Anda di halaman 1dari 5

Analisa kasus

1. Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada anak yang lebih besar.
Kejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan. Penyakit
ini ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar.1Di dunia,
diare akut menyebabkan 5 juta kematian per tahun. Di Indonesia diare menyebabkan
200.000 250.000 kematian per tahun.2
2. Dalam analisis kasus ini akan mendiskusikan cara penegakan diagnosis dari kasus ini
sesuai dengan analisis subjektif dari pasien, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan,
analisis masalah dari pasien dan perencanaan yang terdiri dari non medikamentosa dan
medikamentosa
3. Penegakan diagnosis GE didasarkan atas anamnesis, pemeriksaan fisik dan periksaan
penunjang berupa hasil pemeriksaan darah rutin. Prinsip penatalaksanaan pada GE
bersifat suportif dan simtomatis. Penatalaksanaan ditujukan untuk mengganti kehilangan
cairan akibat dehidrasi dan menghilangkan keluhan dan gejala.

Pasien
Usia/jenis
kelamin
Keluhan
utama
RPS

1
17 bulan/laki-laki

2
13 bulan/perempuan

3
18 bulan/laki-laki

4
24 bulan/perempuan

Mencret sejak 2hari

Mencret sejak 1 hari

Demam sejak 3 hari

Demam sejak 4 hari

Mencret sejak 2 hari


SMRS,mencret
4x
sehari,setiap kali kirakira 1 gelas aqua, isi air
bercampur lendir,warna
coklat
kehitaman.OS
juga muntah setiap kali
batuk,
muntah
isi
makanan yang dimakan,
bercampur lendir, warna
kuning. 1 minggu SMRS
pasien demam, naik
turun,
saat
diukur
suhunya 38.0-39.0, turun
bila minum obat. OS
juga
batuk,
berlendir,lendir
tidak

Mencret sejak 1hari


SMRS, sebanyak 5x,
kira-kira 1 gelas aqua
setiap kali,banyak air,
ampas sedikit,warna
kuning. OS juga

Demam sejak 3 hari


SMRS, demam
muncul mendadak
suhu tinggi pada
malam hari dan
turun pada pagi hari
namun tidak sampai
suhu normal. Selama
sakit, nafsu makan
pasien menurun dan
pasien tidurnya
mengorok.Satu hari
sebelum masuk
rumah sakit pasien
diantar ibunya ke
IGD diberi obat

Demam sejak 4 hari


SMRS,menetap dan tidak turun
meski sudah mengkonsumsi obat
penurun panas sanmol, demam
tidak sampai menggigil.Orang
tua mengatakan bahawa 3 hari
SMRS OS mengalami diare
sebanyak 3x,isi air.1 hari SMRS
diare berubah dengan
terdapatnya ampas dan lendir,
tidak ada darah.. OS juga mual
dan muntah. Muntah sebanyak
3x sehari setelah makan, isi
makanan dan air.

mengalami demam
sejak 1 hari SMRS,
demam tinggi,
menggigil, turun
setelah makan
obat.Os juga muntah
sebanyak 2x,setiap
kali muntah kira-kira
gelas aqua, isi susu
dan air.

dapat
dikeluarkan,
pilek(+).Sudah berobat

Riw
kehamilan
dan
persalinan
Riw
Perkembang
an
Riw
Makanan
Imunisasi
dasar
Riw
Keluarga

Baik

Baik

penurun panas dan


antibiotik namun
panasnya tidak juga
turun. Selain itu
pasien juga mencret
dengan frekuensi 4x
sehari, konsistensi
air, terdampat ampas
sedikit, tidak ada
darah, tidak ada
lendir. Pasien juga
muntah 1x dalam
sehari, isi muntahan
adalah susu tanpa
lendir dan tanpa
darah. Nafsu makan
pasien menurun
tetapi masih mau
menetek
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Lengkap

Tidak ada yg seperti


pasien

Tidak ada yg seperti


pasien

Tidak ada yg seperti pasien

Riw
Lingkungan

Tinggal di rumah
susun. Lingkungan
padat dan kurang
bersih.
ASI sampai umur 5
bulan ,SGM

Lingkungan padat
dan kurang bersih

Kakaknya usia 4
tahun juga
mengalami keluhan
yang sama
Lingkungan kurang
bersih.

ASI sampai umur 1


bulan,Bebelac

ASI sampai umur 2


bulan,SGM

ASI sampai umur 2


bulan,LLM

ke
PUSKESMAS,
keluhan muntah dan
mencret hilang namun
setelah 2 hari keluhan
timbul lagi.

SUSU
PEMERIKS

Baik

Lingkungan kurang bersih.

AAN FISIK
Keadaan
umum/kesa
daran
Status Gizi
Tanda vital

Status
Generalis
yang
bermakna

Laboratoriu
m

Diagnosis
Kerja

Tampak sakit
sedang/CM

Tampak sakit
sedang/CM

Tampak sakit
sedang/CM

Tampak sakit sedang/CM

Baik
TD : Nadi : 130 x/m
Suhu : 37,0 0C
RR : 26 x/m
Kepala: UUB sudah
menutup.
Mata : Cekung +/+
Mulut : Bibir kering +,
lidah kering+
Abdomen: BU(+)
5x/m
Kulit: turgor lambat
Ektremitas: akral
hangat.
Le: 21.200
Hb: 12.1
Ht: 36
Tr: 45ribu
GDS: 149
Na :137
K : 4.2
Cl: 110

Baik
TD : Nadi : 110x/m
Suhu : 37,9 0C
RR : 30x/m
Kepala: UUB
cekung.
Mata : Cekung +/+
Mulut : Bibir kering
+, lidah kering+
Abdomen: BU(+)
4x/m
Kulit: turgor lambat
Ektremitas: akral
hangat.
Le: 8.500
Hb: 13.8
Ht: 41
Tr: 312ribu
GDS: 102
Na :143
K : 3.6
Cl: 112

Baik
TD : Nadi : 120 x/m
Suhu : 36,7 0C
RR : 28 x/m
Kepala: UUB
cekung.
Mata : Cekung -/Mulut : Bibir kering
+, lidah kering+
Abdomen: BU(+)
5x/m
Kulit: turgor lambat
Ektremitas: akral
hangat.
Le: 3.200
Hb: 14.3
Ht: 40
Tr: 340ribu
GDS: 112
Na :137
K : 4.4
Cl: 101

Kurang
TD : Nadi : 102 x/m
Suhu : 37,7 0C
RR : 24 x/m
Kepala: UUB sudah menutup.
Mata : Cekung +/+
Mulut : Bibir kering +, lidah
kering+
Abdomen: BU(+) 3x/m,
tampak kembung.
Kulit: turgor cepat
Ektremitas: akral hangat.

GE dengan dehidrasi GE dengan dehidrasi


sedang

1.

Le: 9.900
Hb: 13.3
Ht: 42
Tr: 400ribu
GDS: 110
Na :137
K : 4.0
Cl: 104

GE dengan dehidrasi GE dengan dehidrasi sedang


ringan

Dari Identitas pasien di dapat bahwa anak laki-laki dan anak perempuan sama banyak

mendapat gastroenteritis(2:2).1
2. Usia pasien yang terkena GE di kasus ini antara 13 bulan sampai 24 bulan, di mana usia
ini merupakan usia anak sedang bertumbuh.Pada usia sekitar ini, anak sudah merangkak
dan mulai berjalan. Anak-anak sering memegang sesuatu terutama yang kotor saat
bermain dengan tangannya dan langsung memegang makanan tanpa cuci tangan.3

3. Rata-rata anak yang mengalami diare sudah tidak minum ASI atau asi diberhentikan lebih
awal dan pemberian susu formula terlalu dini.Kerana kurang mendapatkan pertahanan
imunologik dari ASI, ni menyebabkan anak-anak rentan untuk terkena penyakit.1
4. Pada sampel di atas pasien rata-rata datang ke rumah sakit dengan keluhan utama
mencret dan demam yang tidak turun-turun atau demam terus menerus.Walaupun ratarata pasien sudah mendapatkan pengobatan dari puskesmas atau rumah sakit, keluhan
pasien kambuh lagi atau malah ada yang tidak membaik.Ini mungkin kerana diare
tersebut disebabkan oleh infeksi kuman di saluran cerna anak.Infeksi ini bisa
menyebabkan keluhan demam.
5. Faktor lingkungan pada penyakit GE juga memainkan peran penting. Biasanya kasus GE
di lingkungan yang padat, serta daerah pinggiran kumuh.. Biasanya dikawasan padat
seperti ini, pembuangan limbahnya tidak benar sehingga mengotori air minum. Lebihlebih lagi sekiranya jamban keluarga berada dekat dengan sumber air yang didapat , yaitu
dari sumur.
6. Rata-rata anak datang dengan keluhan diare, mual dan muntah sudah berada dalam
keadaan dehidrasi sedang Pada pemeriksaan fisik di dapatkan ubun-ubun besar cekung
pada anak yang masih belum menutup ubun-ubunnya, mata cekung, perut kembung,
peristaltik usu meningkat dan turgor kulit lambat.
7. Untuk pemeriksaan penunjang pada kasus GE meliputi pemeriksaan darah rutin , GDS
dan elektrolit.Leukositosis menunjukkan terdapatnya infeksi, manakala kekurangan
kalium atau hipokalemi menunjukkan kehilangan air dan elektrolit yang banyak.3
8. Untuk Penatalaksanaan pada dasarnya terapi GE adalah menghindari faktor infeksi atau
pencetus diare, dan terapi cairan diberikan untuk rehidrasi pasien.Anak-anak diberikan
Lacto B dan tablet zink untuk memperbaiki mukosa saluran pencernaan dan
mengembalikan fungsinya yang optimal3.
9.

DAFTAR PUSTAKA
1. Suharyono; Aswitha B; EM Halimun. Gastroenterologi Anak Praktis, cetakan ke4. Jakarta: Gaya Baru, 2003.
2. Markum, AH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI, 2002.

3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak
Jilid 1, cetakan kesepuluh. Jakarta: CV Infomedika, 2002.

Anda mungkin juga menyukai