Morbus Hansen Enl
Morbus Hansen Enl
Identitas Pasien
Nama
No. RM
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku
Status Pernikahan
Alamat
: Ny. M. A
: 09 38 95
: Perempuan
: 32 tahun
: Kristen Protestan
: tidak ada
: - (tidak ada)
: Kamoro
: Menikah
: Muare
Riwayat Penyakit
Menurut ibu pasien 3 tahun yang lalu sebelum pasien dirawat di RSUD Mimika,
timbul benjolan yang terasa nyeri di tangan dan kaki.Benjolan tersebut mulai timbul pada
lengan kanan pasien, kemudian menyebar ke seluruh tubuh pasien.
Pasien juga mengeluh baal pada kedua telapak kaki.Saat itu pasien baru selesai
mendapat pengobatan MH selama 1 tahun.Saat itu pasien kembali mendapat pengobatan
MH.
Juli 2015, pasien datang ke IGD RSUD Mimika dengan keluhan demam selama 1
minggu, demam dirasakan terus-menerus, mual, muntah, frekuensi 5 kali sehari, dan sakit
kepala. Saat itu pasien sedang dalam pengobatan MH.Pasien dirawat di RSUD selama 3
hari sampai keluhan membaik, dan lanjut berobat jalan.
Desember 2015, pasien masuk ke IGD dengan keluhan bengkak dan nyeri seluruh
badan disertai demam.Pasien mendapat perawatan selama 3 hari sampai keluhan
membaik dan lanjut berobat jalan.
Juni 2016, pasien datang kembali ke IGD RSUD dengan keluhan yang sama. Pasien
mengeluh nyeri dan bengkak di seluruh tubuh disertai demam menggigil.Pasien juga
mengeluh batuk berdahak sejak 1 bulan.Tidak nafsu makan.Makan hanya 4 sendok.
Pasien merasakan penurunan berat badan.
Didalam keluarga pasien tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti
pasien.
-
Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan dan obat obatan disangkal keluarga pasien.
Riwayat Sosial
Pasien merupakan anak yang aktif dan sering bermain dengan saudara dan teman
temannya diluar rumah, pasien sering tidak menggunakan alas kaki saat bermain diluar.
III.
Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
TTV
: TD : 108/63 mmHg
Nadi 123x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,9C
Kepala / Leher : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB
Thorax
regional (-/-)
: simetris, suara napas vesikuler, ronkhi (+/+), wheezing (-/-), bunyi
IV.
Pemeriksaan Penunjang
Pembesaran
+/-/+/-
Hemistesi
Keras/-/Kenyal/-
Nyeri tekan
-/-/-/-
Pemeriksaan BTA dari hasil kerokan pada cuping kedua telinga bagian bawah dan pada lesi
lain yang eritematosa dan infiltrat, hasil negatif.
121,5 mmol/l
2,92 mmol/l
88,6 mmol/l
135 - 146
3,4 5,4
95 - 108
Unit
Hiponatremia
Hipokalemia
Hipokloremia
Parameter
Nilai
Nilai Normal
WBC
21,96
3
10 /L
5,10-10,00
#Ne
20,79
3
10 /L
1,8 -8
#Lym
0,69
3
10 /L
0,9 - 5,2
#Mo
0,45
3
10 /L
0,16 -1
#Eo
0,02
3
10 /L
0,045 0,44
#Ba
0,01
3
10 /L
0 0,1
RBC
5,87
6
10 /L
4,0 5,5
HGB
9,9
g/dl
11,5 16,5
HCT
31,5
36 47
MCV
53,7
fl
80,00 97,00
MCH
16,9
pg
28,0 38,0
MCHC
31,4.79
g/dl
32,0 36,0
PLT
256,60
K/ul
140,00 440,00
Albumin
1,81
g/dl
3,5 5,2
Glukosa
30,12
Mg/dl
75 - 115
V. Diagnosis Kerja
Morbus Hansen Tipe Multibasiler (Borderline Lepromatous) dan Reaksi ENL.
VI.
Diagnosis Banding
Tinea korporis
Pitiriasis vesikolor
Tuberkulosis kutis
-
VII.
Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
b. Non Medikamentosa
Eduksi kebersihan. Jika terjadi komplikasi neurologis, pasien dengan Morbus
Hansen harus ditawarkan terapi okupasi, mencakup pelatihan tentang cara untuk
menghindari cedera sensitif kulit tangan dan kaki.
VIII. Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad fungtionam
Quo ad sanationam
: Ad bonam
: Dubia ad malam
: Dubia ad malam