lebih besar dari 0,05 artinya
model regresi ini tidak terdapat autokorelasi.

4.4. Uji Hipotesis


1. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Hasil uji hipotesisi parsial yang Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2019
mengukur pengaruh antara variabel LDAR
dan DER secara individu atau parsial tersaji Berdasarkan hasil output di atas nilai F-hitung
pada tabel 4.2 (output persamaan regresi sebesar 3,683, sedangkan nilai F- tabel = 0,05
berganda). Hasil t-hitung akan dibandingkan (36-2) = 3,28. Dengan demikian nilai F-
dengan t-tabel. Nila t-tabel = 0,025 (36-2-1) = hitung > F-tabel, sehingga dapat disimpulkan
2,0345. Berdasarkan hasil output tersebut, bahwa variabel LDAR (X1) dan DER (X2)
maka dapat di deskripsikan sebagai berikut : secara bersama-sama berpengaruh terhadap
a. Nilai t-hitung Variabel LDAR (X1) sebesar PPh Badan Terutang, oleh karena itu hipotesis
1,734 < t-tabel 2,0345. Artinya tidak Ho3 ditolak dan Ha3 diterima.
terdapat pengaruh LDAR terhadap PPh
Badan Terutang, sehingga Ho1 diterima 4.5. Koefisien Determinasi
dan Ha1 hipotesis ditolak Koefisien deretminasi menjelaskan
b. Nilai t-hitung variabel DER (X2) sebesar kemampuan varian variabel bebas dalam
2,529 > t-tabel 2,0345. Arinya variabel menjelaskan varian variabel terikat. Berikut
DER berpengaruh tergadap PPh Badan ini hasil dari uji koefisien determinasi (R2)
Terutang, sehingga hipotesis Ho2 ditolak adalah sebagai berikut:
dan Ha2 diterima.
Tabel 4.7. Hasil Outpu Koefisien
Dengan demikian dari kedua variabel Determinasi
bebas tersebut, variabel DER yang memiliki
pengaruh terhadap PPh Badan terutang,
sedangkan variabel bebas LDAR tidak
memiliki pengaruh terhadap PPh Badan
Sumber: diolah oleh Peneliti, 2019
Terhutang.
2. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil output di atas menunjukkan
Berikut ini hasil dari uji hipotesis
nilai R Square sebesar 0,182 atau 18,2%, hal
simultan (uji F) yang dapat disajikan pada
ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel
tabel berikut :
LDAR dan DER terhadap variabel PPh Badan

43
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Terutang sebesar 18,2% dan sisanya 81,8% 5.2. Saran


dipengaruhi variabel lain. Bedibawah 50%, Hasil analisis data dan pembahasan
sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang telah dijelaskan maka saran penulis dari
LDAR dan DAR bukan merupakan variabel penelitian ini adalah:
yang dominan yang mempengaruhi perubahan 1. Hasil dari penelitian ini dapat pengetahuan
PPh Badan. pengaruhnya struktur modal terhadap PPh
Badan Terutang. Sebagai referensi untuk
V. KESIMPULAN DAN SARAN akademis dan dengan mudah mempelajari
tentang aspek perpajakan yang berlaku saat
5.1. Kesimpulan ini. Sebagai bahan referensi mengenai
Hasil pengujian analisis data maka struktur modal dan faktor-faktor yang
dihasilkan kesimpulan penelitian sebagai mempengaruhi perpajakan dan diharapkan
berikut: penelitian ini dapat memberikan informasi
1. Bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak tambahan dan sumbangan pemikiran bagi
artinya secara parsial variabel Long Term penelitian selanjutnya.
Debt to Assets Ratio (LDAR) tidak 2. Untuk perusahaan diharapkan mengambil
berpengaruh terhadap PPh Badan Terutang keputusan dan kebijakan untuk pendanaan
dimana nilai t-hitung sebesar 1,734 < dari dalam struktur modal dan
nilai t-tabel sebesar 2,0345. mempertimbangkan peraturan-peraturan
2. Bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak perpajakan saat ini. Hasil penelitian ini
artinya secara parsial variabel Debt to bagi pemerintah terutama Direktorat
Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Jenderal Pajak sebagai bahan
PPh Badan Terutang dimana nilai t-hitung pertimbangan dan memperhatikan
sebesar 2,529 > dari nilai t-tabel sebesar perusahaan-perusahaan yang mempunyai
2,0345. pajak terutang yang besar terkait
3. Bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak pendanaan dari investor berupa hutang
artinya secara bersama-sama variabel Long berbunga dan biaya penyusutan yang
Term Debt to Assets Ratio (LDAR) dan diperlukan dalam aktiva yang akan
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh mempengaruhi pajak. Hasil Penelitian ini
terhadap PPh Badan Terutang dimana nilai bagi pihak investor untuk mengetahui
F-hitung sebesar 3,683 > nilai F-tabel tingkat laba yang diharapkan yang
sebesar 3,28. Namun demikian kedua diperoleh perusahaan dan manajemen
variabel tersebut kontribusinya hanya perusahaan yang memiliki struktur modal
sebesar 18,2%. yang optimal. Bagi pihak kreditor
perusahaan yang memiliki tingkat hutang

44
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

yang tinggi dan mampu membayar No. 1. Melalui:


http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTE
kewajibannya, akan menarik pihak kreditor
/article/view/5427/3898 Diakses
untuk meminjamkan modalnya ke padatanggal 3 Juli 2019.
perusahaan.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan, Edisi Terbaru.
Yogyakarta: CV. Andi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen
Agoes, Soekrisno, dan Trisnawati, Estralita. Keuangan. Bandung: CV Pustaka Setia.
2014. Akuntansi Perpajakan. Edisi 3,
Jakarta: Salemba Empat. Pohan, Chairil Anwar. 2017. Pembahasan
Komprehensif Perpajakan Indonesia
Breadley, Myers dan Marcus. 2015. Dasar- Teori dan Kasus, Edisi 2. Jakarta: Mitra
Dasar Manajemen Keuangan Wacana Media.
Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
……………………... 2013.Manajemen
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2012. Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak
Dasar-Dasar Manajemen dan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Keuangan.Jakarta: Salemba Empat. Utama.

Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor


Keuangan. Cetakan Ke-5, Bandung: 36 Tahun 2008 Tentang Pajak
CV.Alfabeta. Penghasilan.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Riyanto, Bambang. 2015. Dasar-Dasar


Multivariete Dengan Program IBM Pembelanjaan Perusahaan.
SPSS 23, Edisi 8. Cetakan ke VIII. Yogyakarta:BPFE.
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Sari, Diana. 2016. Konsep Dasar Perpajakan,
Cetakan Kedua, Bandung: PT. Refika
Halim, Abdul. 2015. Manajemen Keuangan Aditama.
Bisnis: Konsep dan Aplikasinya, Edisi
pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sarwono, Jonathan dan Hendra, N.S. 2014.
Eviews: Cara Operasi dan Prosedur
http://nichonotes.blogspot.com/2018/01/strukt Analisis. Yogyakarta: CV. Andi.
ur-modal.html diakses pada tanggal 5
September 2019 pukul 15.20. Sholihah, Putri Hayyatus, dkk. 2019.
Pengaruh Struktur Modal, Return On
https://zahiraccounting.com/id/blog/memaha Equity (ROE), Earning Per Share (EPS)
mi-definisi-struktur-modal/, diakses Terhadap PPh Badan Pada Perusahaan
pada Tanggal 5 September 2019 pukul Manufaktur Subsektor Industri Barang
14.30. Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2015-2017. UNISMA: E-Jurnal
Laksono, Roni Dwi. 2019. Pengaruh Struktur Riset Manajemen Fakultas Ekonomi:
Modal (Leverage, Debt Equity Ratio, Volume. 8, No. 8. Melalui:
Long Term Debt To Assets Ratio), http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/a
Profitabilitas dan Biaya Operasional rticle/viewFile/2318/2179 Diakses pada
Terhadap Pajak Penghasilan Badan tanggal 3 Juli 2019.
Terutang Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2015- Simamora, Patar dan Ryadi, Muhamad R. M.
2017. Universitas Tirtayasa: Jurnal 2015. Pengaruh Struktur Modal
Tirtayasa Ekonomika: Volume. 14, Terhadap PPh Badan Terutang (Studi

45
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 6, No. 1, Januari 2021

Empiris pada Perusahaan Manufaktur


Sektor Industri Semen yang Terdaftar
di BEI Tahun 2010-2013). Universitas
Pakuan: Jurnal Ilmiah Akuntansi
Fakultas Ekonomi: Volume. 1, No.2.
Melalui:
https://docplayer.info/29747458-
Pengaruh-struktur-modal-terhadap-pph-
badan-terutang-pada-perusahaan-
manufaktur-sektor-industri-semen-
yang-terdaftar-di-bei-periode.html
Diakses pada tanggal 7 Mei 2019.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian


Kuantitatif, Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual
SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman, Purba.


2013. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Mitra Wacana Media

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Perpajakan.


Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono.2016. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: CV.
Alfabeta.

Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan


(Perencanaan, Analisis, dan
Pengendalian Keuangan). Medan: USU
Press.

Wisanggeni, Irwan dan Suharli, Michell.


2017. Manajemen Perpajakan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

www.idx.co.id

46

Anda mungkin juga menyukai