Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Identifikasi Masalah Menurut

Para Ahli
1. Suriasumantri
Menurut Suriasumantri, identifikasi masalah adalah
tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana
objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali
sebagai suatu masalah. 
2. Amien Silalahi
Sedangkan menurut Amien Silalahi, identifikasi
masalah adalah usaha untuk mendaftar sebanyak-
banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang
sekiranya bisa ditemukan jawabannya.
• Secara umum, identifikasi masalah merupakan
bagian dari proses penelitian yang dapat
dipahami sebagai suatu upaya untuk
mendefinisikan masalah yang ada dan
membuat permasalahan tersebut dapat
diukur dan diuji. 
• Identifikasi masalah adalah suatu proses dan
hasil pengenalan masalah kepada khalayak
umum melalui inventarisasi terhadap
problematika di masyarakat yang dianggap
sebagai salah satu proses penelitian pertama
dan terpenting yang harus dilakukan oleh
setiap peneliti untuk mempergunakan metode
penelitian yang tepat.
Sumber untuk Mendapatkan Bahan
Identifikasi Masalah
• Perbanyak membaca literatur
• Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya
wawasan
• Gunakan wawancara atau kuesioner untuk
mendapatkan data
Pemecahan masalah (problem
solving)
Marzano dkk (1988)
Problem solving adalah salah satu bagian dari
proses berpikir yang berupa kemampuan untuk
memecahkan persoalan.

Terminologi problem solving digunakan secara


ekstensif dalam psikologi kognitif, untuk
mendeksripsikan ‘semua bentuk dari kesadaran/
pengertian/kognisi’.
Wickelgren (1974)
problem solving : upaya untuk mencapai tujuan
khusus

Van Dijk dan Kintsch (1983) dikutip Marzano dkk


(1988) sebagai menyatakan bahwa problem
solving terjadi bila pencapaian tujuan tertentu
mensyaratkan kinerja dan langkah langkah
mental tertentu.
Palumbo (1990)
problem solving adalah fungsi dari cara
bagaimana stimulus tertentu menjadi in-put
melalui sistem sensori ingatan, diproses dan
dikoding melalui memori kerja (working
memory/short term memory) dan disimpan
bersama asosiasi-asosiasi dan peristiwa-
peristiwa (histories) yang sekeluarga dalam
memori jangka panjang (Long Term Memory).
Girl dkk (2002)
pemecahan masalah adalah proses yang
melibatkan penerapan pengetahuan dan
ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai
tujuan.
Gagne & Briggs (1979)
pemecahan masalah berupa penciptaan dan penggunaan
aturan yang kompleks dan lebih tinggi tingkatannya untuk
mencapai solusi masalah. Dalam pemecahan masalah,
pebelajar harus merecall/mengundang kembali aturan-aturan
yang lebih rendah (sub- ordinate) maupun informasi-informasi
yang relevan, yang diasumsikan telah dipelajari sebelumnya.
Ketika aturan yang lebih tinggi tingkatannya telah diperoleh,
maka pebelajar akan menggunakannya dalam situasi yang
secara fisik berbeda namun secara formal mirip. Dengan kata
lain, aturan baru yang lebih kompleks yang telah diperoleh itu
akan memungkinkan terjadinya transfer belajar.
Fuchs dkk (2003)
Ihwal pemecahan masalah sebagai salah satu
bentuk transfer, yang menyatakan bahwa
pemecahan masalah matematika yang meminta
pebelajar menerapkan pengetahuan,
ketrampilan-ketrampilan serta strategi strategi
pada masalah-masalah baru adalah satu bentuk
transfer belajar.
Secara umum,
pemecahan masalah diartikan sebagai proses untuk
menyelesaikan masalah yang ada.

Sebagai terjemahan dari istilah problem solving,


istilah pemecahan masalah dalam bahasa Indonesia
bermakna ganda yaitu :
- proses memecahkan masalah itu sendiri dan
- hasil dari upaya memecahkan masalah (solution
atau solusi)
No.4
8 langkah Pemecahan Masalah ( Siklus PDCA)
1. Menemukan masalah
Langkah ini Mempersiapkan suatu daftar dari
semua masalah yang ada di lingkungan kerjanya.
Alat pengendalian kualitas yang digunakan
adalah lembar pengumpulan data, diagram
pareto dan bagan kendali.
2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan
masalah
Langkah selanjutnya adalah menganalisis
masalah untuk menemukan penyebab dari
faktor-faktor manusia, mesin, metode, materil
dan lingkungan. Alat pengendalian kualitas yang
digunakan adalah diagram sebab akibat.
3. Menemukan Penyebab Utama
Setelah ditemukan penyebab masalah tersebut
kemudian menentukan penyebab utama atau
penyebab yang paling dominan. Alat
pengendalian kualitas yang digunakan adalah
diagram pareto dan diagram pencar.
4. Menyusun rencana penanggulangan

Pada langkah ini membuat dan mempersiapkan


usulan pemecahan masalah serta memilih
penanggulangan yang paling efektif untuk
meneliti kelengkapanya dapat digunakan 5W+1H
yaitu What, Why, When, Where, Who,  dan How.
5. Melaksanakan Rencana penanggulangan

Langkah ini mengumpulkan data hasil


pemeriksaan dengan lembar pengumpulan data
untuk dibandingkan dengan data semula.
6. Evaluasi hasil penangulangan

Langkah ini bertujuan untuk membandingkan


keadaan semula dengan data yang ada sesudah
pelaksanaan penanggulangan. Alat
pengendalian kualitas yang digunakan adalah
diagram pareto, histogram dan bagan kendali.
7. Standarisasi
Standarisasi bertujuan untuk mencegah
terjadinya masalah yang telah dibahas dan
untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai
serta cara pelaksanaanya.
8. Rencana selanjutnya

Bila Ke-7 langkah tersebut telah dilaksanakan


maka langkah berikutnya adalah menggarap
masalah yang lain dengan cara yang sama
(langkah ke-1 sampai dengan langkah ke-7)
setelah ke-8 langkah tersebut selesai kemudian
dibuat risalah
Tools Identifikasi
Masalah
Fishbone

5 Why

5W1H
FISHBO
NE
Fishbone diagram sering juga
disebut Cause-and-Effect
Diagram atau Ishikawa Fishbone diagram digunakan
Diagram diperkenalkan oleh Dr. ketika kita ingin mengidentifikasi
Kaoru Ishikawa, seorang ahli kemungkinan penyebab masalah
pengendalian kualitas dari
Jepang.
Kategori Ishikawa :
• Man (Manusia)
• Machine (Mesin)
• Material (Material)
• Methode (Metode)
• Measurement (Pengukuran)
• Environment (Lingkungan

Kategori POAC (Manajemen ) :


• Planning
• Organizing
• Actualizing
• Controlling Pembuatan Fishbone Diagram — Menyepakati Pernyataan Masalah
5 WHY

Analisis 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya-jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak
lima kali, mengapa sebuah masalah teknis terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu
kerusakan atau masalah.
5W1H

What Why

Where Who

When How

Anda mungkin juga menyukai