Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya
oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh
seluruh anggota masyarakat. Untuk memuwujudkan keadaan sehat tersebut
banyak upaya yang harus dilakukan, salah satunya adalah penyelenggaraan
pelayanan kesehatan. Secara umum pelayanan kesehatan dibagi menjadi dua,
yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan kedokteran dan pelayanan
kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga termasuk dalam pelayanan
kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memeliki karakteristik tertentu
dengan sasaran utama adalah keluarga (Azwar, 1995).
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan
pelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakan pencegahan,
koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi
keterampilan dan keilmuan yang mapan. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan
oleh klinik dokter keluarga (family clinic). Pada bentuk ini sarana yang
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang didirikan
secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (Yoga, 2011).
Berdasarkan hal tersebut, maka kami akan mendirikan sebuah klinik dokter
keluarga di Jl. Gandamanah, Desa Tugu Selatan, Cisarua.
Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah Bogor
pada 0642LS dan 10656 BB. Secara administratif Kecamatan Cisarua
memeliki luas wilayah 6.373,62 Ha. Kecamatan Cisarua terdiri dari sembilan desa
dan satu kelurahan yaitu, Kelurahan Cisarua, Desa Batulayang, Desa Jogjogan,
Desa Cibereum, Desa Cilember, Desa Tugu Utara, Desa Kopo, Desa
Leuwimalang, Desa Tugu Selatan, dan Desa Citeko. Batas wilayah kerja
Kecamatan Cisarua yaitu sebelah utara Kecamatan Megamendung, sebelah selatan
adalah Kecamatan Ciawi, sebelah barat Kecamatan Ciawi, dan berbatasan dengan
1

Kabupaten

Cianjur

disebelah

timur. Berdasarkan

karakteristik

wilayah,

Kecamatan Cisarua termasuk ke dalam kawasan Bogor Puncak Cianjur


(Bopuncar) yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Hulu. Kecamatan
Cisarua merupakan wilayah pertanian, perkebunan, pariwisata, dan daerah
penyangga kawasan hutan lindung (Desa Tugu Selatan, 2013).
Kecamatan Cisarua memiliki ketinggian dari permukaan laut (dpl) antara
650 M-1400 M dpl, dengan curah hujan rata-rata 3178 mm/thn dan suhu udara
antara 17,580C-23,91C. Bentuk wilayah Kecamatan Cisarua terdiri dari
perbukitan sampai bergunung 25%, berombak sampai berbukit 40%, dan datar
sampai berombak 35%. Dengan alam yang berbukit sampai bergunung dengan
suhu yang sejuk, wilayah Kecamatan Cisarua cocok untuk dikembangkan
tanaman jenis hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman keras lain
yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi (Desa Tugu Selatan, 2013).
Jumlah penduduk Cisarua adalah 115.001, dengan 59.717 adalah laki-laki
dan 55.284 adalah wanita (Kabupaten Bogor, 2011). Sumber daya alam di daerah
cisarua ini sangat berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian sayuran dan
peternakan , karena tanahnya yang subur yang berada di daerah kaki gunung
burangrang, sehingga 80% penduduk di daerah cisarua merupakan petani dan
peternak. Dan menjadikan daerah ini menjadi penghasil sayuran yang cukup besar
yang hasil pertaniannya akan di kirim ke kota kota besar, seperti
jakarta,tanggerang, bekasi, dan bandung (Widiyan, 2012).
Selain menonjol dibidang pertanian dan peternakan, Cisarua juga popular
sebagai salah satu tempat wisata favorit yang lebih kita kenal dengan sebutan
Puncak. Kawasan wisata Puncak ini selalu dipadati dengan para pengunjung di
saat akhir pekan. Hal ini membuat, trafik lalu lintas dari Jakarta menuju kawasan
Puncak kerap penuh dengan kendaraan bernomor polisi B dan rawan terhadap
kecelakaan lalu lintas. Berbagai fasilitas publik, seperti penginapan, vila, hotel,
cafe, restoran tersedia lengkap di kawasan Puncak. Puncak memiliki objek wisata
pegunungan yang sering diminati untuk acara pendakian ataupun perkemahan. Di
Puncak juga tersedia wisata air seperti rafting dan wisata curug. Selain itu, di
Puncak juga banyak terdapat wisata keluarga seperti di Taman Safari Indonesia
Indah (Anastasia, 2014). Kepadatan lalu lintas dan beberapa tempat wisata di

daerah Puncak ini meningkatkan angka kejadian kasus gawat darurat di daerah
Cisarua. Kasus hipotermi (akibat wisata pegunungan), kasus tenggelam (akibat
wisata air), kasus fraktur dan multiple trauma lainnya merupakan beberapa contoh
kasus yang sering terjadi didearah Puncak.
Tidak hanya wisatawan domestik, kesejukan kawasan Puncak juga menjadi
tempat favorit turis Timur Tengah yang seing disebut warga sekitar sebagai
Orang Arab. Daerah yang banyak berdiri villa-villa ini ternyata memiliki
wilayah sendiri yang dikhususkan untuk hunian orang Arab, yang disebut
Kampung Arab. Selain pengusaha Indonesia, banyak juga turis Arab tersebut yang
membuka usaha di kawasan sejuk itu dengan ciri khas Timur tengah. Intensnya
pola hidup ala Arab disana ternyata juga telah mempengaruhi kearifan local,
tempat-tempat hiburan di daerah Puncak ternyata banyak yang menjajakan
Pekerja Seks Komersial (PSK) sebagai pemuas napsu birahi. Kehidupan malam
orang Arab di sana kerap kali memanfaatkan wanita lokal sebagai pemuas birahi
atau sekedar teman menginap. Tak hanya pribumi, turis-turis juga banyak yang
beralih profesi menjadi PSK di daerah tersebut. Umumnya mereka menyewakan
villa barang sebulan atau dua bulan sebagai tempat penginapan selama mengeruk
uang dari bisnis esek-esek (Lumbanraja, 2014). Karena hal tersebut maka angka
kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS di Puncak mengalami
peningkatan.
Berdasarkan hal tersebut, maka klinik dokter keluarga yang kami dirikan di
Jl. Gandamanah, Desa Tugu Selatan, Cisarua akan mencanangkan program IMS
dan kegawat darutan medis sebagai program unggulan kami.
I.2

Tujuan

I.3.1 Tujuan Umum


Tujuan pendirian klinik dokter keluarga ini adalah untuk memuwujudkan
keadaan sehat melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan personal atau pelayanan
kedokteran berupa pelayanan kedokteran keluarga.

I.3.2 Tujuan Khusus

1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna, menyeluruh, dan


bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan.
2. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya.
3. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan
taraf kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
4. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS, dan
tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis
atau dirawat di RS, serta memantau pasien yang telah dirujuk atau di
konsultasikan.
5. Menurunkan angka kejadian IMS dan HIV/AIDS di daerah Cisarua.
6. Menurunkan angka kajadian kegawat daruratan medis dan meningkatkan
angka keselamatan pada pasien gawat darurat di derah Cisarua.
I.3

Manfaat
Manfaat pendirian klinik dokter keluarga ini adalah agar terbentuknya

pelayanan

kedokteran

keluarga

yang

diselenggarakan

secara

paripurna,

menyuluruh, dan bermutu. Sehingga dalam peningkatan taraf kesehatan, keluarga


dapat ikut berpartisipasi.
Daftar Pustaka:
Azwar, Azrul (1995): Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, PT.
BinarupaAksara, Jakarta
Yoga, Franz Sinatra. (2011). Klinik dokter keluarga. diperoleh 14 Januari 2015,
dari

http://franzsinatrayoga.blogspot.com/2011/11/klinik-dokter-keluarga-

sistem.html
Desa tugu selatan. (2013). Letak dan keadaan geografis kecamatan cisarua.
Diperoleh

14

Januari

2015,

dari

http://desa-

tuguselatan.blogspot.com/2013/09/letak-dan-keadaan-geografis-kecamatan.html
Desa tugu selatan. (2013). Keadaan alam kecamatan cisarua. Diperoleh 14 Januari
2015,

dari

http://desa-tuguselatan.blogspot.com/2013/09/keadaan-alam-

kecamatan-cisarua.html

Kabupaten Bogor. (2011). Kecamatan Cisarua. Diperoleh 14 Januari 2015, dari


http://bogorkab.go.id/uploads/images/Kecamatan/kecamatan-Cisarua-n_001.png
Widiyan.

(2012).

Cisarua.

Diperoleh

14

Januari

2015,

dari

http://www.slideshare.net/widiyan/cisarua
Anastasia, Melda. (19 Juni, 2014). Inilah 7 tempat menarik di Puncak Bogor.
Diperoleh

14

Januari

2015,

dari

http://www.initempatwisata.com/wisata-

indonesia/bogor/inilah-7-tempat-menarik-di-puncak-bogor/648/
Lumbanraja, Sahroha. (2014). Prostitusi dan dominasi turis arab di Puncak
akibatkan krisis identitas masyarakat loka. Diperoleh 14 Januari 2015, dari
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2014/09/15/prostitusi-dan-dominasi-turisarab-di-puncak-akibatkan-krisis-identitas-masyarakat-lokal-688050.html

Anda mungkin juga menyukai