Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Pertambangan

PT. Pamapersada Nusantara menggunakan sistem tambang terbuka dengan


metode multi pit open cut. Operasi penambangan berlangsung selama 24 jam
sehari yang terdiri dari 3 shift operasional. Tahapan-tahapan dalam kegiatan
penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. Pamapersada Nusantara adalah
sebagai berikut :
2.6.1 Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan bertujuan untuk membersihkan lahan dari jenis
tumbuhan yang ada di daerah tersebut. Kegiatan land clearing ini dilakukan
dengan alat bulldozer. Tanah penutup yang paling atas (top soil) yang kaya akan
unsur hara bagi tumbuh-tumbuhan dikupas dan dikumpulkan pada suatu tempat
tertentu yang nantinya akan disebarkan sebagai lapisan teratas pada lokasi
penimbunan (dumping area) untuk keperluan reklamasi daerah bekas tambang.
2.6.2 Penggalian Tanah Penutup
Di PT. Pamapersada Nusantara, material overburden memiliki kekerasan
yang cukup kuat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengeboran dan peledakan
untuk dapat membongkar lapisan penutup tersebut. Tetapi untuk penggalian tanah
penutup batubara yang ketebalannya kurang dari 2,0 m menggunakan ripper
sedangkan untuk yang ketebalannya lebih dari 2,0 m dilakukan kegiatan
pengeboran dan peledakan.
Penggalian tanah penutup batubara dengan ketebalan kurang dari 2,0 m
menggunakan ripper (Lihat Gambar 2.4).

Gambar 2.7
Ripper
Untuk penggalian, pemuatan, dan pengangkutan overburden alat yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Alat gali muat dan alat angkut overburden di PT. Pamapersada Nusantara
Truck
Komatsu HD 1500
Komatsu HD785
Digger
Hitachi EX 2600
Hitachi EX 2500
Komatsu PC 4000
Komatsu PC 3000
Komatsu PC 2000

Kapasitas (ton)
150
100
Kapasitas (bcm)

(Sumber :PT.Pamapersada Nusantara District KPCS)

Sedangkan tanah penutup yang mempunyai ketebalan lebih dari 2,0 m


dilakukan dengan pengeboran dan peledakan dengan menggunakan alat bor Terex
SKF 11 dan CAT md6290 dengan bit Sandvik X10 jenis rotary tricone drag bit
dengan diameter 7 7/8 inch atau 200 mm.(Lihat Gambar 2.5).

Gambar 2.8
Rotary Tricone Drag Bit
Pola Pengeboran yang diaplikasikan adalah pola pengeboran selang seling
(stragged). Sebagian besar lubang bor merupakan lubang vertikal tetapi dalam
keadaan tertentu dilakukan pengeboran miring dengan kemiringan maksimal
200.Dimana pengeboran dilakukan dengan tegak lurus, bukan pengeboran miring.
Saat ini PT. Pamapersada Nusantara menggunakan produk berbasis emulsi. Untuk
pencampuran bahan peledak, dan proses pengisian ke dalam lubang ledak
digunakan truk Mobile Mixing Unit (MMU) dan dilakukan oleh kontraktor AEL
Mining Service.
Metode peledakan yang diterapkan

adalah metode sumbu ledak non

elektrik (nonel). Dimana pola peledakan yang diaplikasikan berupa Box-Cut,


Corner-Cut, V-Cut, dan Center lift.
2.6.3 Pengambilan Batubara
Kegiatan pengambilan batubara di PT. Pamapersada Nusantara dilakukan
dengan dua cara yang pertama yaitu dengan penggalian langsung menggunakan
backhoe dan peledakan untuk batubara yang sifatnya keras dan tebal. Untuk
kegiatan peledakan batubara, digunakan alat bor Terex SKF - 11 dengan diameter
7 7/8, sedangkan bahan peledaknya sama dengan bahan peledak overburden
hanya perbedaannya pada peledakan batubara menggunakan detonating cord.
Sebelum proses pengambilan batubara, terlebih dahulu dilakukan pembersihan
dengan menggunakan excavator Komatsu PC 200 untuk menghilangkan
overburden yang masih tertinggal diatas lapisan batubara. Setelah itu penggalian

batubara baru dilakukan dengan menggunakan alat gali Komatsu PC 1250 dan PC
2000.
2.5.1. Pengangkutan Batubara
Pengangkutan batubara dari pit menuju ke tempat penimbunan sementara
(stockpile) dengan menggunakan alat muat dump truck komatsu HD 785 dengan
kapasitas 100 ton.
2.5.5

Peremukan
Pengolahan dilakukan dengan cara kering. Row of material (ROM) yang

berukuran 600 mm di masukkan melalui hopper dengan ukuran 11,8 x 7 x 7


meter, kemudian diremuk sebanyak 3 kali peremukan sehingga didapat produk
-50 mm.
2.5.6

Reklamasi
Areal yang telah selesai ditambang akan dilapisi dengan lapisan top soil

dengan ketebalan antara 1 sampai dengan 2 meter. Tumbuhan yang digunakan


oleh PT. Pamapersada Nusantara untuk mereklamasi lahan bekas tambang adalah
tanaman jenis sengon.

(Sumber : Operational Training Department, PT. PAMA)

Gambar 2.9
Tahapan Kegiatan Pertambangan PT. Pamapersada Nusantara

Anda mungkin juga menyukai