DISUSUN OLEH :
KELAS C
2018
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan banyak
nikmat serta hidayahnya serta sahalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, karena atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah Manajemen Mutu Terpadu ini. Dalam pembuatan
makalah ini, penulis tidak terlepas dari kendala-kendala yang sempat menghambat
penyusunannya, baik dalam pendahuluan, pembahasan dan penutup serta aspek-aspek
lainnya. Namun, dengan niat dan usaha yang tulus dan ikhlas serta dukungan do’a dan
bantuan lainnya baik berupa bimbingan, nasihat maupun bantuan materil dari pihak orangtua
penulis, guru pembimbing dan juga teman-teman, kendala-kendala yang penulis dapatkan,
Alhamdulillah dapat diatasi.
1. Orang tua penulis, yang tiada henti-hentinya mendukung penyusunan makalah ini
dengan bantuan berupa do’a, bantuan moril maupun materil.
2. Ibu Dwi dan Pak Deddy selaku Dosen mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.
3. Serta tak lupa penulis haturkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu tetapi tidak
mengurangi rasa hormat penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis menerima kritik maupun saran yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas makalah ini dan sebagai batu
loncatan agar penulis dapat membuat makalah yang lebih berkualitas di masa yang akan
datang.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bagi pihak yang membutuhkan.
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih suatu rangkaian tindakan dari dua
atau lebih alternatif. Definisi ini mencakup dua hal, yaitu penentuan pilihan dan pemecahan
masalah. Pengambilan keputusan sangat penting dalam konteks TQM. Aktivitas ini
merupakan salah satu tanggung jawab pokok setiap manajer. Oleh karena itu, seorang
manajer harus selalu siap menghadapi evaluasi dan kritik terhadap setiap keputusan yang
diambilnya.
Setiap organisasi pasti menghadapi masalah. Masalah adalah setiap situasi di mana apa
yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin besar perbedaan tersebut,
semakin besar pula masalahnya. TQM lebih menekankan pebaikan berkesinambungan di
lingkungan kerja sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. Dalam hal ini ada dua model
untuk pemecahan masalah yang sekaligus mengarah pada perbaikan berkesinambungan.
Kedua model tersebut adalah :
1. Siklus Deming
Selama ini Deming dikenal sebagai Bapak gerakan TQM. Deming mencatat
kesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas di Jepang, yaitu dengan memperkenalkan
penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic (statistical
process control = SPC). Deming menganjurkan penggunaan SPC agar perusahaan dapat
membedakan penyebab sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia
berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat
dihindari dalam kehidupan industri.
Model-model pemecahan masalah yang ada dapat menghasilkan keputusan yan baik
asalkan keputusannya berdasarkan fakta. Bila informasinya terdistorsi opini pribadi,
exaggretation atau agenda pribadi, maka keputusannya tidak mungkin baik, apapun model
pemecahan masalah yang digunakan. Langkah pengumpulan informasi dalam model Perry
Johnson dapat lebih efektif bila menggunakan beberapa kualitas.
Selain alat-alat diatas, pakar kualitas W.Edwards Deming mengajukan cara Pemecahan
masalah melalui Statistical Prosess Control (SPC) yang dilandasi 7 alat statistik utama yaitu:
Diagram sering disebut dengan diagram tulang ikan (fishbone diagram). Alat ini
dikembangkan pertama kali pada tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas jepang, yaitu
Kaoru Ishikawa. Diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu
proses atau situasi dan menemukan kemungkinan penyebab suatu persoalan/masalah yang
terjadi. Manfaat diagram ini adalah kemampuannya memisahkan penyebab dari gejala,
memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan,serta dapat diterapkna pada setiap
masalah.
2. Check Sheet
Merupakan alat pengumpulan dan analisis data. Tujuan digunakannya alat ini adalah
untuk mempermudah proses pengumpulan data bagi tujuan-tujuan tertentu dan
menyajikannya dalam bentuk yang komunikatif sehingga dapat dikonversi menjadi
informasi.
3. Diagram Pareto
1. Information Discovery
2. Data visualization
3. Hipermedia
Salah satu kunci sukses dalam TQM adalah penggunaan pendekatan ilmiah dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Inti dari metode perbaikan kualitas adalah
pendekatan ilmiah. Metode ini menggunakan berbagai data, alat, dan teknik statistika.
Meskipun tampaknya rumit, pendekatan ilmiah merupakan suatu cara sistematis bagi setiap
individu dan tim untuk setiap memahami proses. Hal ini mengandung pengertian bahwa:
Pengambilan keputusan ilmiah dipusatkan pada upaya mengatasi berbagai masalah utama
yang dihadapi perusahaan, sesuai dengan prinsip Pareto, yaitu berusaha mengatasi sumber
masalah pokok dan bukan gejalanya. Sumber pokok masalah inilah yang sering menimbulkan
kompleksitas atau keruwetan dalam perusahaan. Jenis-jenis kompleksitas yang timbul antara
lain adalah :
Terdapat tiga aspek penting dalam proses pengambilan keputusan suatu perusahaan, yaitu:
1. Idea Vending. dilakukan dengan tinjauan terhadap literatur tentang masalah yang
dihadapi, kemudian disebar kepada karyawan untuk meransang cara berpikir dan
memunculkan ide baru.
Unilever mencatat penjualan pada kuartal III 2017 sebesar Rp 31,2 Triliun, sebelumnya
Rp 30,1 triliun per September tahun lalu. Untuk kategori foods and refreshment di kategori
home and personal care, penjualannya mencapai Rp 21 Triliun.
“Untuk consumer spending, kalau saya lihat ada tren perubahan shifting. Jadi memang
consumer spending berkurang terutama yang tergerus di produk tengah, kalau produk
premium tetap saja,” kata pria yang akrab disapa Yudhis ini.
Apalagi, kata dia, tantangan terbesar di 2017 adalah market secara garis besar turun
dibandingkan tahun sebelumnya. “Kami berusaha dalam setiap kategori punya portofolio
yang cukup lengkap sehingga bia memenuhi kebutuhan dari seluruh masyarakat baik yang
rendah maupun tinggi. Misalkami punya Lifebuoy untuk menengah bawah dan untuk
menengah atas kami ada Dove dan Treshemee. Semua harus didorong,” tutur Sancoyo
Jika dilihat dari aspek-aspek dalam mengambil keputusan, PT. Unilever Indonesia Tbk
telah menerapkan ketiga aspek tersebut.
Keterlibatan Karyawan
Seluruh karyawan ambil andil dalam usaha Unilever untuk meningkatkan kembali
penjualannya. Unilever tidak henti-hentinya mendorong karyawan untuk terus dekat dengan
konsumen. Karena melaui cara ini, Unilever dapat mendapatkan informasi yang tepat tentang
apa dan bagaimana keinginan konsumen terhadap unilever.
Peranan Informasi
Pentingnya Kreativitas
https://ekonomi.kompas.com/read/2012/12/10/03153039/kendala.infrastruktur
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp/oyqe8i382