I. PENDAHULUAN
Evaluasi bawah permukaan (subsurface) suatu
sumur memiliki peranan penting untuk mengetahui letak
kedalaman dan ketebalan lapisan produktif hidrokarbon.
Cara yang digunakan untuk evaluasi bawah permukaan
dalam penentuan zona produktif hidrokarbon yaitu dengan
data log.
2. Resistivity Log
Resistivity log merupakan jenis log yang
digunakan untuk mengukur tahanan jenis dan
fluida dalam batuan dengan mengalirkan arus
listrik. Satuan resistivity log adalah ohm meter (
meter) dengan skala sebesar 0,2 2000 ohm
meter. Respon resistivitas yang rendah
mengindikasikan
bahwa
batuan
bersifat
konduktor, sedangkan respon resistivitas yang
tinggi mengindikasikan batuan bersifat isolator.
Tinggi rendahnya nilai resistivitas suatu formasi
dipengaruhi oleh kandungan salinitas air formasi,
banyaknya air formasi yang ada, dan struktur
geometri pori-pori.
3. Density Log
Density log bekerja dengan merespon
banyaknya sinar gamma yang kembali diterima
oleh detektor. Density log merespon semakin
sedikitnya sinar gamma yang diterima detektor
mengindikasikan semakin padat butiran atau
mineral penyusun batuan persatuan volume.
Density log digunakan untuk menentukan
porositas dengan mengukur density bulk batuan.
Satuan yang digunakan pada density log adalah
gr/cc3.
4. Neutron Log
Neutron Log bekerja dengan mengukur
konsentrasi ion hidrogen (H) didalam formasi
batuan. Semakin sedikit energi yang diterima oleh
detektor mengindikasikan semakin rapat porositas
pada batuan formasi. Neutron log digunakan
untuk mengidentifikasi porositas total dalam
batuan. Skala neutron log sebesar 0,6 0 p.u
(porosity unit). Pembacaan log neutron
dikombinasikan
terhadap
density
log.
Perpotongan antara neutron log dengan density
log mengindikasikan adanya kandungan gas pada
batuan formasi.
B. Perhitungan Petrofisik
1. Volume Shale (Vsh)
Besarnya volume shale dapat dihitung
dengan menggunakan nilai gamma ray log
(persamaan 1). Gamma ray log digunakan untuk
mengidentifikasi
lapisan
permeable
dan
nonpermeable.
Vsh =
GRlog GRmax
GRmax GRmin
(1)
2. Porositas ()
Untuk menghitung besarnya porositas
salah satunya adalah menggunakan density log.
Density log membaca besarnya bulk density di
setiap kedalaman. Porositas total dari batuan
formasi dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 2.
total =
ma b
(2)
ma f
(3)
+ 66.7
+ 66.7
(4)
a . Rw
eff m
x 1 Vsh
Rt
a. Rw
x Vsh x 1 Vsh
eff m
2Rsh
a. Rw
x Vsh x 1 Vsh
eff m
2Rsh
2/n
(5)
C. PERFORASI
Perforasi adalah salah satu rangkaian dalam
proses
komplesi atau tahapan persiapan sumur
sebelum dilakukannya produksi. Perforasi merupakan
proses pelubangan casing pada zona produksi untuk
menghubungkan fluida dari dalam formasi menuju
well bore. Zona perforasi dapat ditentukan dari hasil
analisis petrofisik.
D. Cadangan
Perhitungan cadangan dengan menggunakan
metode
volumetrik merupakan perhitungan
cadangan yang bertujuan untuk mencari banyak
hidrokarbon mula-mula pada reservoir berdasarkan
sifat fisik batuan (data petrofisik) sebelum
dilakukannya proses produksi. Cadangan volumetrik
sering dikenal dengan sebutan Oil Originally In
7758 (1 )
(6)
Keterangan:
Vb = Volume batuan reservoir, acre-ft
= Porositas batuan, fraksi
Sw = Water Saturation, fraksi
Boi= Faktor volume formasi minyak
III. METODOLOGI
Metodologi analisa petrofisik yang dilakukan
dalam menentukan cadangan hidrokarbon dan perforasi
optimal adalah sebagai berikut:
1. Analisa petrofisik
Analisa bertujuan untuk menentukan sifat
petrofisik formasi berupa volume shale, porositas
efektif, dan water saturation.
2. Analisa Cut off
Analisa dilakukan untuk mendapatkan kriteria
batasan nilai hidrokarbon. Analisa cut off dilakukan
dengan tahapan metode statistik, pendekatan regresi
polynomial orde 4, serta titik belok.
3. Optimasi produksi
Optimasi produksi dilakukan dengan cara
melakukan kegiatan perforasi. Parameter yang
digunakan dalam penentuan zona perforasi berdasarkan
analisa petrofisik, kurva log, dan permeabilitas
formasi.
4. Menentukan besarnya cadangan
Besarnya
cadangan
ditentukan
dengan
menggunakan persamaan OOIP.
Interval
1 0,917
0,916 0,833
0,832 0,749
0,748 0,665
0,664 0,581
0,58 0,497
0,496 0,413
0,412 0,329
0,328 0,245
0,244 0,161
0,16 0,077
0,076 - 0
Median
0,959
0,875
0,791
0,707
0,623
0,539
0,455
0,371
0,287
0,203
0,119
0,038
Kumulatif
39,654
48,603
55,855
61,477
65,403
69,993
75,316
81,737
88,856
95,975
99,501
100
Interval
Median
Kumulatif
0,002 0,03
0,016
5,95
0,031 0,059
0,045
29,76
0,06 0,088
0,074
52,58
0,089 0,117
0,103
63,65
0,118 0,146
0,132
70,77
0,147 0,175
0,161
75,86
0,176 0,204
0,19
82,64
0,205 0,233
0,219
90,19
0,234 0,262
0,248
95,94
10
0,263 0,291
0,277
99,04
11
0,292 0,32
0,306
99,93
12
0,321 0,349
0,335
100
water
Kelas
Interval
Median
Kumulatif
1- 0,92
0,96
39,14
0,91- 0,83
0,87
47,42
0,82 0,74
0,78
56,60
0,73 0,65
0,69
66,21
0,64 0,56
0,6
75,09
0,55 0,47
0,51
83,70
0,46 0,38
0,42
90,22
0,37 0,29
0,33
94,51
0,28 0,2
0,24
97,41
10
0,19 0,11
0,15
99,53
11
0,1 0,02
0,06
100
12
0,01- 0
0,005
100
2. Pendekatan Regresi
Setelah data diolah dengan menggunakan
metode statistik, selanjutnya data di plot dalam kurva
grafik dengan memasukkan nilai sumbu-y dengan nilai
frekuensi kumulatif dan nilai sumbu-x dengan median.
Persamaan hubungan antara frekuensi kumulatif
terhadap nilai median untuk volume shale, porositas
efektif, dan water saturation diperoleh dengan
(7)
b. Porositas Efektif
y = -36,765x4 + 29,492x3 8,908x2 + 1,398x 15,03
Rsquare = 0,997
(8)
c. Water Saturation
y = 134,5x4 207,4x3 + 11,73x 2,509x + 100
Rsquare = 0,997
(9)
b b2 4 a c
X1,2 =
2a
(10)
Zona
Vsh
Sw
Tebal
42%
20%
47%
26
32%
25%
43%
38%
20%
57%
43%
21%
39%
27.5
TOTAL
65,5
29%
24%
48%
19,5
43%
23%
71%
1,5
50%
24%
77%
TOTAL
23
41%
21%
23%
13,5
23%
21%
31%
20
TOTAL
33,5
18%
23%
46%
10,5
35%
22%
43%
15.5
47%
19%
56%
23%
28%
66%
TOTAL
31
33%
23%
28%
13
34%
22%
30%
47%
21%
32%
1,5
TOTAL
22,5
35%
25%
44%
12
24%
27%
35%
22%
27%
22%
TOTAL
20
Well
Zona
Area
(Acre)
Tebal
(feet)
(%)
SO
(%)
COIP
(MBO)
20
26
20%
53%
419,24
20
25%
57%
195,09
20
20%
43%
39,25
20
27,5
21%
61%
535,87
65,5
22%
54%
1189,45
Perforasi
Perforasi
Well
Zona
Analisa
Ket
Aktual
Petrofisik
1645' - 1652'
1
1642' - 1650'
1661.5' - 1674'
1663' - 1670'
1706.5' - 1715.5'
1706' - 1709'
1782.5' - 1783'
TOTAL
propose
1814.5' - 1817'
1813' - 1817'
1831.5' - 1841'
1831' - 1837'
1913' - 1923.5'
propose
1912'-1920'
1929' - 1941'
19,5
23%
73%
498,04
20
1.5
24%
29%
15,88
20
propose
4
1991.5' - 1993'
propose
1901.5' - 1916'
propose
2135' - 2141.5'
2134' - 2139'
1771' - 1786'
1770' - 1786'
1
1803' - 1805'
1788' - 1792'
1854.5' - 1863'
1854' - 1862'
1954' - 1955'
propose
2003.5' - 2010'
propose
1776' - 1788.5'
12,60
526,52
21%
77%
332,07
20
20
21%
69%
440,84
33,50
21%
73%
772,90
20
10,5
23%
54%
198,38
20
15,5
22%
57%
295,67
20
19%
44%
50,87
20
28%
34%
14,48
31
23%
47%
559,40
13
23%
72%
327,48
20
20
22%
70%
187,41
20
1,5
21%
68%
32,58
22,5
22%
70%
547,47
20
12
25%
66%
301,19
20
27%
78%
96,11
20
TOTAL
1775' - 1778'
27%
78%
160,18
20
26%
74%
557,48
1
1719.5' - 1797.5'
1781' - 1796'
1860' - 1865'
1853' - 1864'
2107' - 2108.5'
propose
1936.5' - 1952'
propose
2179.5' - 2186'
2172' - 2182'
2213' - 2218.5'
2212' - 2216'
23%
42%
13,5
TOTAL
4
18%
22%
20
TOTAL
2
23
TOTAL
1
2
20
TOTAL
3
1851' - 1855'
A. Analisa Cadangan
Nilai cadangan diperoleh dari hasil perhitungan
petrofisik dengan menggunakan persamaan 6 untuk
mencari nilai OOIP (Originally Oil In Place) (Tabel
4.6). Metode dalam menentukan besarnya nilai
cadangan pada Penelitian ini adalah menggunakan
metode 1 dimensi, dimana parameter luas yang
Volumetrik
Reserve
Actual
1189,45
Forecast
Volumetrik
Reserves
524
526,52
465
913,97
772,90
750
1.026,72
559,40
508
42,39
547,47
534
0,00
557,48
465
101,00
Well
Actual DCA
Reserves
123,02
V. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pembahasan sebelumnya, dapat
disimpulkan:
1. Besarnya nilai cut off yang digunakan sebagai batasan
zona hidrokarbon untuk volume shale 55%, porositas
efektif 12,5%, dan water saturation 66% dengan
peluang hidrokarbon sebesar 69%.
2. Total ketebalan zona produktif hidrokarbon diperoleh
195,5 feet dan total cadangan mula-mula ditempat
(OOIP) sebesar 4.153,21 MBO.
3. Dengan batasan nilai cut off tersebut diperoleh sifat
petrofisika pada zona produktif hidrokarbon dengan
kandungan volume shale 35%, porositas efektif 23%,
dan water saturation 44%.
4. Dalam penentuan zona titik perforasi diperoleh dari
perhitungan petrofisik (Tabel 4.5). Zona titik perforasi
LAMPIRAN
Keterangan :
Vsh
= Volume shale, fraksi
GRlog
= Gamma Ray log, oAPI
GRmak
= Gamma Ray maksimal, oAPI
GRmin
= Gamma Ray minimal, oAPI
total
= Porositas total, fraksi.
eff
= Porositas efektif, fraksi.
Cbw
= Clay bound water, fraksi.
Rw depth = Water resistivity pada formasi, ohm-meter.
Rw surface = Water resistivity permukaan, ohm-meter.
T surface = Temperatur permukaan, oF.
T depth
= Temperatur formasi, oF.
66.7
= Konstanta konversi oF menjadi oC.
Sw
= Water saturation, fraksi
So
= Oil Saturation, fraksi
Rw
= Water resistivity, ohm-meter.
Rsh
= Shale resistivity, ohm-meter.
a
= Turtousy factor
m
= Eksponen sementasi
n
= Eksponen saturasi